Kerangka Konseptual
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem koheren yang terdiri dari
tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar
yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan laporan
keuangan.
Konsep-konsep yang bersifat pokok atau fundamental, artinya bahwa konsep-konsep lainnya mengalir dari
konsep-konsep pokok tersebut yang diperlukan sebagai referensi berulang-ulang dalam menetapkan,
menafsirkan, dan menetapkan standar akuntansi keuangan dan pelaporan.
Tujuan Dan Ruang Lingkup
Tujuan rerangka konseptual tersebut pada intinya sejalan dengan tujuan rerangka konseptual milik
FASB. Tujuan rerangka konseptual (konsep dasar) adalah untuk membantu berbagai pihak dalam
mencapai tujuan berkaitan dengan masalah akuntansi yang muncul. Rerangka konseptual dapat
digunakan sebagi acuan berbagai pihak yaitu :
1. Komite penyusun standar akuntansi keuangan dalam pelaksanaan tugasnya;
2. Penyusunan laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah-masalah akuntansi yang belum diatur
dalam standar akuntansi keuangan;
3. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum; dan
4. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
Komponen Rerangka Konseptual
a). SFAC No. 1 : Objectives of Financial Reporting by Business Enterprise tahun 1978. Isi : tujuan pelaporan
keuangan.
b). SFAC No. 2 : Qualitative Charateristics of Accounting Information tahun 1980. Isi : kualitas informasi yang
harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan.
c). SFAC No. 3 : Elemennts of Financial Statements of Business Enterprises tahun 1980. Isi : tujuan yang
akan dicapai dalam pelaporan keuangan organisasi nir laba.
d). SFAC No. 4 : Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations tahun 1980. Isi : kriteria
pengakuan dan atribut pengukuran elemen laporan keuangan.
e). SFAC No. 5 : Recognition dan Measurement in Financial Statement of Business Enterprises tahun 1984.
Isi : Definisi dan karakteristik elemen laporan keuangan.
f). SFAC No. 6 : Elements of Financial Statements : A Replacement of FASB Concepts Statement No. 3 tahun
1985. Isi : mengganti SFAC No. 3 dan berlaku juga bagi organisasi nir laba.
g). SFAC No. 7 : Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement . Isi :
menggunakan estimasi aliran kas dimasa datang.
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi
keuangan, prestasi (hasil usaha) perusahaan, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Asumsi Dasar
1. Dasar akrual. Atas dasar asumsi ini, pengaruh pristiwa atau transaksi diukur dan diakui/dicatat dalam
laporan keuangan pada saat terjadinya, bukan pada saat diterima atau dikeluarkannya kas.
2. Kelangsungan hidup. Atas dasar asumsi ini perusahaan akan hidup terus dan akan melanjutkan
usahanya di masa mendatang atau dengan kata lain, perusahaan dianggap tidak bermaksud melikuidasi
usahanya dan memperkecil atau mengurangi secara material skala usahanya.Karakteristik Kualitas
Laporan Keuangan Menurut PSAK
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk
dipahami oleh pemakainya. Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktifitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
2. Relevan
Agar laporan keuangan bermanfaat, informasi di dalamnya harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi di dalam laporan keuangan memilki kualitas
relavan jika dapat memengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau mengoreksi hasil evaluasi mereka
dimasa lalu.
3. Materialitas
Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materialitas laporan keuangan. Informasi dipandang
material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil atas dasar laporan keungan. Materialitas
tergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian
dalam mencantunkan (omission) atau kesalahan dalam mencatat (misstament).
4. Keandalan
Supaya laporan keuangan bermanfaat, informasi juga harus handal ( reliable). Informasi memilki kualitas
yang handal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat dihandalkan
pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur ( faithful representation) dari yang seharusnya disajikan
secara wajar diharapkan dapat di sajikan.
5. Penyajian Jujur
Informasi keuangan di laporan keuangan pada umumnya tidak luput dari resiko penyajian yang dianggap
kurang jujur dari pada apa yang seharusnya digambarkan. Hal tersebut bukan disebabkan karena
kesenjangan untuk menyesatkan, tetapi lebih merupakan kesulitan yang melekat dalam
mengidentifikasikan transaksi serta peristiwa lainnya yang dilaporkan, atau dalam menyusun atau
menerapkan ukuran dan teknik penyajian yang sesuai dengan makna transaksi dan pristiwa tersebut.
7. Netralitas
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, tidak bergantung pada kebutuhan dan
keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan
beberapa pihak, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang
berlawanan.
8. Pertimbangan Sehat
Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidak pastian suatu peristiwa dan keadaan
tertentu, seperti ketertagihan piutang yang diragukan, perkiraan masa manfaat pabrik serta peralatan,
dengan tuntutan atas jaminan garansi yang mungkin timbul. Namun demikian, penggunaan pertimbangan
sehat tidak memperkenankan, misalnya: pembentukan cadangan tersembunyi atau penyisihan, berlebihan,
dan sengaja menetapkan aktiva atau penghasilan yang lebih rendah atau pencatatan kewajiban atau
beban yang lebih tinggi sehingga laporan keuangan menjadi tidak netral, dan karena itu tidak memilki
kualitas yang handal.
9. Kelengkapan
Agar dapat diandalkan,informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan
biaya.
