Anda di halaman 1dari 4

Nama : ANAK AGUNG AYU RATIH

NPM : 202133121207
Kelas : D4 Akuntansi/Semester 4
Mata Kuliah : ANALISA LAPORAN KEUANGAN
“RUANG LINGKUP LAPORAN KEUANGAN”
A. Definisi

Laporan keuangan adalah dokumen yang memuat informasi tentang kinerja keuangan
suatu perusahaan atau organisasi selama periode tertentu. Laporan keuangan umumnya terdiri
dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal atau ekuitas.
Tujuan utama dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang transparan,
relevan, dan akurat tentang kondisi keuangan perusahaan kepada para pemangku kepentingan,
termasuk pemilik, investor, karyawan, pemasok, dan pihak-pihak terkait lainnya. Laporan
keuangan juga dapat digunakan sebagai alat untuk memantau kinerja keuangan perusahaan,
membuat keputusan bisnis, dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan kinerja
keuangan di masa depan.

Laporan keuangan merupakan kewajiban setiap perusahaan untuk membuat dan


melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. kemudian dianalisis
sehingga dapat diketahui kondisi dan posisi perusahaan terkini sehingga juga akan menentukan
langkah apa yang dilakukan perusahaan sekarang dan ke depan. Dalam pengertian yang
sederhana, laporan keuangan adalah: laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.

B. Sifat-Sifat
1. Relevan
Sifat laporan keuangan yang pertama adalah harus relevan. Hal ini sangat penting
sekali karena dalam suatu laporan harus tersaji informasi yang bermanfaat. Sebuah
laporan akan dinilai relevan bila informasi yang ada di dalamnya mampu
mempengaruhi keputusan ekonomi para pelaku bisnis.
2. Dapat Dipahami
Laporan keuangan pun harus mempunyai sifat yang bisa dipahami dengan banyak
orang, terutama mereka yang memiliki kepentingan tertentu. Jadi, para pebisnis
atau siapa saja yang ingin menyusun laporan keuangan, mereka harus memahami
dengan baik terkait kegiatan ekonomi ataupun bisnis.
3. Andal
Sifat laporan keuangan yang selanjutnya adalah andal. Jadi, informasi yang tersaji
di dalam laporan keuangan harus dibuat dengan berlandaskan pedoman ataupun
peraturan yang berlaku agar informasi keuangan di dalamnya bisa dipercaya dan
juga lebih andal.
4. Dapat Dibandingkan
Sifat yang terdapat di dalam laporan keuangan selanjutnya yang harus Anda ketahui
adalah laporan tersebut harus bisa dibandingkan. Artinya, dalam hal ini laporan
keuangan harus bisa dibandingkan dengan berbagai perusahaan lain.
5. Materialistis
Relevansi atas informasi yang tersaji akan dipengaruhi oleh suatu hakikat dan juga
materialitas dari laporan keuangan. Sebuah laporan bisa disebut sebagai material
bila misstatement atau omission bisa memberikan dampak pada keputusan ekonomi
penggunanya.
6. Penyajian Jujur
Biasanya, informasi yang termuat di dalam laporan keuangan akan selalu memiliki
resiko penyajian yang dinilai kurang jujur atau tidak sesuai dengan apa yang
sebenarnya. Namun, bukan artinya informasi tersebut salah, hanya saja karena
memang sulitnya dalam melakukan identifikasi transaksi dan kondisi yang
dilaporkan.
7. .Substansi Mengungguli Bentuk
Bila informasi yang tersaji dibuat untuk menyajikan informasi yang jujur terkait
kejadian yang sudah berlangsung, maka kejadian tersebut tentunya harus dicatat
dan juga ditampilkan sesuai dengan substansi dan juga realitas ekonomis dan bukan
hanya dalam bentuk hukum saja.
8. Netralitas
Sifat laporan keuangan yang selanjutnya adalah netralitas. Artinya, informasi yang
disajikan harus diarahkan pada kebutuhan umum si pelaku usaha ataupun
pengguna, tidak tergantung pada keperluan ataupun keinginan dari pihak-pihak
tertentu.
9. Pertimbangan Sehat
Pertimbangan yang sehat bisa menjadi sifat laporan keuangan yang selanjutnya.
Jadi, membuat laporan keuangan dalam suatu titik akan dihadapkan pada kondisi
ketidakpastian dalam suatu peristiwa tertentu, seperti hutang yang dirugikan, dan
lain sebagainya.
10. Kelengkapan
Laporan keuangan juga harus mempunyai kelengkapan. Artinya, informasi yang
tersaji di dalamnya harus bisa diandalkan dan pastikan laporan keuangan yang
tersaji juga harus lengkap, baik itu dari sisi materialitas ataupun dari sisi biaya.

