Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR ETIKA

“PEMBAGIAN ETIKA”

KELOMPOK 2

NAMA : JHEANNY S. E. BANOE

NOVI T. NDUN

SISKA S. FAOT

WISDOM O. V. PO

SEMESTER/KELAS : III/B

DOSEN PENGAMPU : PDT. DRS. MARIA E. RATU PADA

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA KUPANG

2020

1
Ada 2 etika yaitu Etika Teologis dan Falsafi.

a) Etika Teologis adalah etik yang bertitik tolak dari praanggapan-praanggapan teologis,
yaitu kepercayaan kepada Allah atau yang Ilahi, dan memandang kesusilaan bersumber
dari dalamnya.
b) Etika Falsafi adalah kebalikan dari etik teologis. Ia tidak bertitik tolak dari praanggapan-
praanggapan teologis , yaitu kepercayaan kepada Allah/ilahi, dan oleh karena itu tidak
dapat disebut ‘‘etik yang didasarkan atas (unsur-unsur) agama’’.1

Menurut Prof. Dr. W. Banning, dalam bukunya Typen Van Zedeleer, telah menjelaskan
macam-macam etika falsafi, yaitu:

1. Etika metafisika
2. Etika yang didasarkan pada individu
3. Etika yang didasarkan pada masyarakat
4. Etika nilai-nilai
Penulis lain mengiktisarkan dengan membagi bentuk-bentuk etika dalam etika otonom,
etika heteronom, dan etika teonom.
Etika otonom mendasarkan norma-normanya pada kehidupan sendiri (idea, nafsu,
keberuntungan, vitalitas, perasaan, nilai dan sebagainya). Di sini manusialah yang
bertindak sebagai pembuat undang-undang. Autos, adalah si-Aku yang menetapkan
nomos, undang-undang.
Etika heteronom mengambil norma-normanya bukan dari si-Aku, tetapi dari yang lain
(heteros) di dalam masyarakat kemanusiaan. Misalnya dari rakyat (moral fasisme), dari
kaum proletar (moral marxisme), atau dari kemanusiaan (moral humanisme).
Etika teonom memakai penyataan Allah sebagai sumber. Tetapi di sini selalu ditanyakan:
siapakah Allah itu dan bagaimanakah Ia menyatakan diri?2
Etika antropon adalah etika yang berasal dari kebudayaan.

Etika dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:

a) Etika Deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya, adat kebiasaan,
anggapan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau
tidak diperbolehkan. Etika deskriptif mempelajari moralitas yang terdapat pada individu-
individu tertentu,dalam kebudayaan-kebudayaan atau subkultur-subkultur yang tertentu,
dalam suatu periode sejarah dan sebagainya.3

1
. Dr. J.A.B. Jongeneel, Hukum Kemerdekaan: Buku Pegangan Etik Kristen 1 Bagian Umum, Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 1983, hlm. 15
2
. Dr. J. Verkuyl, Etika Kristen: Bagian Umum, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019, hlm. 13
3
. K. Bertens, Etika, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993, hlm. 15

2
Etika deskriptif menguraikan dan menjelaskan kesadaran dan pengalaman moral secara
deskriptif. Etika ini digolongkan menjadi bidang ilmu pengetahuan empiris dan
berhubungan erat dengan sosiologi.4
b) Etika Normatif adalah terjadi penilaian perilaku manusia. Perilaku ini terbentuk atas dasar
norma. Etika normatif bersifat preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan melainkan
menentukan benar atau tidaknya tingkah laku.5
Etika Normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang di mana berlangsung
diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalah-masalah moral. Etika normatif
dapat dibagi dalam etika umum dan etika khusus.6
 Etika umum diuraikan: dasar-dasar permulaan atau titik pangkal etika Dogmatis,
ajaran tentang norma-norma, sumber-sumber kehidupan Kristen dan berbagai segi
kehidupan Kristen.
 Etika khusus, pokok-pokok tadi dinyatakan di dalam bermacam-macam
hubungannya dengan manusia dan di dalam berbagai lapangan hidup, dimana ia
bertindak.7
c) Metaetika yaitu mempelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Metaetika
mengarahkan pada arti khusus dari bahasa etika.8

DAFTAR PUSTAKA
4
. Drs. H. Wildan Suyuthi Mustofa, S.H.,M.H., Kode Etik Hakim Edisi Kedua, Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2013, hlm. 10
5
. Asmawati Burhan, S.S.T., S.A.P., Buku Ajar Etika Umum, Jogyakarta: CV Budi Utama, 2019, hlm. 6
6
. K. Bertens, Etika, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993, hlm. 17
7
. Dr. J. Verkuyl, Etika Kristen: Bagian Umum, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2019, hlm. 16
8
. Asmawati Burhan, S.S.T., S.A.P., Buku Ajar Etika Umum, Jogyakarta: CV Budi Utama, 2019, hlm. 6

3
 Jongeneel, J.A.B. 1983. Hukum Kemerdekaan: Buku Pegangan Etik Kristen 1 Bagian
Umum. Jakarta: BPK Gunung Mulia
 Verkuyl, J. 2019. Etika Kristen: Bagian Umum. Jakarta: BPK Gunung Mulia
 Bertens, K. 1993. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
 Mustofa, H. Wildan Suyuthi. 2013. Kode Etik Hakim Edisi Kedua. Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group
 Burhan, Asmawati. 2019. Buku Ajar Etika Umum. Jogyakarta: CV Budi Utama

Anda mungkin juga menyukai