Unsur-unsur Laporan Keuangan
Laporan Penghitungan Laba Rugi Laporan penghitungan laba rugi merupakan ringkasan pendapatan
(revenue) dan beban (expenses) dari suatu kesatuan usaha untuk periode waktu tertentu. Penyajian
laporan laba rugi adalah sebagai berikut.
1. Memuat secara rinci unsur-unsur pendapatan dan beban.
2. Menyusun unsur-unsur tersebut dalam bentuk urutan ke bawah.
3. Memisahkan antara pendapatan utama dengan pendapatan usaha lainnya serta pos luar biasa.
Laporan Laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan pendapatan dan beban untuk satu periode tertentu.
Fungsi laporan laba rugi antara lain untuk:
1. menetapkan besarnya pajak penghasilan;
2. menilai keberhasilan perusahaan dengan memperhitungkan tingkat profitabilitas (keuntungan);
3. menilai laba perusahaan dengan membandingkan dengan laba dalam laporan tahun yang lalu;
4. menilai efisiensi perusahaan dengan melihat besarnya biaya/beban dan jenis komposisinya.
SOAL
1. dibawah ini yang bukan termasuk ciri kerangka konseptual adalah ?
a. Relevan
b. Keandalan
c. A dan B Benar
Dalam materi akuntansi, kita mengenal sistem informasi akuntansi atau SIA. Apa itu SIA? Untuk
mengetahui definisi sistem informasi akuntansi, berikut adalah penjabarannya. Dilansir dari
Wikipedia, sistem merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya
yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Biasanya dibuat untuk
menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi.
Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan yang tepat. Karakteristik informasi yang realible harus memenuhi syarat
relevan, tepat waktu, akurat dan lengkap. Sistem Informasi adalah sebuah sistem yang
memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermafaat untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis.
2. Mengubah data menjadi informasi. Ini merupakan fungsi vital dari SIA. Ketika data menjadi
informasi, maka informasi tersebut akan sangat bermanfaat baik bagi pihak internal maupun
eksternal perusahaan.
3. Fungsi yang ketiga dari SIA adalah tersedianya pengendalian. Sebagaimana kita tahu bahwa
dalam ranah organisasi yang lingkupnya besar seperti perusahaan, terjadinya fraud atau
kecurangan bukanlah hal yang langka. Dengan adanya SIA, perusahaan akan mampu untuk
menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan andal.
Apabila fungsi SIA berjalan dengan maksimal sesuai dengan fungsi di atas, maka manajemen
sebuah perusahaan juga akan ikut maksimal. Perlu dicatat bahwa SIA yang efektif penting bagi
keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.
1. Memberikan informasi yang tepat dan akurat sehingga kegiatan utama bisa dilakukan
dengan efektif dan efisien
2. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produksi
3. Meningkatkan efisiensi
4. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan
5. Meningkatkan pengetahuan
1. Relevan
2. Tepat Waktu
3. Akurat
4. Lengkap
5. Rangkuman (ringkasan)
Relevan
Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu diketahui untuk memberikan
pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat sementara, dan selanjutnya tidak relevan
harus dihentikan pembuatannya.
Tepat Waktu
Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam menentukan kegunaannya. Informasi
harus tidak lebih tua dari periode waktu tindakan yang didukungnya.
Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan yang sifatnya material. Kesalahan-kesalahan material ada
ketika jumlah informasi yang tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan
yang buruk atau gagal melakukan keputusan yang diperlukan.
Lengkap Tidak ada bagian informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau
pelaksanaan tugas yang hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan,
karena informasi yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang besar.
Rangkuman (ringkasan)
Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Informasi yang ringkas dan
mengikhtisarkan data relevan yang menunjukan bidang-bidang penyimpangan terhadap tingkat
normal, standar, atau yang direncanakan merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan
oleh para pemakai informasi. Sementara itu, menurut Raymond dalam bukunya yang berjudul
Sistem Informasi Manajemen (2001), sistem informasi akuntansi memiliki kriteria sebagai
berikut:
Soal Essay :
Kegunaan
Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai resiko-resiko entitas dan
arus kas masa depan. Tujuan pengguna laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
1. Mengevaluasi struktur pendanaan
Dalam hal ini yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan sumber pendanaan melalui
utang dibandingkan dengan ekuitas.
2. Menganalisis liquiditas
Liquiditas adalah seberapa cepat waktu yang diperlukan sampai suatu aset dapat terealisasi atau
dikonversi menjadi kas, atau suatu liabilitas dapat terbayar.
3. Menilai solvabilitas
Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat jatuh tempo. Biasanya hal
ini dapat diukur dengan tingkat utang jangka panjang yang dimiliki entitas.
4. Menilai fleksibilitas keuangan
Liquiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibiitas keuangan entitas, yaitu dengan
mengukur kemampuan entitas dengan mengambil tindakan tertentu sebagai respon terhadap
kebutuhan dan peluang yang ada.
Keterbatasan
Ada beberapa keterbatasan dalam laporan posisi keuangan dan keterbatasan ini disebabkan oleh
hal-hal sebagai berikut:
1. Pemilihan pengukuran beberapa aset tertentu berdasarkan biaya perolehan atau biaya
perolehan terdepresiasi bukan pada nilai kininya.
2. Tidak diperkenankan mengakui aset takberwujud yang mengandung nilai manfaat, namun
sulit diukur nilainya secara objektif karena dihasilkan secara internal.
3. Rekayasa keuangan yang sering kali memungkinkan dilakukan untuk menghasilkan
pembiayaan off balance sheet.
