Anda di halaman 1dari 11

LATIHAN PAT

KELAS : XII (IPA-IPS)


MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI

Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar!

1 Beberapa wilayah tertentu,di tanah air sering terjadi kekerasan baik secara fisik maupun
psikis terhadap umat beragama lain terutama kaum minoritas, bahkan ketika mereka
sedang melakukan ritual keagamaan. Padahal Negara menjamin hak setiap warga negara
untuk menjalankan ibadat sesuai agama dan keyakinannya seperti yang termaktub dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal …
A. 29 Ayat 1
B. 29 Ayat 2
C. 30 Ayat 1
D. 30 Ayat 2
E. 31 Ayat 1

2 Gereja Katolik sangat menghargai dan menghormati agama lain, serta senantiasa
menyadari bahwa agama-agama dan kepercayaan yang berbeda-beda itu, dengan tata
ibadat, upacara-upacara suci, serta kaidah-kaidah yang berbeda-beda, merupakan bentuk
usaha dari manusia untuk menjawab kerinduan hati manusia. Gereja Katolik tidak
menolak apa saja yang benar dan suci dari agama lain. Kendati demikian hal yang
senantiasa dilakukan oleh Gereja Katolik terhadap agama lain adalah …
A. Tidak berhenti memaklumkan Kristus yang diimani sebagai jalan, kebenaran, dan
hidup.
B. Memaklumkan Kristus secara samar sebagai Imam, Raja, dan Nabi
C. Larangan memaklumkan Kristus yang diimani sebagai jalan, kebenaran, dan hidup
D. Memaklumkan Kristus yang diimani sebagai jalan, kebenaran, dan hidup melalui
media sosial.
E. Membatasi ruang lingkup untuk memaklumkan Kristus yang diimani sebagai
jalan, kebenaran, dan hidup

3 Keadaan Gereja pada abad XVI mengalami pasang surut atau terjadi kemerosotan moral
yang sangat memprihatinkan. Hal ini terjadi oleh karena Gereja terlalu jauh terlibat dalam
banyak urusan duniawi atau politik. Paus saat itu menjadi sangat berkuasa dan memegang
supremasi, baik dalam urusan Gereja maupun kenegaraan. Paus tampil sebagai penguasa
tunggal yang cenderung otoriter. Bahkan terjadi kasus money politic, korupsi, dan
komersialisasi jabatan Gereja seperti yang berlangsun ketika Gereja Katolik dipimpin
oleh …
A. Paus Aleksander VI
B. Paus Leo IX
C. Paus Fransiskus
D. Paus Benediktus
E. Paus Alexander VI dan Paus Leo IX
4 Ketika gerakan reformasi Gereja selesai umat terpecah-belah ke dalam berbagai
kelompok seperti; Katolik, Luteran, Kalvinis, Anglikan, dan sebagainya. Seorang profesor
teologi, komponis, imam, dan rahib berkebangsaan Jerman, serta seorang tokoh
berpengaruh dalam Reformasi Protestan yang menjadi penentang beberapa ajaran dan
praktik dalam Gereja Katolik Roma sehingga menimbulkan perpecahan adalah …
A. Galileo Galilei
B. Copernicus
C. Martin Luther
D. Franz Magnis Suseno
E. Aristoteles

5 Setelah terjadi perpecahan dalam Gereja kemudian muncul suatu gerakan yang bercita-
cita untuk mempersatukan gereja-gereja Kristen di dunia. Melalui gerakan tersebut
berharap dapat menciptakan gereja Kristen esa yang seluruh anggotanya tertuju pada satu
arah dan tujuan yang sama, yakni iman dan kepercayaan terhadap Tuhan. Gerakan yang
dimaksud disebut …
A. Institutio Christianae Religionis
B. Sola fide – fides ex audito
C. Extra Ecclesia Nulla Sallus
D. Per Mariam ad Jesum
E. Ekumenis

