Anda di halaman 1dari 30

PENYEDIAAN AIR

BERSIH
Yohanna Febrianty Girsang
(N1A119093)
2C
SIKLUS HIDROLOGI
SIKLUS HIDROLOGI

Siklus hidrologi merupakan siklus atau

sirkulasi air yang berasal dari Bumi

kemudian menuju ke atmosfer dan

kembali lagi ke Bumi yang berlangsung

secara terus menerus.


Tahapan Siklus Hidrologi
Evaporasi
Evaporasi merupakan istilah lain dari penguapan. Ialah penguapan dari air yang
ada di Bumi, seperti samudera, laut, danau, rawa, sungai , bendungan dan
menguap karena adanya pemanasan dari sinar matahari.
Transpirasi
Selain evaporasi, ada bentuk penguapan lainnya yakni penguapan yang berasal dari jaringan
makhluk hidup. Penguapan yang terjadi di jaringan makhluk hidup ini disebut sebagai
transpirasi. Transpirasi ini terjadi di jaringan hewan maupun tumbuhan.
Evapotranspirasi
evapotranspirasi ini merupakan total penguapan air secara keseluruhan, baik
yang ada di permukaan Bumi atau tanah maupun di jaringan makhluk hidup
Sublimasi
Tahapan yang lainya adalah sublimasi. Jadi selain melalui proses penguapan, naiknya uap air
ke atmosfer ini juga terjadi melalui proses sublimasi. Sumblimasi merupakan proses
perubahan es di kutub atau di puncak gunung menjadi uap air, tanpa harus melalui proses
cair terlebih dahulu.
Kondensasi
Ketika uap air dari proses evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dan sublimasi
sudah mencapai ketinggian tertentu, uap air tersebut akan berubah menjadi
partikel-partikel es yang berukuran sangat kecil melalui proses konsendasi
Adveksi
Adveksi ini terjadi setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan. Adveksi merupakan
perpidahan awan dari satu titik ke titik lainnya namun masih dalam satu horisontal. Jadi
setelah partikel- partikel es membentuk sebuah awan yang hitam dan gelap, awan tersebut
dapt berpindah dari satu titik ke titik yang lain dalam satu horizontal.

Presipitasi
Presipitasi merupakan proses mencairnya awan hitam akibat adanya pengaruh suhu udara yang tinggi.
Pada tahapan inilah terjadinya hujan. Sehingga awan hitam yang tebentuk dari partikel es tersebut
mencair dan air tersebut jatuh ke Bumi manjadi sebuah hujan

Run Off
Tahapan run off ini terjadi ketika sudah di permukaan Bumi. Run off atau limpasan ini
merupakan proses pergerakan air dari tempat yang tinggi menjuju ke tempat yang lebih
rendah yang terjadi di permukaan Bumi.

Infiltrasi
Air yang sudah berada di Bumi akibat proses presipitasi, tidak semuanya mengalir di permukaan Bumi
dan mengalami run off. Sebagian dari air tersebut akan bergerak menuju ke pori- pori tanah,
merembes, dan terakumulasi menjadi air tanah. Proses infiltrasi akan secara lambat membawa air
tanah untuk menuju kembali ke laut.
Macam-macam Siklus Hidrologi

Siklus hidrologi pendek

Siklus hidrologi pendek merupakan siklus hidrologi yang tidak mengalami proses
adveksi. Uap air yang terbentuk melalui siklus hidrologi akan diturunkan mealui hujan
yang terjadi di daerah sekitar laut tersebut. Penjelasan mengenai siklus hidrologi
pendek ini adalah sebagai berikut:
 
1) Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan
menjadi uap air
2) Uap air tersebut akan mengalami kondensasi dan membentuk awan
3) Awan yang terbentuk tersebut akan menjadi hujan di sekitar permukaan laut
tersebut.
 
Siklus hidrologi sedang

Siklus hidrologi sedang merupakan siklus hidrologi yang umum terjadi di


Indonesia. Hasil dari siklus hidrologi sedang ini adalah turunnya hujan di
atas daratan. Hal ini karena proses adveksi akan membawa awan yang
terbentuk ke atas daratan. Penjelasan mengenai siklus hidrologi sedang ini
adalah sebagai berikut:

1) Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami


penguapan dan menjadi uap air
2) Uap air yang sudah terbentuk mengalami proses adveksi karena adanya
angin dan tekanan udara, sehingga bergerak menuju ke daratan
3) Di atmosfer daratan, uap air tersebut akan membentuk awan dan
kemudian akan berubah menjadi hujan
4) Air hujan yang jatuh di permukaan Bumi atau daratan akan mengalami
run off, menuju ke sungai dan kembali ke laut.
Siklus hidrologi panjang

Siklus hidrologi panjang merupakan siklus hidrologi yang umum terjadi di daerah
beriklim sub tropis atau di daerah pegunungan. Melalui siklus hidrologi panjang ini hujan
tidak langsung berbentuk air, namun turun dalam bentuk salju ataupun gletser terlebih
dahulu. Penjelasan mengenai siklus hidrologi sedang ini adalah sebagai berikut:

1) Air laut yang terkena pemanasan sinar matahari akan mengalami penguapan dan
menjadi uap air
2) Uap air yang telah terbetuk tersebut mengalami proses sublimasi
3) Kemudian terbentukla awan yang mengandung kristal- kristal es
4) Awan mengalami proses adveksi dan kemudian bergerak ke daratan
5) Awan akan mengalami presipitasi dan turun sebagai salju
6) Salju akan terakumulasi menjadi gletser
7) Gletser tersebut akan mencair karena adanya pengaruh suhu udara dan membentuk
aliran sungai
8) Air dari gletser dan mengalir di sungai tersebut kemudian akan kembali ke laut.
Sumber
Air
Berdasarkan letak sumbernya, air dapat dibagi menjadi air angkasa (hujan), air permukaan, dan air tanah
(Chandra, 2012) :

a. Air Angkasa b. Air Permukaan

Air angkasa atau air hujan yang Air permukaan yang Air tanah (ground water) berasal
merupakan sumber air utama di meliputi badan-badan air dari air hujan yang jatuh ke
bumi. Walau pada saat pretisipasi semacam sungai, danau, permukaan bumi yang
merupakan air yang paling bersih, telaga, waduk, rawa, terjun, kemudian mengalami perkolasi
air tersebut cenderung mengalami dan sumur permukaan, atau penyerapan ke dalam
pencemaran ketika berada di sebagian besar berasal dari tanah dan mengalami proses
atmosfer. air hujan yang jatuh ke filtrasi secara alamiah. Proses-
Pencemaran yang berlangsung permukaan bumi. proses yang telah dialami air
diatmosfer itu dapat disebabkan Air hujan tersebut hujan tersebut, didalam
oleh partikel debu, kemudian akan mengalami perjalannya ke bawah tanah,
mikroorganisme, dan gas, misalnya, pencemaran baik oleh membuat tanah menjadi lebih
karbon dioksida, nitrogen, dan tanah, sampah, maupun baik dan lebih murni
amonia. lainnya. dibandingkan air permukaan.
Jenis Sarana Air Bersih
Menurut Dirjen PPM dan PLP (1990) jenis – jenis sarana air bersih yang lazim dipergunakan
masyarakat adalah sebagai berikut :

a. Sumur Gali b. Perpipaan

Sumur gali adalah sarana air Sarana perpipaan adalah bangunan


bersih yang beserta peralatan dan
mengambil/memanfaatkan air perlengkapannya yang
tanah dengan cara menggali menghasilkan, menyediakan dan
lubang di tanah dengan membagikan air minum untuk
menggunakan tangan sampai masyarakat melalui jaringan
mendapatkan air . Lubang perpipaan/distribusi. Air yang
kemudian diberi dinding, bibir dimanfaatkan adalah air tanah atau
tutup dan lantai serta saluran air permukaan dengan atau tanpa
pembuangan limbah. diolah.
c. Sumur Pompa Tangan (SPT)

Sumur pompa tangan adalah sarana air bersih yang mengambil atau memanfaatkan air tanah dengan
membuat lubang di tanah dengan menggunakan alat bor. Berdasarkan kedalaman air tanah dan jenis
pompa yang digunakan untuk menaikan air, bentuk sumur bor dibedakan atas :

1) Sumur Pompa Tangan Dangkal ( SPTDK )


Sumur pompa tangan dangkal adalah sumur bor yang pengambilan airnya dengan menggunakan pompa
dangkal. Pompa jenis ini mampu menaikan airnya sampai kedalaman maksimum 7 meter.

2) Sumur Pompa Tangan Dalam ( SPTDL )


Sumur pompa tangan dalam adalah sumur bor yang pengambilan airnya dengan menggunakan pompa
dalam. Pompa jenis ini mampu menaikan air dari kedalaman 15 meter sampai kedalaman maksimum 30
meter
d. Penampungan Air Hujan ( PAH ) e. Perlindungan Mata Air ( PMA )

Penampungan air hujan adalah Dirjen PPM dan PLP (1995), menjelaskan bahwa perlindungan mata
sarana air bersih yang air ( PMA ) merupakan suatu bangunan untuk menampung air dan
memanfaatkan untuk pengadaan melindungi sumber air dari pencemaran. Bentuk dan volume PMA
air rumah tangga. Air hujan yang disesuaikan dengan tata letak, situasi sumber, dekat air dan kapasitas
jatuh di atas atap rumah atau air yang dibutuhkan.
bangunan penangkap air yang lain, 1) Tata letak yaitu jarak dengan sumber pencemar seperti jamban,
melalui saluran atau alang air kotor, kandang dan tempat pembuangan sampah
kemudian dialirkan dan ditamping 2) Situasi sumber yaitu sumber air sarana PMA harus memiliki
di dalam penampungan air hujan penutup bak perlindungan
3) Dekat air yaitu Lingkungan sumber air harus pada mata air, bukan
pada saluran air yang berasal dari mata air tersebut yang
kemungkinan telah tercemar.
4) Kapasitas air yang dibutuhkan, yaitu mata air yang dimanfaatkan
paling sedikit mempunyai debit 0,3 liter/detik (Anonim, 2011).
Persyarata
n Air dan
Sarana Air
Bersih
Ada beberapa persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam sistem penyediaan
air bersih. Persyaratan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut (Kusnaedi,
2010):

a. Syarat Kuantitatif

Persyaratan kuantitatif dalam penyediaan air


bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku
yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai
dengan jumlah penduduk yang akan dilayani.
b. Syarat Kualitatif
Menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku
air bersih. Persyaratan ini meliputi syarat fisik,
kimia, bioligis dan radiologis.
1) Syarat Fisik
Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berwarna,
tidak berbau dan tidak berasa(tawar)
2) Syarat Kimia
Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan
kimia dalam jumlah yang melampaui batas.
3) Syarat Bakteriologis
Air bersih tidak boleh mengandung kuman-kuman
patogen dan parasitik seperti kuman-kuman typus,
kolera, dysentri dan gastroenteris.
4) Syarat Radioaktif
Air minum tidak boleh mengandung zat yang
menghasilkan bahan-bahan yang mengandung
radioaktif seperti sinar alfa, gamma, dan beta
Berikut beberapa syarat penting berbagai

sarana air bersih :


a. Sumur gali (SGL)

Beberapa syarat sumur gali, antara lain :


1. Lantai sekitar sumur dibuat dengan jarak minimal 1 meter dari
dinding sumur, dengan kemiringan yang cukup untuk memudahkan
air mengalir keluar, dan dibuat kedap air untuk mencegah
merembesnya air kotor.
2. Dinding sumur dibuat kedap air, dengan kedalaman minimal 3 meter
di bawah permukaan tanah.
3. Terdapat saluran pembuangan air kotor (SPAL).
b. Sumur pompa tangan (SPT)

Beberapa syarat pompa tangan yang penting, antara lain :


1. Kedalaman sumur cukup untuk mencapai lapisan tanah yang mengandung air;
2. Dinding sumur dibuat yang kuat agar tanah tidak longsor
3. Dinding sumur harus kedap air setinggi 70 sentimeter di atas permukaan
tanah atau permukaan air banjir
4. Lantai sumur dibuat minimal 1 meter dari dinding sumur dengan ketinggian
20 sentimeter di atas permukaan tanah
5. Saluran pembuangan harus ada untuk mengalirkan air limbah ke bak
peresapan.
c. Perlindungan air hujan (PAH)
Beberapa syarat perlindungan air hujan (PAH yang penting, antara
lain:
1. Bidang penangkap air harus bersih tidak ada kotoran atau sampah
2. Lokasi jauh dari sumber pencemar
3. Talang / saluran air tidak kotor dan dapat mengalirkan air
4. Dinding penampung air hujan harus kuat dan tidak bocor
5. Bak saringan terbuat dari bahan yang kuat dan rapat nyamuk serta
dilengkapi kerikil, ijuk, dan pasir
6. Pipa peluap dipasang kawat kasa rapat nyamuk dan tidak
menghadap ke atas
7. Bak resapan terdapat batu, pasir, dan bersih.
d. Sistem perpipaan (PP)
Beberapa syarat perpipaan yang penting, antara lain:
1. Pemasangan pipa tidak boleh terendam air kotor atau air sungai
2. Bak penampung harus kedap air dan tidak dapat tercemar oleh
kontaminan
3. Bak pengambilan air dari sarana perpipaan harus melalui kran.
4. Pipa distribusi yang dipakai harus terbuat dari bahan yang tidak
mengandung atau melarutkan bahan kimia.
e. Perlindungan mata air (PMA)
Beberapa syarat perlindungan mata air yang penting, antara lain:
1. Sumber harus dari mata air, bukan dari air permukaan
2. Jarak mata air dengan sumber pencemar minimal 11 meter
3. Atap dan dinding kedap air, di sekeliling bangunan dibuatkan saluran air dan mengarah
keluar bangunan
4. Lubang kontrol pada bak penampungan dipasang tutup dan terbuat dari bahan yang
kuat
5. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan dengan kemiringan mengarah pada pipa
penguras
6. Terdapat pagar pengaman yang kuat dan tahan lama
f. Terminal
7. Terdapat saluran air (TA)air limbah yang kedap air.
pembuangan
Beberapa syarat terminal air yang penting, antara lain:
1. Kran pengambilan air setinggi 50 – 70 cm dari lantai
2. Bak penampung air dibuat kedap air, kuat, tidak korosif, dan
dilengkapi lubang pengontrol dan pipa penguras
3. Bak air yang tidak dapat dijangkau langsung oleh mobil tangki, aliran
air dari mobil harus menggunakan pipa yang dilengkapi tutup
pengaman
4. Lantai tempat pengambilan air harus kedap air dan kuat
5. Terdapat saluran pembuangan air limbah.
Pengolahan Air Bersih
Secara umum proses pengolahan air dibagi dalam 3 unit, yaitu:

1. Unit Penampungan Awal (Intake)

Unit ini dikenal dengan istilah unit


Sadap Air (Intake). Unit ini berfungsi
sebagai tempat penampungan air
dari sumber airnya. Selain itu unit
ini dilengkapi dengan Bar Sceen
yang berfungsi sebagai penyaring
awal dari benda-benda yang ikut
tergenang dalam air seperti sampah
daun, kayu dan benda2 lainnya.
2. Unit Pengolahan (Water Treatment)
Pada unit ini, air dari unit penampungan awal diproses melalui beberapa tahapan:

b. Tahap d. Tahap
Flokulasi Penyaringan

a.
Tahap c. Tahap
Koagula Pengendapan
si
a. Tahap Koagulasi (Coagulation)
Pada tahap ini, air yang berasal dari penampungan awal diproses dengan
menambahkan zat kimiaTawas (alum) atau zat sejenis seperti zat garam
besi (Salts Iron) atau dengan menggunakan sistem pengadukan cepat
(Rapid Mixing).
b. Tahap Flokulasi (Flocculation)

Proses Flokulasi adalah proses penyisihan kekeruhan air dengan cara


penggumpalan partikel untuk dijadikan partikel yang lebih besar (partikel Flok).
c. Tahap Pengendapan (Sedimentation)

Pada tahap ini partikel-patikel flok tersebut mengendap secara alami di


dasar penampungan karena massa jenisnya lebih besar dari unsur air
d. Tahap Penyaringan (Filtration)

Pada tahap ini air disaring melewati media penyaring yang disusun dari bahan-
bahan biasanya berupa pasir dan kerikil silica. Proses ini ditujukan untuk
menghilangkan bahan-bahan terlarut dan tak terlarut.
3. Unit Penampung Akhir (Reservoir)

Setelah masuk ke tahap ini berarti air sudah


siap untuk didistribusikan ke masyarakat.
Penyakit Akibat Air
Tidak Memenuhi
Persyaratan Air
Menurut Slamet (2002) beberapa penyakit bawaan air yang
sering ditemukan di Indonesia diantaranya

1. Cholera adalah penyakit usus halus yang akut dan berat. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri vibrio cholerae.
2. Typhus Abdominalis juga merupakan penyakit yang menyerang usus halus dan
penyebabnya adalah Salmonella typi.
3. Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A. gejala utama adalah demam
akut, dengan perasaan mual dan muntah, hati membengkak, dan sclera mata
menjadi kuning oleh Karena itu orang awam menyebut Hepatitis ini sebagai
penyakit kuning.
4. Dysentrie amoeba disebabkan oleh protozoa bernama Entamoeba hystolytica.
Gejala utamanya tinja yang tercampur lendir dan darah.
Air juga dapat berperan sebagai serang insekta yang membawa/menyebarkan penyakit
pada masyarakat. Insekta demikian disebut sebagai vector penyakit. Beberapa penyakit
yang disebarkan vector penyakit antara lain :

1. Filariasis, dikenal juga sebagai penyakit kaki gajah. Penyebabnya adalah cacing bulat
kecil, yang disebut filaria. Sebagai pembawa atau vector penyakit ini adalah nyamuk
jenis culex fatigans.

2. Demam Berdarah disebut juga Dengue Haemorrahagic Fever (DHF) karena disertai
gejala demam dan pendarahan. Penyakit ini terus menyebar diantara masyarakat
melalui vector berupa nyamuk Aedes aegypti
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai