Anda di halaman 1dari 18

1

PENDAHULUAN Latar Belakang Kelembagaan sosial merupakan suatu ikatan sosial bersama di antara anggota masyarakat yang mengkoordinasikan tindakan sosial bersama antara anggota masyarakat. Lembaga sosial (sosial institution) atau dapat disebut juga dengan pranata sosial adalah suatu himpunan norma yang mengatur segala tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhan pokoknya dalam kehidupan bermasyarakat. Adapun norma adalah sejumlah ukuran atau patokan mengenai perilaku anggota masyarakat yang dijadikan pedoman dalam mengatur kehidupan bersama. Semua norma tersebut jika berkaitan dengan pengaturan terhadap suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat, akan berkembang menjadi suatu lembaga sosial. Pengertian istilah lembaga sosial dalam bahasa Inggris adalah social institution, namun social institution juga diterjemahkan sebagai pranata sosial. Lembaga sosial merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Kelembagaan sosial adalah sesuatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian-pengertian abstrak perihal norma-norma dan peraturan-peraturan tertentu yang menjadi ciri dari lembaga tertentu. Lembaga Sosial berbeda dengan asosiasi. lembaga sosial bukanlah kumpulan orang-orang atau bangunan besar, melainkan kumpulan norma. sementara itu, realisasi dari norma yang dianut dalam lembaga sosial tersebut terjadi dengan adanya asosiasi. Lembaga sosial berkaitan dengan seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung, dan saling memengaruhi; seperangkat norma yang dapat dibentuk, diubah, dan dipertahankan sesuai dengan kebutuhan hidup; seperangkat norma yang mengatur hubungan antarwarga masyarakat agar dapat berjalan dengan tertib dan teratur. Di dalam kehidupan bermasyarakat terdapat norma yang berfungsi mengatur perilaku anggota-anggotanya. Proses terbentuknya norma itu sendiri berawal dari sejumlah nilai-nilai yang terinternalisasi dalam perilaku warganya. Proses ini melalui proses yang panjang dan membutuhkan waktu lama. Norma-

norma tersebut kemudian membentuk sistem norma yang kita kenal sebagai pranata sosial. Proses sejumlah norma menjadi pranata sosial disebut pelembagaan atau institusionalisasi. Oleh karena itu, pranata sosial sering disebut sebagai lembaga sosial. Secara garis besar, munculnya lembaga sosial dapat diklasifikasikan ke dalam dua cara, yakni secara tidak terencana dan terencana. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, lembaga sosial memiliki ciriciri antara lain adanya tujuan, dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama, tertulis atau tidak tertulis, diambil dari nilai-nilai dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat, adanya prasarana seperti bangunan dan lambang tertentu. Perumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah, yaitu sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. Secara keseluruhan apa pengertian dari Kelembagaan Sosial ? Lembaga Sosial apa yang ada di pedesaan pada umumnya ? Apa pentingnya Lembaga Sosial bagi masyarakat khususnya masyarakat desa ? Bagaimana proses terbentuknya suatu Kelembagaan Sosial di suatu lingkungan masyarakat ?

TINJAUAN PUSTAKA Ciri-ciri masyarakat tradisional dan masyarakat modern dapat kita kenali dari bentuk-bentuk kelembagaan sosial yang dimiliki oleh kedua golongan masyarakat tersebut. Di dalam istilah kelembagaan sosial, terkandung pengertian pola perilaku sosial anggota masyarakat yang relatif tetap, stabil, serta berlangsung secara terus-menerus. Kelembagaan sosial itu diikat oleh suatu nilai dan norma bersama. Kestabilan perilaku di antara anggota masyarakat tersebut diikat oleh suatu wadah ikatan sosial bersama yang keberadaannya dijunjung tinggi bersama oleh anggota masyarakat. Wujud dari kelembagaan social itu dapat kita lihat dalam keberadaan berbagai macam lembaga sosial dan organisasi-organisasi formal di dalam masyarakat. Perbedaan kelembagaan sosial antara masyarakat tradisional dan masyarakat modern perwujudannya dapat dilihat dalam perbedaan antara lembaga (institution) dan organisasi (organization). Kedua bentuk kelembagaan sosial tersebut pada dasarnya memiliki sifat-sifat yang berbeda satu sama lain. Institusi atau lembaga sosial adalah perwujudan dari kelembagaan sosial masyarakat tradisional, sedangkan organisasi adalah perwujudan dari kelembagaan sosial masyarakat modern.Lembaga sosial merupakan sistem norma yang memiliki tujuan untuk mengatur tindakan-tindakan maupun kegiatan anggota masyarakat dalam kehidupan dan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Proses terbentuknya norma itu sendiri berawal dari sejumlah nilai-nilai yang terinternalisasi dalam perilaku warganya. Proses ini melalui proses yang panjang dan membutuhkan waktu lama. Norma-norma tersebut kemudian membentuk sistem norma yang kita kenal sebagai pranata sosial. Jenis-jenis Lembaga Sosial diantaranya : 1. Lembaga Keluarga, berfungsi sebagai sarana sosialisasi primer, afeksi, reproduksi, ekonomi, proteksi dan pemberian status. 2. Lembaga Pendidikan, berfungsi sebagai perantara pewarisan budaya masyarakat, mengajarkan peranan sosial, dan mengembangkan hubungan sosial. 3. Lembaga Ekonomi, berfungsi sebagai pengatur produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa, serta memberi pedoman menggunakan tenaga kerja.

4. Lembaga Politik, berfungsi sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban, serta melayani dan melindungi masyarakat. 5. Lembaga Agama, berfungsi sebagai sumber pedoman hidup bagi masyarakat dan pengatur tata cara hubungan manusia dengan sesama dan manusia dengan Tuhan. Hal ini dikarenakan social institution merujuk pada perlakuan mengatur perilaku para anggota masyarakat. Ada pendapat lain mengemukakan bahwa pranata sosial merupakan sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Istilah lain yang digunakan adalah bangunan sosial yang diambil dari bahasa Jerman sozialegebilde dimana menggambarkan dan susunan institusi tersebut. Di dalam lembaga sosial akan ditemukan unsur budaya dan unsur struktural, yaitu berupa norma dan peranan sosial. Lembaga sosial dapat dikatakan sebagai suatu adat kebiasaan dalam kehidupan bersama yang mempunyai sanksi yang sistematis dan dibentuk oleh kewibawaan masyarakat. Menurut H.M. Johnson suatu norma terlembaga ( institutionalized) apabila memenuhi tiga syarat sebagai berikut :

1. 2.
3.

Sebagian besar anggota masyarakat atau sistem sosial menerima norma tersebut. Norma tersebut menjiwai seluruh warga dalam sistem sosial tersebut. Norma tersebut mempunyai sanksi yang mengikat setiap anggota masyarakat. Manusia mempunyai kebutuhan yang bermacam-macam dan lembaga

sosiallah yang memenuhi kebutuhan individu pada masyarakat. Contohnya, manusia membutuhkan pendidikan. Orangtua akan mendaftarkan anaknya pada sekolah yang dituju, kemudian mengikuti tes atau ujian masuk, mematuhi peraturan sekolah, membayar iuran pendidikan atau uang sekolah, mengikuti pelajaran, dan lain sebagainya. Semua hal yang berkaitan dengan pendidikan diatur pada lembaga lembaga pendidikan. ekonomi Manusia membutuhkan nafkah atau penghasilan, yang mengaturnya. Misalnya, bekerja,

berdagang, atau melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya. Menurut J.P Gillin di dalam karyanya yang berjudul Ciri-ciri Umum Lembaga Sosial (General Features of Social Institution ) menguraikan sebagai berikut[5]:

1.

Lembaga sosial adalah organisasi pola-pola pemikiran dan perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas masyarakat dan hasil-hasilnya. Ia terdiri atas kebiasaan-kebiasaan, tata kelakukan, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang tergabung dalam suatu unit yang fungsional.

2.

Lembaga sosial juga dicirikan oleh suatu tingkat kekekalan tertentu. Oleh karena lembaga sosial merupakan himpunan norma-norma yang berkisar pada kebutuhan pokok, maka sudah sewajarnya apabila terus dipelihara dan dibakukan.

3.

Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain.

4.

Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama.

5.

Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah.

6.

Lembaga sosial memiliki

tradisi tertulis dan tidak tertulis yang

merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan. Lembaga sosial bisa dikelompokkan dalam berbagai tipe, hal ini tergantung dari kriteria yang digunakan untuk melakukan pengelompokan itu. Sedikitnya ada lima kriteria yang bisa digunakan untuk mengelompokkan tipe lembaga sosial. Tipe-tipe Lembaga Sosial berdasarkan : 1. Berdasarkan kepentingannya dalam masyarakat a. Basic Institution : lembaga sosial yang penting keberadaannya dalam masyarakat. Contohnya lembaga pendidikan dan lembaga keluarga. b. Subsidiary Institution : lembaga sosial yang tidak terlalu penting. Contohnya rekreasi. 2. Berdasarkan perkembangannya dalam masyarakat a. Crescive Institution : Tidak sengaja tumbuh dalam masyarakat melainkan karena adat istiadat masyarakat tertentu. contohnya lembaga perkawinan.

b. Enacted Institution : Sengaja dibentuk dalam masyarakat. contohnya lembaga pendidikan. 3. Berdasarkan penerimannya dalam masyarakat a. Approved/ Sanctioned Institution : diterima masyarakat. Contohnya lembaga pendidikan. b. Unsanctioned pelacuran. 4. Berdasarkan popularitasnya a. General Institution : dikenal dunia secara luas. Contohnya lembaga agama. b. Restricted Institution : dikenal hanya oleh kalangan tertentu saja. Contohnya lembaga agama Islam, Kristen, Hindu dan lain-lain. 5. Berdasarkan tujuannya a. Operative Institution : didirikan untuk tujuan tertentu. Contohnya lembaga industri. b. Regulative Institution : didirikan untuk mengawasi masyarakat. Contohnya lembaga hukum dan kejaksaan. Institution : tidak diterima masyarakat. Contohnya

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berikut adalah hasil wawancara yang sudah kami rangkum pada beberapa masyarakat desa Pagatan Besar tentang kelembagaan sosial yang ada di masyarakat. 1. Nama Pekerjaan Alamat a. : Hj, Siti Sarah : Pedagang : RT. 3 Sebelah Kantor Desa Pagatan Besar

Hasil wawancara : Apa saja lembaga sosial yang ada di desa Pagatan Besar? Jawaban: Lembaga sosial yang berperan di desa ini berupa dinas kesehatan, kantor kepala desa, lembaga keagamaan berada di kecamatan sedangan di desa hanya ada kegiatan yasinan, lembaga pendidikan di desa meliputi sekolah SD, SMP, dan SMA. Sedangkan balai pertanian belum ada di desa tersebut. Lembaga huku dan dinas kesehatan ada di pleihari. Koperasi desa tidak ada karena yang sekarang macet. b. Apa saja kegiatan kegiatan lembaga sosial di desa? Jawaban: Kegiatan kegiatan di desa kurang aktif. Yang aktif hanya kegiatan perangkat desa saja. Contohnya saja koperasi tidak ada yasinan bapakbapak yang digunakan sebagai wadah musyawarah tidak ada. Kurangnya perangkat desa. c. Konflik lembaga sosial apa saja yang pernah terjadi di desa? Jawaban: Kelompok tani belum ada, mencari pupuk susah, ada 10 kelompok tani tetapi tidak ada bantuan pupuk dan bibit dari pemerintah, desa tidak bisa mengusulkan bantuan dana, dan kepala desa tidak begitu mahir dalam pengabdin desa. Selain itu di desa Pagatan Besar tidak pernah terjadi konflik masyarakat.

2. Nama Pekerjaan Alamat a.

: H. Dermawan : Pedagang : RT. 3 Rw. 5 Desa Pagatan Besar

Hasil wawancara : Apa saja lembaga sosial yang ada di desa Pagatan Besar? Jawaban: Lembaga sosial yang ada di desa seperti remaja mesjid, kantor desa, pendidikan maju, ketua adat untuk lembaga keagamaan, koperasi dulu ada tetapi sekarang tidak aktif lagi. Dinas pendidikan, hukum dan kesehatan ada di Pleihari. b. Syarat apa saja yang perlu disiapkan untuk bisa menjadi anggota di kelembagaan desa setempat? Jawaban: KTP dan surat keterangan kelakuan baik dari polisi. c. Apa saja kegiatan kegiatan lembaga sosial di desa? Jawaban: Acara pendidikan, Perayaan adat untuk hasil laut dan pertanian, musyawarah bapak-bapak di balai desa, karang taruna aktif khususnya di bidang olahraga, sedeangkan untuk kegiatan untuk memajukan desa tidak ada karena bagian pmerintahan tidak mendukung, remaja mesjid aktif untuk kegiatan keagamaan, kelompok tani aktif ada 8 kelompok d. Konflik lembaga sosial apa saja yang pernah terjadi di desa? Jawaban: Tidak ada konflik apapun di masyarakat. 3. Nama Pekerjaan Alamat a. : Martini : Ibu Rumah Tangga : RT. 3 Desa Pagatan Besar

