Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HASNAWATI,AMG

MK : ANTROPOLOGI

SOAL
 Identifikasi Asal Usul Suku Bangsa Keluarga,Meliputi :
 Ciri Fisik
 Pola Kekerabatan
 Nilai budaya Keluarga ( Adat-Istiadat )

JAWABAN

 Asal usul suku bangsa Keluarga dapat dilihat dari ciri-ciri fisiknya seperti tinggi badan, warna
Kulit,bentuk dan warna mata,warna rambut.

1.Ciri-Ciri Fisik
a. Bapak
Bapak saya berasal dari suku Bugis Bone,hasil perkawinan dari kakek dan nenek saya
yang berasal dari suku Bugis Bone Asli yaitu Palattae.Bapak memiliki ciri-ciri Fisik
seperti bentuk tubuh agak gemuk dan tinggi,hidung mancung, berkulit sawo matang,
rambut hitam berombak, mata bulat dan bentuk wajah lonjong.

b. Ibu
Ibu saya juga berasal dari suku Bugis Bone,hasil perkawinan dari kakek dan nenek
saya yang berasal dari suku Bugis Bone Asli yaitu Palattae.Ibu memiliki ciri-ciri Fisik
seperti bentuk Tinggi, hidung pesek, berkulit sawo
matang, rambut hitam lurus, mata bulat dan bentuk wajah Bulat

 Pola Kekerabatan
Hubungan kekerabatan atau kekeluargaan merupakan hubungan antara tiap entitas yang
memiliki asal usul silsilah yang sama baik melalui keturunan biologis,social,maupun
budaya.Anggota kelompok kekerabatan ( keturunan ) saling berkaitan karena mempunyai
Nenek moyang yang sama.Sistem kekerabatan pada suku bangsa bugis Bone sepertinya
masih memegang peranan penting dalam rangka membangun identitas dalam dan
kehidupan bersama sebagai suatu kelompok keluarga batih ( sianangmaranak ) yang terdiri
dari ayah,ibu dan anak –anak dari ayah ibu tersebut yang hidup dalam sebuah rumah
tangga.Dalam keluarga orang bugis sebuah rumah tangga tidak hanya dihuni oleh oleh
sebuah keluarga batih,tetapi sering dijumpai sebuah keluarga dihuni oleh beberapa keluarga
diluar keluarga batih seperti kemanakan pihak suami atau istri,nenek maupun kakek.
Keluarga luas yang terbentuk,karena hubungan darah disebut SEAJING atau
SUMPUNGLOLO. Kelompok kerabat dekat disebut SEAJING MARAPPE ATAU
MACAWE.Sedangkan kelompok kerabat jauh disebut SEAJING MABELA.Kelompok
kerabat yang dipertalikan oleh hubungan suami istri disebut
ASSITEPPATEPPANGENG.Anggota kerabat ini biasa saling berkumpul dan merasa sebagai
satu anggota keluarga besar manakala ada satu kegiatan terutama pada saat diadakan
acara sunatan,aqiqah maupun perkawinan.
Pada masyarakat bugis WIJA merupakan kelompok kerabat yang lebih luas,yaitu kelompok
individu yang mempunyai hubungan darah dari seorang kakek,nenek yang dijadikan
sebagai tokoh kebanggaan keluarga atau keturunannya.
Dalam hal mencari jodoh,orang bugis menganggap ideal suatu perkawinan antar
sepupuh,terutama sepupuh duakali (sepupu derajat kedua ).Perkawinan semacam ini
dinamakan ASSIALANNA , dengan alasan tertentu seperti menjaga kemurnian
darah,penguasaan harta benda dan pengakraban kekeluargaan.

 Nilai budaya Keluarga ( Adat –Istiadat )


Kekerabatan dan adat istiadat dapat dilihat dengan asal-usul orangtua dari keluarga dan
adat apa yang digunakan sehari-hari yang dianutnya.
Nilai budaya merupakan konsep abstrak mengenai masalah besar dan bersifat umum yang
sangat penting serta bernilai bagi kehidupan masyarakat.Nilai budaya itu menjadi acuan
tingkah laku sebagian besar anggota masyarakat yang bersangkutan,berada dalam alam
pikiran mereka dan sulit diterangkan secara rasional.
1. Nilai –nilai utama kebudayaan bugis Bone meliputi :
-Kejujuran ( LEMPU )
-Kecendekiaaan (AMACCANG )
-Kepatutan ( ASSITINAJANG )
-Keteguhan ( AGETTENGENG )
-Usaha ( RESO )
-Prinsip Malu ( SIRI )
Nilai-nilai tersebut diwariskan oleh leluhur BUGIS melalui PAPPANGNGAJA ( Nasihat )
dan Paseng ( AMANAT ).Nilai nilai luhur yang khas ini membudaya di masyarakat
seperti gotong-royong,saling tolong menolong,ramah,santun,toleran,dan peduli
terhadap sesama.
Terdapat beberapa kebudayaan yang dimiliki oleh Suku Bugis Bone seperti Pakaian
adat ( baju bodo ), Rumah adat tradisional ( Bola Soba ), Alat musik tradisional
( gendang ),tarian tradisional ( Tari Padduppa ) serta bahasa daerah (bahasa bugis ).
2. Adat Perkawinan Suku bugis :
Upacara perkawinan dalam suku bugis disebut mappabbotting.Sementara itu istilah
perkawinan dalam suku bugis disebut SIALA yang mempunyai arti saling mengambil
satu sama lain.Perkawinan adalah ikatan timbal balik antara dua manusia berlainan
jenis kelamin untuk menjalin sebuah hubungan kekeluargaan.Istilah perkawinan
dalam suku bugis juga bisa disebut mabbine.
Mappasikarawa adalah adat-istiadat suku bugis Bone .Adat-istiadat yang selalu
dianggap sakral oleh masyarakat bugis sebagai pembeda dengan suku-suku lainnya
yang ada di Indonesia.
Adat menetap setelah menikah orang bugis Bone cenderung menganut pola bilokal,
Dimana individu mempunyai kebebasan memilih tempat tinggal,baik di lingkungan
kerabat istri , lingkungan kerabat suami atau bahkan tinggal dalam lingkungan
tersendiri. Namun ada kecendrungan yang nampak, jika perkawinan telah
dilangsungkan,maka suami akan menetap sementara waktu di rumah mertua atau
ayah ibu sang istri dan dari sini mereka akan mencari tempat tinggal sendiri.

Anda mungkin juga menyukai