1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya melalui media apapun sperti buku atau media social lainnya.
Dan harapan kami semoga makalah ini tentang “Komposisi dan Piramida Penduduk” ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,masyarakat dan siapa pun.
Untuk ke depannya kami harap jika ada kekurangan dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.Karena keterbatasan pengetahuan maupun
pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini, dan kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
2
BAB I ( Pendahuluan )
A. Latar Belakang
Negara Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki kepadatan penduduk yang
tinggi.Setiap wilayah memiliki tingkat kepadatan penduduk yang berbeda-beda.Di Indonesia
daerah yang jumlah penduduknya paling padat adalah pulau Jawa.Telah banyak usaha yang
dilakukan oleh pemerintah untuk meratakan jumlah penduduk diIndonesia,dengan cara
transmigrasi..Struktur penduduk disuatu wilayah meliputi jumlah,persebaran dan komposisi
penduduk.Struktu penduduk di suatu wilayah tersebut selalu mengalami perubahan dari waktu
kewaktu dikarenakan proses demografi yaitu kelahiran,kematian dan migrasi.Oleh karena itu
struktur penduduk yang dinamis atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu kewaktu
maka perlu sekali untuk mengetahui komposisi penduduk disuatu wilayah.Hal ini dikarenakan
komposisi penduduk dapat memberikan gambaran mengenai pengelompokan penduduk
berdasarkan pegelompokkan kriteria tertentu. Melalui komposisi penduduk akan diperoleh
berbagai data mengenai penduduk menurut jenis kelamin dan pengelompokkan
umur.Demikian nantinya akan dapat diketahui kelompok umur produktif dan tidak
produktif.Hal ini akan memudahkan pemerintah disuatu Negara untuk meramalkan kebijakan
apa yang akan diambil ketika melakukan pembangunan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian komposisi dan piramida penduduk ?
2. Apa saja jenis-jenis komposisi penduduk ?
3. Apa saja elemen-elemen komposisi penduduk ?
4. Apa saja faktor pendukung dan penghambat elemen komposisi penduduk ?
5. Apa pengertian piramida peduduk ?
6. Apa saja jenis-jenis piramida ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kependudukan
2. Untuk menambah pengetahuan tentang komposisi dan piramida penduduk
3
BAB II ( Pembahasan )
Komposisi penduduk dalm arti demografi adalahh komposisi penduduk menurut umur
dan jenis kelamin. Kedua variabel ini sangat mempengaruhi pertumbuhan penduduk di
masa mendatang. Misalnya dalam suau negara terdapat penduduk umur tua ( 45 tahun
lebih ) lebih banyak, maka dapat digarapkan negara tersebut mempunyai angka kelairan
yang rendah dan angka kematian yang tinggi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan
penduduk yang rendah. Demikian pula ketidakseimbangan jumlah penduduk laki-laki
dan wanita, bisa mengakibatkan rendahnya fertilitas dan rendahnya angka
pertumbuhannya. Ketidakseimbangan itu akan memengaruhi pula keadaan sosial,
ekonomi, dan keluarga.
Komposisi Penduduk adalah : pengelompokan atau susunan penduduk suatu negara
atau suatu wilayah berdasarkan kriteria- kriteria tertentu. Contoh komposisi penduduk
adalah pengelompokan penduduk berdasarkan usia, jenis kelamin, mata pencaharian,
agama, pendidikan, bahasa, tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan lain-lain.
Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar
dalam pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijakan dalam pelaksanaan
pembangunan. Gambaran mengenai komposisi penduduk perlu dikaji atau dipelajari
karena berbagai alasan, antara lain, karena setiap penduduk pasti memiliki usia dan
jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda
pula. Pemerintah dapat merancang kegiatan atau perencanaan yang benar-benar sesuai
dengan kemampuan penduduk. Pemerintah juga dapat menata kebutuhan sarana dan
prasarana kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang disesuaikan
dengan kebutuhan penduduknya.
Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, dapat dibuat pertimbangan
yang logis, matang, dan bermakna sehingga tidak menimbulkan adanya kesalahan
dalam pengambilan keputusan ataupun penenentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan
pembangunan.
4
B. Komposisi Penduduk
Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan sebagi
berikut :
1. Biologis; meliputi umur, dan jenis kelamin.
2. Sosial; antara lain meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan, dan sebagainya
3. Ekonomi; meliputi penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis
pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebagainya.
4. Geografis; berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, provinsi,
kabupaten, dan sebagainya.
5
4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Aspek Geografis
Misalnya : penduduk di golongkan berdasarkan lokasi tempat tinggal.
Tempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat
tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti
Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.
1. KELAHIRAN(NATALITAS)
Kelahiran merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat menambah jumlah
penduduk.
Faktor-faktor Pendukung/Pronatalitas
1.Nikah usia muda.
Apabila seorang perempuan nikah usia muda maka masa reproduksi perempuan
tersebut menjadi lebih lama.Artinya,kesempatan bagi perempuan itu untuk mempunyai
anak akan lebih besar dibandingkan perempuan yang nikah pada usia dewasa.
2.Tingkat kesehatan.
Banyaknya bayi yang meninggal menyebabkan orag tua cendrung memilih mempunyai
banyak anak. Hal ini bertujuan apabila ada satu anak yang meninggal masih ada anak
yang lain.
Faktor-faktor Penghambat/Antinatalitas
1.Pembatasan usia menikah
DiIndonesia,batas usia menikah bagi perempuan minimal 16 tahun sedangkan bagi
laki-laki minimal 19.
6
2.Program keluarga berencana(kb)
Pemerintah membatasi jumlah kelahiran dengan memasyarakatkan program keluarga
berencana dan menyediakan berbagai peralatan kontrasepsi.
3.Pembatasan tunjangan anak.
Pada pegawai negri dan karyawan perusahaan tertentu,diberlakukan pembatasan
tunjangan anak. Pembatasan tunjangan ini akan mendorong para pegawai untuk
memiliki jumlah anak sesuai syarat untuk mendapatka tunjangan.
4.Anak merupakan beban.
Pada kehidupan masyarakat modern,muncul anggapan sebagian orang tua bahwa anak
merupakan beban bagi orang tua.Orang tua harus menyiapkan berbagai fasilitas seperti
kesehatan,social.pendidikan bagi anak-anak.
2. KEMATIAN(MORTALITAS)
Kematian merupakan salah satu faktor kependudukan yang bersifat mengurangi jumlah
penduduk.
Faktor-faktor Promortalitas
1.Fasilitas kesehatan yang memadai.
2.Lingkungan yang bersih dan teratur.
3.Ajaran agama yang melarang bunuh diri.
4.Tingkat kesehatan yang tinggi
Faktor-faktor Antimortalitas
1.Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.
2.Kurangnya fasilitas yang memadai.
3.Sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
4.Terjadi bencana alam.
5.Terjadi peperangan.
7
D. PIRAMIDA PENDUDUK
Ciri-ciri:
1. Angka kelahiran sangat tinggi
2. Kelompok terbesar adalah penduduk usia muda
Contoh : negara berkembang
Indonesia, Kenya, India
8
2. Piramida stasioner, disebut juga piramida penduduk dewasa
Piramida penduduk dewasa menggambarkan komposisi penduduk usia muda seimbang
dengan komposisi penduduk usia tua dimana jumlah penduduknya dalam keadaan tetap
atau seimbang. Oleh karena itu bentuk piramida ini disebut juga piramida penduduk
tetap (stasioner), ada juga yang menyebutnya dengan istilah piramida granat karena
bentuknya menyerupai granat. Suatu negara yang memiliki komposisi penduduk seperti
piramida penduduk dewasa angka ketergantungannya rendah karena usia produktif
lebih banyak. Negara yang memiliki piramida seperti ini tetap harus bekerja keras, agar
pendapatan meningkat sehingga tingkat kemakmuran semakin tinggi.
Ciri-ciri
1. Angka kelahiran dan kematian relatif seimbang
2. Jumlah penduduk usia tua dan muda seimbang
Contoh : negara eropa barat
Inggris, Belanda, Perancis, Italia
9
penduduk tersebut tentu disebabkan oleh berbagai faktor seperti yang telah kamu kaji
pada bagian pertumbuhan penduduk. Jadi, data komposisi penduduk dalam suatu
negara sangat diperlukan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan.
Ciri-ciri
1. Angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan kematian
2. Jumlah penduduk usia tua lebih banyak
Contoh negara: negara maju
Jepang, Jerman, Swedia
Dengan membuat piramida penduduk maka dapat diketahui informasi tentang jumlah
penduduk produktif dan non produktif, jumlah usia angkatan kerja dan perbandingan laki-laki
dengan perempuan.
10
BAB III ( Penutup )
Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
http://ipsgampang.blogspot.co.id/2014/08/komposisi-penduduk-indonesia.html
( di akses : Selasa, 6 Februari 2018, Pukul : 05.14 )
http://simofet.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kependudukan-dan.html
( di akses : Selasa, 6 Februari 2018, Pukul : 05.17 )
12