Hasil wawancara : Apa saja lembaga sosial yang ada di desa Pagatan Besar? Jawaban: Dalam lembaga keagaaan meliputi maulidan, yasinan ibu-ibu, dan remaja mesjid. Di bidang adat ada kegiatan selamatan laut untuk kelompok nelayan. Lembaga huku ada di Kec. Gunung makmur. Dinas

pendidikan ada di Pleihari. Lembaga politik seperti pemilu tidak ada dan koperasi juga tidak ada. b. Syarat apa saja yang perlu disiapkan untuk bisa menjadi anggota di kelembagaan desa setempat? Jawaban: KTP dan SKCK. c. Apa saja kegiatan kegiatan lembaga sosial di desa? Jawaban: Dalam lembaga keagaaan meliputi maulidan, yasinan ibu-ibu, dan remaja mesjid. Di bidang adat ada kegiatan selamatan laut untuk kelompok nelayan. Lembaga huku ada di Kec. Gunung makmur. Dinas pendidikan ada di Pleihari. Lembaga politik seperti pemilu tidak ada dan koperasi juga tidak ada. Struktur organisasi seperti perangkat desa jalan dan aktif. d. Konflik lembaga sosial apa saja yang pernah terjadi di desa? Jawaban: Masalah sengketa tanah dalam pembuatan lahan sawit, pembagian solar tidak ada. Tidak adanya balai pertanian. Guru pengajar sedikit karena penyedia dari dinas pendidikan terbatas. 4. Nama Pekerjaan Alamat a. : Hamrah : Petani : RT. 10 Desa Pagatan Besar

Hasil wawancara : Apa saja lembaga sosial yang ada di desa Pagatan Besar? Jawaban: Polisi ada di gunung makmur Kec. Tangkisung, kantor desa, kelompok nelayan, kelopok agama seperti maulidan dan yasinan, karang taruna, posyandu, puskesmas, remaja mesjid, tim sukses politik dan koperasi di gunung makmur, ada SD, SMP, dan SMA. b. Apa saja kegiatan kegiatan lembaga sosial di desa? Jawaban: Di kegiatan keagamaan meliputi yasinan, maulidan, shalawatan. Ada juga musyawarah desa di Balai desa. Ada Upacara Laut untuk hasil panen laut. Struktur organisasi di desa cukup lancar.

10

c.

Konflik lembaga sosial apa saja yang pernah terjadi di desa? Jawaban: Dana desa belum sampai, balai pertanian tidak ada sehingga bantuan tidak dapat, koperasi tidak aktif, dan kelompok tani tidak aktif.

5. Nama Pekerjaan Alamat a.

: Muhammad : Nelayan dan Ketua RT : Ketua RT.10 Desa Pagatan Besar

Hasil wawancara : Apa saja lembaga sosial yang ada di desa Pagatan Besar? Jawaban: Dari segi pertanian ada pertanian dan nelayan. Mengurus lembaga hukum harus ke kecamatan. Lembaga adat meliputi kelompok nelayan untu acara budaya. Terdapat posyandu, puskesmas, dan sekolah pendidikan. Remaja karang taruna aktif. Kelompok tani terdapat di RT.3, sedangkan koperasi tidak aktif di desa ini. b. Apa saja kegiatan kegiatan lembaga sosial di desa? Jawaban: Peran lembaga salah satunya adalah musyawarah yang dilakukan di balai desa. Ada pemilu untuk pemilihan kepala desa. Kegiatan rutin lainnya dalam bidang keagamaan yaitu yasinan, maulidan dan musyawarah bapak-bapak. c. Konflik lembaga sosial apa saja yang pernah terjadi di desa? Jawaban: Tidak ada konflik di desa.

11

Pembahasan Lembaga Sosial adalah keseluruhan dari sistem norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. lembaga Sosial berbeda dengan asosiasi. lembaga sosial bukanlah kumpulan orang-orang atau bangunan besar, melainkan kumpulan norma. sementara itu, realisasi dari norma yang dianut dalam lembaga sosial tersebut terjadi dengan adanya asosiasi. Lembaga sosial atau dikenal juga sebagai lembaga kemasyarakatan salah satu jenis lembaga yang mengatur rangkaian tata cara dan prosedur dalam melakukan hubungan antar manusia saat mereka menjalani kehidupan bermasyarakat dengan tujuan mendapatkan keteraturan hidup Fungsi lembaga sosial adalah untuk memberikan pedoman kepada anggota masyarakat tentang sikap dalam menghadapi masalah di masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan pokok, menjaga keutuhan dari masyarakat, sebagai paduan masyarakat dalam mengawasi tingkah laku anggotanya. Tiga Komponen Pokok Lembaga Sosial : 1. Pedoman sikap 2. Simbol budaya 3. Ideologi Lembaga sosial memiliki satu atau beberapa tujuan tertentu. Lembaga pendidikan sudah pasti memiliki beberapa tujuan, demikian juga lembaga perkawinan, perbankan, agama, dan lain- lain. Terdapat alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan lembaga sosial. Misalnya, rumah untuk lembaga keluarga serta masjid, gereja, pura, dan wihara untuk lembaga agama. Lembaga sosial biasanya juga ditandai oleh lambang-lambang atau simbol-simbol tertentu. Lambang-lambang tersebut secara simbolis menggambar tujuan dan fungsi lembaga yang bersangkutan. Misalnya, cincin kawin untuk lembaga perkawinan, bendera dan lagu kebangsaan untuk negara, serta seragam sekolah dan badge (lencana) untuk sekolah. Lembaga sosial memiliki tradisi tertulis dan tidak tertulis yang merumuskan tujuan, tata tertib, dan lain-lain. Sebagai contoh, izin kawin dan hukum perkawinan untuk lembaga perkawinan. Berdasarkan dari rangkuman hasil wawancara msyarakat desa pagatan besar, adapun lembaga sosial yang ada di masyarakat berupa dinas kesehatan,

12

kantor kepala desa, lembaga keagamaan berada di kecamatan sedangan di desa hanya ada kegiatan yasinan, lembaga pendidikan di desa meliputi sekolah SD, SMP, dan SMA, polisi ada di gunung makmur Kec. Tangkisung, kantor desa, kelompok nelayan, kelopok agama seperti maulidan dan yasinan, karang taruna, posyandu, puskesmas, remaja mesjid, tim sukses politik. Sedangkan balai pertanian belum ada di desa tersebut. Lembaga huku dan dinas kesehatan ada di pleihari. Koperasi desa tidak ada karena yang sekarang macet Macam-macam lembaga sosial, antara lain: 1. Lembaga Keluarga, berfungsi sebagai sarana sosialisasi primer, afeksi, reproduksi, ekonomi, proteksi dan pemberian status. 2. Lembaga Pendidikan, berfungsi sebagai perantara pewarisan budaya masyarakat, mengajarkan peranan sosial, dan mengembangkan hubungan sosial. 3. Lembaga Ekonomi, berfungsi sebagai pengatur produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa, serta memberi pedoman menggunakan tenaga kerja. 4. Lembaga 5. Lembaga Politik Agama, Atau pemerintahan, sebagai berfungsi sumber sebagai pedoman pemelihara hidup bagi keamanan dan ketertiban, serta melayani dan melindungi masyarakat. berfungsi masyarakat dan pengatur tata cara hubungan manusia dengan sesama dan manusia dengan Tuhan. Lembaga sosial di dalam suatu masyarakat sangatlah penting untuk kemajuan di daerah tersebut. Seperti halnya pada masyarakat desa Pagatan Besar kec. Takisung, kelembagaan yang meninjol disana adalah di bidang agama. pembangunan bidang agama ditujukan untuk menciptakan suasana kehidupan beragama yang penuh keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mewujudkan kerukunan umat beragama yang dinamis baik intern maupun antarumat beragama, dan turut memajukan kesejahteraan masyarakat terutama melalui pendidikan agama dan keagamaan serta pengembangan lembaga sosial keagamaan. Selain itu peran lembaga lain tidak kalah pentingnya. Pada masyarakat desa konflik yang paling menonjol adalah tidak adanya bantuan bibit dan pupuk dari pemerintah untuk pertanian mereka. Padahal seharusnya lembaga pemerintah wajib memeberikan bantuan kepada masyarakat. Serta harus adanya penyuluhan mengenai pertanian.

13

Minimnya pemahaman masyarakat desa Pagatan Besar mengenai peran penting lembaga sosial di kehidupan masyarakat sungguh menjadi ironi. Hendaknya perlunya pengembangan tentang kelembagaan sosial. Tidak semua masyarakat desa tahu mengenai lembaga-lembaga apa saja yang ada di daerahnya, Proses terbentuknya lembaga sosial bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama. Sebagaimana diungkapkan oleh Soerjono Soekanto lembaga sosial tumbuh karena manusia dalam hidupnya memerlukan keteraturan Untuk mendapatkan keteraturan hidup bersama dirumuskan normanorma dalam masyarakat sebagai paduan bertingkah laku. Mula-mula sejumlah norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja. Namun, lama-kelamaan norma tersebut dibuat secara sadar.

14

PENUTUP Kesimpulan Manusia merupakan makhluk yang dinamis. Kedinamisan manusia tersebut digunakan untuk memenuhi segala kebutuhan dalam hidupnya. Meskipun kebutuhannya bersifat pribadi atau kelompok, manusia tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan masyarakat karena manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial. Oleh karena itu, diperlukan sesuatu yang dapat mengatur perilaku manusia dan memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat. Sesuatu yang dapat mengatur perilaku tersebut ialah lembaga sosial. Sebagai contoh adalah adanya suatu lembaga yang mengatur tentang hokum dan lembaga yang mengatur masalah agama, sehingga ketika suatu permasalahan timbul di lingkaran masyarakat yang menempati suatu wilayah, lembaga-lembaga tersebut akan menjadi suatu wadah atau tempat untuk mengatur dan menengahi suatu permasalahan agar dapat diselesaikan dengan cara-cara yang sudah ada dalam ketentuan. Tidak semua masyarakat desa tahu mengenai lembaga-lembaga apa saja yang ada di daerahnya, Lembaga sosial merupakan wadah untuk kita berinteraksi dengan masyarakat sehingga sangat penting untuk kita tahu lembaga apa saja dan apa fungsinya lembaga tersebut yang ada di daerah yang kita tinggali. Saran Diharapkan agar masyarakat desa tidak hanya masyarakat desa tetapi kita juga terutama sebagai mahasiswa harus tahu mengenai lembaga-lembaga apa saja yang ada di daerah yang kita tinggali karena hal tersebut sangat penting dan berpengaruh terhadap kehidupan kita terutama ketika kita memiliki suatu permasalahan dan juga sebagai wadah untuk berinteraksi dengan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

15

Anonim. 2013. Pengertian Lembaga Sosial. Sumber : http://alfajar1234077.wordpress.com/2013/03/16/pengertian-sistem-menurutahli/. Diakses pada tanggal 9 Juni 2013. Kamsori, E. 2010. Kelembagaan Sosial. http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/.../KELEMBAGAAN_SOSIAL.pdf. pada tanggal : 8 Juni 2013. Sumber: Diakses

Sudrajat, A. 2013. Pengertian Lembaga Sosial. Sumber http://anaajat.blogspot.com/2013/03/pengertian-lembaga-sosial.html. Diakses pada tanggal 9 Juni 2013.

Zahiruddin. 2012. Tipe-tipe dan Penggolongan Kelembagaan Sosial. SUmber : http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2012/09/tipe-tipe-dan-penggolongankelembagaan-sosial.html. Diakses pada tanggal 9 Juni 2013.

KELEMBAGAAN SOSIAL (Laporan Praktikum Ilmu Sosial dan Budaya Dasar)

16

Oleh Kelompok 5 AGISTA MAHRINI (E1A209027) ANNISA HANDAYANI ZAHRA (E1A212049) JONI MUSTOFA (E1A21) KHAIRUNNIDA (E1A212055) SABRINA SOFIAH ADHI UTAMI (E1A212066)

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2013 KATA PENGANTAR

17

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat serta penyertaan-Nya sehingga Laporan Ilmu Sosial dan Budaya Dasar ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengasuh mata kuliah serta asisten-asisten pembimbing praktikum Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang telah memberikan bimbingan dalam pelaksanaan praktikum. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai Ilmu Sosial dan Budaya Dasar serta penerapannya.

Banjarbaru, Juni 2013

Penulis

18

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ..................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................................. PENDAHULUAN ........................................................................................... Latar Belakang ....................................................................................... Perumusan Masalah .............................................................................. Tujuan .................................................................................................... TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................... Hasil ....................................................................................................... Pembahasan .......................................................................................... PENUTUP..................................................................................................... Kesmpulan ............................................................................................. Saran ..................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA i ii 1 1 2 2 3 7 7 11 14 14 14

Anda mungkin juga menyukai