Anda di halaman 1dari 9

16 PENGAMATAN REALISTIS TENTANG

ORTHODOXIA DI DUNIA MAYA


Ditulis oleh Romo Andrew Stephen Damick, Presbiter Paroki St. Paulus dari Emaus,
Keuskupan Agung Antiokhia di Amerika Utara, Kepatriarkan Antiokhia.
Diterjemahkan oleh: Romanos M.B.A. (IG: @mas.romanos) pada tanggal 2 Januari 2020. Silahkan disebarkan kepada siapapun
yang membutuhkan. Apabila ada pertanyaan atau apabila membutuhkan bantuan doa, silahkan hubungi WA 087759713816.

Tidak ada yang lebih disukai di Internet daripada sebuah artikel yang berisi daftar
semacam ini, dan karena sekarang saya telah online selama lebih dari 25 tahun, dan lebih
dari 22 tahunnya saya gunakan menjelajahi Orthodoxia di dunia maya, saya berpikir
untuk menyebutkan sejumlah hal yang telah saya temukan dari tahun ke tahun.

Jadi, untuk mengawali tahun 2020, inilah Daftar Enam Belas Pengamatan Realistis
tentang kehidupan Kristen Orthodox di Internet yang menggunakan bahasa Inggris:

1. Kebanyakan orang berpikir bahwa aspek kehidupan gerejawi yang paling


mereka sukai adalah KUNCI untuk memperbaiki sebagian besar
permasalahan di dalam gereja.

Saya telah menyaksikan hal ini berulang-ulang kali. Baik dalam hal liturgi yang benar,
musik yang benar, pengajaran yang benar, monasistisme yang benar, dan sebagainya.
Apapun yang menjadi minat seseorang akan dianggap sebaga suatu bumbu rahasia yang
pada akhirnya akan memulihkan Orthodoxia pada kejayaannya semula, bahwa hal ini
akan mengubahkan iman orang-orang di negaranya, dan sebagainya.

Akan tetapi, marilah kita hadapi kenyataannya: Kita ini lemah dalam banyak hal, dan
saya tidak pernah berpikir bahwa ada yang namanya peluru perak yang bisa membunuh
segala jenis monster. Lalu apa yang bisa kita lakukan? Melayanilah, dimanapun dan
bagaimanapun cara yang diberikan oleh Allah kepada anda untuk melayani, namun
jangan menganggap bahwa caramu melayani lebih unggul dari cara pelayanan yang
dikerjakan oleh orang lain. Mereka juga memiliki perannya sendiri dalam pelayanan.

1
2. Ritus Barat Orthodox merupkan topik yang jauh lebih populer dan lebih
mencolok di internet daripada di dunia nyata.

Saya tahu bahwa pernyataan saya ini sepertinya kontroversial, namun secara pribadi saya
menyukai Ritus Barat dan saya mengasihi saudara saudari yang beribadah
menggunakannya. Pada saat yang sama, kita ini sedang membicarakan sebuah komunitas
yang sangat kecil, hanya satu bintik kecil (paling banyak hanya beberapa puluh paroki
saja jumlahnya) jika dibandingkan dengan keseluruhan Gereja Orthodox yang sangat
besar jumlahnya. Sudut pandang ini penting untuk tetap kita gunakan.

Hal ini bukan berarti bahwa saya menganggap Ritus Barat tidak penting, namun kita
tidak perlu memperlakukannya sebagai sesuatu yang penting. Menurut saya, cara kita
membicarakan Ritus Barat selama ini tidak pada proporsinya.

3. Katolik Timur merupakan topik yang jauh lebih populer dan mencolok di
internet daripada di dunia nyata.

Sudah bukan hal yang mengherankan lagi jika umat Kristen Orthodox memiliki
ketertarikan dengan Katolik Ritus Timur. Mereka terlihat menyerupai kita, terdengar
seperti kita, dan memiliki asal-usul sejarah dari kita (sebagian besarnya demikian).

Namun terutama ketika kita membicarakan hubungan kita dengan Katolisitas Roma, kita
harus mengingat bahwa Katolik Timur hanya merupakan 1,5% dari seluruh umat Katolik
di seluruh dunia. Sebagai bintik di dunia Katolik, mereka masih lebih besar daripada
bintik Ritus Timur di dunia Orthodox, namun mereka masih merupakan semacam bintik
kecil yang tidak perlu dipusingkan.

