Anda di halaman 1dari 1

1. A.

saling menghargai, memberi ruang bagi agama lain dalam melakukan kegiatan
keagamaan mereka, saling menjaga ketertiban jika ada kegiatan besar keagamaan.
B. Lembaran hitam itu menggores begitu dalam ke ulu hati umat Islam dan Kristiani. Begitu
melukai jiwa, batin dan roh kedua kelompok umat beragama. Diakui atau tidak, disadari atau
tidak, diantara mereka dapat dijumpai sisa dan warisan semangat perang salib, perang sabil
itu. Mereka masih belum berhasil mensterilkan diri dari semangat konfrontatif dan konflik.
Masih ada roh permusuhan, pertikaian, perselisihan di antara kedua umat Allah. Sikap,
perilaku dan tindakan yang tentunya tidak sesuai bahkan bertentangan dengan kehendak
Tuhan.
c. Dengan demikian, dari artikel ini nyata bahwa Gereja Katolik mengakui pluralisme
agama dan mengakui bahwa dalam agama-agama lain pun ada kebenaran. Selain
itu, Gereja Katolik juga memberi penghargaan tinggi kepada kebebasan setiap orang
untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama dan keyakinannya

D. Buddhisme dalam berbagai alirannya mengakui, bahwa dunia yang serba berubah ini
sama sekali tidak mencukupi, dan mengajarkan kepada manusia jalan untuk dengan jiwa
penuh bakti dan kepercayaan memperoleh keadaan kebebasan yang sempurna, atau –
entah dengan usaha sendiri entah berkat bantuan dari atas – mencapai penerangan yang
tertinggi. Demikian pula agama-agama lain, yang terdapat di seluruh dunia, dengan
berbagai cara berusaha menanggapi kegelisahan hati manusia, dengan menunjukkan
berbagai jalan, yakni ajaran-ajaran serta kaidah-kaidah hidup maupun upacara-upacara
suci.

Gereja Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci.
Dengan sikap hormat yang tulus, Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup,
kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang
diyakini dan diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar Kebenaran,
yang menerangi semua orang. Namun, Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib
mewartakan Kristus, yakni “jalan, kebenaran, dan hidup” (bdk. Yoh 14: 6); dalam Dia
manusia menemukan kepenuhan hidup keagamaan, “dalam Dia pula Allah mendamaikan
segala sesuatu dengan diri-Nya”.

Maka Gereja mendorong para putranya, supaya dengan bijaksana dan penuh kasih, melalui
dialog dan kerja sama dengan para penganut agama-agama lain, sambil memberi kesaksian
tentang iman serta peri hidup Kristiani, mengakui, memelihara, dan mengembangkan harta
kekayaan rohani dan moral serta nilai-nilai sosio-budaya yang terdapat pada mereka”

E. yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan diajarkannya
sendiri, tetapi tidak jarang memantulkan sinar Kebenaran, yang menerangi semua
orang. Namun, Gereja tiada hentinya mewartakan dan wajib mewartakan Kristus,
yakni “jalan, kebenaran, dan hidup” lih. Yoh 14: 6; dalam Dia manusia menemukan
kepenuhan hidup keagamaan, “dalam Dia pula Allah mendamaikan segala sesuatu
dengan diri-Nya...NA.2. Artinya bahwa Gereja Katolik menghargai keberadaan serta
ajaran agama-agama lain, termasuk Khonghucu.

Anda mungkin juga menyukai