4. Beberapa pengukuran nilai untuk beberapa unsur dilaporan posisi keuangan melibatkan
pertimbangan dan estimasi.
1. Aset
Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh entitas.
2. Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban entitas mas kini yang timbul dari peristiwa masa lalu,
penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung
manfaat ekonomi.
3. Ekuitas
Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas dikurangi semua liabilitas.
Sementara bentuk laporan menyajikan secara berurutan kebawah mulai dari aset, liabilitas, dan
ekuitas.
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011
Aset
Liabilitas
Ekuitas
Sedangkan format yang di ilustrasikan di IFRS berbeda dalam penyajiannya sebagai berikut.
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2011
Entitas mengungkapkan dalam laporan posisi keuangan atau dalam catatan atas laporan
keuangan, subklasifikasi dari pos-pos yang disajikan. Perincian subklasifikasi bergantung pada
ketentuan di PSAK misalnya:
1. Piutang antara piutang usaha pihak ketiga dan piutang usaha dengan pihak berelasi
2. Persediaan, disublasifikasi antara persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang
jadi.
3. Aset tetap, di subklasifikasi terpisah menurut kelompok aset tetap, misalnya tanah,
bangunan, dan peralatan.
Pengungkapan yang juga dapat disajikan pada laporan posisi keuangan (atau dapat juga
dilaporan perubahan ekuitas atau catatan atas laporan keuangan) misalnya informasi mengenai
jenis saham, yaitu jumlah saham modal dasar dan jumlah saham yang diterbitkan dan disetor
penuh, dan nilai nominal saham.
CONTOH SOAL
1. pada tanggal 31 Desember 2010 perusahaan Jasa Laundry Nercis menyajikan data sebagai berikut:
Kas Rp. 1.218.000
Perlengkapan Rp. 475.000
Peralatan Rp. 27.600.000
PENDAPATAN
Pendapatan jasa Rp.24.915.000
3. Neraca
Laundry Necis
NERACA
31 DES 2010
AKTIVA PASIVA
Aktiva Lancar : Kewajiban :
Kas Rp. 1.218.000 kewajiban Lancar :
Perlengkapan Rp. 475.000 Utang Usaha Rp. 1.365.000
Rp. - Utang gaji Rp. 85.000
Rp. - Total Kas Lanca Rp. 1.450.000
Rp. -
Rp. - Kewajiban Jk panjang
Total Aktiva Lancar Rp. 1.693.000 Rp. -
Rp. -
Aktiva Tetap : Total Kew.jk.pjg Rp.-
Peralatan Rp. 27.600.000
Ak.peny peralatan Rp.(2.410.000) TOTAL KEWAJIBAN Rp.1.450.000
Rp. -
Rp. - Modal :
Rp. - Modal Rp.25.433.000
Rp. - TOTAL MODAL Rp.25.433.000
Rp. -
Total Aktiva Tetap Rp. 25.190.000
Total Aktiva Rp. 26.883.000 TOTAL KEW + MODAL
Rp.26.883.000
2. Laporan Posisi Keuangan berikut disiapkan untuk PT. Adam dan PT. Bentara pada tanggal 1
januari 20XX, Sesaat sebelum penggabungan usaha :
PT. Adam mengakuisisi seluruh aset dan kewajiban PT. Bentara pada tanggal 1 Jan 20XX
sebagai pertukaran untuk saham biasanya. PT. Adam mengeluarkan 8.000 lembar saham untuk
melakukan penggabungan usaha.
Diminta :
Buatlah Laporan Posisi Keuangan penggabungan usaha sesaat setelah akuisisi, asumsikan nilai
pasar saham PT. Adam adalah :
a. Rp60.000 pada tanggal dikeluarkan
b. Rp48.000 pada tanggal dikeluarkan
Jawab :
PT. Adam
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Per 31 Desember 20XX
( Dalam Ribuan )
Aset Liabilitas
Kas 240.000 Utang Usaha 125.000
Persediaan 370.000 Wesel Bayar 230.000
Bangunan dan Peralatan 850.000 Ekuitas
Akm. Penyusutan ( 330.000 ) Saham 140.000
Tambahan Modal 660.000
Good Will 230.000 Saldo Laba 205.000
Total Aset 1360.000 Total Liabilitas & Ekuitas 1.360.000
3. Diperoleh data keuangan PT Sukses Kemilau untuk periode 01 April Sampai 30 April 2020
adalah sebagai berikut :
Untuk membuat laporan laba rugi terlebih dahulu buatlah jumlah harga pokok penjualan,
pembelian bersih dan penjualan bersihnya!
