Anda di halaman 1dari 22

DINAMIKA KEPENDUDUKAN

INDONESIA

3. KOMPOSISI
PENDUDUK
3.KOMPOSISI PENDUDUK
 Adalah : Pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur,
jenis kelamin,mata pencaharian, agama , bahasa, pendidikan ,
tempat tinggal, jenis pekerjaan dll.

 Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena


dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ataupun
penentuan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan

 Dengan melihat komposisi penduduk dapat diketahui potensi


atau kemampuan dari setiap penduduk, karena setiap
penduduk memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda.
3.KOMPOSISI PENDUDUK
 Adalah : Pengelompokan penduduk berdasarkan usia/ umur,
jenis kelamin,mata pencaharian, agama , bahasa, pendidikan ,
tempat tinggal, jenis pekerjaan dll.
 Ciri-ciri atau karakteristik komposisi penduduk :
1. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI,
seperti umur, jenis kelamin, jumlah wanita usia subur dan
jumlah
anak
2. KARAKTERISTIK SOSIAL,
Antara lain Pendidikan ( tingkat pendidikan, status sekolah,
kemampuan membaca / menulis ) dan status perkawinan
3.KOMPOSISI PENDUDUK
 Ciri-ciri atau karakteristik komposisi penduduk :
3. KARAKTERISTIK EKONOMI,
Antara lain kegiatan penduduk yang aktif secara ekonomi ,
lapangan usaha, status dan jenis pekerjaan, serta tingkat
pendapatan
4. KARAKTERISTIK GEOGRAFIS,
Antara lain berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan-
perdesaan, provinsi dan kabupaten
JENIS-JENIS KOMPOSISI PENDUDUK

1. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA


a. Berdasarkan usia Tunggal
seperti 0, 1, 2,3,4,5 sampai 60 tahun atau lebih
b. Berdasarkan Interval Usia tertentu
seperti 0 – 5 tahun ( usia Balita )
6 – 12 tahun ( usia SD )
13 – 15 tahun ( usia SMP )
16 – 18 tahun ( usia SMA )
19 - 24 tahun ( usia Perguruan Tinggi )
25 - 60 tahun ( Usia Dewasa )
> 60 tahun ( Usia Lanjut )
JENIS-JENIS KOMPOSISI PENDUDUK

1. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA


c. Berdasarkan usia Produktif dan Non Produktif
0 – 14 tahun ( usia belum produktif )
15 – 64 tahun ( Usia Produktif )
> 65 tahun ( Usia Tidak / Non Produktif )

Mengikuti ketetapan WHO, dalam analisis demografi dikenal pula struktur umur
penduduk yang dibedakan menjadi tiga kelompok besar , yaitu :
 Penduduk Usia Muda , yaitu penduduk usia dibawah 15 tahun ( 0 – 14 tahun )
 Penduduk Usia Produktif , yaitu penduduk umur 15 – 59 tahun
 Penduduk Usia Lanjut, yaitu umur 60 tahun keatas
JENIS-JENIS KOMPOSISI PENDUDUK

1. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA


Permasalahan dalam komposisi penduduk berdasarkan usia
adalah
Apabila jumlah penduduk dibawah 15 tahun dan diatas 65 tahun
jumlahnya lebih besar dibandingkan dengan usia produktif ( 15 –
64 tahun ) , hal ini dapat menyebabkan penduduk usia produktif
menanggung hidup seluruh penduduk usia non produktif ,
Sebaliknya jika usia non produktif lebih kecil dari usia produktif,
akan lebih kecil juga angka ketergantungan, akan semakin kecil
beban dalam menopang kehidupan penduduk usia non produktif.
JENIS-JENIS KOMPOSISI PENDUDUK

1. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA


Rasio Ketergantungan ( Depedency ratio ) adalah :
Angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk usia non produktif ( usia
dibawah 15 tahun dan 65 tahun atau lebih ) dengan banyaknya penduduk usia produktif
( penduduk usia 15 – 64 tahun

RATIO KETERGANTUNGAN atau RASIO BEBAN TANGGUNGAN yang dibicarakan


dalam studi demografi sering disebut AGE DEPENDENCY RATIO

Meskipun tidak akurat secara ekonomi, rasio ketergantungan dapat menggambarkan


banyaknya penduduk yang harus ditanggung penduduk usia kerja
Dengan memperhatikan kedua rasio ketergantungan tersebut, untuk usia muda dan usia lanjut ,
kita dapat mengetahui kelompok umur mana yang berkontribusi paling besar atau sedikit
dalam RASIO KETERGANTUNGAN TOTAL
JENIS-JENIS KOMPOSISI PENDUDUK

1. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN USIA


BONUS DEMOGRAFI
Yaitu
bonus yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif ( rentang usia 15
– 64 tahun ) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya.
Saat ini Indonesia mengalami Bonus Demografi, karena :
Indonesia mengalami keberhasilan dalam program Keluarga Berencana ( KB )
Menurunnya angka kelahiran
Meningkatnya kesehatan
Suksesnya program-program pembangunan lainnya

Bonus Demografi akan menguntungkan jika , penduduk usia produktif memiliki kualitas yang baik .
Jika tidak berkualitas maka akan menjadi beban pembangunan

( sumber BKKBN )
1. KOMPOSISI PENDUDUK BERDASARKAN JENIS
KELAMIN
Digunakan untuk menghitung angka perbandingan jenis kelamin ( sex
ratio )
Sex ratio adalah: perbandingan antara banyaknya jumlah penduduk laki-laki
dan banyaknya jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu
tertentu, biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100
perempuan
Faktor-faktor yang mempengaruhi sex ratio :
a. Rasio jenis kelamin waktu lahir ( sex ratio at birth )
umumnya 103 bayi laki-laki per 100 bayi perempuan
b. Pola mortalitas antara penduduk laki-laki dan perempuan
c. Pola migrasi antara penduduk laki-laki dan perempuan
Perbandingan tersebut digunakan untuk memperkirakan bentuk
pemberdayaan penduduk sebagai sumber daya manusia sesuai dengan
karakteristiknya.
TABEL KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT UMUR DAN JENIS
KELAMIN
JENIS-JENIS KOMPOSISI
PENDUDUK
Selain berdasarkan Usia dan jenis kelamin , komposisi
penduduk juga bisa dilakukan dengan berdasarkan :
a. Mata pencaharian
b. Agama
c. Pendidikan
d. Tempat tinggal
Tabel komposisi penduduk menurut mata pencaharian
Tabel komposisi penduduk menurut agama
Tabel komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan
Tabel komposisi penduduk menurut tempat tinggal
PIRAMIDA PENDUDUK
Adalah grafik berbentuk piramida yang merupakan
gambaran secara visual dari komposisi penduduk
menurut jenis kelamin.
Penggunaan piramida akan membantu memudahkan
mengenal dan memahami karakteristik penduduk suatu
wilayah menurut jenis kelamin
Bentuk-bentuk piramida dibedakan menjadi 3 yaitu
piramida penduduk muda ( ekspansive ), piramida
penduduk sedang ( stasioner ), dan piramida
penduduk tua ( konstruktif )
1. Bentuk piramida penduduk muda
( Ekspansive )
 Suatu wilayah yang memiliki
angka kelahiran yang tinggi dan
angka kematian yang rendah
sehingga daerah ini mengalami
pertumbuhan penduduk yang cepat.

 Piramida ini dicirikan sebagian


besar penduduk masuk dalam
kelompok umur muda

 Contohnya adalah negara-negara


yang sedang berkembang, misalnya
Indonesia, Malaysia, Filipina dan
India
1. Bentuk piramida penduduk sedang
( Stasioner )
 Suatu wilayah yang
memiliki angka kelahiran
dan angka kematian yang
sama – sama rendah
( seimbang )
 Karena bentuknya merata
sehingga sering disebut
piramida berbentuk granat

 Contohnya adalah negara-


negara maju seperti Eropa
Barat
1. Bentuk piramida penduduk tua
( Konstruktif )
 Suatu wilayah yang memiliki
angka kelahiran yang
menurun dengan cepat dan
tingkat kematian yang rendah.
 Piramida ini juga dicirikan
dengan jumlah kelompok umur
mudalebih sedikit dibanding
kelompok umur tua.

 Contohnya adalah negara-


negara yang sudah maju
seperti Amerika Serikat
PIRAMIDA PENDUDUK MUDA ( EKSPANSIVE ), DEWASA
( STASIONER ) DAN TUA ( KONSTRUKTIF )
POS 6 : GAMBAR PIRAMIDA PENDUDUK MUDA
( EKSPANSIVE ),
DEWASA ( STASIONER ) DAN TUA ( KONSTRUKTIF )
Siapkan buku gambar / kertas HVS folio polos , pensil,
penggaris, penghapus, pensil warna 2 warna,

Gambarkan ketiga jenis piramida penduduk dengan rapi,


bersih dan bagus ( seperti halaman 22 power point ini )

Gambar piramida penduduk ini akan dinilai sebagai nilai


ketrampilan

Selamat mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai