Anda di halaman 1dari 6

Resume Pertemuan Kedua

Akuntansi Intermediate 1
Kelompok 1:
1. Nisrina Sania Marwah 22080694093 4. Qonita Hilda 22080694112
2. Revalina Ping Dam T 22080694108 5. Ayu Febrianti DS 22080694114
3. Resa Ferdhea Novita 22080694110 7. Nur Sukma Wati 22080694130
4. Tersa Intan T 22080694111

KERANGKA KONSEPTUAL PELAPORAN KEUANGAN

Kerangka konseptual membentuk konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian


pelaporan keuangan untuk tujuan umum. Kegunaan kerangka konseptual adalah sebagai
berikut:
1) membantu Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI)
dalam mengembangkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berdasarkan konsep
yang konsisten;
2) membantu penyusun laporan keuangan untuk mengembangkan kebijakan akuntansi yang
konsisten ketika tidak ada Standar yang berlaku untuk transaksi tertentu atau peristiwa
lain, atau ketika Standar memberikan pilihan kebijakan akuntansi; dan;
3) membantu semua pihak untuk memahami dan menginterpretasikan Standar.

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas. Komponen laporan keuangan:
a. Laporan laba rugi
Terdapat dua unsur dalam laporan laba rugi, yitu penghasilan (income) dan beban
(expense).
b. Laporan perubahan ekuitas
Dalam laporan perubahan ekuitas terdapat modal awal entitas yang akan bertambah atau
berkurang karena pengaruh dari keadaan laba atau rugi yang dialami entitas sehingga
menunjukkan modal akhir yang dimiliki entitas.
c. Laporan posisi keuangan
Ada tiga unsur dalam laporan posisi keuangan yaitu aset (asset), liabilitas (liabilities), dan
ekuitas (equity).
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas memuat informasi terkait kas masuk dan kas keluar (mutasi kas) entitas.
Informasi ini diperlukan untuk menilai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan entitas
selama periode pelaporan. Informasi tersebut diperlukan untuk memahami bagaimana
manajemen selama ini memanfaatkan kas dan setara kas, serta menilai kemampuan
entitas menghasilkan sumber daya tersebut.
e. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan komponen laporan keuangan yang menampung
catatan, skedul tambahan, dan informasi lainnya yang dianggap relevan. Unsur-unsur
yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan (Laporan Arus Kas) perlu didukung dengan rincian dana atau penjelasan
agar lebih informatif dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

1. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan Laporan Keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Laporan
keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.
Pihak-pihak pemakai informasi laporan keuangan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Pihak Internal
1) Pemilik perusahaan
2) Manajer
3) Karyawan
b. Pihak Eksternal
1) Investor
2) Kreditur
3) Masyarakat
4) Pemerintah
5) Pelanggan
2. Asumsi Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
a. Dasar Akrual
Pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian (bukan pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta
dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan
keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak
hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi
juga kewajiban pembayaran kas di masa yang akan datang.
b. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha
perusahaan dan akan melanjutkan usahanya di masa depan. Oleh karena itu,
perusahaan diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau
mengurangi secara material skala usahanya. Jika maksud dan keinginan tersebut
muncul maka laporan keuangan disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang
digunakan harus diungkapkan.

3. Pengukuran Unsur Laporan Keuangan


Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Menurut Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) ada beberapa dasar pengukuran dalam laporan keuangan.
Dasar pengukuran tersebut antara lain:
a. Biaya Historis (Historical Cost)
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut pada saat
perolehan. Liabilitas dicatat sebesar jumlah yang diterima sebagai penukar kewajiban
atau dalam jumlah kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi dalam
pelaksanaan usaha yang normal.
b. Biaya Kini (Current Cost)
Aset dinilai dalam jumlah kas atau setara kas yang seharusnya dibayar, bila aset yang
sama atau setara aset tersebut diperoleh sekarang. Liabilitas dinyatakan dalam jumlah
kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang mungkin akan diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban sekarang.
c. Nilai Realisasi (Realizable Cost)
Aset dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang
dengan menjual aset dalam pelepasan normal. Liabilitas dinyatakan sesuai nilai
penyelesaian yaitu jumlah kas atau setara kas yang tidak didiskontokan yang
diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban dalam pelaksanaan usaha
normal.
d. Nilai Sekarang (Present Value)

PV= FV/(1+r)ⁿ
Keterangan:
 FV: future value
 r: rate of return / tingkat pengembalian
 n: periode (waktu)
Aset yang dinyatakan sebesar arus kas masuk bersih dimasa depan yang
didiskontokan kenilai sekarang dari pos yang diharapkan dapat memberikan hasil
dalam pelaksanaan usaha normal. Liabilitas dinyatakan sebesar arus kas keluar bersih
dimasa depan yang didiskontokan kenilai sekarang yang diharapkan akan diperlukan
untuk menyelesaikan kewajiban dalam pelaksanaan usaha normal.
e. Nilai Wajar (Fair Value)
Harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.

4. Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan


Laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif tertentu agar dapat
memberikan informasi bagi para pemakai. Karaketeristik kualitatif dibedakan menjadi
karakteristik kualitatif fundamental dan karakteristik kualitatif peningkat.
 Karakteristik kualitatif fundamental meliputi:
1) Relevansi (Relevance)
Informasi relevan apabila mampu membuat perbedaan dalam setiap keputusan yang
diambil oleh pengguna. Informasi mampu membuat perbedaan dalam keputusan jika
memiliki nilai prediktif, konfirmatif, atau materialitas.
a. Nilai Prediktif: jika informasi dapat digunakan oleh pengguna untuk memprediksi
atau membuat ekspektasi hasil di masa depan.
b. Nilai Konfirmatif: jika informasi membantu pengguna untuk mengkonfirmasi atau
mengubah ekspetasi sebelumnya.
c. Nilai Materialitas: jika penghilangan atau pengaburan informasi diperkirakan
cukup dapat memengaruhi keputusan yang dibuat oleh pengguna utama laporan
keuangan atas dasar laporan tersebut. Materialitas ditentukan oleh setiap
perusahaan karena sifat maupun besar nilai suatu item yang berhubungan dengan
informasi tersebut harus dipertimbangkan di dalam konteks laporan keuangan
masing-masing perusahaan.
2) Representasi (Faithful Representation)

Faithful representation merujuk pada karakteristik informasi keuangan berkualitas di


mana informasi yang disajikan mencerminkan substansi transaksi-transaksi keuangan
yang terjadi dalam perusahaan.
a. Lengkap: mencangkup seluruh informasi yang diperlukan bagi pengguna untuk
memahami fenomena yang sedang digambarkan termasuk semua deskripsi yang
diperlukan dan penjelasannya.
b. Netral: menjelaskan seleksi atau penyajian informasi keuangan yang tanpa bias.
c. Bebas dari kesalahan: informasi keuangan akurat dari berbagai aspek, yang
dimaksud bebas dari kesalahan adalah bebas dari kesalahan atau kelalaian dan
bahwa proses yang digunakan untuk menyiapkan informasi yang akan dilaporkan
dipilih dan dilakukan tanpa kesalahan dalam prosesnya.
 Karakteristik kualitatif peningkat meliputi:
...

Anda mungkin juga menyukai