PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan agama katolik dan kristen
BAB II
PEMBAHASAN
Pada zaman itu, Paus Leo X ingin membangun gereja terbesar dan
terindah di dunia yang disebut Basilika St. Petrus di Vatikan (sampai
sekarang gerejanya masih ada). Paus Leo X kemudian melakukan hal-
hal yang sebenarnya nggak sesuai dengan ajaran Katolik sendiri untuk
mencukupi dana pembangunan gereja tersebut, salah satunya dengan
menjual surat pengakuan dosa. Hal ini diprotes oleh seorang pendeta
bernama Martin Luther yang akhirnya memutuskan untuk
memisahkan diri dari gereja Katolik. Karena memprotes gereja
Katolik, maka pengikut Martin Luther kemudian disebut “Protestan”.
Cara termudah membedakan yang mana orang Katolik dan yang mana
orang Protestan adalah dengan memperhatikan saat mereka mau
makan. Sebelum makan, biasanya orang Katolik membuat tanda salib,
sedangkan orang Protestan tidak (cuma berdoa aja biasa). Tanda salib
ini digunakan sebelum dan sesudah berdoa. Tanda salib dibuat dengan
tangan telunjuk kanan menyentuh dahi – dada – bahu kiri – bahu
kanan secara urut.
Sebenarnya nama kitab suci orang Katolik dan Protestan itu sama,
yaitu Alkitab. Injil hanyalah sebagian kecil dari Alkitab yang khusus
menceritakan kehidupan Yesus. Alkitab orang Katolik dan Protestan
ternyata berbeda. Alkitab Katolik lebih tebal daripada Alkitab
Protestan karena di dalam Alkitab Katolik ada tambahan 12 kitab yang
dinamakan Deutero-Kanonika. Kitab-kitab tersebut tidak diakui
kebenarannya di agama Protestan. Implikasi dari tidak diakuinya
kitab-kitab ini, orang Protestan tidak mempercayai adanya “Api
penyucian” atau “Purgatory” (wilayah di antara surga dan neraka)
yang dipercayai oleh orang Katolik soalnya doktrin ini cuma ada di
kitab Deutero-Kanonika.
Dalam Katolik, orang biasa nggak boleh menafsirkan kitab suci. Satu-
satunya yang boleh menafsirkan kitab suci hanyalah Magisterium,
yaitu para ahli-ahli agama yang berpusat di Roma. Orang-orang
Katolik di seluruh dunia tinggal mengikuti saja penafsiran
Magisterium tersebut dan tidak boleh menafsirkan kitab suci menurut
pengertian mereka sendiri. Sedangkan menurut ajaran Protestan,
semua orang punya hak yang sama dalam menafsirkan kitab suci,
tidak dimonopoli pemuka-pemuka agama saja.
Para pemuka agama Katolik mulai dari pastur hingga Paus tidak boleh
menikah alias hidup membujang selamanya. Istilahnya dalam Katolik
“hidup selibat”. Hal ini agar beliau-beliau bisa berkonsentrasi dalam
mengajarkan agama Katolik. Tapi dalam gereja Protestan, pendeta
diperbolehkan menikah.
8. Perbedaan peribadatan
Para orang kudus (“saint” dalam bahasa Inggris, disingkat “St” dan
ditaruh di depan nama) merupakan orang-orang yang memiliki iman
yang sangat kuat sehingga dipercaya sudah masuk surga. Orang kudus
laki-laki disebut santo, sementara yang perempuan disebut santa.
Perbedaan antara keduanya tidak hanya tampak pada hal-hal luar atau
tradisi keagamaan tetapi juga dalam hal ajaran. Ringkasnya ajaran
Gereja Kristen non Katolik meliputi: Sola fide (hanya iman), Sola
scriptura (hanya kitab suci), Sola gratia (hanya rahmat) dan Sola signa
(hanya tanda). Sedangkan iman Katolik mengajarkan baik ini maupun
itu. Perbedaan ini berpengaruh dalam tafsiran Alkitab dan dalam
penghayatan hidup praktis kita.
a) Sola Fide
Sumber iman gereja Kristen non Katolik adalah sola scriptura (hanya
kitab suci). Setiap persoalan mesti dicarikan teks kitab suci-nya. Bila
tidak ada maka tidak diakui sebagai ajaran iman Kristiani. Karena itu
mereka hanya mengakui 2 sakramen (baptis dan perjamuan kudus).
Kitab suci yang dimaksudkan pun hanya Alkitab Protokanonika yang
hanya terdiri atas 66 kitab. Alkitab Katolik bukan hanya
Protokanonika tetapi juga meliputi Deuterokanonika. Alkitab juga
tidak memuat segala-galanya tentang kehidupan Yesus dan tradisi
para rasul (Yoh 21:25) sebab hidup dan ajaran Yesus diteruskan para
rasul secara lisan (tradisi lisan). Di kemudian hari sebagian tradisi
lisan ini ditulis dan menjadi injil (tradisi tertulis). Karena itu dalam
ajaran imannya, selain mendasarkan diri pada Alkitab, Gereja Katolik
juga memanfaatkan Tradisi lisan seperti yang ditulis oleh para Bapa
Gereja dan juga Magisterium (ajaran resmi Gereja/ Paus dalam hal
iman dan susila). Jadi kalaupun dalam Alkitab tidak ada bahasan
tentang kloning, bayi tabung dan kontrasepsi maka Gereja Katolik
masih bisa memberikan ajaran moralnya secara jelas.
c) Sola Gratia
Dari tradisi Yahudi kita mengakui adanya dosa asal sehingga kita
menantikan penebusan yang kemudian terpenuhi dalam diri Yesus
Kristus. Namun ajaran tentang kodrat manusia sangat berbeda antara
Katolik dan Kristen. Kristen non Katolik mengajarkan bahwa dosa
asal menyebabkan kodrat manusia hancur lebur sehingga tidak ada
yang baik dalam diri manusia. Karenanya menurut mereka
keselamatan semata-mata hanyalah berkat rahmat Tuhan. Dalam
ajaran iman Katolik dosa asal membuat kodrat manusia retak/ rusak
sehingga masih dimungkinkan adanya sisi baik dalam diri manusia.
Karenanya manusia masih mungkin berkehendak dan berbuat baik.
d) Sola Signa
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keutamaan Kitab Suci (Firman Tuhan) di atas segalanya dan
Alkitab menjadi fondasi tunggal dari salah satu karakteristik
Protestan. Bagi umat Katolik, otoritas adat setara dengan Kitab
Suci. “Sola Scriptura”, yang merupakan salah satu “Lima Sola”,
yang dikembangkan oleh Reformis Protestan, yang merupakan
aspek pembeda yang signifikan antara Katolik dan Protestan.
B. SARAN
Demikianlah makalah ini saya susun, pemakalah menyadari
tentunya makalah ini masih banyak keasalahan dan kekurangan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.