Anda di halaman 1dari 5

Tugas karya non fiksi – esai

Sejak paruh pertama 2020 Indonesia dan hampir seluruh negara didunia menghadapi
pandemi covid-19 yang meluluhlantakkan segala sektor kedamaian negara. Covid-19 atau
disebut Coronavirus merupakan virus yang dapat menular secara cepat dan dapat menyebabkan
kematian dalam setiap waktu. Penyebaran virus ini pertama kali berasal dari Wuhan, China dan
mulai tersebar diseluruh dunia akibat adanya kontak langsung antara penderita dengan orang
lain. WHO sebagai Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan status Covid-19 sebagai
pandemi global pada tanggal 11 Maret2020. Sedangkan di Indonesia sendiri, Presiden Joko
Widodo telah mengumumkan bahwa di Indonesia sudah tercatat 2 orang yang terpapar virus
corona dengan status positif pada tanggal 2 Maret 2020.

Berita tersebut sontak membuat seluruh masyarakat panik dan ketakutan serta melakukan
berbagai upaya untuk terhindar dari penyebaran virus tersebut. Oleh sebab itu, Presiden Joko
Widodo secara tegas menghimbau masyarakat untuk melakukan physical distancing atau work
from home (WFH) untuk memutus rantai persebaran Covid-19.Di indonesia sendiri sangat terasa
dampaknya terhadap perekonomian. Dari awal dijalankannya PSBB, hingga berpindah ke era
new-normal, sektor keuangan negara belum juga pulih. Bahkan, aksi kriminal pun meningkat
seiiring dengan menurunnya ekonomi masyarakat. Tingkat pendidikan pun menurun akibat
sekolah yang menggunakan sistem daring.

Dapat dilihat bahwa pemerintah sudah melakukan beberapa upaya untuk menanggulangi
dampak akibat pandemi ini. Namun, apa boleh buat, kedamaian masih belum muncul ditengah
masyarakat. Suasana dan keadaan sosial ekonomi belum pulih seperti semula. Angka positif
covid-19 dan angka kematian akibat covid-19 pun masih bertambah, tentunya semakin
memperburuk keadaan indonesia. Untuk itu, sangat besar harapan bangsa untuk para pemuda
bergerak membangkitkan kembali kehidupan bangsa.

Salah satu agen perubahan bangsa yaitu mahasiswa. Mahasiswa yang digadang-gadang
kan sebagai agent of change tentunya harus bergerak dan ikut serta dalam pergerakan nasional.
Mahasiswa sebagai agent of change dan agent of social control berperan penting dalam
menengahi permasalahan Covid-19 saat ini. Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang
tidak dapat dilepaskan dari dinamika suatu bangsa. Mahasiswa telah menjadi catatan sejarah
dalam perubahan kehidupan suatu bangsa. Meskipun perubahan terus terjadi seiring berjalannya
waktu, keberadaan mahasiswa dengan semangat dan idealismenya akan terus bergerak. Dalam
sejarah Indonesia sendiri, mahasiswa telah menjadi pendorong dan penggerak lahirnya Orde
Baru dan Era Reformasi.

Mahasiswa dengan kemampuan dan akhlak mulianya diharapkan dapat menjadi generasi
penerus yang dapat menggantikan generasi lama demi memajukan kesejahteraan bangsa. Jika
dahulu mahasiswa bergerak untuk masalah yang terlihat, saat ini mahasiswa dihadapkan dengan
masalah yang tidak terlihat namun memberikan dampak yang pasti, yaitu penyebaran Covid-19.
Kondisi yang membuat keadaan Indonesia semakin terpuruk pada berbagai aspek kehidupan. Di
sinilah mahasiswa dan potensinya dituntut untuk bergerak cepat selain mengenal bahaya Covid-
19, penentuan strategi yang efektif untuk memutus krisis pada masyarakat akibat pandemi
Covid-19 sangat diperlukan. Mahasiswa yang menempati posisi di antara pemerintah dan
masyarakat berperan untuk menjembatani dan menangani permasalahan-permasalah yang tidak
dapat ditangani secara langsung oleh pemerintah kepada masyarakat.

Mahasiswa sebagai kaum muda berpeluang besar dan sangat dibutuhkan dalam
berkontribusi pada penanganan Covid-19. Mahasiswa dapat berperan sebagai relawan maupun
penyampai aspirasi atau edukasi kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Mahasiswa juga dapat bergabung dalam berbagai gerakan-gerakan penanganan Covid-19 di
daerah sekitar. Hal-hal tersebut dapat dilakukan mahasiswa untuk mengisi waktu luang di tengah
kuliah online dan karantina wilayah. Sehingga, dengan menggabungkan diri untuk turut serta
mengambil peran dalam masyarakat akan menghindarkan mahasiswa dari kegiatan-kegiatan
tidak bermanfaat atau berdampak buruk bagi dirinya dan orang lain. Mahasiswa dapat
memberikan pemahaman pada masyarakat Indonesia tentang informasi valid mengenai virus
corona dan New Normal. Hal ini dibutuhkan agar Masyarakat terhindar dari hoax tentang
pandemi ini.

Menyebarkan informasi tentang New Normal secara masif diharapkan menjangkau


masyarakat lebih luas untuk lebih memahami tentang pandemi ini. Sebagai Mahasiswa, kita
bahkan bisa memulai menyebarkan informasi yang valid tentang virus corona dan New Normal
lewat social media.New Normal ini ibarat dua sisi pisau yang kalau tidak dijalankan dengan baik
justru akan memperburuk kondisi masyarakat. New normal bisa saja menjadi bumerang bagi
Indonesia yang menyebabkan virus corona tetap menyebar dan kasus meningkat. Oleh karena
itu, kita sebagai Mahasiswa bisa turut serta membantu dengan memberikan pemahaman yang
baik tentang Covid-19 atau New Normal, bisa dimulai dari orang-orang terdekat, keluarga atau
tetangga.

Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa :

1. Mahasiswa dapat menjadi penyalur suara dan aspirasi rakyat kepada pemerintah
setempat.

2. Menjadi relawan sosial untuk aksi sosial seperti penggalangan dana, pembagian
masker gratis, pembagian handsanitizer gratis serta menyediakan sarana cuci tangan
atau sejenis ditempat umum atau pusat kegiatan.

3. Memberikan edukasi ke masyarakat menggunakan berbagai platform yang tersedia


seperti sosial media, maupun poster edukasi yang bisa disebarluaskan.

4. Mengedukasi masyarakat dalam menanggapi berbagai isu terkait covid-19 untuk


mencegah terjadinya penyebaran hoax.

5. Membantu UMKM setempat yang terdampak untuk mempromosikan atau berbagai


kegiatan yang dapat menunjang kembali berdirinya UMKM ini.

6. Bersama – sama menyuarakan sikap entrepreneur untuk generasi muda agar dapat
berpenghasilan saat pandemi ini.

7. Mendukung program pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran covid-19 ini.

Sebagai Mahasiswa, kita bisa menyikapi New Normal ini dengan mendukung atau
menentangnya. Menurut penulis, hal tersebut kembali lagi pada perspektif masing-masing karena
New Normal punya sisi negatif dan positifnya. Akan tetapi, yang perlu ditekankan disini,
terlepas mendukung atau menentangnya, Mahasiswa bisa membantu mengatasi pandemi ini
dengan melakukan tiga peran yang telah disebutkan diatas. Mulai dari diri sendiri, dari hal kecil,
terapkan protokol pencegahan COVID.

Keberhasilan menghadapi virus corona dapat dicapai dengan kerjasama antar masyarakat
dan tenaga kesehatan. Masyarakat bisa dengan disiplin menjalani protokol kesehatan dan tenaga
kesehatan menangani pasien COVID yang sedang terjadi. Dengan itu, penulis berharap angka
kejadian kasus dan kematian akibat virus corona akan turun secepatnya dan pandemi segera
berakhir.
DAFTAR PUSTAKA

Asmara, C. G. Apa Itu New Normal & Bagaimana Protokolnya Menurut Jokowi? CNBC
Lifestyle. Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20200527123623-33-
161189/apa-itu-new-normal-bagaimana-protokolnya-menurut-jokowi.

Fajar, W. H. Mengenal Konsep New Normal. Portal Informasi Indonesia. Retrieved from
https://indonesia.go.id/ragam/komoditas/ekonomi/mengenal-konsep-new-normal.

CNN Indonesia. (2020, May 28). Nadiem Akan Umumkan Pembukaan Sekolah, Mayoritas
Masih PJJ. Retrieved from https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200528170031-20-
507719/nadiem-akan-umumkan-pembukaan-sekolah-mayoritas-masih-pjj.

Anda mungkin juga menyukai