Hal ini saya katakan bukan karena menganggap mereka tidak penting, namun kita perlu
mengingat bahwa keberadaan mereka sangat kecil sekali dalam Katolisitas di seluruh
dunia. Jadi terutama ketika kita berusaha memahami gereja milik Paus ini, kita harus
mengamati keseluruhan yang sesungguhnya, bukan hanya minoritas di dalamnya.

2
4. Puasa merupakan topik yang jauh lebih populer dan mencolok di internet
daripada di dunia nyata.

Hal ini muncul di pikiran saya karena puasa merupakan topik yang sangat asing bagi
mereka yang baru masuk Orthodox sehingga selalu menjadi bahan perbincangan di dunia
maya, terutama karena orang-orang baru begitu terwakilkan suaranya di dalam sebuah
euforia Orthodox – bahkan lebih dari seharusnya.

Puasa tentu saja penting, namun lagi-lagi, bukan untuk selalu didiskusikan. Hal ini
kemungkinan merupakan contoh alasan utama mengapa begitu banyak orang yang
menemukan Orthodox di internet berpikir bahwa kita terobsesi dengan peraturan, dan
bahwa agama kita ini mengenai peraturan. Diskusi tentang puasa perlu dipindahkan
secara tegas ke ranah “tanyakan langsung kepada Romo-mu”.

5. Kalender gereja merupakan topik yang jauh lebih populer dan mencolok
di internet daripada di dunia nyata.

Kebanyakan anggota paroki hanya mengikuti kalender apapun yang digunakan di dalam
paroki mereka dan tidak banyak memikirkannya. Namun di internet, kita terus menerus
menemui orang-orang yang memiliki tradisi dan peringatan yang berbeda dari kita.
Perbedaan ini menarik dan layak untuk diperbincangkan, namun kita perlu mengingat
bahwa kalender / penanggalan bukan merupakan sesuatu yang layak untuk dijadikan
alasan pertikaian. Penanggalan tidak lebih penting daripada injil kan? Jangan mengikuti
jejak kaum skismatik yang menganggap bahwa kalender sebegitu pentingnya hingga
menjadi alasan pembenar untuk melakukan berbagai pelanggaran lainnya.

6. Terdapat lebih banyak orang yang tertarik untuk menggunakan kutipan-


kutipan yang sulit dipahami dari tulisan St. Maximos atau St. Dionysios
untuk menyindir atau bahkan menggunakannya untuk menyerang orang
lain, daripada orang yang mengajarkan tentang Injil dan bagaimana hidup
sesuai dengan kebenaran yang diajarkan didalamnya.

3
St. Maximos, St. Dionysios (dan siapapun orang kudus lainnya, meskipun sepertinya
kedua orang kudus ini menjadi pilihan favorit netizen) adalah orang kudus hebat yang
teologinya memiliki peran penting bagi Gereja, namun mereka sendiri akan menyetujui
bahwa tulisan mereka tidak sepenting Kitab Suci.

Juga mereka akan menyetujui bahwa pengajaran teologi yang tidak didasari alasan
keselamatan / soteriologis (atau dengan kata lain, jika tidak ada dampaknya terhadap
kehidupan Kristen secara nyata) merupakan pengajaran yang keliru. Apabila anda tahu
lebih banyak – atau, mari hadapi saja kenyataan, apabila anda merasa tahu lebih banyak
– tentang Ambigua atau Hirarki Surgawi daripada tentang kitab Kejadian, Injil Yohanes,
atau surat Yakobus, maka anda punya masalah.

7. Sekolah Teologi Google seringkali dianggap bisa mengalahkan pelatihan


teologis nyata maupun pengalaman pastoral.

Di Amerika Serikat, kita menyukai ide tentang wirausahawan yang belajar secara
otodidak, namun dalam Kekristenan Orthodox, teologi merupakan sesuatu yang
disalurkan secara pengalaman dan dalam tradisi yang hidup. Seorang teolog yang belajar
secara otodidak pada dasarnya merupakan seorang Kristen yang otodidak juga, sehingga
dia hanya memiliki dirinya sendiri sebagai bapa rohaninya. Menjijikkan.

Hal ini bukan berarti bahwa gelar seminari atau pentahbisan bisa menjadikan segala yang
dikatakan oleh penerimanya sebagai sesuatu yang benar-benar Kristen Orthodox juga,
namun masuk seminari dan ditahbiskan merupakan jalan yang pastinya lebih bisa
diandalkan secara umum daripada sekedar orang awam yang hanya mendapatkan
pelajaran teologi dari orang-orang asing di Facebook dan dari hasil pencarian Google.
Saya bahkan pernah mendapati orang-orang yang menuduh dan menuntut Romonya
untuk mempertanggung jawabkan sesuatu yang mereka temukan di internet, dari orang-
orang yang tidak mereka kenal. Sekali lagi: menjijikkan.

Sekolah Teologi Google bisa meningalkan suatu kesenjangan besar, yang secara garis
besar terjadi akibat Dunning-Kruger effect. Anda tidak tahu tentang apa yang anda tidak
tahu, sehingga tanpa ada orang yang memiliki kualifikasi untuk memberitahu anda, anda

4
bahkan tidak akan menyadari bahwa anda tidak mengetahuinya. Akibatnya, anda
cenderung akan memberi bobot yang tidak tepat pada isu-isu yang sebetulnya tidak layak
untuk dipusingkan.

Secara umum, orang-orang yang benar-benar peduli dengan jiwa-jiwa cenderung akan
mengarahkan anda menuju kebenaran daripada mereka yang tidak bertanggung jawab
dan hanya memikirkan dirinya sendiri.

8. Politik gerejawi internasional merupakan topik yang jauh lebih populer


dan mencolok di internet daripada di dunia nyata.

Betul bahwa hal ini bisa menyulitkan sekali, dan terkadang bahkan bisa menciptakan
permasalahan-permasalahan nyata bagi kita yang berada di “diaspora” ini, namun jika
kita masih menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan apa yang dilakukan oleh
berbagai Patriark terhadap satu sama lainnya daripada memikirkan tentang cara untuk
bekerja melayani sesama umat Kristen dan dunia, maka kita punya masalah.

Lagi-lagi, bukan berarti bahwa hal ini tidak penting, justru sebaliknya politik gerejawi ini
topik yang sangat serius, namun kita harus tetap mempertahankan hal-hal ini tetap pada
sudut pandangnya. Sejarah Gereja dipenuhi oleh istilah skisma / perpecahan, dan
sebagian besar diantaranya hanya merupakan perselisihan sementara. Mari kita doakan
agar perpecahan atau perselisihan yang terjadi ini segera berakhir juga.

9. Kepemimpinan gerejawi cenderung lebih lambat dari tren budaya,


terutama tren budaya internet.

Saya kira kebanyakan Uskup tidak memahami sesuatu yang terjadi di Internet secara
jelas maupun menyeluruh, sehingga mereka bisa terkejut ketika mendapati hasil
tumpahan dari informasi sesat di internet. Bisa jadi permasalahan ini berhubungan
dengan perbedaan generasi atau memang perbedaan budaya, dimana karakter maupun
pentingnya kebudayaan lokal (yang seringkali berbeda dari kapan dan dimana seseorang
dibesarkan) dan internet sendiri bisa jadi berada di luar pengalaman seorang Uskup.

5
Saya percaya bahwa akan sangat membantu sekali jika jajaran kepemimpinan gereja
setidaknya mau berhubungan dengan orang-orang yang bisa mereka percayai, yang
paham dengan Internet dan kebudayaan, dan mau menerima masukan dari mereka
secara serius. Hal ini akan membantu agar Uskup dan Presbiter bisa menjalankan peran
penggembalaan yang lebih efektif bagi jemaatnya, yang hampir semuanya online.

10. Otoritas hampir sama sekali tidak berfungsi di dunia internet

Hampir tidak satupun – termasuk para Patriark, Uskup, Presbiter, penyiar podcast,
penulis, blogger, akademisi, atau bahkan orang kudus – secara konsisten dihargai sebagai
otoritas yang perkataannya bisa memperbaiki pemikiran dan tindakan kita. Lihat lagi
hasil pengamatan nomor #7.

Fenomena ini merupakan pedang bermata dua. Pada satu sisi mungkin saja baik jika
orang-orang tidak mengasumsikan bahwa gelar dan popularitas tidak semerta-merta
memberikan otoritas, namun pada sisi lainnya, hal ini berarti bahwa orang-orang yang
sungguh memiliki otoritas juga tidak didengarkan oleh mereka. Siapapun hanya akan
melakukan apa yang benar di mata mereka sendiri.

Kebanyakan ini juga merupakan fenomena kebudayaan dimana otoritas dan keahlian
seseorang sangat dipertanyakan dan diuji dalam setiap tingkatan. Saya tidak tahu apa
yang bisa menyembuhkan permasalahan ini, selain berusaha berhubungan dengan
orang-orang atas dasar kebenaran, bukan atas dasar otoritas.

11. Media Orthodox sedang dalam proses menjadi hal yang besar.

Menurut saya, kita sedang berada di ambang tahap pertumbuhan dan perkembangan
yang besar dalam hal media Orthodox online, karena saat ini orang-orang kreatif
berbondong-bondong untuk terlibat di dalamnya – dan yang paling penting – mereka
saling berkolaborasi.

Semakin banyak orang-orang dengan talenta, keahlian, pengetahuan, dan kedewasaaan


yang terlibat dalam media Orthodox, dan media ini telah mengalami perkembangan jauh

6
melewati “Orthodoxia 101” / “Dasar Iman Orthodox”, hingga saat ini menjangkau
berbagai arah, hampir secara tiba-tiba, dan serentak.

Sebagai contoh, coba pikirkan dua puluh tahun terakhir, dan ledakan pertumbuhan
buku-buku, podcast, blogging, video, dan sebagainya. Dan dengan kolaborasi yang
semakin meningkat, bukan sekedar para pencipta perorangan yang mencari platform,
sekarang ada para pencipta yang bekerjasama untuk menciptakan media yang lebih baik
dan lebih menawan hati di sepanjang waktu. Saya sangat antusias dengan apa yang
sedang terjadi dan sangat senang telah menjadi bagian darinya.

12. Orthodoxia online berbahasa inggris adalah dunia yang sangat kecil.

Kita seringkali bereaksi terhadap hal-hal yang kita temukan secara online seolah-olah hal
tersebut merupakan hal terbesar yang akan terjadi – seringkali hal-hal yang berkaitan
dengan Gereja dan menunjukkan suatu dampak yang sangat besar juga terhadap Gereja.
Namun kenyataannya kita adalah minoritas yang sangat kecil dari suatu minoritas. Umat
Kristen Orthodox bukan hanya minoritas di Amerika Utara, namun Umat Kristen
Orthodox yang berbahasa Inggris juga merupakan minoritas dalam Gereja Orthodox.

Mungkin penting juga untuk kita tunjukkan bahwa orang-orang yang terkenal dalam
dunia Orthodoxia online yang berbahasa Inggris biasanya tidak banyak dikenal di dunia
nyata. Dan keadaan ini hampir selalu merupakan hal yang baik.

13. Upaya-upaya netizen untuk memperjuangkan keadilan secara online


hanya sedikit sekali atau bahkan tidak membawa dampak pada dunia nyata.

Budaya pembatalan dengan menggunakan tekanan di dunia maya belum pernah berhasil
mencopot cukup banyak pemimpin Gereja. Tentu saja ada beberapa pengecualian yang
bisa anda pikirkan sekarang, namun kasus semacam ini sangat sedikit, dan pastinya
hampir tidak akan pernah terjadi di tingkat internasional. Oleh karenanya, kita juga tidak
boleh memangkas kemungkinan terjadinya. Dan kita juga tidak perlu mempercepat
waktu terjadinya. Keadilan yang terjadi akibat desakan orang banyak, biasanya tidak adil.

7
14. Upaya-upaya untuk mengubah tradisi gereja tidak akan pernah berhasil.
Baik melalui pergerakan-pergerakan populer atau pengaruh secara intelektual, dan
sebagainya, uji coba untuk mengubah doktrin, moralitas, dan berbagai tradisi Orthodox
lainnya akan selalu terjadi dalam lingkup yang terbatas – dan selalu gagal – karena tidak
ada mekanisme yang bisa digunakan untuk benar-benar merubah ajaran Gereja..

Tidak seperti Katolisitas Roma yang bisa diubah secara radikal melalui perintah dan
persetujuan Paus (ya, saya paham bahwa ada orang Katolik tradisional yang akan
menentang, namun buktinya sudah ada) atau seperti Protestantisme yang gereja-
gerejanya bisa mengalami perubahan melalui voting; mekanisme yang seperti itu sama
sekali tidak ada di dalam Orthodoxia. Dan bahkan ketika upaya tersebut berusaha
dilakukan, hantaman baliknya… cukup efektif.

Meskipun demikian, upaya untuk merubah doktrin gereja semacam ini telah
menimbulkan banyak kerusakan, dan sangat patut sekali untuk menjaga umat dari
upaya-upaya semacam ini. Seringkali, inilah saat dimana apologetika berguna.

15. “Tanyakan kepada Romo-mu” seringkali dikatakan namun tidak diikuti.

Sebetulnya lebih mudah bertanya di sebuah grup yang berisi ribuan orang asing untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan rohani anda yang paling serius. Namun, mari kita
jujur: seberapa baik cara semacam ini?

Apabila anda memposting sesuatu di dalam sebuah grup Facebook dengan ribuan orang
di dalamnya, bayangkan anda berdiri di sebuah mikrofon dalam sebuah auditorium yang
sangat besar atau stadion olahraga dan menanyakan kepada semua orang disana, apa
yang menurut mereka paling sesuai bagi anda, bagaimana anda perlu berhubungan
dengan pasangan non-Orthodox anda, atau bagaimana anda perlu menangani rasa marah
dan kesepian anda. Cara ini sungguh buruk.

Dan saya perlu menambahkan: Bertanyalah kepada Romo-mu sendiri. Jangan


sembarangan bertanya kepada romo-romo lain. Jika Romo tersebut tidak mengenal
anda, dia tidak akan mampu membantumu sebaik dengan seorang Romo yang betul-
betul ditugaskan untuk merawat jiwa anda. Juga, romo lain yang anda beri pertanyaan,

8
yang tidak mengenal anda, sudah punya beban pastoralnya sendiri yang harus ia pikul.
Pikirkan juga umat dan keluarganya. Apakah benar anda merupakan bagian darinya?

16. Penginjilan melalui perikatan budaya jauh lebih efektif daripada melalui
perang budaya atau apologetika.

Menyedihkannya, kita seringkali berpikir bahwa perang budaya dan apologetika lebih
efektif. Itulah yang paling banyak kita lihat di dunia maya ketika kita perlu menghadapi
dunia ini. Namun kedua cara perang ini tidak akan pernah berhasil, meskipun pada
kenyataannya salah satu dari keyboard warrior itu terkadang membawa kesaksian
bahwa ia pada akhirnya terbuka matanya akibat keagresifan dari keyboard warrior
lainnya. Apa yang biasanya tidak mereka saksikan adalah bahwa banyak orang yang
menyingkir ketika menemukan perang online semacam ini.

Apabila kita mau orang-orang menjadi bagian dari Kerajaan Kristus, maka kita harus
membawa kehidupan kedalam Kerajaan tersebut, sebanyak yang kita mampu, bukan
dengan menunjukkan kepada mereka tentang apa yang bisa kita lakukan bagi mereka (ini
bukan penawaran jual beli), namun kita perlu menunjukkan apa keindahan dan
kebenaran dari iman Orthodox yang sesungguhnya. Hal ini berarti kita perlu membangun
hubungan dengan budaya, mengenalinya dengan baik, dan menunjukkan bagaimana
budaya tersebut bisa diterjemahkan dan digunakan demi Kristus, Dia yang hadir bukan
untuk menghukum dunia, namun menyelamatkannya.

Pengamatan apa lagi yang bisa anda tambahkan?

Ngomong-ngomong, ini bukan merupakan daftar keluhan, meskipun memang ada


sejumlah kritik yang dicantumkan di dalam pengamatan-pengamatan ini. Mari tetap
mempertahankan segala sesuatunya tetap se-positif dan se-konstruktif mungkin.

Seluruh artikel ini diterjemahkan dengan inisiatif pribadi. Silahkan gunakan sebaik mungkin sesuai dengan niat baik penerjemah.

Kami juga menerima pemesanan Ikon-Ikon Orang Kudus (Kayu), Buku Sembahyang Harian, atau Komboskini. Jika berminat
silahkan hubungi WA 087759713816 atau IG @mas.romanos. Sebagian hasil penjualan setelah dipotong biaya produksi dan ongkos
kirim akan disumbangkan untuk mendukung Misi dan kegiatan Gereja Orthodox di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai