Anda di halaman 1dari 7

POKOK BAHASAN V

TEORI-TEORI KEPENDUDUKAN

Dua Faktor yang Mempengaruhi Dikembangkannya Teori Kependudukan :
1. Meningkatnya pertumbuha penduduk terutama di negara-negara berkembang
2. Adanya masalah-masalah yang sifatnya universal sehingga perlu dikaji sejauh
mana hubungan antara penduduk dengan perkembangan ekonomi dan sosial.

Teori Kependudukan dikelompokkan menjadi ;
Teori Fisiologis atau alami
Teori Sosial
Teori Optimum
Teori Transisi demografi

1. Teori fisiologis
Mendasarkan pada perilaku seks dibandingkan dengan berbagai macam kegiatan
atau bahan pangan yang dikonsumsi
Tokoh-tokoh :
THOMAS JAROLD :
Daya reproduksi manusia akan menurun apabila tenaga rohani dan jasmani
semakin banyak digunakan
THOMAS DOUBLEDAY
Daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang
tersedia atau kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi
manusia
MICHAEL THOMAS SADLER
Kemampuan reproduksi manusia akan berkurang jika jumlah penduduk
bertambah, dan kemampuan reproduksi akan bertambah jika jumlah pcnduduk
berkurang; atau daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan tingkat
kepadatan penduduk

2. Teori Sosial
Bertitik tolak pada keadaan sosial ekonomi masyarakat
Tokoh-tokoh :
ARDENE DUMONT
Teori Kapilaritas Sosial (Theory of Social Capilarity)
Scseorang cenderung untuk mencapai kedudukan tertinggi dalam masyarakat.
Untuk mencapai perbaikan kedudukan sosial ekonomi, keluarga yang besar
merupakan beban berat dan perintang. Alasan ini yang menyebabkan
seseorang dengan sadar membuat perencanaan besarnya keluarga.
CAR SAUNDERS
Jumlah penduduk suatu negara mencapai keadaan optimum apabila terjadi
keseimbangan antara jumlah penduduk dengan produksi bahan pangan
KARL MARX DAS CAPITAL
Pemikirannya merupakan "doktrin sosial" mengenai kependudukan :
Adanya surplus penduduk dan kemiskinan semata-mata merupakan akibat
logis sistem kapitalisme. Oleh karena itu harus diatasi melalui reorganisasi
sosial.
Dalam ekspansi sistem kapitalis, pertambahan penduduk secara alamiah tidak
dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang sudah ada, tetapi akumulasi
modal dengan cara menggantikan tenaga kerja akan menyebabkan surplus
penduduk yang diperlukan untuk kelancaran sistem kapitalisme.
Surplus penduduk atau pengangguran dibagi dalam tiga kategori :
1. Mengambang (floating)
Terdiri dari sejumlah besar tenaga kerja yang tersisihkan oleh mesin
maupun perubahan struktur yang terjadi dalam industri
2. Terus menerus tetap (laten)
Karena penduduk pcngolah tanah sudah berada dalam posisi untuk pindah
ke kota-kota besar, terutama akibat masuknya modal ke sektor pertanian
3. Berhenti (stagnant)
Meliputi para pekerja yang pekerjaannya tidak teratur sehingga tingkat
kehidupannya mencapai titik yang terendah.
MALTHUS
Menulis buku "An Essay On The Principle of Population" tahun 1798 yang
merumuskan dua postulat, yaitu :
1. Masalah pangan dibutuhkan untuk hidup manuysia
2. Kebutuhan nafsu seksual antar jenis kelamin akan tetap sifatnya sepanjang
masa
Jika tidak ada pengendalian, pertambahan penduduk akan lebih cepat dari pda
pertambahan subsisten (pangan). Perkembangan penduduk akan mengikuti deret
ukur, sedangkan perkembangan subsisten (pangan) mengikuti deret hitung,
dengan interval waktu 25 tahun.
Tahun 1 25 50 75 100
Penduduk 1 2 4 8 16
Subsisten pangan 1 2 3 4 5
Malthus sependapat dengan LAWA OF DIMINISHING RETURN (hukum hasil
lebih yang berkurang).
Bila semua tanah yang subur sudah dikerjakan, maka pertambahan jumlah
makanan selama satu tahun tergantung pada peningkatan tanah yang sudah
dikerjakan itu.
Faktor-Faktor yang dapat mencegah adanya kegoncangan besar antara
penduduk dan kebutuhan hidup antara lain :
1. Ultimate Check / Pengendalian hakiki
Rintangan yang utama adalah gangguan-gangguan iklim dan hama yang
menyebabkan pangan menjadi kurang
2. Immediate check / Pengendalian segera
Merupakan rintangn yang langsung pada kehidupan manusia, terdiri dari :
a. Possitive Check / Pengendalian positif
Senantiasa berlaku di negara berkembang, berhubungan dengan
sebab-sebab kematian dan naiknya tingkat kematian, meliputi :
kemiskinan, penyakit, kelaparan, perang.
b. Preventive check / Pengendalian preventif
Berlaku di negara-negara maju, merupakan pengendalian terhadap
tingkat kelahiran, meliputi : pengendalian nafsu seksual, penundaan
perkawinan
Kritik Terhadap Teori Malthus :
1. Malthus terlalu menekankan terbatasnya persediaan tanah dan kurang
memperhatikan bahwa perbaikan teknologi pertanian seperti
penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan irigasi yang efisien akan
meningkatkan produktivitas.
2. Malthus menganggap bahwa pengontrolan kelahiran adalah merupakan
tindakan yang tidak manusiawi. la juga tidak pernah meramalkan penggunaan
alat-alat kontrasepsi secara meluas (Malthus menentang pembatasan
kelahiran).

3. Teori Kependudukan Optimum
Didasarkan pada hubungan antara penduduk dengan jumlah sumberdaya
alam. Kelebihan Penduduk :
a. Absolut / mutlak
b. relatif / nisbi
Kelebihan Penduduk Absolut ADOLF WAGNER
Suatu bkeadaan bila jumlah produksi dari berbagai bidang penghidupan di
suatu daerah tertentu dalam jangka waktu tertentu pada periode tersebut
tidak dapat memenuhi kebutuhan setiap orang untuk dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
Kelebihan Penduduk relatif TINBERGEN
Suatu keadaan bila berbagai bidang penghidupan di suatu daerah tidak
memungkinkan lagi untuk setiap penduduk memperoleh mata pencaharian
yang sesuai dengan tingkat penghidupan yang berlaku di suatu tempat.

Tokoh-Tokoh :
WICKSEL
Menyimpulkan dua pengertian kelebihan penduduk tersebut :
Untuk setiap daerah pada suatu waktu tertentu akan terdapat suatu
kerapatan penduduk yang memungkinkan tercapainya tingkat kemakmuran
yang optimum.
Tingkat kemakmuran optimum untuk daerah-daerah yang hanya tergantung
kepada hasil produksi yang terdapat di daerah tersebut, ditentukan oleh hal-
hal sebagai berikut ;
a. Sumberdaya alam / sumber produksi
b. Banyaknya penduduk
c. Kemampuan menyelenggarakan teknik produksi

Rumus :



Keterangan :
K = tingkat kemakmuran
A = sumberdaya alam
T = tingkat penguasaan teknologi
P = penduduk
Kerapatan penduduk optimum akan tercapai jika nilai P
mengakibatkan nilai K yang setinggi-tingginya. Seangkan T sampai taraf
tertentu tergantung pada P, dengan kata lain T dapat maju jika P cukup
besarnya.
SAUVY
Penduduk optimum adalah jumlah penduduk yang paling dapat menjamin
pelaksanaan realisasi suatu tujuan, sehingga tercapai suatu kehidupan
yang layak.
THOMPSON
Penduduk optimum juga dipengaruhi oleh faktor non ekonomis, seperti :
kesejahteraan umum lamanya hidup, besarnya jumlah keluarga yang ideal,
pelestarian sumberdaya alam, pertahanan, faktor spiritual, kultural dan
estetika.

4. Teori Transisi Demografi
Didasarkan atas pengalaman historis yang sebenarnya
Tokoh-tokoh ;
Proses perkembangan penduduk secara historis melampauibeberapa fase,
yakni :
1. Pra Transisi (Pretransitional)
Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan kematian tinggi bersamaan dengan fase
perkembangan masyarakat yang tradisional agraris, unsur
industrialisasi belum berpengaruh
2. Transisi (Transitional)

Universitas Gadjah Mada
Ciri ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian menurun (tingkat kematian
lebih rendah).
Fase ini dibagi menjadi tiga :
1) Permulaan.transisi (early transitional)
Ciri-ciri : tingkat kelahiran tetap tinggi, tingkat kematian menurun,
bersamaan dimulainya industrialisasi, pengetahuan medis mulai
maju, perawatan kesehatan dan perbaikan gizi meningkat.
2) Pertengahan transisi (Midtransitional)
Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian mulai turun (tingkat
kematian lebih cepat), masyarakat mengalami industrialisasi / modernisasi.
3) Akhir transisi (Late-transitional)
Ciri-ciri ; tingkat kelahiran turun, tingkat kematian lebih rendah.dari kondisi
semula.
3. Pasca Transisi (Post-Transitional)
Ciri-ciri : tingkat kelahiran dan tingkat kematian rendah, hampir semuanya
mengetahui dan mempraktekkan cara-cara kontrasepsi. Pertumbuhan
penduduk amat rendah dalam jangka waktu yang panjang.

LANDRY
Faktor ekonomi yang paling berpengaruh terhadap penduduk adalah masalah
produktivitas.
Untuk mengetahui masalah produktivitas terlebih dahulu harus diketahui tiga tahap
(regimes) ekonomis, yaitu :
1. Tahap primitif
Fertilitas tidak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, tetapi faktor ekonomi
mempengaruhi mortalitas. Selanjutnya mortalitas berpengaruh terhadap
pertumbuhan penduduk
2. Tahap Intermediate
Faktor ekonomis mempengaruhi fertilitas
3. Tahap Modern
Tingkat kelahiran menurun karena kesadaran penduduk untuk membatasi
kelahiran, dan meningkatkan kondisi kehidupannya.
Universitas Gadjah Mada
Bahan Bacaan :
Mantra, Ida bagus, Pengantar Studi Demografi, Nurcahaya, Yogyakarta, 1985
Munir, Rozy, Teori-Teori Kependudukan, Bina Aksara, Jakarta, 1986
Rusli, Said, Pengantar Ilmu Kependudukan, LP3ES, Jakarta, 1989
Todaro, Michael P., Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Erlangga, Jakarta, 1995

Anda mungkin juga menyukai