Anda di halaman 1dari 19

MAKAL

AH
PERAN KOMUNIKATOR

DISUSUN OLEH :

Yohanna Febrianty Girsang (N1A119093)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Peran Komunikator “dengan tepat waktu. Makalah ini dibuat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Dasar Promosi Kesehatan yang dibawah
bimbingan Bapak M. Ridwan S.KM,M.P.H.

Kami juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah maupun


dalam isi materi, makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Sehingga kami mengharapkan bagi pembaca untuk dapat menyampaikan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan makalah
kedepannya. Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk menambah pengetahuan pembaca. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menjadi sumber referensi dan menambah pengetahuan
kepada pembaca dan menginspirasi untuk pembaca.

Jambi, 17 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Tujuan ......................................................................................................1

1.3 Manfaat ....................................................................................................2

1.4 Pertanyaan Kajian ............................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................3

2.1 Komunikasi dan Komunikasi Kesehatan ..............................................3

2.2 Model Komunikasi Lasswel........................................................................4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………..7

3.1 Pengertian Komunikator.....................................................................7

3.2 Penranan Komunikator .....................................................................8

3.3 Peran Komunikator Berdasarkan Retorika .......................................8

3.3.1 Definisi Retorika…………………....……………………………8


3.3.2 Tujuan Retorika …………………......……………………………9
3.3.3 fungsi Retorika………………………....……………………………....…………9
3.4 Prinsip Umum Kredibilitas Komunikator……...…………..................10

3.5 Dimensi dan tipe kredibilitas Komunikator …………..……….…….11

BAB IV PENUTUP....................................................................................15

4.1 Kesimpulan.......................................................................................15

4.2 Saran................................................................................................15

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia pada umumnya hidup di dunia, tidak terlepas dari adanya
interaksi antar sesama. Dengan adanya komunkasi, tentu sangat
membantu manusia untuk membangun hubungan dengan sesamanya. Di
dalam komunikasi ada yang namanya komunikator (orang yang berinisiatif
dalam berkomunikasi dengan orang lain), dan komunikan ( atau orang
yang menerima pesan dari komunikator).

Peran komunikator tentu sangatlah besar dalam penyampaian pesan


kepada komunikan. Peranan komunikator dalam proses komunikasi
kesehatan memiliki peranan penting, karena komunikatorlah yang
menetapakan peranan dari seluruh unsur komunikasi. Seorang
komunikator tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada
penerima, tetapi juga memberikan respons dan tanggapan, serta
menjawab pertanyaan dan masukan yang disampaikan oleh penerima,
dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi yang
berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada
makalah ini akan membahas tentang peranan komunikator secara lebih
mendalam.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan selain untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Dasar Promosi Kesehatan, juga bertujuan untuk memberikan
pengetahuan dan menjelaskan kepada pembaca mengenai peran penting
dari seorang komunikator, khususnya dalam kesehatan masyarakat.

1
1.3 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa pengertian dari komunikasi


2. Mengetahui apa peran dari komunikator
3. Mengetahui peran komunikator berdasarkan retorika
4. Mengetahui prinsip umum kredibilitas komunikator
5. Mengetahui tipe dari komunikator
1.4 Pertanyaan Kajian
1. Apa pengertian dari komunikator ?
2. Apa peranan dari komunikator?
3. Apa peran komuikator berdasarkan retorika ?
4. Apa prinsip umum kredibilitas komunikator ?
5. Apa saja dimensi dan tipe kredibilitas dari komunikator ?

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi dan Komunikasi Kesehatan

Komunikasi adalah proses pengoperasian rangsangan (stimulus) dalam


bentuk lambing atau simbol bahasa atau gerak (non verbal), untuk
mempengaruhi perilaku orang lain. Stimulus atau rangsangan ini dapat
berupa suara/bunyi atau bahasa lisan, maupun berupa gerakan, tindakan
atau simbol-simbol yang diharapkan dapat dimengerti oleh pihak lain, dan
pihak lain merespon atau bereaksi sesuai dengan maksud pihak yang
memberikan stimulus.

Menurut Liliweri (2008), komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan


suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
Proses komunikasi biasanya melibatkan dua pihak, baik antar individu
dengan individu, individu dengan kelompok atau antar kelompok dengan
kelompok yang berinteraksi dengan aturan-aturan yang disepakati
bersama.

Adapun fungsi komunikasi itu sendiri yakni :

1) Untuk menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan


informasi kepada orang lain. Artinya, dari penyebarluasan informasi ini
diharapkan penerima informasi akan mengetahui apa yang ingin diketahui.

2) Untuk menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan


informasi yang bersifat mendidik orang lain. Artinya, dari penyebarluasan
informasi ini diharapkan penerima informasi akan menambah
pengetahuan tentang sesuatu yang ingin diketahui.

3) Untuk memberikan instruksi kepada penerima pesan.

3
4) Untuk mempengaruhi dan mengubah sikap penerima pesan.
Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia
yang

memiliki fokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu


kelompok/masyarakat menghadapi isu-isu yang berhubungan dengan
kesehatan serta berupaya untuk memelihara kesehatannya (Northouse
dalam Notoatmodjo, 2005).

Fokus utama dalam komunikasi kesehatan adalah terjadinya transaksi


yang secara spesifik berhubungan dengan isu-isu kesehatan dan faktor-
faktor yang mempengaruhi transaksi Selain itu, komunikasi kesehatan
juga dipahami sebagai studi yang mempelajari bagaimana cara
menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi
kesehatan yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas agar dapat
membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan kesehatan
(Liliweri, 2008).

Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit,


promosi kesehatan, kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi
bisnis dalam bidang kesehatan yang sejauh mungkin mengubah dan
memperbaharui kualitas individu dalam suatu komunitas masyarakat
dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika.

2.2 Model komuikasi Lasswell

Model komunikasi di atas adalah salah satu model komunikasi yang tua
tetapi masih di gunakan orang untuk tujuan tertentu yakni model
komunikasi yang di kemukakan oleh Harold Lasswell. Bila dilihat lebih
lanjut maksud dari model Lasswell ini akan kelihatan bahwa yang
dimaksud dengan pertanyaan pada gambar adalah:

1) Who tersebut adalah menunjuk kepada siapa orang yang


mengambil inesiatif untuk memulai komunikasai.

2) Says what atau apayang di katakana yaitu berhubungan dengan isi

4
komunikasi atau apa pesan yang akan di sampaikan dalam komunikasi
tersebut.

3) To whom pertanyaan ini maksudnya menanyakan siapa yang menjadi


audience atau penerima dari komunikasi atau dalam kata lain dengan
siapa komunikator berbicara.

4) Through what atau melalui media apa maksudnya adalah alat


komunikasi seperti bicara, gerakan badan, kontak mata, sentuhan, radio,
televisi, surat, buku dan gambar.

5) Pertanyaan terahir yakni Effek dari komunikasi tersebut pertanyaan


mengenai effek komunikasi ini dapat menanyakan dua hal yakni apa yang
ingin di capai dengan hasil komunikasi tersebut dan apa yang di lakukan
orang sebagai hasil komunikasi tersebut.

Jadi pengertian tentang perilaku komunikasi adalah suatu aktifitas atau


tindakan manusia dari proses adanya stimulus terhadap organisme, dan
kemudian organisme tersebut merespons, yang dipengaruhi lima unsur
komunikasi Menurut Harold Lasswell yakni siapa, apa, dengan saluran
apa, kepada siapa, dengan akibat atau hasil apa(who? says what? in
which channel? to whom? with what effect?). dan komunikasi akan
berlangsung dengan baik dan berhasil apa bila ada kesamaan makna
antara komunikator dan komunikan yang di tunjukkan kepada komunikan
dengan pesan non-verbal atau gerak tubuh.

Menurut Lasswel, komponen komunikasi ialah:

1. Komunikator

Dalam komunikasi kesehatan, komunikator adalah orang atau lembaga


kesehatan yang menyampaikan pesan. Misalnya berisikan himbauan
untuk melakukan program KB.

2. Komunikan

5
Dalam komunikasi kesehatan istilah komunikan ialah sebagai orang yang
menerima pesan. Komunikan bisa berupa masyarakat yang diberikan
sosialisasi dari pihak lembaga kesehatan.

3. Pesan

Dalam komunikasi kesehatan, pesan adalah pernyataan yang didukung


oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya slogan tentang hindari
HIV/AIDS.

4. Media

Media dalam komunikasi kesehatan ialah sebagai sarana atau saluran


yang mendukung proses penyampaian pesan. Media dalam komunikasi
kesehatan ada dua yakni media (saluran) interpersonal dan kelompok.
Media bisa berupa cetak maupun elektronik yang biasa dilakukan dengan
kegiatan penyuluhan.

5. Efek

Efek pada komunikasi kesehatan yakni dampak atau akibat yang


ditimbulkan oleh pesan. Efek atau dampak ialah ketercapaian kita dalam
penyampaian pesan.

6
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Komunikator

Definisi dari komunikator adalah , orang yang memberikan informasi


kepada orang yang menerimanya. Menurut Mundakir (2006) komunikator
merupakan orang ataupun kelompok yang menyampaikan pesan atau
stimulus kepada orang atau pihak lain dan diharapkan pihak lain yang
menerima pesan (komunikan) tersebut memberikan respons terhadap
pesan yang diberikan. Proses dari interaksi antara komunikator ke
komunikan disebut juga dengan komunikasi. Selama proses

komunikasi, tenaga kesehatan secara fisik dan psikologis harus hadir


secara utuh, karna tidak cukup hanya dengan mengetahui teknik
komunikasi dan isi komunikasi saja tetapi juga sangat penting untuk
mengetahui sikap, perhatian, dan penampilan dalam berkomunikasi.
Sebagai seorang komunikator, tenaga kesehatan seharusnya memberikan
informasi secara jelas kepada pasien. Pemberian informasi sangat
diperlukan karena komunikasi bermanfaat untuk memperbaiki kurangnya
pengetahuan dan sikap masyarakat yang salah terhadap kesehatan dan
penyakit.

Komunikasi dikatakan efektif jika dari tenaga kesehatan mampu


memberikan informasi secara jelas kepada pasien, sehingga dalam
penanganan anemia selama kehamilan diharapkan tenaga kesehatan
bersikap ramah dan sopan pada setiap kunjungan ibu hamil (Notoatmodjo,
2007). Tenaga kesehatan juga harus mengevaluasi pemahaman ibu
tentang informasi yang diberikan, dan juga memberikan pesan kepada ibu
hamil apabila terjadi efek samping yang tidak bisa ditanggulangi sendiri

7
segera datang kembali dan komunikasi ke tenaga kesehatan
(Mandriwati,2008).

3.2 Peranan Komunikator

Peranan seorang komunikator khususnya dalam komunikasi kesehatan,


yaitu pada semua level komunikasi, yakni antarpersonal, kelompok,
organisasi, publik maupun massa, mempunyai tujuan komunikasi yang
relatif sama, yaitu memengaruhi sikap penerima, misalnya pihak sasaran
mengubah persepsi dan sikap mereka sesuai dengan kehendak pengirim
informasi. Peranan utama komunikator adalah ‘’ untuk memengaruhi’’,
yang dalam bahasa psikologi-komunikasi disebut ‘’persuasi’’.

3.3 Peran Komunikator Berdasarkan Retorika

3.3.1 Definisi Retorika

Retorika atau Rhetoric menurut Yani (Rahim, 2010 hal : 76) merupakan
ilmu berbicara atau seni berbicara di hadapan umum atau ucapan untuk
menciptakan kesan yang diinginkan. Hal ini serupa dengan Aristoteles
(Freese, 1926) bahwa retorika di definisikan sebagai kemampuan dalam
menampilkan kecerdasan yang dapat digunakan sebagai cara untuk
mengajak dalam hal – hal tertentu yang dipengaruhi oleh karakter dari
seorang orator, kecerdasan emosi, dan pemikirannya.

Arisoteles dan Cicero (Sutrisno dan Wiendjarti, 2014 hal: 75)


mendefiniskan bahwa retorika adalah suatu gaya atau seni berbicara, baik
yang dicapai berdasarkan bakat alami maupun melalui keterampilan
teknis yang memiliki kemampuan baik dalam berbicara, berpidato secara
singkat, jelas, padat, dan mengesankan.

8
Sedangkan menurut kaum Sofis, Retorika adalah alat untuk
menyelesaikan suatu kasus menggunakan teknik berbicara. Jika ada
suatu kasus yang dipermasalahkan, maka kasus ini bisa diselesaikan
menggunakan kecakapan dalam teknik bertutur kata, selama perkataan
atau gagasan tersebut berdasarkan kaidah retorika milik kaum sofis.
Prinsip retorika yang dimiliki oleh kaum sofis adalah :

(1) seorang pembicara harus pandai mengolah argumen,

(2) pembicara harus fasih dalam berbahasa,

(3)Pembicara harus memanfaatkan emosi audiens sebaik mungkin, dan

(4) membuat permasalahan menjadi sederhana dan memperkecil


timbulnya

peluang yang merugikan .

3.3.2 Tujuan Retorika

- To Inform, yaitu memberikan penerangan dan pengertian kepada massa,


guna memberikan penerangan yang mampu menanamkan pengertian
dengan sebaik-baiknya.

- To Convise, yaitu meyakinkan kepada massa terkait argumen yang


disampaikan agar mau mengikuti dan merubah pandangannya.

- To Inspire, yaitu menimbulkan inspirasi dengan teknik dan system


penyampaian yang baik.

- To Intertain, yaitu untuk menggembirakan, menghibur dan


menyenangkan, dan memuaskan massa.

- To Ectuate, yaitu menggerakkan dan mengarahkan mereka untuk


bertindak menetralisir dan melaksanakan ide yang telah dikomunikasikan
oleh orator dihadapann massa (Rousydy, 1989, hal : 234-235).

3.3.3 Fungsi Retorika

9
- Untuk menyediakan gambaran yang jelas tentang manusia terutama

dalam hubungan kegiatan bertutur kata.

- Menampilkan gambaran yang jelas tentang bahasa atau benda yang

bisa diangkat menjadi topik pembicaraan.

3.4 Prinsip Umum Kredibilitas Komunikator

Prinsip umum dari krediilitas komunikator adalah sebagai berikut :

1. Attractiveness/Daya Tarik

•Daya Tarik Sosiologis – Antropologis

– Komunikan akan lebih tertarik pada mereka dengan pekerjaan sama,


status sama, agama sama, suku yang sama

•Daya Tarik Psikologis

– Orang-orang yang mempunyai kebutuhan psikologis yangsama lebih


suka membagi pikiran dan parasaan di antaramereka

•Daya Tarik Fisik

– Komunikator yang bertubuh tinggi, tegap dan besar lebihdisukai


audiens daripada yang bertubuh pendek apalagikurus

4. Motives/Motif

•Audiens lebih suka menerima informasi darikomunikator yang secara


terus terang, terbuka, jujur menyatakan maksud
berkomunikasi•Komunikator dianjurkan untuk menyatakan motif
komunikasi:

– Untuk senang-senang – Memenuhi afeksi

– Santai – Keterlibatan

10
5. Similarity/Kesamaan

•Kesamaan antara audiens dengan komunikator dikenal dengan istilah


homofili sebagai lawan kata dari heterofili

•Semakin banyak faktor kesamaan antara komunikator dengan audiens


maka semakin besar peluang audiens menerima pesan dari komunikator

6. Trustworthiness/dapat dipercaya

•Belum ada indikator yang konsisten tentang“dapat dipercaya” ini

•Dalam praktik terlihat atau terasa dariungkapan kata-kata verbal atau


non-verbalkomunikator

•Berkaitan dengan reputasi seorang komunikator yang dihubungkan


dengan jabatan, pangkat, pendidikan dan pengalaman

•Kepakaran adalah kunci penerimaan audiens terhadap seorang


komunikator

•Pelbagai penelitian menunjukkan bahwa seorang komunikator yang


pakar di bidangnya lebih mudah dipercaya daripadayang tidak pakar

– Penyuluh kesehatan yang berlatar belakang pendidikan FKM akan lebih


dipercaya daripada dari FISIP atau FKIP

3. Origin the Message/Keaslian sumber pesan

•Orang lebih percaya informasi ilmiahkesehatan yang bersumber dari


jurnal kesehatan daripada dari surat kabar umum

•Orang lebih mudah percaya informasi tentang bahaya Narkoba yang


bersumber dari seorang mantan pecandu Narkoba dari seorang dokter
sekalipun.

3.5 Dimensi dan Tipe Kredibilitas Komunikator

11
Dari uraian mengenai prinsip-prinsip umum kreditbilitas komunikator
diatas maka kita dapat menyimpulkan beberapa dimensi dan tipe
kreditbilitas sebagai berikut.

1. Dimensi Kreditbilitas

a.Competence – kemampuan komunikator yang diperlihatkan melalui


kewenangan (pangkat, jabatan , kepakaran ) di atas suatu subjek yang
sedang di percakapkan.

b. Character – yang diperlihatkan oleh moral komunikator.

c. Intention – motif atau maksud yang mendorong komunikator


mengatakan sesuatu.

d.Personality – yakni perasaan kedekatan (proximity) antara komunikan


dengan komunikator ( kesamaan psikologis, sosiologis,
antropoogis sering mempengaruhi “ rasa kedekatan “ antara komunikan
dan komunikator)

e. Dynamics – yakni dinamika yang di perlihatkan oleh seorang


komunikator.

f. Charisma – kualitas individu yang ditunjukan oleh powerful language,


social sensitivity, dan attractiveness.

g. Authority – komunikator yang memegang kekuasaan atau wewenang


tertentu lebih dipercayai komunikan dari pada yang tidak mempunyai
kekuasaan atau wewenang ( lihat kompetensi)

h. Compliance – komunikan lebih mudah mengadopsi perilaku


komunikator karena hubungan di antara dua pihak diiming-imingi oleh
hukuman atau ganjaran.

i. Internaliztation – komunikan lebih mudah menerima suatu pesan yang


di rekomendasikan komunikator karena informasi itu searah dengan nilai
atau sikap komunikan.

12
j. Identification – komunikan juga lebih mudah menerima suatu pesan
yang di rekomendasikan komunikator karena komunikasi itu merupakan
identifikasi diri / pribadi komunikator.

k. Expertise – kepakaran yang melekat pada seseorang komunikator ,


karena kepakaran dalam subjek yang di percakapkan atau diinformasikan
akan memudahkan komunikan percaya kepada komunikator.

l. Trustworthiness – hal dapat dipercayai merupakan penilaian komunikan


terhadap komunikator. Artinya audiens lebih muda menerima pesan dari
komunikator yang dipercayai.

m. Good will – audiens lebi muda menerima pesan dari komunikasi yang
menurut dia mempunyai kebaikan tertentu.

n. Emotional intelligence – kecerdasan emosional, ternyata factor


kecerdasan emosional ( yakni tampilan emosi sesuai dengan konteks
tertentu ) komunikator sangat memengaruhi penerimaan pesan oleh
audiens. Daniel Goleman ( pakar kecerdasan emosional ) mengemukakan
karakteristik emosional sebagai berikut :

• Self – awareness – suatu kesadaran seseorang atas emosi yang


dia miliki, dan kesadaran itu dapat membuat seseorang dapar
mengartikulasikan emosinya setepat tindakannya.

• Managing emotion – bagaimana mengambarkan emosi secara


tepat sesuai dengan lingkungan ( level ) komunikasi atau konteks
komunikasi.

• Motivating yourself – bagaimana mengelola emosi dan menjadikan


emosi sebagai faktor pendorong untuk mencapai suatu yang dicita-
citakan.

• Recognizing emotion in others – bagaimana seseorang mengakui


emosi orang lain, ini merupakan sikap empati atau memasuki perasaan
orang lain.

13
• Handling relationship – bagaimana seseorang menangani
emosinya dalam relasi dengan orang lain.

2. Tipe Kredibilitas Komunikator

` De vito ( 1978:80-84 ) mengemukakan bahwa ada tiga tipe


kredibilitas komunikator, yaitu :

a. Initial creditbility – yakni inisial yang menunjukan status atau posisi


seseorang, misalnya jabatan, pangkat, gelar-gelar akademik atau
kebangsawan dll

b. Derived credibility – yakni sesuatu yang mengesankan bagi


komunikan tatkala komunikasi sedang berlangsung, misalnya tentang
kemampuan intelektual, moral komunikator, tentang kompetensi hingga
kemampuan untuk mengekspresikan kata-kata melalui bahasa isyarat
(non verbal)

c. Terminal creditbility – yakni hasil yang diperoleh akibat dua tipe


kreditbilitas terdahulu ( initial dan derived ), tingkat keterpengaruhan.

14
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan suatu pesan dari satu


sumber kepada penerima agar dapat dipahami. Proses komunikasi
biasanya melibatkan dua pihak, baik antar individu dengan individu,
individu dengan kelompok atau antar kelompok dengan kelompok yang
berinteraksi dengan aturan-aturan yang disepakati bersama.

Sedangkan komunikator adalah , orang yang memberikan informasi


kepada orang yang menerimanya.Peran komunikator sangatlah penting
dalam penyampaian pesan dan juga memengaruhi sikap penerima,
misalnya pihak sasaran dapat dirubah persepsinya agar sikap mereka
sesuai dengan kehendak pengirim informasi.

4.2 Saran

Dari penjelasan makalah tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa


Seorang komunikator kesehatan memiliki peran yang sangat penting
dalam penyampaian iinformasi, dan tentunya informasi yang diperoleh
haruslah berdasarkan data yang akurat.Selain itu komunikator harus
mampu mengembangkan diri sabagai penyebar pesan, memanipulasi
pesan, memilih media, menganilisis audiens agar pesan-pesan tersebut

15
dapat mempengaruhi warga masyarakat.Sehingga masyarakat dapat
dirubah persepsinya terhadap suatu permasalahan yang ada.

DAFTAR RUJUKAN

http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-
Psikogenesis/article/view/38

http://digilib.uinsby.ac.id/768/8/Bab%202.pdf

http://eprints.umm.ac.id/37920/3/jiptummpp-gdl-alfionitaa-47462-3-babii.pdf

file:///C:/Users/USER/Downloads/BAB%20II.pdf

http://repository.upi.edu/33607/5/S_KOM_1306237_Chapter%202.pdf

https://id.scribd.com/doc/23669100/Komunikator-Dalam-Komunikasi-Kesehatan

16

Anda mungkin juga menyukai