Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DASAR KEPENDUDUKAN

KONSEP STRUKTUR PERSEBARAN PENDUDUK DAN

EVALUASI DATA PENDUDUK

Dosen Pengampu: Dr.Yessy Markolinda, S.SI, M.Repro

Disusun Oleh:

Nurul Aisyah Adrian (2311213036)

Muhammad Syamil (23112130328)

Habib Attarsah (2311213038)

Syntia Oktariza ( 2311216002)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ANDALAS

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala


rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafa’atnya
di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Dasar
Kependudukan dengan judul “Struktur Persebaran Penduduk Dan Evaluasi
Data Kependudukan”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.

Padang, 06 Sepetember 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Struktur Persebaran Penduduk dan sumber- sumber serta evaluasi........................3
2.2 Tujuan Struktur Persebaran Penduduk......................................................................5
2.3 Komposisi Penduduk.....................................................................................................6
2.4 Ukuran Dalam Komposisi Penduduk............................................................................7
2.5 Piramid Beserta Ciri Ciri..............................................................................................7
2.6 Data Kependudukan......................................................................................................9
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pola penyebaran kepadatan penduduk suatu wilayah merupakan permasalahan yang
sangat diperhitungkan oleh pemerintah untuk menentukan tingkat berbagai permasalahan
yang dimiliki oleh suatu kawasan, seperti tingkat penggunaan lahan, tingkat kesehatan dan
fasilitas kesehatan, tingkat pendidikan dan fasilitas pendidikan, luas wilayah pemukiman dan
luas wilayah ruang terbuka hijau, tingkat penyerapan tenaga kerja dan tingkat pengangguran,
wilayah industry dan pertanian, dan masih banyak hal lain yang bisa digali melalui data pola
penyebaran kepadatan penduduk suatu wilayah.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, penyajian data pola penyebaran kepadatan


penduduk suatu wilayah ikut berkembang. Penyajian data kependudukan pada saat ini mulai
menggunakan pemetaan dengan aplikasi sistem informasi geografis (SIG) karena dengan
aplikasi tersebut akan lebih mempermudah penyajian data kependudukan dengan bentuk
visualisasi peta yang interaktif dan lebih mempermudah pengolahan data. Sistem informasi
geografis (SIG) adalah sebuah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk mengambil,
menyimpan, menganalisa, dan menampilkan informasi dengan referensi geografis (Budianto.
2010).

Jumlah penduduk di suatu wilayah tidaklah tetap , namun akan selalu berubah
(bertambah atau berkurang) sering dengan perjalanan waktu. Pertambahan penduduk
terjadi karena angka kelahiran dan angka kematian tidak seimbang , dimana angka
kelahiran lebih besar dari angka kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih
angka penduduk yang masuk dan keluar suatu wilayah . Pertambahan penduduk suatu
wilayah berupa angka-angka yang kongkrit dalam pertamahan setiap tahunnya, sedangkan
pertumbuhan penduduk berupa besaran prosentasenya saja.

Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu


wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan
penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan
penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama.
Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain,
sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.Kemampuan

1
suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabila kemampuan wilayah
dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibat pada terjadinya tekanan-tekanan
penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu
diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan struktur persebaran penduduk ?
2. Apa saja sumber serta evaluasi ?
3. Apa tujuan struktur dan persebaran penduduk ?
4. apa saja komposisi penduduk ?
5. Apa saja ukuran dalam komposisi penduduk ?
6. apa saja Piramid dan tiga ciri ciri nya ?
7. Apa saja data kependudukan ?

1.3 Tujuan penulisan


1. Dapat memahami apa yang dimaksud dengann struktur persebaran penduduk
2. Dapat memahami apa saja sumber-sumber dan batasan
3. Dapat memahami tujuan struktur persebaran penduduk
4. Dapat memahami konsep Piramid ciri ciri nya
5. Dapat memahami data kependudukan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur Persebaran Penduduk dan sumber- sumber serta evaluasi

A. Struktur Penduduk
Seperti disebutkan di atas, struktur penduduk dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu
menurut ciri dan karakteristik biologis, sosial, ekonomi, rumah tangga, dan budaya.

Ciri dan karakteristik Struktur dan Persebaran Penduduk

Salah satu bentuk analisis demografi yang sederhana dan banyak digunakan adalah
analisis struktur dan persebaran penduduk. Struktur penduduk di suatu wilayah dapat
dikelompokkan menjadi lima yaitu :

a. Biologis yang meliputi jenis kelamin dan umur


b. sosial yang meliputi status perkawinan dan pendidikan
c. Ekonomi yang meliputi status pekerjaan, lapangan pekerjaan,
pendapatan, pengeluaran
d. Rumah tangga yang meliputi jumlah anak, ukuran keluarga, hubungan
dengan kepala rumah tangga
e. Budaya yang meliputi agama, bahasa, dan suku bangsa
Analisis struktur penduduk menurut umur dan jenis kelamin, misalnya diperlukan
untuk perencanaan berbagai kegiatan pemerintah seperti untuk perencanaan dalam
bidang pendidikan, militer, kesehatan. Kalangan bisnis memerlukan analisis umur dan
jenis kelamin untuk perencanaan penjualan (sales). Sementara, data mengenai umur
sangat diperlukan dalam memperkirakan kebutuhan di masa depan yang disebut dengan
proyeksi, misalnya proyeksi jumlah rumah tangga, proyeksi murid yang akan terdaftar di
sekolah (school enrollment), proyeksi angkatan kerja, proyeksi kebutuhan perumahan,
proyek kebutuhan pangan dsb. untuk mengetahui kepadatan penduduk di suatu wilayah
dan untuk mengetahui daya dukung suatu wilayah. Analisis mengenai struktur penduduk
menurut ciri biologis, sosial, ekonomi, rumah tangga dan budaya seringkali dikaitkan
dengan variabel lain seperti fertilitas dan mortalitas serta analisis persebaran penduduk
biasanya digabungkan dengan variabel lain seperti fertilitas dan mortalitas.

B. Sumber data penduduk


Sumber data penduduk adalah segala tampilan data dalam bentuk resmi/tidak resmi
yang diterbitkan oleh badan-badan pencatatan kependudukan (pemerintah/non
pemerintah). Data-data tersebut bisa tersedia dalam bentuk catatan asli (seperti laporan
sensus, survai, catatan di kantor-kantor pemerintah, dan lain-lain) serta bisa pula terbitan
resmi yang telah diolah dan disajikan secara sistematik. Sehubung dengan ini, dikenal
pula istilah sumber primer dan sumber sekunder. Yang dimaksud dengan sumber primer

3
adalah segala catatan-catatan asli sebagaimana disebutkan di atas. Tabel-tabel penduduk
yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (seperti seri C, E, dan sebagainya), termasuk
sumber primer. Sedangkan sumber sekunder adalah data yang telah diolah dan disajikan
baik dalam buku teks, laporan penelitian, karya tulis, terbitan-terbitan periodik atau
tahunan.
1). Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses pengumpulan, menghimpun dan
menyusun, serta menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial yang
menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau suatu wilayah
tertentu. Secara lebih terperinci keterangan-keterangan apa yang dikumpulkan
tergantung pada kebutuhan dan kepentingan negara, keadaan keuangan dan
kemampuan teknis pelaksanaanya, serta kesepakatan internasional yang bertujuan
supaya mudah memperbandingkan hasil sensus antara negara yang satu dengan negara
lainnya.
Agar hasil Sensus Penduduk dapat diperbandingkan antara beberapa negara, maka
disepakati untuk melaksanakan Sensus Penduduk tiap 10 tahun sekali (decennial
census) yaitu pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka nol. Pelaksanaan
Sensus Penduduk tiap sepuluh tahun sekali dimulai pada tahun 1790. Mulai tahun
1940 ada beberapa negara yang melaksanakan Sensus Penduduk tiap 5 tahun sekali
(quinquennial census) yaitu pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka nol, dan
angka lima.

2.) RegistrasiPenduduk
Sistem registrasi penduduk merupakan suatu sistem registrasi yang
dilaksanakan oleh petugas pemerintahan setempat yang meliputi pencatatan kelahiran,
kematian, perkawinan, perceraian, perubahan tempat tinggal (perpindahan/migrasi),
dan pengangkatan anak (adopsi). Karena mencatat peristiwa-peristiwa penting yang
berhubungan dengan kehidupan, maka disebut juga registrasi vital dan hasilnya
disebut statistik vital. Registrasi ini berlangsung terus-menerus mengikuti kejadian
atau peristiwa, karena itu statistik vital sesungguhnya memberikan gambaran
mengenai perubahan yang terus menerus. Jadi berbeda dengan sensus dan survai yang
menggambarkan kharakteristik penduduk hanya pada suatu saat tertentu saja.
Karena mencatat bermacam-macam peristiwa, maka pencatatan penduduk ini
dilakukan oleh badan-badan yang berbeda-beda. Di Indonesia, kelahiran dicatat oleh
kantor pencatatan sipil dan kelurahan. Perkawinan dan perceraian dicatat oleh kantor
Kementerian Agama dan pencatatan sipil. Sedang migrasi dicatat oleh Kementerian
Kehakiman.

3) Survei
Hasil Sensus Penduduk dan Registrasi Penduduk mempunyai keterbatasan.
Keduanya hanya menyediakan data statistik kependudukan, dan kurang memberikan
informasi tentang sifat dan perilaku penduduk. Untuk mengatasi keterbatasan ini,
perlu dilakukan survei penduduk yang sifatnya lebih terbatas namun informasi yang
dikumpulkan lebih luas dan mendalam. Biasanya survei kependudukan ini

4
dilaksanakan dengan sistem sampel. Biro Pusat Statistik telah mengadakan survei-
survei kependudukan, misalnya Survei Ekonomi Nasional, Survai Angkatan Kerja
Nasional (SAKERNAS), dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS). Hasil dari
survai ini melengkapi informasi yang didapat dari Sensus Penduduk dan Registrasi
Penduduk.
C. Batasan
Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusipenduduk
adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran
penduduk dapat dibagi menjadi dua:
1. Persebaran penduduk berdasarkan geografis. Persebaran penduduk secara
geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti
pantai, sungai, danau dan sebagainya.
2. Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan Persebaran
penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas
wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di
desa A atau di kecamatan B.

2.2 Tujuan Struktur Persebaran Penduduk


A. Untuk mengetahui human resources yang ada menurut umur dan jenis kelamin
1. Pengelompokan umur menurut kebutuhan atau untuk analisis pendidikan
Umur 7 – 12 tahun : usia SD
Umur 13 – 15 tahun : usia SMP
Umur 16-18 tahun : usia SMA
Umur 19 – 24 dan 25+ : usia perguruan tinggi
2. Pengelompokan umur menurut jenis kelamin

5
B. Untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan kependudukan
C. Untuk membandingkan keadaan penduduk suatu wilayah dengan wilayah lainnya
D. Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui proses demografi yang telah
terjadi pada penduduk tersebut

2.3 Komposisi Penduduk


Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu dan
untuk tujuan tertentu pula. Misalnya pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis
kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Mengetahui komposisi penduduk diperlukan
untuk merencanakan kegiatan pada masa mendatang. Komposisi penduduk yang paling
penting untuk diketahui adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Hal ini
untuk mengetahui berapa banyak penduduk dengan umur produktif, berapa angka
ketergantungannya, bagaimana perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan dan
seterusnya. Pada akhirnya semua itu digunakan untuk merencanakan dan menentukan
prioritas pembangunan.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin juga dapat digambarkan dalam
bentuk priramida, untuk mengetahui secara terperinci bagaimana karakteristik penduduk di
suatu wilayah atau negara.
Komposisi ini dapat dibedakan menjadi beberapa hal, yakni :
1.Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan, diukur dari jumlah penduduk umur 10
tahun k eatas menurut status tamat sekolah. Tamat sekolah didefinisikan telah selesainya
seseorang mengikuti pelajaran kelas tertinggi suatu jenjang sekolah dampai akhir dengan
mendapatkan tanda tamat belajar tertinggi suatu jenjang sekolah sampai akhir dengan
mendapatkan ijazah, baik dari sekolah negeri maupun swasta
2. Komposisi penduduk menurut status sekolah, status sekolah dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu tidak/belum pernah sekolah, masih sekolah dan tidak sekolah lagi. Masih
bersekolah adalah status pendidikan dari mereka yang sdang mengikuti pendidikan dasar,
menengah dan tinggi. pengelompokan ini memungkinkan pengembangan ukuran angka
partisipasi kasar (gross enrolment ratio), dan angka partisipasi murni (net enrolment ratio).
Tidak bersekolah lagi adalah status pendidikan dari mereka yang pernah mengikuti
pendidikan dasar, menengah atau tinggi tetapi pada saat pencacahan tidak sekolah lagi.
3. Komposisi penduduk menurut kemampuan membaca dan menulis, penduduk dikatakan
dapat membaca dan menulis jika mereka dapat membaca dan menulis surat atau kalimat
seerhana. Pada survey yang diselenggarakan BPS (Badan Pusat Statistik) ditetapkan bahwa
masyarakat yang dapat membaca dan menulis latin atau tulisan lainnya dianggap sebagai
melek huruf. sementara yang tergolong buta huruf adalah mereka yang tidak dapat
membaca dan menulis atau bisa membaca namun tidak bisa menulis.
4. Komposisi penduduk menurut status perkawinan, umumnya status perkawinan penduduk
meliputibelum kawin, kawin, cerai dan janda atau duda. studi demografi juga mengenal
istilah “consensual union” yaitu suatu bentuk hubungan antara laki- laki dan perempuan

6
yang bersifat stabil, jangka panjanag yang mirip dengan hubungan perkawinan, namun
tanpaikatan hukum yang pasti (hidup bersama)

2.4 Ukuran Dalam Komposisi Penduduk


Ukuran-Ukuran Dalam Komposisi Penduduk Berdasrkan komposisi penduduk
menurut karakteristik, dapat dikembangkan beberapa insikator atau ukuran yang umum
digunakan dalam penyajian data penduduk, diantaranya :

1.umur median (median age)


2. rasio ketergantungan (depency ratio)
3. rasio jenis kelamin (sex ratio)
4. angka partisipasi sekolah (kasar dan angka partisipasi murni)
5. angka melek huruf

2.5 Piramid Beserta Ciri Ciri


Piramida penduduk merupakan sebuah grafik komposisi penduduk menurut umur dan
jenis kelamin yang digambarkan secara visual. Berdasarkan komposisi penduduk menurut
umur dan jenis kelamin, karakteristik penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi tiga
kelompok:

a. Ekspansif

Jika sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda. Tipe ini terdapat pada
negara-negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat akibat dari masih tingginya
tingkat kelahiran dan sudah mulai menurunya tingkat kematian. Negara-negara yang termasuk
dalam tipe ini adalah Indonesia, Malaysia, Philipina, India dan Costa Rica.

7
b. Konstruktif

Jika penduduk yang berada dalam kelompok termuda jumlahnya sedikit. Tipe ini terdapat
pada negara-negara yang tingkat kelahiran turun dengan cepat, dan tingkat kematiannya
rendah. Negara-negara yang termasuk dalam tipe ini adalah Jepang, dan negara-negara di
Eropa Barat, misalnya Swedia.

C.Stasioner

Jika banyaknya penduduk dalam tiap kelompok umur hampirsama, kecuali pada
kelompok umur tertentu. Tipe ini terdapat pada negara-negara yang memiliki tingkat
kematian dan kelahiran rendah, misalnya Jerman.

1) Fungsi piramida
 Mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin.
 Mengetahui jumlah penduduk.
 Mengetahui rasio ketergantungan.
 Mengetahui usia produktif dan non produktif.

8
 Mengetahui model pertumbuhan penduduk.
 Meramalkan jumlah penduduk di masa yang akan datang.
 Digunakan untuk analisis program KB dan tenaga kerja di suatu wilayah.
 Digunakan untuk analisis pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, sosial,
ekonomi

2) Ciri-ciri piramida penduduk


 Bentuknya menyerupai batu nisan.
 Jumlah penduduk usia muda dan usia dewasa relatif seimbang.
 Menunjukkan angka kelahiran tidak terlalu tinggi dan angka kematian rendah.
 Terdapat di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda.

2.6 Data Kependudukan


Sumber data adalah segala sesuatu yang diterbitkan oleh badan-badan resmi atau
kelompok dan perorangan. Bentuknya dapat berupa grafik, angka, tulisan, atau gambar.
Berdasarkan tipenya, sumber data kependudukan dibagi menjadi dua, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder.

1) Sumber Data Primer

Sumber data primer ialah segala catatan asli atau data yang diperoleh dari responden
secara langsung

2) Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber resmi, seperti instansi
pemerintah atau bisa juga non pemerintah/perorangan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persebaran penduduk, konsentrasi penduduk di setiap, permukaan bumi tidaklah sama.
Manusia hidup tersebar di setiap penjuru dunia secara tidak merata. Bahkan di setiap
negara dari hasil sensus yang dilakukan, setelah dipetakan tampak bahwa tempat tinggal
penduduk tersebar secara tidak merata. Tugas geograf kemudian adalah melakukan
analisis mengapa persebaran itu tidak merata, membandingkan kharakteristik geografis
wilayah yang padat dan yang jarang penduduknya, serta menggali faktor-faktor geografis
manakah yang mempengaruhi persebaran penduduk tak merata.

Kepadatan penduduk, oleh Trewartha kepadatan penduduk dinyatakan dalam kepadatan


aritmetik, kepadatan fisiologis, dan kepadatan agraris. Geografi mengkaji mengapa di
suatu wilayah terjadi kepadatan penduduk sedemikian rupa, dan menganalisis faktor-
faktor geografis mana yang menjadikan suatu wilayah padat penduduknya. Sehubungan
dengan kepadatan penduduk tersebut, maka akan muncul suatu permasalahan, dimana
terdapat wilayah yang kelebihan penduduk, kekurangan penduduk, dan penduduk
optimum (jumlah penduduk yang paling baik atau layak untuk wilayah yang
bersangkutan).

Perubahan penduduk, setiap wilayah di muka bumi ini tidak pernah mengalami peristiwa-
peristiwa kependudukan yang tetap untuk jangka waktu tertentu. Senantiasa terjadi
perubahan-perubahan karena di setiap wilayah pasti terjadi kelahiran, kematian, atau
berpindah tempat. Oleh karena itu kajian fenomena penduduk tidak berhenti pada suatu
dekade saja, tetapi senantiasa dilakukan secara terus-menerus.

3.2 Saran
Dalam penulisannya makalah ini jauh dari kata sempurna, setiap kata dan tulisan tidak
luput dari kesalahan. Saya sangat berterima kasih apabila ada masukkan untuk menutupi
kesalahan dari makalah ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik. Sensus Penduduk Tahun 2022.Jakarta.


Lembaga Demografi. 2006. Dasar-dasar Demografi (draft edisi revisi).
Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum (edisi kedua). Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Suryadinata, Leo, Evi Nurvidya Arifin dan Aris Ananta. 2003. Penduduk
Indonesia. Etnis dan Agama dalam Pembangunan Politik. Jakarta. LP3ES.
www.data-statistikindonesia.com

11

Anda mungkin juga menyukai