6 Simak Pernyataan berikut ini !

1. Berupaya untuk menghindari kata-kata, penilaian-penilaian, dan tindakan-tindakan


yang merusak hubungan dengan saudara seiman.
2. Melakukan dialog sehungga semua peserta memperoleh pengertian lebih cermat
tentang ajaran dan peri-hidup kedua persekutuan, serta penghargaan yang lebih
sesuai dengan kenyataan
3. Menggalang kerja sama dan persekutuan kaum beriman hingga memungkinkan
terjadinya pertemuan dalam dalam doa yang sehati sejiwa.
4. Mempertahankan pandangan bahwa hanya kelompoknya yang paling benar
walaupun belajar dari pengalaman-pengalaman praktik keagamaan, eksklusivisme
mempunyai dampak yang kurang baik karena tidak terlepas dari pergulatan politik
atas paham tersebut
5. Melestarikan sikap dan pandangan bahwa orang lain yang berbeda agama dan
keyakinan merupakan ancaman bagi keberlangsungan imannya

Berdasarkan pernyataan tersebut hal yang sangat mendukung tujuan tercapainya gerakan
ekumenis adalah ….
A. Pernyataan nomor 1, 2, dan 3
B. Pernyataan nomor 1, 2, dan 4
C. Pernyataan nomor 2,3, dan 4
D. Pernyataan nomor 3, 4, dan 5
E. Pernyataan nomor 1, 3, 4, dan 5
4 Simak isi artikel berikut ini !

“Gereja juga menghargai umat Islam, yang menyembah Allah satu-satunya,yang hidup
dan berdaulat, penuh belas kasihan dan maha kuasa, Penciptalangit dan bumi, yang telah
bersabda kepada umat manusia. Kaum musliminberusaha menyerahkan diri dengan
segenap hati kepada ketetapanketetapan Allah yang bersifat rahasia, seperti dahulu
Abraham-iman Islam dengan sukarela mengacu kepadanya-telah menyerahkan diri
kepada Allah. Memang mereka tidak mengakui Yesus sebagai Allah, melainkan
menghormati-Nya sebagai Nabi. Mereka juga menghormati Maria Bunda-Nya yang tetap
perawan, dan pada saat-saat tertentu dengan khidmat berseru kepadanya. Selain itu,
mereka mendambakan hari pengadilan, saat Allah akan mengganjar semua orang yang
telah bangkit. Mereka juga menjunjung tinggi kehidupan susila, dan berbakti kepada
Allah terutama dalam doa, dengan memberi sedekah dan berpuasa. Namun demikian,
tidak dapat dipungkiri cukup sering timbul pertikaian dan permusuhan antara umat
Kristiani dan kaum Muslimin. Konsili suci mendorong agar melupakan peristiwa yang
sudah berlalu, dan dengan tulus hati melatih diri untuk saling memahami; bersama-sama
membela serta mengembangkan keadilan sosial bagi semua orang, menghormati nilai-
nilai moral maupun perdamaian dan kebebasan”.

Pandangan Gereja Katolik Terhadap Agama Islam tersebut dituangkan dalam artikel …
A. Nostra Aetate 1
B. Nostra Aetate 2
C. Nostra Aetate 3
D. Familiaris Consortio 14
E. Familiaris Consortio 18

5 Simak Artikel berikut ini !

Terhadap Agama Hindu dimana manusia menyelidiki misteri Ilahi dan


mengungkapkannya dengan kesuburan mitos-mitos yang melimpah serta dengan usaha-
usaha filsafat yang mendalam. Hinduisme mencari pembebasan dari kesesakan keadaan
entah melalui bentuk-bentuk hidup berulah-tapa atau melalui permenungan yang
mendalam, atau dengan mengungsi kepada Allah penuh kasih dan kepercayaan..... Gereja
Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serbabenar dan suci.
Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup,
kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang
diyakini dan diajarkannya sendiri,
tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua orang.

Oleh karena itu, Gereja mendorong para putranya supaya dengan bijaksana dan penuh
kasih, melalui dialog dan kerja sama dengan para penganut agama-agama lain, sambil
memberi kesaksian tentang iman serta perihidup Kristiani, mengakui, memelihara, dan
mengembangkan harta kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai sosio-budaya yang
terdapat pada mereka.Pandangan tersebut tertulis dalam dokumen ….
A. Nostra Aetate 1
B. Nostra Aetate 2
C. Nostra Aetate 3
D. Familiaris Consortio 14
E. Familiaris Consortio 18

6 Penggagas rumusan etika global, mengatakan bahwa,”tidak akan ada perdamaian dunia
tanpa adanya perdamaian agama-agama, tidak akan ada perdamaian agama tanpa adanya
dialog antaragama, tidak akan ada dialog antaragama tanpa melacak nilai fundamental
dari setiap agama.” Adalah …
A. Galileo Galilei
B. Copernicus
C. Martin Luther
D. Hans Kung
E. Aristoteles

8 Kita sering hidup bersama dengan umat beragama lain dalam suatu lingkungan atau
daerah. Dalam hidup bersama itu, kita tentu berusaha untuk bertegur sapa, bergaul, dan
saling mendukung serta saling membantu satu sama lain. Hal itu dilakukan bukan saja
demi tuntutan sopan santun dan etika pergaulan, tetapi juga tuntutan iman kita. Bentuk
dialog yang terjadi seperti narasi tersebut dinamakan …
A. Dialog kehidupan
B. Dialog karya
C. Dialog iman
D. Sharing pengalaman
E. Pendalaman Kitab Suci

9 Dalam hidup bersama dengan umat beragama lain, kita sering diajak dan didorong untuk
bekerja sama demi kepentingan bersama atau kepentingan yang lebih luas dan luhur. Kita
bekerja sama dalam kegiatansosial kemasyarakatan, kegiatan sosial karitatif, kegiatan
rekreatif, dsb.Dalam kegiatan-kegiatan seperti itu, kita dapat lebih saling mengenal dan
menghargai. Bentuk dialog yang terjadi seperti narasi tersebut dinamakan …
A. Dialog Iman
B. Dialog karya
C. Dialog Kehidupan
D. Sharing pengalaman
E. Pendalaman Kitab Suci

10 Dalam hal hidup beriman, kita dapat saling memperkaya, walaupun kita berbeda agama.
Ada banyak ajaran iman yang sama, ada banyak visi dan misi agama kita yang sama.
Lebih dari itu semua, kita mempunyai perjuangan yang sama dalam menghayati ajaran
iman kita. Dalam hal ini, kita dapat saling belajar, saling meneguhkan, dan saling
memperkaya. Dari pihak kita, umat Katolik, dapat memberikan kesaksian iman kita
tentang bagaimana kita menghayati nilai-nilai Injili seperti: cinta kasih, solidaritas,
pengampunan, pemaafan, kebenaran, kejujuran, keadilan, perdamaian, dsb. Bentuk dialog
yang terjadi seperti narasi tersebut dinamakan …
A. Sharing Kitab Suci
B. Pendalaman Aksi Puasa Pembangunan
C. Dialog Iman
D. Dialog Karya
E. Dialog Kehidupan

11 Kita hendaknya menghormati agama-agama dan kepercayaan lain, sebab dalam agama-
agama itu terdapat pula kebenaran dan keselamatan. Kita hendaknya berusaha dan bersatu
dalam persaudaraan yang sejati demi keselamatan manusia dan bumi tempat tinggal kita
ini. Seruan untuk membangun persaudaraan sejati melalui kerja sama antarumat
beragama dan kepercayaan lain tersebut, merupakan seruan dari Dokumen Konsili
Vatican II dokumen …
A. Gaudium et Spes artikel 1
B. Paccem in Terris artikel 2
C. Quadregessimo Anno Artikel 1
D. Familiaris Consotio artikel 1
E. Nostra Aetate Artikel 1 dan 2

12 Dalam beragama, ada sikap dan cara pandang yang hanya menonjolkan agamanya sendiri
dengan kecenderungan menghina agama lain dan hak hidupnya. Sikap dan persepsi
tersebut dikenal dengan istilah ….
A. Vandalisme
B. Fanatisme Agama
C. Ekstrimisme
D. Fatalisme
E. Intoleransi

13 Perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya"
atau "perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas disebut ….
A. Vandalisme
B. Fanatisme Agama
C. Ekstrimisme
D. Fatalisme
E. Intoleransi

14 Terminologi yang sering digunakan dalam esensi politik atau agama, yang merujuk
kepada ideologi yang dianggap berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya
terutama menyangkut advokasi ukuran yang paling keras disebut ….
A. Vandalisme
B. Fanatisme Agama
C. Ekstrimisme
D. Fatalisme
E. Intoleransi

15 Paham atau sikap mudah menyerah pada nasib. Sebab-sebabnya sering kali adalah
kekurangan tenaga dibantu oleh alasan-alasan religius. Nasib dianggap ditakdirkan oleh
Tuhan. Sikap tersebut mengakibatkan manusia kurang berusaha menentang sengsara,
terlalu mudah menghibur diri dengan perayaan-perayaan keagamaan dan menantikan
surga. Penganut paham ini mempunyai pandangan tentang Tuhan yang picik dan paham
yang tidak realistis tentang dunia. Tuhan seakanakan menakdirkan segala nasib buruk. Ia
mudah lari ke dalam impian idealistis. Paham atau sikap yang dimaksud disebut ….
A. Vandalisme
B. Fanatisme Agama
C. Ekstrimisme
D. Fatalisme
E. Intoleransi

16 Sikap abai atau rasa ketidakpedulian terhadap eksistensi orang lain yang ditunjukkan
dalam sikap memaksa kehendak pada orang lain, tidak mau bergaul dan bersikap tidak
baik dengan orang yang berbeda keyakinan, membenci dan menyakiti perasaan orang
yang berbeda pandangan atau pendapat, mementingkan kelompok sendiri atau
menganggap kelompoknya lebih baik disebut …
A. Vandalisme
B. Fanatisme Agama
C. Ekstrimisme
D. Fatalisme
E. Intoleransi

17 Agama-agama memberikan pandangan hidup dan meyakinkan penganut-penganutnya


untuk menghayati pandangan hidup secara baik dan benar. Agama memberi jawaban atas
pertanyaan hidup: dari mana asal hidup manusia, apa makna hidup manusia, apa tujuan
hidup manusia, dsb. Menghayati pandangan hidup menurut agamanya akan membuat
manusia bahagia dan selamat.Fungsi dasar agama terkait dengan narasi tersebut adalah
….
A. Mewartakan arti hidup
B. Mewartakan keselamatan
C. Mengajarkan cara hidup
D. Mewartakan pedoman hidup
E. Mengajarkan keselamatan pada hari akhirat

18 Silahkan simak narasi berikut ini !

Sikap Yesus tegas dalam hal membangun persaudaraan sejati tanpa mengenal
latarbelakang, atau asal usul seseorang. Hal itu tampak dalam perumpamaan tentang
orang Samaria yang baik hati. Orang Samaria itu sanggup menjadi sesama bagi orang lain
yang menderita, tanpa memandang asal-usul dan latar belakang hidupnya. Orang yang
berbeda suku, agama, cara beribadah, dan berbeda kebudayaannya ditolongnya,
dikasihinya sepenuh hati dengan segenap jiwa dan akal budinya. Itulah persaudaraan
sejati. Persaudaraan sejati antara manusia dan sesama makhluk Tuhan. Persaudaraan sejati
tidak dibatasi oleh ikatan darah, suku, atau agama. Setiap manusia siapa pun dia sungguh
harus dikasihi sebagai saudara dan sesama. Kisah tentang Orang Samaria yang Baik hati
dapat dibaca pada Injil ….
A. Lukas 10:22-34
B. Lukas 10:23-35
C. Lukas 10:24-36
D. Lukas 10:25-37
E. Lukas 10:26-38

19 Perhatikan Gambar berikut ini !

Paus Fransiskus telah mengadakan kunjungan bersejarah ke Uni Emirat Arab (UEA) pada
3 Februari 2019. Hal ini menjadi tonggak sejarah dalam dialog antaragama dan membuka
pintu-pintu untuk pembicaraan tentang toleransi yang perlu didengar oleh seluruh dunia.
Paus menegaskan bahwa “iman kepada Allah mempersatukan dan tidak memecah
belah.Iman itu mendekatkan kita, kendatipun ada berbagai macam perbedaan, dan
menjauhkankita dari permusuhan dan kebencian.“. Selanjutnya, pada 4 Februari 2019 di
Abu Dhabi menandatangani salah satu dokumen penting bersama seorang Imam Besar
Masjid Al-Azhar yaitu …
A. Sheikh Ahmed el-Tayeb
B. Salman bin Abdulaziz al-Saud
C. Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani
D. Dr. Basyar Hafizh al-Assad
E. Abdul Fattah Said Hussein Khalil as-Sis

20 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) telah menetapkan tanggal 4 Februari setiap tahun,
yang dimulai sejak tahun 2019, sebagai hari untuk merayakan Hari Persaudaraan Manusia
Internasional. Penetapan tanggal ini bertepatan pada hari ditandatanganinya sebuah
dokumen penting dan bersejarah di Abu Dhabi, ibu kota Persatuan Emirat Arab, oleh
Pemimpin Umat Katolik sedunia Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar. Judul
dokumen tersebut berbunyi ….
A. Human Fraternity
B. World Peace and Living Together
C. The Document on Human Fraternity for World Peace and Living Together
D. International Day of Human Fraternity
E. Council of Muslim Elders

21 Dalam catatan, hubungan dan kerja sama resmi antara Vatikan melalui Dewan Kepausan
untuk Dialog Antaragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue/PCID) dan Al-
Azhar di Kairo, Mesir sudah terjadi sejak tahun 1998, tepatnya pada 28 Mei 1998 dengan
ditandatanganinya Pakta Kerjasama Permanen Antaragama Monoteistik oleh PCID dan
Komisi Tetap Al-Azhar di Vatikan. Penandatanganan ini masih dalam kepemimpinan
Paus Yohanes Paulus II, yang ketika menerima delegasi kedua pihak di Vatikan pada
tanggal 29 Mei 1998 menekankan betapa pentingnya kerja sama untuk
menumbuhkembangkan lebih lanjut relasi persahabatan antara umat Katolik dan umat
Islam yang sudah ada. Juga dalam pertemuan itu, Paus mengingatkan bahwa dialog antar
kedua agama semakin penting dan harus “kredibel” (terpercaya) yang dilandasi dengan
sikap …
A. Saling menghormati (mutual respect) dan saling mengetahui (mutual knowledge)
B. Saling menerima (mutual acceptance), saling menghormati (mutual respect) dan
saling mengetahui (mutual knowledge)
C. Saling mengetahui (mutual knowledge)dan saling menerima (mutual acceptance)
D. Saling meneriam perbedaan (Accept each other's differences ) dan saling
mendukung (mutual support)
E. Saling mengetahui (mutual knowledge), saling menerima (mutual acceptance),
dan saling meneriam perbedaan (Accept each other's differences )

22 Pertemuan antara Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Ashar telah menghasilkan
dokumen persaudaraan kemanusiaan yang di antara pesan utamanya menegaskan bahwa
ada beberapa musuh bersama kita saat ini yang sesungguhnya yakni ….
A. Ekstremisme akut (fanatic extremism), hasrat saling memusnahkan (destruction),
perang (war)
B. Intoleransi (intolerance), dan rasa benci (hateful attitudes)
C. hasrat saling memusnahkan (destruction), perang (war), dan Intoleransi
(intolerance)
D. perang (war), Intoleransi (intolerance), dan rasa benci (hateful attitudes)
E. Ekstremisme akut (fanatic extremism), hasrat saling memusnahkan (destruction),
perang (war)Intoleransi (intolerance), dan rasa benci (hateful attitudes)

23 Kata moderasi berasal dari Bahasa Latin moderâtio, yang berarti ke-sedang-an (tidak
kelebihan dan tidak kekurangan). Kata itu juga berarti penguasaan diri (dari sikap sangat
kelebihan dan kekurangan). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menyediakan dua
pengertian kata moderasi, yakni: 1.pengurangan kekerasan, dan 2.penghindaran
keekstreman. Jika dikatakan, “orang itu bersikap moderat”, berarti bahwa sikap yang
bersangkutan adalah …
A. Wajar, biasa-biasa saja, dan tidak ekstrem.
B. Biasa-biasa saja
C. Wajar dan tidak ekstrem
D. Tidak berlebihan dalam beragama
E. Memandang semua agama sama

24 Dalam bahasa Arab, moderasi dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah, yang
memiliki padanan makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan
tawazun (berimbang).Orang yang menerapkan prinsip wasathiyah bisa disebut wasith.
Dalam bahasa Arab pula, kata wasathiyah diartikan sebagai …
A. Penengah
B. Pilihan terbaik
C. Perantara (misalnya dalam perdagangan, bisnis)
D. pelerai (pemisah, pendamai) antara yang berselisih;
E. pemimpin dalam pertandingan

25 Sikap mengajak masuk atau mengikutsertakan serta memahami sesuai sudut pandang
orang atau kelompok lain dengan latar belakang yang berbeda-beda disebut …
A. Eksklusif
B. Bela rasa
C. Inklusif
D. Inspiratif
E. Argumentatif

26 Inti dari moderasi beragama adalah adil dan berimbang dalam memandang, menyikapi,
dan mempraktikkan semua konsep yang berpasangan antara akal dan wahyu, antara
jasmani dan rohani, antara hak dan kewajiban, antara kepentingan individual dan
kemaslahatan komunal, antara keharusan dan kesukarelaan, antara teks agama dan ijtihad
tokoh agama, antara gagasan ideal dan kenyataan, serta keseimbangan antara masa lalu
dan masa depan. Dalam KBBI, kata “adil” diartikan sebagai ….
A. Memihak
B. Berat sebelah
C. Sewenang-wenang
D. Berpihak pada kebenaran
E. Bersikap tidak patut

27 Perhatikan 5 (lima) karakter berikut ini !


1. Kebijaksanaan (wisdom)
2. Keadilan (justice)
3. Ketulusan (purity),
4. Keberanian (courage)
5. Perdamaian (peace)
Sikap moderat dalam beragama, selalu memilih jalan tengah, akan lebih mudah
diwujudkan apabila seseorang memiliki keluasan pengetahuan agama yang memadai
sehingga dapat bersikap bijak, tahan godaan sehingga bisa bersikap tulus tanpa beban,
serta tidak egois dengan tafsir kebenarannya sendiri sehingga berani mengakui tafsir
kebenaran orang lain, dan berani menyampaikan pandangannya yang berdasar ilmu.
Secara singkat sikap moderasi beragama akan lebih mudah terbentuk jika seseorang
memiliki tiga karakter utama dalam dirinya yakni nomor …
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3, dan 4
C. 3, 4, dan 5
D. 1, 2, dan 4
E. 1, 3, dan 4

28 Pemikiran keagamaan yang moderat ditandai dengan adanya kemampuan untuk


memadukan antara teks dan konteks, yaitu pemikiran keagamaan yang tidak semata-mata
bertumpu pada teks-teks keagamaan dan memaksakan penundukan realitas dan konteks
baru pada teks, tetapi mampu mendialogkan keduanya secara dinamis, sehingga
pemikiran keagamaan seorang yang moderat tidak semata tekstual, akan tetapi pada saat
yang sama juga tidak akan terlalu bebas dan mengabaikan teks. Pilar moderasi beragama
yang berkaitan dengan narasi tersebut adalah ….
A. Moderasi pemikiran,
B. Moderasi gerakan
C. Moderasi perbuatan
D. Moderasi aplikastif
E. Moderasi empati

29 Dalam aksi penyebaran agama yang bertujuan untuk mengajak pada kebaikan dan
menjauhkan diri dari kemunkaran, harus didasarkan pada ajakan yang dilandasi dengan
prinsip melakukan perbaikan, dan dengan cara yang baik pula, bukan sebaliknya,
mencegah kemunkaran dengan cara melakukan kemunkaran baru berupa kekerasan. Oleh
karena itu perlu adanya budaya tanding (Counter Culture). Dalam konteks moderasi
beragama, pilar yang berkaitan dengan narasi tersebut adalah ….
A. Moderasi pemikiran
B. Moderasi gerakan
C. Moderasi perbuatan
D. Moderasi aplikastif
E. Moderasi empati

30 Perhatikan beberapa indikator berikut ini !


1. Komitmen kebangsaan;
2. Toleransi
3. pluralisme
4. Anti-kekerasan
5. Akomodatif terhadap kebudayaan lokal
Ada beberapa ukuran, batasan, dan indikator untuk menentukan apakah sebuah cara
pandang, sikap, dan perilaku beragama tertentu itu tergolong moderat atau sebaliknya,
ekstrem. Indikator ini dapat digunakan untuk mengenali seberapa kuat moderasi beragama
yangdipraktikkan oleh seseorang di Indonesia, dan seberapa besar kerentanan yang
dimiliki. Kerentanan tersebut perlu dikenali supaya kita bisa menemukenali dan
mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melakukan penguatan moderasi beragama.
Batasan atau indikator seseorang dikatakan moderat antara lain berada pada pilihan …
A. 1, 2, 3, dan 4
B. 2, 3, 4, dan 5
C. 1, 2, 4, dan 5
D. 1, 2, 3, dan 5
E. 1, 3, 4, dan 5

Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai