i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
1
BAB 1. PENDAHULUAN
20%
0%
Indonesia Malaysia Thailand Singapura
5,00%
0,00%
SD SMP SMA Universitas Diploma
Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2020,
mengenai tingkat pengangguran terbuka berdasarkan pendidikan tertinggi yang
ditamatkan, lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling banyak mengalami
pengangguran mencapai 8,49 persen. Seorang dengan tamatan SD mengalami
pengangguran mencapai 2,64 persen, sementara tamatan SMP mengalami tingkat
pengangguran mencapai 5,02 persen. Tamatan SMA mengalami tingkat
pengangguran mencapai 6,77 persen. Tamatan Diploma dan Universitas mencapai
6,76 persen dan 5,73 persen. [6].
Oleh karena itu, untuk mendukung perekonomian masyarakat sekaligus
mengatasi permasalahan sampah plastik yang menumpuk, dibuatlah Bank sampah
bersubsidi dimana sampah plastik yang telah disetorkan oleh masyarakat akan
langsung ditampung ke tempat pengolahan sampah plastik agar bisa diproses
menjadi bahan bakar. Yang membedakan Bank sampah bersubsidi ini dengan bank
sampah lainnya yaitu nilai jual yang disetor lebih tinggi dibandingkan di tempat
lain, para penyetor juga bisa memilih tabungan sampah plastiknya akan menjadi
tabungan uang atau menjadi subsidi bahan bakar. Dengan adanya Bank sampah
bersubsidi ini, diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan serta menambah
pendapatan yang sangat membantu masyarakat ekonomi kebawah.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari dibuatnya sistem ini diantaranya sebagai berikut:.
1) Mengatasi permasalahan sampah terutama sampah plastik yang ada di
Indonesia.
2) Membuka lapangan pekerjaan dan membuat masyarakat memiliki
pandangan mengenai sampah plastik sebagai peluang meningkatkan
pendapatan.
1.2.2 Manfaat
Dari sistem yang akan kami buat ini, alat ini memiliki beberapa manfaat
diantaranya sebagai berikut:
1) Mendapatkan sumber energi alternatif baru.
2) Membantu perekonomian masyarakat luas, karena dapat memperluas
lapangan pekerjaan serta dapat menambah pendapatan sehingga sangat
membantu masyarakat terutama masyarakat ekonomi kebawah.
4
BAB 2. GAGASAN
Bank Sampah Bersubsidi yang kita tawarkan ini juga memiliki sistem baru,
dimana akan diberikan opsi subsidi kepada masyarakat yang akan menyetorkan
sampahnya berupa tabungan uang ataupun tabungan minyak serta menyediakan
petugas Bank Sampah Bersubsidi untuk mengangkut limbah plastik yang ada di
setiap rumah warga, apabila ada warga masyarakat yang tidak bisa datang langsung
ke tempat Bank Sampah Bersubsidi. Setelah sampah plastik sudah berada di Bank
Sampah Bersubsidi, sampah plastik akan langsung dikirimkan ke tempat
pengolahan sampah agar dapat diproses menjadi bahan bakar.
2.3 Pihak-Pihak Yang Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
Tabel 2.1 Pihak-pihak Yang Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
BAB 3. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
[1] Kholidah dkk, 2018; Dokhikhah dkk, 2015; Trihadiningrum dkk, 2006. Jurnal
Pemanfaatan Limbah Plastik Sebagai Bahan Baku Pembuatan Bahan Bakar
Alternatif. Jurnal Litbang Vol. XIV, No.1 Juni 2018: 56-67.
[2] Thorat dkk, 2013. Bab I Jurnal Pemanfaatan Limbah Plastik Menjadi Bahan
Bakar Menggunakan Metode Pirolisis. Universitas Gadjah Mada.
[3] Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, 2013.
Wacana Pengembangan Sumber Energi Alternatif dari Sampah Plastik.
Bank Sampah Bersubsidi yang kita tawarkan ini juga memiliki sistem baru,
dimana akan diberikan opsi subsidi kepada masyarakat yang akan menyetorkan
sampahnya berupa tabungan uang ataupun tabungan minyak serta menyediakan
petugas Bank Sampah Bersubsidi untuk mengangkut limbah plastik yang ada di
setiap rumah warga, apabila ada warga masyarakat yang tidak bisa datang langsung
ke tempat Bank Sampah Bersubsidi. Setelah sampah plastik sudah berada di Bank
Sampah Bersubsidi, sampah plastik akan langsung dikirimkan ke tempat
pengolahan sampah agar dapat diproses menjadi bahan bakar.