C. Keterbatasan Laporan Keuangan

Meskipun laporan keuangan memberikan informasi penting mengenai kinerja keuangan


suatu perusahaan, namun ada beberapa keterbatasan dalam penggunaan laporan keuangan,
antara lain:

1. Tergantung pada kebijakan akuntansi: Laporan keuangan didasarkan pada kebijakan


akuntansi yang digunakan oleh perusahaan. Kebijakan akuntansi ini dapat berbeda
antara perusahaan yang berbeda, sehingga sulit untuk membandingkan kinerja
keuangan antara perusahaan yang berbeda.
2. Terbatas pada aspek keuangan: Laporan keuangan hanya mencakup informasi
keuangan, sehingga tidak memberikan informasi lengkap mengenai kinerja perusahaan.
Informasi non-keuangan seperti kinerja operasional, manajemen risiko, dan strategi
bisnis juga penting untuk dipertimbangkan.
3. Tidak menunjukkan nilai pasar: Laporan keuangan hanya mencakup nilai buku aset dan
liabilitas, bukan nilai pasar. Nilai pasar mencerminkan harga saham perusahaan, yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi investor terhadap perusahaan dan
kondisi pasar.
4. Rentan terhadap manipulasi: Laporan keuangan dapat dimanipulasi melalui
penggunaan kebijakan akuntansi yang berbeda atau praktik akuntansi yang meragukan.
Hal ini dapat menyebabkan laporan keuangan tidak mencerminkan kondisi keuangan
sebenarnya.
5. Tidak dapat memprediksi masa depan: Laporan keuangan hanya mencerminkan kinerja
keuangan perusahaan pada masa lalu dan tidak dapat digunakan sebagai prediktor yang
akurat mengenai kinerja keuangan di masa depan.
D. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Menurut SAK

SAK (Standar Akuntansi Keuangan) adalah standar akuntansi yang digunakan di


Indonesia untuk menyajikan laporan keuangan. Berikut adalah bentuk-bentuk laporan
keuangan yang harus disajikan menurut SAK:

1. Neraca: Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan suatu
perusahaan pada suatu titik waktu. Neraca terdiri dari dua bagian, yaitu aktiva dan
pasiva.
2. Laporan Laba Rugi: Laporan laba rugi atau income statement adalah laporan keuangan
yang menunjukkan pendapatan, biaya, dan laba atau rugi suatu perusahaan selama
periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal: Laporan perubahan modal atau statement of changes in
equity adalah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan modal suatu perusahaan
selama periode tertentu. Laporan ini mencakup semua transaksi yang mempengaruhi
modal pemilik perusahaan, seperti penjualan saham, pembayaran dividen, dan laba atau
rugi.
4. Laporan Arus Kas: Laporan arus kas atau cash flow statement adalah laporan keuangan
yang menunjukkan arus masuk dan keluar kas suatu perusahaan selama periode
tertentu. Laporan ini mencakup semua aktivitas keuangan yang mempengaruhi kas
perusahaan, seperti pembayaran utang, penerimaan piutang, pembelian aset, dan
penjualan saham.
5. Catatan atas Laporan Keuangan: Catatan atas laporan keuangan atau notes to financial
statements adalah bagian dari laporan keuangan yang memberikan penjelasan dan
informasi tambahan mengenai laporan keuangan. Catatan ini biasanya mencakup
informasi mengenai kebijakan akuntansi, risiko dan ketidakpastian, dan informasi
penting lainnya yang tidak tercakup dalam laporan keuangan utama.

Semua laporan keuangan di atas harus disajikan dalam rangkaian lengkap yang
terintegrasi dan mencakup informasi yang cukup dan relevan bagi para pemakai laporan
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai