Pendahuluan
Aku terlahir di keluarga dengan agama yang berbeda-beda dan hidup di
lingkungan penuh dengan umat yang bukan pengikut Kristus. Sedari kecil aku
bersekolah di sekolah negeri yang mayoritasnya beragama Islam, banyak yang
beragama Kristen tetapi umat Katoliknya sangatlah sedikit bahkan masih dapat
dihitung jari. Hal tersebut membuatku terbiasa dengan kegiatan-kegiatan
keagamaan, waktu ibadah, dan logika berpikir mereka. Oleh karena itu, aku
memilih judul “Menjadi Seorang Katolik Yang Toleran Terhadap Agama Lain”
sebagai penulisan makalah ini.
Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini terdiri dari; (1)
Apakah aku sudah menjadi seorang Katolik yang toleran terhadap agama lain?
(2) Bagaimana cara seorang Katolik menerapkan sikap toleransi? (3) Dasar biblis
mana yang membahas pentingnya toleransi? (4) Apa perbandingan dari ketiga
rumusan masalah di atas?
Simpulan
Menjadi seorang Katolik yang toleran terhadap agama lain dapat dengan
mudah kita lakukan jika kita menerapkan hukum cinta kasih di hidup kita. Bagi
saya, kasih telah menjadi dasar hidup saya sebagai orang yang beriman. Dan
dengan cinta kasih, kita dapat hidup penuh sukacita dan damai sejahtera.
Pustaka Acuan
KONSILI VATIKAN II, Dekrit Tentang Kerasulan Awam dalam Dokumen Konsili
Vatikan II, diterjemahkan oleh R. Hardawiryana, Dokumentasi dan
Penerangan KWI-Obor, Jakarta 1993.
Yohanes XXIII, Mater et Magistra (Ibu dan Guru) dalam Kumpulan Dokumen
Ajaran Sosial Gereja Katolik Tahun 1961
Yohanes XXIII, Pacem in Terris (Perdamaian Dunia) dalam Kumpulan Dokumen
Ajaran Sosial Gereja Katolik Tahun 1963