Anda di halaman 1dari 9

SAK ETAP

1. Berkaitan dengan aset dan liabilitas, catatan atas laporan keuangan mencakup
rincian atas apa saja? (bab 8 will)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian penting dari laporan keuangan yang
memberikan rincian lebih lanjut tentang aset dan liabilitas entitas. Rincian yang biasanya
disajikan dalam catatan atas laporan keuangan meliputi:

1. Metode Penilaian Aset dan Liabilitas: Catatan ini menjelaskan metode yang
digunakan dalam menilai nilai aset dan liabilitas, seperti metode biaya historis, nilai
wajar, atau metode lainnya yang relevan.
2. Kebijakan Akuntansi: Catatan ini mengungkapkan kebijakan akuntansi yang
diterapkan oleh entitas dalam mengukur, mengakui, dan melaporkan aset dan
liabilitasnya. Ini mencakup prinsip akuntansi yang digunakan dan perubahan dalam
kebijakan akuntansi jika ada.
3. Penyusutan dan Amortisasi: Catatan ini memberikan rincian tentang metode dan
periode penyusutan atau amortisasi yang digunakan untuk aset tetap atau aset tak
berwujud.
4. Aset Tidak Lancar: Catatan ini mencakup rincian tentang aset tidak lancar seperti
investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, atau aset tetap yang dimiliki entitas.
5. Kewajiban: Catatan ini memberikan rincian tentang kewajiban entitas, termasuk
hutang dagang, hutang jangka panjang, atau kewajiban lainnya yang harus diselesaikan.
6. Pengaruh Perubahan Kebijakan: Catatan ini menjelaskan dampak dari perubahan
dalam kebijakan akuntansi terhadap aset dan liabilitas entitas.
7. Aset dan Liabilitas Kontinjensi: Catatan ini mengungkapkan rincian tentang aset atau
liabilitas kontinjensi, yaitu aset atau liabilitas yang belum pasti pada saat laporan
keuangan disusun, tetapi memiliki kemungkinan material untuk mempengaruhi posisi
keuangan entitas di masa depan.
8. Penyajian Komponen: Catatan ini memberikan rincian tentang komponen atau bagian
utama dari aset dan liabilitas entitas yang mungkin memiliki karakteristik yang berbeda
atau memerlukan pengungkapan tambahan.

Catatan atas laporan keuangan memberikan informasi yang lebih mendetail dan
transparan tentang aset dan liabilitas yang terdapat dalam laporan keuangan. Hal ini
memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk memahami dengan lebih baik
komposisi, penilaian, dan risiko yang terkait dengan aset dan liabilitas entitas tersebut.

2. Sebutkan apa saja yang menjadi persyaratan untuk menyajikan laporan keuangan
konsolidasian (bab 9 will)
Untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian, ada beberapa persyaratan yang perlu
dipenuhi. Berikut adalah beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi:
1. Keberadaan Entitas Anak: Laporan keuangan konsolidasian mengharuskan adanya
entitas anak atau anak perusahaan yang terkait. Entitas anak ini biasanya memiliki
kepemilikan mayoritas oleh entitas-induk atau perusahaan yang melakukan konsolidasi.

2. Pengendalian: Entitas-induk harus memiliki pengendalian atas entitas anak.


Pengendalian ini biasanya ditentukan oleh kepemilikan mayoritas saham atau hak
pengendalian lainnya yang memungkinkan entitas-induk untuk mengatur kebijakan dan
aktivitas entitas anak.

3. Persamaan Kebijakan Akuntansi: Persyaratan penting dalam laporan keuangan


konsolidasian adalah adanya persamaan kebijakan akuntansi di antara entitas-induk dan
entitas anak. Hal ini berarti bahwa entitas-induk dan entitas anak harus menggunakan
kebijakan akuntansi yang seragam dalam mengukur, mengakui, dan melaporkan transaksi
dan kejadian keuangan.

4. Penyesuaian Konsolidasi: Laporan keuangan konsolidasian juga memerlukan


penyesuaian untuk menghilangkan transaksi antar perusahaan atau entitas dalam
kelompok. Penyesuaian ini mencakup eliminasi laba atau rugi, pendapatan, beban, aset,
liabilitas, dan ekuitas yang timbul dari transaksi internal.

5. Pemilihan Tanggal Pelaporan: Laporan keuangan konsolidasian harus disajikan dengan


menggunakan data keuangan yang relevan dari entitas-induk dan entitas anak pada
tanggal yang sama. Pemilihan tanggal pelaporan ini penting untuk memastikan
konsistensi dan keseragaman dalam laporan keuangan konsolidasian.

6. Pengungkapan Penuh: Laporan keuangan konsolidasian harus mencakup


pengungkapan yang lengkap dan jelas tentang entitas-induk, entitas anak, metode
konsolidasi yang digunakan, kebijakan akuntansi yang diterapkan, dan informasi penting
lainnya yang relevan bagi pemakai laporan.

Penting untuk dicatat bahwa persyaratan penyajian laporan keuangan konsolidasian dapat
bervariasi tergantung pada kerangka akuntansi yang digunakan (seperti IFRS atau SAK)
dan peraturan setempat yang berlaku. Oleh karena itu, penting untuk memahami
persyaratan spesifik yang berlaku dalam konteks yang relevan.

3. Jelaskan mengenai perubahan estimasi akuntansi! (bab 10 will)


Perubahan estimasi akuntansi terjadi ketika entitas melakukan penyesuaian terhadap
perkiraan yang telah dilakukan sebelumnya dalam mengukur aset, kewajiban,
pendapatan, atau biaya. Perubahan ini dapat terjadi karena perubahan kondisi pasar,
informasi baru yang tersedia, atau penilaian yang lebih akurat.

Perubahan estimasi akuntansi diakui dan dilaporkan pada periode saat perubahan tersebut
terjadi. Perubahan ini dapat memiliki efek retrospektif atau prospektif tergantung pada
situasi spesifik. Efek retrospektif berarti bahwa perubahan estimasi diterapkan pada
periode sebelumnya yang terkena dampaknya, sedangkan efek prospektif berarti
perubahan hanya berlaku ke depan dan tidak mempengaruhi periode sebelumnya.

Tujuan utama dari perubahan estimasi akuntansi adalah untuk meningkatkan keakuratan
dan konsistensi informasi keuangan. Perubahan ini dapat mempengaruhi jumlah laba atau
rugi, aset, atau liabilitas yang dilaporkan, serta informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan.

Penting untuk mencatat bahwa perubahan estimasi akuntansi harus dilakukan dengan
hati-hati dan didasarkan pada bukti dan informasi yang memadai. Entitas harus
memberikan penjelasan yang jelas dan transparan tentang perubahan tersebut dalam
catatan atas laporan keuangan, termasuk alasan di balik perubahan dan dampaknya
terhadap laporan keuangan.

Perubahan estimasi akuntansi merupakan bagian yang penting dalam proses akuntansi
untuk mencerminkan kondisi aktual dan memastikan informasi keuangan yang akurat dan
relevan bagi pengguna laporan keuangan.

4. Jelaskan mengenai pengukuran awal pada instrumen keuangan dasar! (bab 11 will)
Pengukuran awal pada instrumen keuangan dasar adalah proses penentuan nilai awal
suatu instrumen keuangan pada saat instrumen tersebut pertama kali diakui dalam laporan
keuangan. Pengukuran awal dilakukan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen
keuangan pada tanggal pengakuan awal.

Nilai wajar instrumen keuangan pada tanggal pengakuan awal dapat ditentukan
menggunakan berbagai metode, seperti metode pasar aktif, metode transaksi terkini
antara pihak yang berkepentingan, atau metode penilaian lainnya yang sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku.

Selain itu, pengukuran awal juga mempertimbangkan biaya transaksi yang terkait dengan
akuisisi atau penerbitan instrumen keuangan. Biaya transaksi ini termasuk biaya transaksi
langsung (misalnya biaya notaris atau biaya penasehat hukum) dan biaya internal yang
secara langsung dapat diatribusikan ke akuisisi atau penerbitan instrumen keuangan.

Pengukuran awal pada instrumen keuangan dasar sangat penting karena menentukan nilai
awal instrumen tersebut yang akan menjadi dasar untuk pengukuran selanjutnya, seperti
penilaian kembali (revaluation), pengakuan pendapatan bunga atau dividen, serta
pengukuran nilai wajar pada setiap laporan keuangan berikutnya.

Pengukuran awal pada instrumen keuangan dasar harus dilakukan secara akurat dan
konsisten dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Hal ini penting untuk
menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan bagi pengguna
laporan keuangan.

5. Sebutkan instrumen keuangan dasar! (Bab 11 will)


Instrumen keuangan dasar umumnya meliputi:

1. Kas: Meliputi uang tunai dan setara kas yang dapat langsung digunakan untuk
membayar kewajiban atau memenuhi kebutuhan finansial perusahaan.

2. Pinjaman dan piutang: Merupakan klaim moneter yang timbul dari pemberian
pinjaman atau kredit kepada pihak lain. Pinjaman dan piutang dapat berupa tagihan
dagang, pinjaman kepada pihak ketiga, atau investasi jangka pendek.

3. Saham: Merepresentasikan kepemilikan ekuitas dalam suatu perusahaan. Saham biasa


atau saham preferen dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan modal dari
pemegang saham.

4. Utang: Merupakan kewajiban finansial yang harus dibayar oleh perusahaan kepada
pihak lain. Utang meliputi utang obligasi, utang bank, atau utang kepada pihak ketiga
lainnya.

5. Surat berharga: Termasuk obligasi, surat berharga komersial, atau saham preferen yang
dapat diperdagangkan di pasar modal.

6. Derivatif: Meliputi opsi, kontrak berjangka, atau swap keuangan yang nilainya terkait
dengan instrumen keuangan lainnya.

7. Instrumen keuangan derivatif: Misalnya, opsi, kontrak berjangka, atau swap keuangan
yang nilainya terkait dengan instrumen keuangan lainnya.

Instrumen keuangan dasar ini adalah elemen penting dalam aktivitas keuangan
perusahaan dan menjadi bagian integral dalam pengelolaan risiko dan pengembangan
modal. Masing-masing instrumen memiliki karakteristik dan peraturan akuntansi yang
khusus untuk pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan dalam laporan keuangan.

6. Apa yang dimaksud dengan akuntansi lindung nilai? (bab 12 will)


7. Kapan persediaan diakui sebagai beban? Apa alasannya? (bab 13 will)
Persediaan diakui sebagai beban ketika terjadi penjualan atau penggunaan persediaan
dalam kegiatan operasional perusahaan. Alasan di balik pengakuan persediaan sebagai
beban adalah untuk mencocokkan pendapatan dengan biaya yang terkait. Dalam prinsip
akuntansi, pengakuan persediaan sebagai beban sejalan dengan konsep pencocokan
(matching concept), yang mengharuskan pendapatan diakui bersamaan dengan biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Dengan mengakui persediaan
sebagai beban saat terjadi penjualan atau penggunaan, perusahaan dapat mencerminkan
biaya yang terkait dengan pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan persediaan
tersebut. Selain itu, pengakuan persediaan sebagai beban juga membantu dalam
perhitungan laba bersih perusahaan, karena biaya persediaan akan dikurangkan dari
pendapatan untuk menghitung laba kotor. Dengan demikian, pengakuan persediaan
sebagai beban memainkan peran penting dalam menyajikan laporan keuangan yang
akurat dan mencerminkan kinerja perusahaan secara transparan.

8. Jelaskan apa itu biaya konversi dan alokasi!


Biaya konversi merujuk pada biaya yang dikeluarkan oleh suatu entitas dalam mengubah
atau mengolah bahan mentah menjadi produk jadi. Biaya konversi meliputi biaya
langsung (seperti biaya tenaga kerja langsung) dan biaya tidak langsung (seperti biaya
overhead pabrik) yang terkait dengan proses produksi. Biaya konversi mencakup
berbagai elemen seperti upah pekerja, biaya energi, bahan bantu produksi, dan biaya
pemeliharaan mesin.

Sementara itu, alokasi merujuk pada proses membagi atau mengalokasikan biaya secara
proporsional ke departemen, produk, atau aktivitas bisnis lainnya dalam entitas. Alokasi
biaya dilakukan untuk mengatribusikan biaya yang terjadi secara tepat ke entitas yang
berkontribusi pada biaya tersebut. Hal ini dilakukan dengan menggunakan metode
alokasi yang sesuai dengan karakteristik bisnis dan tujuan yang diinginkan. Contoh
metode alokasi biaya meliputi alokasi berdasarkan jam kerja, unit produksi, biaya
langsung, atau metode alokasi lainnya yang relevan.

Dalam prakteknya, biaya konversi dan alokasi biaya seringkali terkait erat. Biaya
konversi yang terjadi dalam produksi dipecah dan dialokasikan ke produk atau
departemen tertentu menggunakan metode alokasi biaya yang sesuai. Proses alokasi
biaya ini penting untuk menghitung biaya produksi yang akurat, menganalisis
profitabilitas produk, dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengelolaan
biaya dan efisiensi operasional.

9. Apa itu entitas asosiasi? (bab 14 will)


Entitas asosiasi merujuk pada hubungan bisnis di mana suatu entitas memiliki
kepentingan yang signifikan dalam kendali, namun tidak memiliki pengendalian penuh
terhadap entitas lainnya. Dalam entitas asosiasi, entitas yang terlibat memiliki
kepentingan ekonomi yang cukup besar dalam entitas lainnya dan berbagi keputusan
strategis serta manajemen operasional. Namun, entitas asosiasi tidak memiliki kontrol
penuh atas entitas yang terkait.

Pentingnya kepentingan ekonomi yang signifikan dapat diukur melalui kepemilikan


saham, hak pengendalian bersama, atau perjanjian kontrak lainnya. Hubungan ini
biasanya terbentuk ketika dua entitas atau lebih ingin bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, seperti mengembangkan produk baru, memasuki pasar baru, atau
membagi risiko dan keuntungan dalam proyek tertentu.

Dalam entitas asosiasi, laporan keuangan entitas yang terkait harus diakui secara
proporsional untuk mencerminkan kepentingan yang dimiliki. Hal ini biasanya dilakukan
dengan menggunakan metode ekuitas, di mana entitas asosiasi melaporkan bagian
sahamnya dalam aset, pendapatan, biaya, dan kewajiban entitas terkait.

Entitas asosiasi adalah bentuk kemitraan yang lebih terstruktur daripada sekadar investasi
pasif, di mana entitas terkait berbagi tanggung jawab, keputusan, dan manfaat dengan
entitas asosiasi. Penting bagi entitas yang terlibat dalam entitas asosiasi untuk memiliki
perjanjian yang jelas dan komprehensif untuk mengatur hak, kewajiban, dan tanggung
jawab masing-masing pihak guna memastikan kesuksesan dan kelangsungan hubungan
bisnis tersebut.

10. Jelaskan tenang ventura bersama dan apa yang dimaksud dengan pengendalian
bersama? (bab 15 clau)
Ventura bersama (joint venture) merujuk pada bentuk kemitraan bisnis di mana dua atau
lebih pihak atau perusahaan bergabung untuk membentuk suatu entitas baru dengan
tujuan bersama dalam melakukan kegiatan bisnis tertentu. Dalam ventura bersama, setiap
pihak berkontribusi dengan modal, sumber daya, keahlian, atau aset lainnya, dan berbagi
tanggung jawab, risiko, dan keuntungan sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan.
Bentuk kemitraan ini sering digunakan ketika dua perusahaan ingin menggabungkan
keahlian atau sumber daya mereka untuk memasuki pasar baru, mengembangkan produk
atau layanan baru, atau mengeksploitasi peluang bisnis tertentu.

Pengendalian bersama (joint control) merujuk pada situasi di mana dua atau lebih pihak
memiliki pengaruh bersama dalam pengambilan keputusan strategis dan operasional
sebuah entitas. Dalam konteks ventura bersama, pengendalian bersama terjadi ketika para
pihak yang terlibat memiliki hak untuk berpartisipasi secara signifikan dalam
pengambilan keputusan yang mempengaruhi arah bisnis dan operasi entitas. Keputusan-
keputusan penting yang memerlukan persetujuan bersama termasuk keputusan strategis,
kebijakan keuangan, pengangkatan manajemen kunci, dan penggunaan sumber daya
utama. Dalam pengendalian bersama, keputusan diambil melalui konsensus atau
kesepakatan antara para pihak yang terlibat.

Ventura bersama dengan pengendalian bersama memberikan keuntungan berupa


kolaborasi, pembagian risiko, dan keuntungan bersama antara pihak-pihak yang terlibat.
Namun, penting untuk memiliki perjanjian yang jelas dan komprehensif yang mengatur
hak, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing pihak untuk menjaga keberhasilan
dan kelangsungan ventura bersama.

11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan properti investasi! (bab 16 clau)
Properti investasi mengacu pada jenis aset yang dimiliki oleh individu atau perusahaan
dengan tujuan investasi jangka panjang. Properti investasi meliputi berbagai bentuk
properti seperti tanah kosong, bangunan komersial, rumah sewa, apartemen, pusat
perbelanjaan, dan hotel. Tujuan utama dari properti investasi adalah untuk mencapai
pertumbuhan nilai aset dan/atau memperoleh pendapatan dari penyewaan properti
tersebut. Properti investasi dapat memberikan manfaat seperti pendapatan pasif dari sewa,
perlindungan terhadap inflasi melalui apresiasi nilai properti, serta diversifikasi portofolio
investasi. Namun, investasi properti juga memiliki risiko seperti fluktuasi pasar dan risiko
likuiditas. Pengelolaan properti investasi yang baik melibatkan pemahaman yang
mendalam tentang pasar properti, evaluasi risiko, serta strategi investasi yang tepat untuk
mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

12. Biaya perolehan item aset tetap terdiri dari beberapa hal. Sebutkan! (bab 17 clau)
Biaya perolehan item aset tetap terdiri dari beberapa hal, yaitu:

1. Harga Pembelian: Merupakan harga yang dibayar untuk memperoleh aset tetap dari
penjual atau pihak lain.

2. Biaya Pengiriman dan Pemasangan: Jika diperlukan, biaya ini mencakup pengiriman,
instalasi, dan pemasangan aset tetap agar siap digunakan.

3. Biaya Penyusutan: Merupakan alokasi biaya perolehan aset tetap selama masa
manfaatnya. Biaya penyusutan dihitung berdasarkan metode dan tingkat penyusutan yang
ditetapkan.

4. Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan: Biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki atau
menjaga kondisi aset tetap agar tetap berfungsi dengan baik.

5. Biaya Modifikasi: Biaya yang terjadi jika terjadi modifikasi atau perubahan pada aset
tetap yang menghasilkan peningkatan nilai atau kinerja.

6. Biaya Sertifikasi dan Lisensi: Biaya yang berkaitan dengan perolehan sertifikasi,
lisensi, atau hak penggunaan yang diperlukan untuk penggunaan aset tetap.

7. Biaya Bunga: Jika aset tetap dibiayai dengan pinjaman, biaya bunga yang terkait
dengan pembiayaan tersebut dapat termasuk dalam biaya perolehan.

Semua elemen biaya ini dijumlahkan untuk mendapatkan total biaya perolehan aset tetap,
yang akan digunakan sebagai dasar perhitungan penyusutan dan penilaian aset dalam
laporan keuangan.

13. Jelaskan mengenai aset tak berwujud dan kapan aset tersebut dapat
diidentifiikasikan? (bab 18 clau)
Aset tak berwujud adalah nilai ekonomi yang terkait dengan hak-hak atau keunggulan
entitas, tetapi tidak memiliki bentuk fisik. Contohnya termasuk hak cipta, merek dagang,
dan goodwill. Aset tak berwujud dapat diidentifikasi ketika mereka memiliki potensi
menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan dan entitas dapat mengontrol serta
mengidentifikasi mereka secara terpisah. Identifikasi aset tak berwujud terjadi pada saat
peristiwa atau transaksi tertentu, seperti akuisisi perusahaan atau pembelian hak kekayaan
intelektual, dan melibatkan penilaian nilai wajar serta penilaian masa manfaat yang dapat
diandalkan. Pengelolaan yang tepat terhadap aset tak berwujud penting untuk
mengoptimalkan nilai dan manfaat yang dihasilkan dari aset tersebut
dalam jangka panjang.

14. Seluruh kombinasi bisnis dicatat dengan menerapkan metode pembelian dengan
beberapa langkah. Sebutkan! (bab 19 clau)

Metode pembelian dalam mencatat seluruh kombinasi bisnis melibatkan beberapa


langkah yang penting. Berikut adalah langkah-langkah tersebut:

1. Pengakuan Aset dan Kewajiban: Langkah pertama dalam metode pembelian adalah
mengakui aset dan kewajiban yang diperoleh dari entitas yang diakuisisi. Ini melibatkan
penilaian dan pencatatan aset seperti tanah, bangunan, peralatan, persediaan, dan
kewajiban seperti hutang.

2. Penilaian Nilai Wajar: Selanjutnya, dalam metode pembelian, nilai wajar dari aset dan
kewajiban yang diakuisisi ditentukan. Ini melibatkan penilaian objektif terhadap nilai
wajar aset berdasarkan penilaian profesional atau metode penilaian yang diakui.

3. Pengenalan Goodwill atau Selisih Nilai Wajar: Jika nilai total aset dan kewajiban yang
diakuisisi melebihi harga pembelian, maka selisihnya akan diakui sebagai goodwill.
Goodwill merupakan nilai tambah yang melebihi nilai individu dari aset dan kewajiban
yang diakuisisi.

4. Pengakuan Pendapatan atau Rugi: Selanjutnya, jika ada selisih antara nilai wajar aset
dan kewajiban yang diakuisisi dengan harga pembelian, maka akan diakui sebagai
pendapatan atau rugi. Pendapatan atau rugi ini mencerminkan perbedaan antara harga
pembelian dengan nilai wajar aset dan kewajiban.

5. Integrasi dan Konsolidasi Laporan Keuangan: Langkah terakhir dalam metode


pembelian adalah mengintegrasikan entitas yang diakuisisi ke dalam laporan keuangan
entitas yang mengakuisisi. Laporan keuangan entitas yang mengakuisisi akan
mencerminkan efek kombinasi bisnis dan konsolidasi dari entitas yang diakuisisi.

Dengan menerapkan metode pembelian dengan beberapa langkah ini, entitas dapat
mencatat secara akurat dan transparan seluruh kombinasi bisnis yang terjadi, mengakui
nilai wajar aset dan kewajiban, serta mengintegrasikan entitas yang diakuisisi ke dalam
laporan keuangan entitas yang mengakuisisi.

15. Jelaskan mengenai pengungkapan laporan keuangan pesewa kategori sewa operasi! (bab
20 clau)
16. Kapan entitas mengakui provisi? (bab 21 clau)
17. Apakah diperkenankan perusahaan besar menggunakan SAK ETAP dalam penyusunan
laporan keuangannya?
18. Apa perbedaan antara penyusunan laporan keuangan SAK ETAP dengan PSAK?
19. Bagaimana pengaruh SAK Entitas Privat terhadap kualitas pelaporan keuangan entitas
privat? Apakah terdapat bukti empiris atau studi kasus yang mendukung atau mengkritik
pengaruh standar tersebut?
20. Apakah ada isu etika yang muncul dalam penerapan SAK Entitas Privat? Jika ya,
bagaimana SAK tersebut mengatasi konflik potensial atau masalah kepentingan yang
mungkin timbul?
21. Bagaimana SAK Entitas Privat mempertimbangkan karakteristik unik dari entitas privat,
seperti kepemilikan keluarga atau pengendalian yang terkonsentrasi pada beberapa
individu?
22. Apakah SAK Entitas Privat mempertimbangkan perbedaan skala, risiko, dan sifat entitas
privat yang mungkin lebih kecil dibandingkan dengan entitas publik? Jika ya, bagaimana
aspek-aspek ini diakomodasi dalam standar tersebut?
23. Apa yang menjadi perbedaan antara SAK ETAP dan SAK EMKM di Indonesia?
24. Apakah ada perbedaan antara Standar Akuntansi Keuangan (SAK) untuk entitas pribadi
di Indonesia dengan standar yang diterapkan di negara lain?

SAK EMKM
1. Bagaimana SAK Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah mengelola tantangan yang
seringkali dihadapi oleh entitas UMKM, seperti keterbatasan sumber daya manusia, akses
ke teknologi, dan kompleksitas bisnis yang lebih rendah?
2. 2. Apakah SAK Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah secara memadai mengatasi masalah
pengukuran dan pengungkapan informasi keuangan yang relevan bagi entitas UMKM?
Apakah ada aspek yang perlu diperbaiki?
3. 3. Bagaimana SAK Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah mempertimbangkan risiko
kebangkrutan yang lebih tinggi atau ketidakpastian yang lebih besar yang seringkali
terkait dengan entitas UMKM? Apakah persyaratan SAK tersebut memadai untuk
melindungi kepentingan pemakai laporan keuangan?
4. Bagaimana pengguna laporan keuangan, seperti pemilik bisnis, pemberi pinjaman, atau
investor, mengevaluasi kualitas pelaporan keuangan entitas UMKM yang menerapkan
SAK Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah? Apakah ada tantangan atau kritik
terkait dengan hal ini?

Anda mungkin juga menyukai