Jawab :
Pembelian Bersih :
Pembelian Bersih = Pembelian + Beban Angkut – Retur Pembelian – Potongan Pembelian
= Rp 60.000.000 + Rp 10.000.000 – Rp 2.000.000 – Rp 2.000.000
= Rp 66.000.000
Penjualan bersih :
Penjualan bersih = Penjualan – Retur Penjualan – Potongan Penjualan
= Rp 130.000.000 – Rp 3.000.000 – Rp 2.000.000
= Rp 125.000.000
4. FOOTBALL TRENDY
NERACA SALDO
No Rekening D K
101 Kas Rp 80.590.000
102 Piutang
103 Perlengkapan Rp 600.000
104 Sewa dibayar dimuka Rp 1.000.000
121 Peralatan Rp 700.000
122 Kendaraan Rp 45.000.000
121
A Akm. Peny peralatan Rp 400.000
122
A Akm. Peny kendaraan Rp 1.000.000
201 Utang usaha Rp 400.000
202 Utang leasing Rp 35.000.000
301 Modal Rp 100.000.000
401 Pendapatan Sponsor Rp 3.250.000
402 Pendapatan bantuan PSSI Rp 1.000.000
501 Beban perwatan lapangan Rp 300.000
502 Beban kesehatan Rp 100.000
503 Beban gaji dan official Rp 5.200.000
504 Beban konsumsi Rp 920.000
505 Beban premi asuransi Rp 3.500.000
Beban listrik, air, dan
506 telepon Rp 890.000
507 Beban transportasi Rp 500.000
508 Beban kesehatan Rp 350.000
Beban penyusutan
509 peralatan Rp 400.000
Beban penyusutan
510 kendaraan Rp 1.000.000
Total Rp 141.050.000 Rp 141.050.000
FOOTBALL TRENDLY
LAPORAN R/L KOMPREHENSIF
PERIODE JANUARI 2018
Pendapatan :
Pendapatan sponsor Rp. 3.250.000
Pendapatan bantuan dari PSII Rp. 1.000.000
Jumlah pendapatan Rp. 4.250.000
Beban-beban :
Beban perawatan lapangan Rp. 300.000
Beban kesehatan Rp. 100.000
Beban gaji dan official Rp. 5.200.000
Beban konsumsi Rp. 920.000
Beban premi asuransi Rp. 3.500.0000
Beban listrik, air, telepon Rp. 890.000
Beban transportasi Rp. 500.000
Beban kesehatan Rp. 350.000
Beban penyusutan peralatan Rp. 400.000
Beban penyusutan kendaraan Rp. 1.000.000
Jumlah beban Rp. 13.360.000
Rugi bersih Rp. 8.910.000
FOOTBALL TRENDY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PERIODE JANUARI 2018
Modal Tn San (awal) Rp. 100.000.000
Prive Rp. -
Rugi bersih Rp. 8.910.000
Modal Tn San (akhir) Rp. 91.090.000
FOOTBALL TRENDY
LAPORAN POSISI KEUANGAN
PER 31 DESEMBER 2018
Aset Kewajiban&Ekuitas
Aset Lancar: Kewajiban
Kas Rp 80.590.000
Perlengkapan Rp 600.000 Utang usaha Rp 400.000
Sewa dibayar dimuka Rp 1.000.000 Utang leasing Rp 35.000.000
Jumlah aset lancar Rp 82.190.000
Jumlah Kewajiban Rp 35.400.000
Aset Tetap:
Peralatan Rp 700.000 Ekuitas Rp 91.090.000
Akm peny. peralatan (Rp 400.000)
Kendaraan Rp 45.000.000
Akm peny. kendaraan (Rp 1.000.000)
Jumlah aset tetap Rp 44.300.000
Jumlah Aset Rp 126.490.000 Jumlah Kewajiban&Ekuitas
Rp 126.490.000
FOOTBALL TRENDLY
JURNAL PENUTUP
PERIODE JANUARI 2018
DES Rp 13.160.00
31 Ikhtisar R/L
2018 0
Rp 8.910.00
31 Modal
0
Rp 8.910.00
Ikhtisar R/L
0
31 Modal -
Prive -
FOOTBALL TRENDLY
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
PERIODE JANUARI 2018
No Rekening D K
1 April Tn. Budi mendirikan BENGKEL MAJU dengan menyetor uang pribadinya ke kas
perusahaan sebesar 30.000.000
5 April Untuk menambah kas perusahaan, Tn. Budi meminjam uang ke Bank sebesar
10.000.000
9 April Tn. Budi mengambil uang kas prusahaan untuk keperluan pribadi sebesar
1.500.000
15 April Tn. Budi membli perlengkapan bengkel dari toko ERLANGGA sebesar 2.000.000
secara kredit.
25 April Tn. Budi melakukan jasa perbaikan mobil sebesar 1.000.000 dan pembayarannya
akan diterima 1 bulan kemudian
30 April Tn. Budi membayar uang sewa ruko sebesar 700.000 untuk 2 bulan
Diminta:
Buatlah Jurnal Umum, Buku Besar, Jurnal Penyesuaian, Neraca Saldo setelah disesuaikan, dan
Laporan Keuangan dari transaksi di atas!
Jawab :
Jurnal Umum
BENGKEL MAJU
JURNAL UMUM
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Tgl Akun/ Keterangan Ref Debit (Rp) Kredit (Rp)
5 Kas 10.000.000
8 Perlengkapan 13.000.000
Kas 13.000.000
9 Prive 1.500.000
Kas 1.500.000
15 Perlengkapan 2.000.000
Kas 500.000
21 Kas 5.000.000
22 Beban Gaji 1.500.000
Kas 1.500.000
25 Piutang 1.000.000
Perlengkapan 800.000
Kas 700.000
BENGKEL MAJU
BUKU BESAR
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Akun: Kas
Saldo
Total 27.800.000
Akun: Modal
Saldo
Total 30.000.000
Akun: Piutang
Saldo
Total 1.000.000
Akun: Perlengkapan
Saldo
Total 14.200.000
Akun: Beban Gaji
Saldo
1.
Total 27.800.000
Saldo
Total 350.000
Saldo
Total 1.500.000
Saldo
1. 05-04-14 10.000.000
Total 10.000.000
Akun: Pendapatan
Saldo
Total 6.000.000
Saldo
Total 800.000
Akun: Prive
Saldo
Total 1.500.000
Perlengkapan 800.000
31 April
2014
BENGKEL MAJU
NERACA SALDO DISESUAIKAN
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Nama Akun Debit Kredit
Kas 27.800.000
Piutang 1.000.000
Perlengkapan 14.200.000
Pendapatan 6.000.000
Prive 1.500.000
Beban Gaji 1.500.000
LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Laba-Rugi
BENGKEL MAJU
LAPORAN LABA-RUGI
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Pendapatan
Beban-beban
Prive (1.500.000)
Penambahan Modal 1.850.000
3. Neraca
BENGKEL MAJU
NERACA
UNTUK PERIODE APRIL 2014
Aktiva Pasiva
Piutang 1.000.000
Kas kecil
Adalah uang kas yang ada dalam berangkas perusahaan yang digunakan untuk membayardalam
jumlah yang relatif kecil misalnya pembelian perangko, biaya perjalanan, membayarbiaya
telegram, membayar biaya taxi dan membayar yang berjumlah kecil.
Kas di bank
Adalah uang kas yang dimiliki perusahaan yang disimpan di bank dalam bentuk giro/bilyet dan
kas ini dipakai untuk pembayaran yang jumlahnya besar dengan menggunakan check. Oleh
karena itu perusahaan perlu mempunyai sejumlah kas tertentu yang disediakan untuk keperluan
pembayaran-pembayaran yang tidak mungkin dilakukan dengan menggunakancheck yang
disebut kas kecil.
Prosedur untuk mengisi kembali kas kecil dengan metode imperest fund system adalah sebagai
berikut :
a. Kas kecil dihitung oleh seorang petugas dari bagian akuntansi. Jumlah perintah
pengeluaran kas kecil ditambah dengan sisa uang yang ada harus sama dengan jumlah
pada saat pembentukan.
b. Semua perintah pengeluaran kas kecil diperiksa untuk memastikan bahwa pengeluaran-
pengeluaran itu telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang dan bahwa
pengeluaran-pengeluaran itu dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Perintah-perintah pengeluaran kas kecil diberi tanda tertentu agar bukti tersebut tidak
dapat digunakan lagi untuk pengeluaran kas kecil di kemudian hari.
d. Perintah-perintah pengeluaran kas kecil dikelompokkan berdasarkan rekening-
rekeningbiaya yang ada dalam buku besar.
Adapun manajemen kas dari kedua di atas menggunakan sistem pencatatan dan metode penilaian
yang berbeda. Untuk kas yang ada di bank digunakan prosedur rekonsiliasi bankyang dilakukan
secara periodik antara pihak perusahaan dengan pihak bank. Sedangkan untuk kas kecil ada dua
metode dalam pencatatan, yaitu :
Imperest fund system (sistem dana tetap)
Dengan sistem ini dana kas kecil diupayakan memiliki dana yang tetap, kecuali
perusahaan menghendaki perubahan jumlah kas kecil misalnya perusahaan merasakan
kas kecil tidak mencukupi kebutuhan yang diperlukan sehari-hari, maka perlu ada
penambahan jumlah kas kecil atau perusahaan menganggap terlalu besar, maka perlu
ditambah. Kondisi seperti ini maka perusahaan perlu membuat suatu kebijakan baru
yang berkaitan dengan jumlah kas kecil yang ad di perusahaan yaitu dengan cara
melakukan penyesuaian untuk menambah atau mengurangi jumlah kas kecil.
Fluctuation fund system (sistem dana berubah)
Metode ini jumlah kas kecil tidak harus tetap tetapi boleh berubah sesuai dengan
kebutuhan perusahaan, misalnya pada waktu membuat suatu kebijakan pertama kali
perusahaan menetapkan jumlah kecil sebesar Rp. 1.000.000, kemudian digunakan
sesuaidengan kebutuhan perusahaan yang jumlahnya kecil dan kemudian diisi kembali.
Kalau dalam sistem dana tetap jumlah pengisiannya harus sebesar kas kecil yang
digunakansehingga saldo akhirnya kan sama dengan jumlah pada waktu pertama kali
kas kecil dibuat, sedangkan dalam sistem dana berubah jumlah pengisiannya tidak harus
sama dengan jumlah yang telah digunakan misalnya Rp. 1.000.000 lagi, tetapi boleh
lebih atau kurang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Perbedaan cara pencatatan fluctuation fund system dan imperest fund system :
Keterangan Sistem Imperest Sistem Fluktuasi
Pada saat kas kecil Sistem imperest pada Sedangkan pada sistem
dibelanjakan saatdibelanjakan tidak perlu fluktuasi harus dicatat
dijurnal (No, Entry) artinya semua jenis pengeluaran
cukup membuat catatan kecil yang berasal dari kas kecil.
yang tujuannya untuk
menghitung jumlah kas kecil
yang masih tersedia. Akan
tetapi membuat bukti
pembayaran dan
menyimpannya sebagai bukti.
Sehingga apabila pada suatu
saatdana kas kecil diperiksa
(petty cash opname) pemegang
dana kas kecil harus dapat
mempertanggungjawabkan
mengenai sisa yang ada
ditambah jumlah bukti
pembayaran yang telah
dilakukan jumlahnya harus
sama dengan dana tetap kas
kecil.
