Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada era globalisasi seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan
tekhnologi terus mengalami perkembangan. Bersamaan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tentu saja
pengetahuan manusia juga ikut meningkat. Tapi dengan meningkatnya
pengetahuan manusia, hal ini dapat menyebabkan menurunnya norma-
norma kita dalam beragama. Selain itu juga hal-hal tersebut,
membawa dampak negatif yang di antaranya munculnya agama-
agama baru di dunia.
Agama yang di anut umat manusia terbagi menjadi menjadi 2,yaitu
agama yang hak dan agama yang batil. Agama terdiri dari dua unsur
pokok, yaitu akidah (keyakinan-keyakinan) yang merupakan prinsip
agama, dan hukum-hukum praktis yang merupakan konsekuensi logis
dari prinsip agama tersebut. Oleh karena itu, penyusun membuat
makalah ini yang menangkat tema Agama Khususnya,tentang Agama
Kristen dan Katolik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian agama Kristen
2. Pengertian agama Katolik

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui perbedaan agama katolik dan kristen
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERBEDAAN ANTARA AGAMA KRISTEN PROTESTAN


DAN KATOLIK

Kristen didefinisikan sebagai agama yang dibawa Yesus Kristus (Nabi


Isa kalo dalam Islam). Agama Kristen pecah menjadi tiga aliran
(gereja) karena perbedaan pendapat para pengikutnya, yaitu Kristen
Ortodoks (misalnya Kristen Koptik yang ada di Mesir), Kristen
Katolik, dan Kristen Protestan.

Katolik berarti umum atau universal. Artinya siapapun, dari golongan,


suku bangsa, bahasa, dan sebagainya bahkan dari agama apa pun bisa
menjadi anggota gereja katolik. Artinya katolik bukan hanya
masyarakat kelompok tertentu saja.

Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama kristen. Mazhab atau


denominasi ini muncul stelah protes Marthin Luther pada tahun 1517
dengan 95 dalilnya. Kata protestan sendiri diaplikasikan kepada umat
kristen yang menolak ajaran maupun otoritas Gereja Katolik.

Kristen adalah agama Monoteisme. Hanya bedanya, Kristen mengakui


satu Tuhan tersebut memiliki tiga pribadi, yakni Bapa (Sang
Pencipta), Putra (Yesus Kristus, Tuhan yang menjelma menjadi
manusia), dan Roh Kudus (Tuhan yang ada di hati tiap manusia).
Namun ketiganya tetap satu kesatuan yang disebut Tritunggal.
Perbedaan antara agama Kristen Protestan dan Katolik

1. Katolik mengakui Paus, Protestan tidak

Ini adalah perbedaan paling utama antara Kristen Protestan dan


Katolik. Paus adalah pemimpin tertinggi umat Katolik. Paus bertahta
di Vatikan, Roma. Paus pertama adalah St. Petrus, pemimpin dari ke-
12 murid Yesus. Dari kemunculan agama Kristen sejak abad pertama
hingga sekarang sudah ada sekitar 300-an Paus. Paus sekarang adalah
Paus Fransiskus I yang menggantikan Paus Benedictus XVI. Namun
agama Protestan tidak mengakui Paus dan tidak memiliki pemimpin
tertinggi. Alasannya bisa ditelusuri dari abad pertengahan di Eropa.

Pada zaman itu, Paus Leo X ingin membangun gereja terbesar dan
terindah di dunia yang disebut Basilika St. Petrus di Vatikan (sampai
sekarang gerejanya masih ada). Paus Leo X kemudian melakukan hal-
hal yang sebenarnya nggak sesuai dengan ajaran Katolik sendiri untuk
mencukupi dana pembangunan gereja tersebut, salah satunya dengan
menjual surat pengakuan dosa. Hal ini diprotes oleh seorang pendeta
bernama Martin Luther yang akhirnya memutuskan untuk
memisahkan diri dari gereja Katolik. Karena memprotes gereja
Katolik, maka pengikut Martin Luther kemudian disebut “Protestan”.

2. Orang Katolik membuat tanda salib, Protestan tidak

Cara termudah membedakan yang mana orang Katolik dan yang mana
orang Protestan adalah dengan memperhatikan saat mereka mau
makan. Sebelum makan, biasanya orang Katolik membuat tanda salib,
sedangkan orang Protestan tidak (cuma berdoa aja biasa). Tanda salib
ini digunakan sebelum dan sesudah berdoa. Tanda salib dibuat dengan
tangan telunjuk kanan menyentuh dahi – dada – bahu kiri – bahu
kanan secara urut.

3. Perbedaan kitab suci

Sebenarnya nama kitab suci orang Katolik dan Protestan itu sama,
yaitu Alkitab. Injil hanyalah sebagian kecil dari Alkitab yang khusus
menceritakan kehidupan Yesus. Alkitab orang Katolik dan Protestan
ternyata berbeda. Alkitab Katolik lebih tebal daripada Alkitab
Protestan karena di dalam Alkitab Katolik ada tambahan 12 kitab yang
dinamakan Deutero-Kanonika. Kitab-kitab tersebut tidak diakui
kebenarannya di agama Protestan. Implikasi dari tidak diakuinya
kitab-kitab ini, orang Protestan tidak mempercayai adanya “Api
penyucian” atau “Purgatory” (wilayah di antara surga dan neraka)
yang dipercayai oleh orang Katolik soalnya doktrin ini cuma ada di
kitab Deutero-Kanonika.

Gereja katolik memiliki Alkitab dengan jumlah kita 73 kitab.


Sedangkan kristen protestan alkitabnya berjumlah 66 kitab. Ada
bagian yang oleh katolik di akui dengan kitab suci, tetapi oleh kristen
protestan hanya di akui sebagai apokrip.

4. Masalah Penafsiran Kitab Suci

Dalam Katolik, orang biasa nggak boleh menafsirkan kitab suci. Satu-
satunya yang boleh menafsirkan kitab suci hanyalah Magisterium,
yaitu para ahli-ahli agama yang berpusat di Roma. Orang-orang
Katolik di seluruh dunia tinggal mengikuti saja penafsiran
Magisterium tersebut dan tidak boleh menafsirkan kitab suci menurut
pengertian mereka sendiri. Sedangkan menurut ajaran Protestan,
semua orang punya hak yang sama dalam menafsirkan kitab suci,
tidak dimonopoli pemuka-pemuka agama saja.

Umat Katolik di seluruh dunia lebih bersatu karena memiliki satu


pendapat yang sama tentang kitab suci. Sebaliknya kaum Protestan
yang kalau dihitung-hitung sebenarnya jumlah pengikutnya lebih
banyak dari Katolik, terpecah-pecah menjadi aliran-aliran yang lebih
kecil yang disebut “denominasi”. Aliran-aliran ini muncul karena
perbedaan penafsiran antara satu kelompok dengan kelompok lain,
misalnya ada GPIB, Kharismatik, Pentakosta, Metodis, Baptis (GBI),
Gereja Kristen Jawa (GKJ), Gereja Batak (HKBP), Adven, Mormon,
dan lain-lain.

Implikasi praktisnya, orang Katolik bisa bebas beribadat di gereja


Katolik manapun. Tapi orang Protestan biasanya hanya pergi ke satu
gereja yang sama seumur hidupnya. Misalnya penganut Baptis harus
pergi ke gereja GBI yang mungkin jaraknya 15 kilometer dan nggak
bisa pergi ke gereja GPIB yang letaknya hanya di depan rumah karena
ajarannya beda (walaupun keduanya sama-sama gereja Protestan).
Bahkan tidak jarang, antara denominasi Protestan yang satu dengan
yang lain berselisih paham gara-gara perbedaan pandangan itu.

5. Pemuka Agama Katolik memiliki Hirarki (tingkatan),


sedangkan Protestan tidak

Para pemuka agama Katolik memiliki hierarki sebagai berikut:


romo/pastur – uskup – kardinal – paus. Dengan adanya tangga hierarki
itu, para pemuka agama Katolik bisa naik jabatan, bahkan bisa jadi
Paus. Akan tetapi, pemukaagama Protestan tidak punya hierarki
seperti itu.
Karena pemuka agama Katolik ada hierarkinya, maka gereja Katolik
juga punya hierarki, yaitu kapel (gereja kecil) – gereja paroki (tempat
kedudukan pastur) – katedral (tempat kedudukan uskup/kardinal) –
basilika (tempat kedudukan paus). Semakin tinggi tingkatannya
biasanya ukurannya juga semakin besar. Sedangkan gereja Protestan
nggak punya hierarki. Jadi, biasanya yang namanya katedral itu gereja
Katolik (walaupun ada juga beberapa gereja Protestan yang pakai
istilah katedral).

6. Pemuka agama Katolik tidak boleh menikah, sedangkan


Protestan boleh

Para pemuka agama Katolik mulai dari pastur hingga Paus tidak boleh
menikah alias hidup membujang selamanya. Istilahnya dalam Katolik
“hidup selibat”. Hal ini agar beliau-beliau bisa berkonsentrasi dalam
mengajarkan agama Katolik. Tapi dalam gereja Protestan, pendeta
diperbolehkan menikah.

7. Perempuan bisa menjadi pemuka agama dalam Protetstan,


sedangkan dalam Katolik dilaranag

Dalam Katolik hanya laki-laki yang boleh pastur, sedangkan


perempuan tidak boleh. Sedangkan dalam Protestan, baik laki-laki dan
perempuan diberikan hak yang sama menjadi pendeta (namun lebih
seringnya kita melihat pendeta laki-laki). Dalam agama Katolik,
wanita yang ingin mempersembahkan hidupnya kepada Tuhan dapat
menjadi suster (biarawati). Syarat menjadi suster sama dengan syarat
menjadi pastur, yaitu tidak boleh menikah. Seorang suster juga harus
memakai kerudung seumur hidupnya. Bahkan di negara-negara Barat,
pakaian suster yang serba tertutup sekilas mirip dengan jilbab. Suster
ini dulu biasa bekerja sebagai perawat, karena itulah ada kebiasaan di
negara kita untuk memanggil perawat dengan sebutan “suster”.

8. Perbedaan peribadatan

Peribadatan orang Katolik disebut misa, sedangkan peribadatan orang


Protestan disebutkebaktian. Keduanya berbeda dalam hal isi maupun
tata cara pelaksanaannya, walaupun sama-sama dilaksanakan pada
hari Minggu.

9. Katolik mengkultuskan Bunda Maria, sedangkan Protestan


melarang

Umat Katolik sangat mengkultuskan Bunda Maria, yaitu ibunda dari


Yesus Kristus. Umumnya yang namanya orang Katolik memang
sangat mencintai dan menghormati Bunda Maria. Sebagai
penghormatan kepada Bunda Maria, dalam agama Katolik ada
kebiasaan berdoa rosario (semacam tasbih dengan liontin salib) dan
berziarah ke Goa Maria setiap bulan Mei dan Oktober. Tapi di
Protestan, nggak ada kebiasaan semacam itu karena ajarannya
memang melarang pengkultusan pada Bunda Maria.

10. Katolik mengakui orang-orang kudus (santo-santa),


sementara Protestan tidak

Para orang kudus (“saint” dalam bahasa Inggris, disingkat “St” dan
ditaruh di depan nama) merupakan orang-orang yang memiliki iman
yang sangat kuat sehingga dipercaya sudah masuk surga. Orang kudus
laki-laki disebut santo, sementara yang perempuan disebut santa.

Nama-nama para saint ini biasanya digunakan sebagai nama gereja,


misalnya gereja Santa Maria, gereja Santo Petrus, dan lain-lain. Para
saint ini punya hari perayaannya sendiri2 (misalnya hari raya St
Valentine dirayakan tiap 14 Februari). Nama-nama para saint ini juga
digunakan sebagai nama baptis dengan harapan ketika dewasa,
mereka bisa meneladani para orang kudus yang namanya dipakai
tersebut. Nama-nama para santo dalam agama Katolik biasanya
diakhiri –us, misalnya Petrus, Paulus, Fransiskus, dan lain-lain.

Dalam agama Protestan, pemujaan pada para santo/santa dilarang


keras. Bahkan orang Protestan umumnya menggunakan nama-nama
nabi, bukannya nama-nama santo/santa sebagai nama baptisnya,
seperti Abraham, Samuel, Daniel, dan lain-lain.

11. Katolik boleh menggunakan patung, sedangkan Protestan


tidak

Gereja Katolik biasanya dihias dengan patung-patung, seperti patung


Yesus, Bunda Maria, atau para santo/santa, hingga patung malaikat.
Maksudnya agar punya pandangan seperti apa mereka itu (tidak
abstrak). Akan tetapi, kaum Protestan mengharamkan penggunaan
patung dalam gereja karena dianggap berhala. Implikasi dari
pelarangan patung ini, salib Katolik memiliki patung Yesus di
tengahnya, sedangkan salib Protestan hanya salib biasa tanpa patung
di tengahnya.

12. Katolik mengakui 7 sakramen, sementara Protestan hanya 2

Sakramen adalah bentuk upacara suci yang wajib dilakukan penganut


Kristiani sepanjang hidup mereka. Gereja Katolik mengakui ada 7
sakramen, yaitu Baptis (masuk agama Kristen), Krisma (diberikan
ketika menginjak remaja), Ekaristi (yang biasa dilakuin umat Katolik
di gereja tiap hari Minggu), Imamat (pentahbisan menjadi
pastur/romo), Pernikahan, Pengakuan Dosa, dan Pengurapan Orang
Sakit (diberikan saat sakit parah dan hampir meninggal). Namun
dalam gereja Protestan, hanya diakui dua sakramen, yaitu Baptis dan
Ekaristi. Sakramen Ekaristi dalam ajaran Protestan juga tidak
dilakukan setiap hari Minggu, namun hanya pada perayaan hari-hari
besar saja.

13. Ajarannya Berbeda

Perbedaan antara keduanya tidak hanya tampak pada hal-hal luar atau
tradisi keagamaan tetapi juga dalam hal ajaran. Ringkasnya ajaran
Gereja Kristen non Katolik meliputi: Sola fide (hanya iman), Sola
scriptura (hanya kitab suci), Sola gratia (hanya rahmat) dan Sola signa
(hanya tanda). Sedangkan iman Katolik mengajarkan baik ini maupun
itu. Perbedaan ini berpengaruh dalam tafsiran Alkitab dan dalam
penghayatan hidup praktis kita.

a) Sola Fide

Ajaran Kristen non Katolik menekankan sola fide (hanya iman).


Intinya: seseorang selamat semata-mata karena imannya akan Yesus
Kristus (hanya mendasarkannya pada Rm 3:21-31). Ini menolak
paham keselamatan sebagai hasil usaha manusia. Gereja Katolik
mengajarkan: selain iman akan Yesus Kristus seseorang juga mesti
melakukan perbuatan baik. Perbuatan baik memang bukanlah syarat
untuk diselamatkan tapi adalah bukti bahwa kita beriman akan
Kristus. Kita harus menunjukkan iman kita dengan perbuatan kita
bukan hanya dengan kata-kata atau sekedar keyakinan dalam hati.
Kita dasarkan ini pada pernyataan: iman tanpa disertai perbuatan pada
hakekatnya adalah mati (Yak 2:17)
b) Sola Scriptura

Sumber iman gereja Kristen non Katolik adalah sola scriptura (hanya
kitab suci). Setiap persoalan mesti dicarikan teks kitab suci-nya. Bila
tidak ada maka tidak diakui sebagai ajaran iman Kristiani. Karena itu
mereka hanya mengakui 2 sakramen (baptis dan perjamuan kudus).
Kitab suci yang dimaksudkan pun hanya Alkitab Protokanonika yang
hanya terdiri atas 66 kitab. Alkitab Katolik bukan hanya
Protokanonika tetapi juga meliputi Deuterokanonika. Alkitab juga
tidak memuat segala-galanya tentang kehidupan Yesus dan tradisi
para rasul (Yoh 21:25) sebab hidup dan ajaran Yesus diteruskan para
rasul secara lisan (tradisi lisan). Di kemudian hari sebagian tradisi
lisan ini ditulis dan menjadi injil (tradisi tertulis). Karena itu dalam
ajaran imannya, selain mendasarkan diri pada Alkitab, Gereja Katolik
juga memanfaatkan Tradisi lisan seperti yang ditulis oleh para Bapa
Gereja dan juga Magisterium (ajaran resmi Gereja/ Paus dalam hal
iman dan susila). Jadi kalaupun dalam Alkitab tidak ada bahasan
tentang kloning, bayi tabung dan kontrasepsi maka Gereja Katolik
masih bisa memberikan ajaran moralnya secara jelas.

c) Sola Gratia

Dari tradisi Yahudi kita mengakui adanya dosa asal sehingga kita
menantikan penebusan yang kemudian terpenuhi dalam diri Yesus
Kristus. Namun ajaran tentang kodrat manusia sangat berbeda antara
Katolik dan Kristen. Kristen non Katolik mengajarkan bahwa dosa
asal menyebabkan kodrat manusia hancur lebur sehingga tidak ada
yang baik dalam diri manusia. Karenanya menurut mereka
keselamatan semata-mata hanyalah berkat rahmat Tuhan. Dalam
ajaran iman Katolik dosa asal membuat kodrat manusia retak/ rusak
sehingga masih dimungkinkan adanya sisi baik dalam diri manusia.
Karenanya manusia masih mungkin berkehendak dan berbuat baik.

d) Sola Signa

Ajaran Kristen non Katolik mengajarkan bahwa sakramen hanyalah


tanda/ simbol dari rahmat Allah. Dalam iman Katolik diajarkan bahwa
selain tanda, sakramen juga merupakan sarana yang mendatangkan
rahmat. Roti dalam perjamuan kudus menurut ajaran Kristen non
Katolik hanyalah sekedar simbol dari kehadiran Kristus sedangkan
dalam ajaran Katolik Ekaristi roti itu memang sungguh-sungguh
diubah menjadi Tubuh Kristus. Sekalipun disimpan dalam tabernakel
hosti itu adalah sungguh Tuhan Yesus sendiri. Karena itu kita
memiliki kebiasaan berlutut ke arah tabernakel untuk menghormati
Tuhan Yesus yang ada di dalam tabernakel tersebut.

Ada kecenderungan di tengah tengah masyarakat katolik enggan di


sebut kristen, karena kristen identik dengan protestan, namun pada
dasarnya istilah kristen atau "christian" terdapat dalam alkitab
beberapa tahun setelah peristiwa penyaliban yesus, sementara istilah
"katolik" tidak muncul dri mana, belum di ketahui asal usulnya.

"Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya,


sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu
untuk pertama kalinya disebut "Kristen", (kisah para rasul 11:26)

14. Perbedaan Prinsip Antara Katolik Dengan Protestan

Sampai kapanpun, antara katolik dengan protestan tidak akan pernah


bersatu sebab banyak hal yang bersifat prinsip yang semuanya itu
berbeda, yang perbedaan itu bagaikan barat dan timur.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keutamaan Kitab Suci (Firman Tuhan) di atas segalanya dan
Alkitab menjadi fondasi tunggal dari salah satu karakteristik
Protestan. Bagi umat Katolik, otoritas adat setara dengan Kitab
Suci. “Sola Scriptura”, yang merupakan salah satu “Lima Sola”,
yang dikembangkan oleh Reformis Protestan, yang merupakan
aspek pembeda yang signifikan antara Katolik dan Protestan.
B. SARAN
Demikianlah makalah ini saya susun, pemakalah menyadari
tentunya makalah ini masih banyak keasalahan dan kekurangan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai