MAKALAH
Study Kependudukan
oleh kelompok 1:
Alponsius parici(2010005313003)
Hasrat Sakiaddat(2010005313008)
FAKULTAS PERTANIAN
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat
merampungkan penyusunan makalah Ilmu Kependudukan dengan judul "Komposisi Penduduk" tepat
pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka
selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya
dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang
relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
C. Tujuan............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3
C. PIRAMIDA PENDUDUK............................................................................................ 6
E. DISTRIBUSI PENDUDUK………………………………………………………………………………………
A. KESIMPULAN........................................................................................................... 10
B. SARAN......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... iv
BAB I
PENDAHULUAN
Negara indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kepadatan penduduk tinggi. Setiap daerah
memiliki perbedaan volume kepadatan penduduk. Di Indonesia kepadatan penduduk tertinggi berada di
pulau jawa. Telah banyak upaya pemerintah untuk mengatasi kepadatan penduduk seperti mengatur
transmigran-transmigran yang terjadi masyarakat. Struktur wilayah penduduk ini, meliputi jumlah,
persebaran dan komposisi. Struktur penduduk pada komposisi penduduk dilihat berdasarkan usia, jenis
kelamin, mata pencaharian, agama, dan pendidikan.
Perubahan pertumbuhan penduduk sering terjadi dari waktu ke waktu. Maka perlu sekali mengetahui
komposisi penduduk di wilayah tertentu. Melalui komposisi penduduk, akan mendapatkan data dari
suatu wilayah yang dapat mengelompokkan penduduk menurut jenis kelamin dan menurut umur.
Dengan demikian, akan mudah mengetahui penduduk yang produktif maupun yang tidak produktif,
sehingga dalam menetukan kebijakan-kebijakan pemerintah akan lebih mudah terleasisasikan.
Struktur penduduk di suatu wilayah meliputi jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur
penduduk di suatu wilayah tersebut selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu dikarenakan
proses demografi yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Oleh karena struktur penduduk yang dinamis
atau senantiasa mengalami perubahan dari waktu ke waktu, maka perlu sekali untuk mengetahui
komposisi penduduk di suatu wilayah. Hal ini dikarenakan komposisi penduduk dapat memberikan
gambaran mengenai pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu. Sejalan dengan pendapat
Ida Bagoes Mantra yang mengungkapkan bahwa komposisi penduduk sendiri adalah pengelompokan
penduduk atas variabel-variabel tertentu.[1]
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Komposisi penduduk perlu dikaji secara baik, karena setiap wilayah terdapat penduduk yang berbeda
usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula.
Pemerintah dapat merancang kegiatan atau perencanaan yang benar-benar sesuai dengan kemampuan
penduduk. Pemerintah juga dapat menata kebutuhan sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara yang disesuaikan dengan kebutuhan penduduknya.
Komposisi penduduk merupakan sebuah mata statistik dari statistik kependudukan yang membagi dan
membahas masalah kependudukan dari segi umur dan jenis kelamin.
Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini sangat penting bagi pemerintah sebuah negara untuk
menentukan kebijakan kependudukan mereka untuk beberapa tahun ke depan. Komposisi menurut
umur biasanya dijabarkan dalam kelompok-kelompok umur 6 tahun, sedangkan menurut jenis kelamin
adalah laki-laki dan perempuan.[4]
Oleh karena itu, dengan mengetahui komposisi penduduk, dapat dibuat pertimbangan yang logis,
matang, dan bermakna sehingga tidak menimbulkan adanya kesalahan dalam pengambilan keputusan
ataupun penenentuan kebijaksanaan dalam pelaksanaan pembangunan.
B. JENIS KOMPOSISI PENDUDUK
Kita ketahui behwa komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Berikut beberapa klasifikasi komposisi penduduk :[5]
Komposisi penduduk dalam pengelompokan usia dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Usia 0-14 tahun dinamakan usia belum/nonproduktif dimana usia yang dapat dikatakan belum kerja
atau belum siap bekerja.
b. Usia 15-64 tahun dinamakan usia produktif dimana kelompok penduduk usia kerja yang siap
bekerja.
Dari pengelompokan penduduk usia, maka dapat diketahui penduduk produktif dan non produktif
penduduk untuk mengetahui angka ketergantungan (depedency rasio) sehingga untuk beban
ketergantungan dari non produktif, dapat dipenuhi oleh usia produktif.
Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin juga penting untuk dikaji, karena dapat diketahui angka
perbandingan jenis kelamin (sex ratio). Pengelompokan komposisi penduduk dapat dibagi menjadi jenis
kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan.
Komposisi penduduk berdasarkan usia dan jenis kelamin dapat dilihat dari piramida penduduk. Piramida
penduduk terdapat tiga macam yaitu:
a. Pramida muda berbentuk kerucut Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih
besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak.
Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan, terdapat dinegara berkembang.
Penduduk memiliki berbagai macam pekerjaan. Diantara macam-macam pekerjaan yang dimiliki
penduduk antara lain: PNS, TNI, Polri, pedagang, petani, buruh dan lain-lain.
4. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan tingkat atau jenjang yang ditempuh penduduk, dapat dikelompokan dalam tingkat
PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokan ini dapat digunakan untuk menentukan
besarnya tingkat pendidikan penduduk.
Komposisi penduduk berdasarkan agama juga merupakan komposisi dalam mengelompokan penduduk
berdasarkan ajaran agama yang dianut penduduk seperti: Agama Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu,
Kongucu.
C. PIRAMIDA PENDUDUK
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-
laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia
penduduk lima tahunan. Penduduk laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita
di sebelah kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk
terhadap jumlah penduduk total. Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida
penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan
sebuah wilayah.
Distribusi segitiga atau Distribusi piramida adalah Distribusi segitiga penduduk yang berbentuk segitiga
(dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini
menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga menunjukkan
banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia. Piramida tersebut menunjukkan tingginya
angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan hidup yang rendah. Piramida penduduk
dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena kurangnya akses dan insentif
untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah
(seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk
piramida penduduk. Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar
piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan
kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.
D. KLASIFIKASI PIRAMIDA PENDUDUK
Ciri-ciri:
Ciri-ciri
Ciri-ciri
Dengan membuat piramida penduduk maka dapat diketahui informasi tentang jumlah penduduk
produktif dan non produktif, jumlah usia angkatan kerja dan perbandingan laki-laki dengan perempuan.
[6]
E.DISTRIBUSI PENDUDUK
Persebaran penduduk secara umum adalah bentuk penyebaran penduduk di suatuwilayah atau
Negara.Persebaran penduduk dan penyebaran penduduk memiliki makna yang berbeda.Persebaran
penduduk adalah kondisi sebaran penduduk secara keruangan, sedangkan penyebaran penduduk adalah
upaya untuk mengubah persebaran penduduk agar serasi,karaka, dan seimbang deng andaya dukung
dandaya tampung lingkung dan.(UU NO.10/1992TENTA NG PERKEMBANGANKEPENDUDUKAN
DANPEMBANGUNAN KELUARGASEJAHTERA)
Persebaran pendud uksecara geografis iklan alahkarakteristik penduduk menurut batas-batas alam,
seperti pulau, pantai, sungai, danau dan sebagainyaPersebaran penduduk di dunia menurut geografis
tidak merata
Pada tahun 1998, jumlah penduduk dunia adalah 5.9 miliar, lebih daritentangnya, yaitu 3.6juta berada di
B enuaAsia, tersebar tersebardi benuaAfrika, eropa, Amerika, dan OseaniaKetidakmerataan penduduk
disebabkanoleh beberapa faktor :
2. Faktor sosialdan ekonomi (kemampuan suatu wilayah untukmenyediakan sumber penghidupan bagi
penduduk dan tersedianya sumber daya diwilayah itu)3.Faktor budaya (meliputi pendidikan,
kesempatan kerja, transportasi, dan perhubungan)
2.Kekeringan
kemampuan suatu wilayah/Negara dalam mendukung lingkungan sama dapat berakibat pada
terjadinya tekanan-tekanan peduduk.termasuk pers ebaranpendudu kdi Indonesia yang juga tidak
merata.Persebaran penduduk membawakonsekuensi pada penyediaanlapangan kerjadan pendidikan.
2.Persebar danpenduduk berdasar kanadministrasi pem erintahan
1.Daerah provinsi
2.Daerah kabupaten/kota
3.Kecamatan
4.desa atau disebut nama lain yang merupakan wilayah administrasi Terkecil
1.perkotaan
D.Pasar;
e.Pertokoan;
F.Bioskop
G.Rumah Sakit;
peraturan Kepala BPS Tidak. 37 2010 tentang klasifikasi urban dan perdesaan diIndonesia.
1.perkotaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan yangmemenuhi kriteria
klasifikasi wilayah perkotaan.
2.Perdesaan adalah status suatu wilayah administrasi setingkat desa/kelurahan yang belum memenuhi
kriteria klasifikasi wilayah perkotaan.! nilai/skor untuk menetapkan wilayah urban dan perdesaan
atasdesa/kelurahan, yaitu :
3.wilayah perkotaan, apabila dari kepadatan penduduk, proporsi rumah tangga pertanian, dan
keberadaan/akses pada fasilitas urban yang dimiliki memilikitotal nilai/skor 10 (sepuluh) atau lebih.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komposisi penduduk merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu. Pengelompokan penduduk dapat dibagi menjadi tiga yaitu komposisi penduduk dilihat
dari biologis, geografis, dan sosial. Indikator komposisi penduduk meliputi sex ratio dan
depedency ratio.
Adapun manfaat dari komposisi penduduk yaitu Untuk mengetahui jumlah penduduk yang
produktif dengan jumlah non produktif, sehingga dapat mengetahui angka ketergantungan
penduduk. Untuk mengklasifikasikan penduduk, sehingga dapat diketahui penduduk yang
memiliki tingkat pendapatan ekonomi dari mata pencaharian penduduk yang dapat memudahkan
pemerintah untuk membantu penduduk yang memiliki pendapatan yang kurang. Untuk
mengelompokan tingkatan pendidikan, dimana pendidikan merupakan akses untuk kemajuan
suatu negara.