Pada saat kas kecil akan Sistem imperest mengklasifi- Sedangkan sistem fluktuasi,
diisi kembali kasikan rekening yang sejenis tidak perlu mencapai batas
sesuai dengan rekening buku minimum dan jumlahnya
besar. Dan pengisian kas kecil tidak perlu tetap. Artinya
ini harus sesuai dengan perusahaan boleh mengisi
kebijakan perusahaan, yaitu kapan dan jumlah sesuai
batas minimum yang harus dengan kebutuhan kas kecil.
diisi, sehingga jumlah kas kecil
setelah diisi harus sama dengan
kas kecil pada saat dibentuk.
Cara penjurnalan :
Keterangan Imperest Fund System Fluctuation Fund System
Saat pengisian/pembentukan Petty Cash Petty Cash
Cash Cash
Pemakaian kas kecil No, entry Expense
Petty Cash
Pengurangan kas kecil Cash Cash
Petty Cash Petty Cash
Penambahan kas kecil Petty Cash Petty Cash
Cash Cash
Pengisian kembali kas kecil Expense*) Petty Cash
Petty Cash Cash
*) Rekening yang sama dijumlahkan
Rekonsiliasi bank
Rekonsiliasi bank yaitu membuat suatu analisa hal-hal yang menimbulkan perbedaan
antara catatan perusahaan mengenai simpanannya di bank dengan catatan yang disajikan oleh
petugas bank.
Perusahaan secara periodik (misalnya setiap akhir bulan) akan menerima catatan-catatan
secara terperinci dari banknya yang disebut rekening koran. Dari laporan yang diterima akan
diketahui berapa saldo simpanan perusahaan tersebut di bank yang bersangkutan dan selanjutnya
sekaligus dapat dicocokkan dengan catatan-catatan yang dibuat oleh perusahaan sendiri.
Sering terjadi antara saldo simpanan menurut laporan bank dengan catatanperusahaan
terdapat perbedaan. Perbedaan ini akan dianalisa dan selanjutnya akan disusunsuatu laporan yang
dinamakan Bank Rekonsiliasi.
Hal-hal yang biasanya menyebabkan perbedaan antara nilai sisa di bank dengan nilai sisa
buku adalah :
1. Hal-hal yang sudah dicatat oleh perusahaan tetapi belum dicatat oleh bank :
a. Setoran dalam perjalanan (deposit in transit)
Perusahaan telah mencatat setoran ini tetapi bank belum mencatat, karena setoran
tersebut belum sampai ke bank atau belum sempat dicatat misalnya baru dicatat tanggal
berikutnya. Supaya sama catatan yang ada di bank dan di perusahaan, maka bank harus
mencatat sebagai penambahan setoran sebesar jumlah yang telah dicatat oleh
perusahaan.
b. Cek dalam peredaran (outstanding check)
Cek ini sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan dicatat dalam buku perusahaan tetapi
belum disampaikan oleh pemegang cek atau belum dibayarkan oleh bank, sehingga
catatan yang ada di bankdan di perusahaan tidak sama. Supaya sama maka bank harus
mencatatnya sebagai pengeluaran/mengurangi jumlah saldo yang dimiliki oleh
perusahaan.
2. Hal-hal yang telah dicatat oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan :
a. Inkaso
Bank kadang-kadang menerima uang untuk kepentingan nasabah. Banyak perusahaan
yang mempunyai pelanggan yang langsung membayar ke rekening perusahaan di bank.
Misalnya penagihan uang kas oleh bank atas wesel tagihan danpendapatan bunganya
untuk nasabah. Bank akan memberitahukan kepada nasabah mengenai penagihan yang
dilakukannya ini di dalam rekening koran. Hal ini menyebabkan perbedaan catatan
yang ada di perusahaan dengan bank, karena bank telah mencatat atau menambahkan
hasil tagihan dan bunganya sedangkan perusahaan belum mengetahui dan belum
mencatat, baru mengetahui setelah memperoleh laporan rekening koran. Supaya sama
catatan yang ada di perusahaan dan di bank, maka perusahaan harus menambah jumlah
yang telah dicatat oleh bank.
b. Pendapatan bunga atas rekening checking
Banyak bank membayar bunga kepada nasabah yang memiliki nilai sisa yang cukup
banyak di dalam rekeningnya. Bank akan memberitahukan kepada nasabah mengenai
bunga ini di dalam rekening koran. Karena perusahaan belum mencatat, maka
perusahaan perlu menambahkan sejumlah bunga yang telah dicatat oleh bank.
c. Biaya bank
Biaya ini dibebankan kepada perusahaan karena bank telah memberikan jasa pada
perusahaan misalnya bank melakukan penagihan kepada nasabah. Biaya penagihan
telah dicatat oleh bank, tetapi perusahaan belum mengetahui dan baru mengetahui
setelah ada laporan rekening koran dari bank,sehingga terjadi perbedaan antara catatan
yang ada di bank dan di perusahaan.Supaya sama maka perusahaan harus mencatat
sejumlah bunga yang dibebankan oleh bank yaitu dengan mengurangi saldo yang ada
di perusahaan.
d. Cek kosong (non suffecience fund)
Perusahaan telah menerima check dari langganan dan telah mencatat sebagai hasil
penagihan piutang misalnya kemudian cek tersebut dikirimkan ke bank untuk
mencairkan atau menambah simpanan,setelah diteliti ternyata check tersebut kosong
dan ditolak oleh bank (bank tidak melakukan pencatatan). Mengenai penolakan ini
belum sempat dilaporkan keperusahaan, setelah perusahaan mengetahui bahwa cek
tersebut kosong, perusahaan harus mengembalikan cek tersebut. Maka yang tadi telah
dicatat oleh perusahaan sebagai penambahan saldo dikurangi lagi supaya nilainya
menjadi nol dan perusahaan masih memiliki piutang kepada langganannya.
e. Kesalahan yang dilakukan baik oleh bank maupun perusahaan
Kesalahan ini dapat berupa kesalahan dalam angka ataupun kesalahan dalam rekening
dan untuk menyamakan harus dilakukan jurnal koreksi baik koreksi nama rekening
maupun koreksi jumlah angka. Dan untuk angka mungkin akan menambah saldo atau
mungkin akan mengurangi saldo baik yang ada di perusahaan maupun yang ada di
bank.
Soal dan Pembahasan
Soal 1
Pada tanggal 1 Maret 2016, PT JARWO membentuk dana kas kecil sebesar Rp 300.000. Pada
tanggal 31 Maret 2016, dana kas kecil terdiri dari uang tunai dan bukti-bukti pengeluaran kas
kecil sebagai berikut ini:
Uang kertas dan uang logam Rp 8.300
Bukti-bukti pengeluaran kas kecil untuk:
– Biaya pengangkutan pembelian Rp 62.300
– Pembelian perlengkapan kantor Rp 43.900
– Telepon dan telegram Rp 16.700
– Reparasi dan pemeliharaan Rp 33.600
– Piutang karyawan Rp 85.000
– Biaya pengiriman Rp 27.200
– Perangko Rp 23.000
Buatlah jurnal untuk mencatat:
- Pembentukan dana kas kecil
- Mengisi kembali dana kas kecil yang sekaligus dinaikkan menjadi Rp 400.000,-
Pembahasan :
Soal 2
Pada tanggal 1 Juli 2017, CV SOPO memutuskan untuk membentuk dana kas kecil. Transaksi
yang terjadi di perusahaan selama bulan Juli 2017 adalah sebagai berikut:
Juli 1 Ditarik cek nomor 102 sebesar Rp 200.000 untuk membentuk dana kas kecil.
Juli 2 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK01 senilai Rp 30.600 untuk pembelian
perlengkapan kantor.
Juli 5 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK02 senilai Rp 15.400 untuk pembayaran
beban reparasi mesin kantor.
Juli 8 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK03 senilai Rp 20.400 untuk pembayaran
biaya pengangkutan pembelian.
Juli 9 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK04 senilai Rp 15.000 untuk pembelian
perangko.
Juli 13 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK05 senilai Rp 10.600 untuk mengganti
biaya transport seorang karyawan yang mengunjungi seorang pelanggan.
Juli 16 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK06 senilai Rp 16.200 untuk pembayaran
biaya pengangkutan pembelian.
Juli 18 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK07 senilai Rp 32.800 untuk pembelian
perlengkapan kantor.
Juli 23 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK08 senilai Rp 19.800 untuk pembayaran
biaya pengankutan pembelian.
Juli 26 Dibuat voucher kas kecil nomor VKK09 senilai Rp 5.500 untuk pembayaran
biaya telegram.
Juli 31 Ditarik cek nomor 153 untuk pengisian kembali dana kas kecil. Pada tanggal
tersebut, dana kas kecil menunjukkan jumlah uang tunai Rp 33.700.
Diminta:
- Buatlah jurnal kas kecil untuk mencatat transaksi tersebut.
- Buatlah buku kas kecil untuk mencatat mutasi kas kecil atas transaksi tersebut.
Pembahasan :
Jurnal kas kecil
Menurut catatannya, saldo kas pada akhir Januari 2017 adalah sebesar Rp 45.500.00, sedangkan
menurut rekening koran bank AA adalah sebesar Rp 54.400.000.
Setoran kas ke bank tanggal 31 Januari 2017 sebesar Rp 15.200.000 belum dicatat oleh
bank.
Tagihan PT Surla Profit kepada PT BB sebesar Rp 9.600.000 yang dilakukan bank AA
telah berhasil dan PT Surla Profit belum mengetahui.
Pendapatan bunga bank sebesar Rp 1.200.000 belum dicatat PT Surla Profit.
Beban administrasi bank sebesar Rp 300.000 belum dicatat PT Surla Profit.
Cek yang diterima PT Surla Profit pada tanggal 25 Januari yang lalu dari PT Maju
sebesar Rp 4.000.000 ternyata tidak ada dananya.
Cek yang telah dikeluarkan PT Surla Profit pada akhir bulan Januari yang lalu sebesar Rp
13.600.000 ternyata oleh pemegangnya belum dicairkan.
Cek sebesar Rp 7.500.000 yang diterima PT Surla Profit dari PT Mundur sebagai
pembayaran piutang pada bulan Januari yang lalu, dicatat oleh akuntan PT Surla Profit
sebesar Rp 2.500.000.
Cek sebesar Rp 3.500.000 yang dikeluarkan oleh PT Surla Profit pada pertengahan bulan
Januari yang lalu untuk membayar beban perbaikan kendaraan, oleh akuntan perusahaan
dicatat sebesar Rp 2.500.000.
Pembahasan :
Saldo yang benar baik menurut perusahaan maupun menurut bank adalah sebesar Rp 56.000.000
dan setelah diketahui saldo yang benar, maka harus dibuat jurnal penyesuaian berdasarkan
perhitungan di atas. Untuk membuat jurnal penyesuaian, cukup diperhatikan sisi perusahaan saja.
Soal 4
Pada tanggal 1 juli 2016 perkiraan bank di buku besar PT.DEBET memperlihatkan saldo senilai
Rp. 2.303.000. Di bulan Juli 2016 buku penerimaan kas memeperlihatkan jumlah senilai Rp.
4.730.000.
Tapi pada buku pengeluaran kas memeperlihatkan jumlah senilai Rp 6.572.725. Data yang
berrkaitan rekonsiliasi bank antara lain seperti berikut:
Diminta:
Buatlah Bank rekonsiliasi per 31 Juli 2016 untuk menyesuaikan saldo menurut rekening
korang dengan saldo berdasarkan perkiraan bank
Buatlah jurnal penyesuaian yang dibutuhkan
Pembahasan :
Laporan Rekonsiliasi
Jurnal Penyesuaian
Soal 3
Saldo rekening Bank TRIO di buku besar PT. Martech pada tanggal 31 Juli 2016
memperlihatkan total sebesar Rp 185.500. Saldo berdasarkan rekening koran bank pada tanggal
itu sebesar Rp 207.000. Sesudah dilakukan pemeriksaan, penyebab perbedaan itu karena hal
berikut ini :
Biaya adm bank pada bulan Juli 2006bsebanyak Rp 2.800 yang terdapat di reekening
koran bank belum dicatat oleh perusahaan alasanya nota debitnya belum sampai,
Lima lembar cek sebanyak Rp 40.750 yang sudah dibayarkan kepada pemasok (supplier)
untuk melunasi utang sebenarnya belum diuangkan
Cek yang ditarik oleh PT. ANDI sebanyak Rp 15.000 sudah salah dibukukan olehpihak
bank kedalam rekening PT Martech. untuk pelunasan utang, kiriman uang dari langganan
lewat transfet bank sebanyak Rp 3.950 belum tercatat dalam pembukuan perusahaan.
Cek Nomor SR 5220 sebanyak Rp 70.550 dicatat dalam pembukuan PT. Martech dengan
total Rp 65.150
Diminta :
Buatlah rekonsiliasi bank untuk PT. Martech pada anggal 31 Juli 2006
Pembahasan :
LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas adalah laporan yang melaporkan arus kas masuk dan keluar yang utama dari suatu
perusahaan selama satu periode.
Laba bersih yang diperoleh suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki
uang kas yang cukup untuk membiayai perusahaan
Untuk memperkirakan arus kas pada masa yang akan datang. Dalam keadaan normal sumber
dan penggunaan dana tidaklah banyak berubah. Karenanya laporan arus kas dapat digunakan
untuk meramalkan arus kas pada masa yang akan datang, Sebagai dasar pengambilan keputusan
untuk memperbaiki kinerja perusahaan oleh manajer dan pihak lainnya.
Sebagai dasar untuk menentukan apakah perusahaan mampu membayar kewajiban atau tidak,
laporan arus kas menggambarkan saldo kas dan sumber kas serta ramalan pemasukan kas
melalui analisis.
Untuk menunjukkan hubungan laba bersih terhadap perubahan kas perusahaan. Umumnya
perusahaan yang berlaba akan memiliki kas cukup. Sebaliknya perusahaan yang merugi akan
mengalami kesulitan membayar utang.
Saldo akhir laporan arus kas harus sama dengan jumlah kas dineraca.
Operasi
- laba/rugi bersih
- aktiva lancar
- hutang lancar
- (penyesuaian penghapusan)
Investasi
- aktiva tetap
- aktiva lain
- investasi jk panjang
Pendanaan
- kewajiban jk panjang
- ekuitas pemilik
-Metode langsung , disebut metode perhitungan rugi-laba karena dalam metode ini melaporkan berapa
besarnya penerimaan dan pengeluaran dalam pos tersebut. Misalnya kas yang diterima dari pelanggan,
kas yang dibayarkan untuk persediaan.
-Metode tidak langsung , disebut metode Rekonsiliasi, yang dimulai dari pelaporan laba bersih dan
menyesuaikan nilai akrualnya.
SOAL
- aktifitas operasi
- aktifitas investasi
- aktifitas pendanaan
- metode langsung
disebut metode perhitungan rugi-laba karena dalam metode ini melaporkan berapa besarnya
penerimaan dan pengeluaran dalam pos tersebut.
disebut metode Rekonsiliasi, yang dimulai dari pelaporan laba bersih dan menyesuaikan nilai akrualnya.
- Laporan keuangan yang menggambarkan arus kas masuk dan keluar selama suatu periode tertentu.
-Penyebab timbulnya perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
5. Jika diketahui banyaknya data pada sebuah perusahaan dagang PT.Persada dalam periode November
2018 sebagai berikut:
Pertanyaannya:
Buatlah sebuah laporan arus kas perusahan dagang PT.Persada diatas menggunakan metode langsung.
Penyelesaiannya:
PT.Persada
Penerimaan kas:
Pengeluaran kas:
Penerimaan kas:
Pengeluaran kas:
Penerimaan kas:
Pengeluaran kas: