Anda di halaman 1dari 4

TR-7

Konsep dan Peranan Geografi dalam Pembangunan

Geografi Pembangunan adalah cabang disiplin ilmu geografi yang mempelajari ataupun
mengkaji keterkaitan antara proses pembangunan suatu wilayah dengan kondisi alam serta
penduduk wilayah tersebut.  Geografi pembangunan mempelajari aspek keruangan geografi
(alam semesta dengan segala isinya). Geografi pembangunan diperlukan untuk menyusun
rancangan atau perencanaan pembangunan suatu wilayah. Memperhatikan aspek geografi dalam
pembangunan berarti memperhatikan keselarasan kebijakan mengelola alam dan hubungannya
dengan manusia sehingga tidak terjadi kerusakan alam yang justru merugikan manusia. Peranan
geografi dimanfaatkan dalam aspek keruangan dalam suatu wilayah dalam menyusun rancangan
dan perencanaan pembangunan wilayah yang bersangkutan seperti dalam tata guna lahan,
geografi dapat melakukan organisasi keruangan (spatial organization). Data geografi membantu
perencanaan dalam menganalisis persentasi pembagian ruang dalam suatu wilayah seperti berapa
persen untuk pemukiman, industri, perkantoran, lahan konservasi, perkebunan, menganalisis
daerah rawan bencana, dan lain-lain. Selain dapat menganalisis persentasi pembagian ruang
dalam suatu wilayah, data geografi juga dapat digunakan untuk menentukan lokasi ideal untuk
pembagian ruang tersebut.

Lingkup Geografi dalam Pembangunan

Definisi pembangunan dalam geografi adalah usaha untuk memperbaiki kondisi kehidupan
masyarakat yang dilakukan oleh suatu wilayah tertentu yang memperhatikan segala aspek
kehidupan masyarakat.Ada tiga unsur dalam setiap usaha pembangunan yang saling terkait dan
saling mendukung terlaksananya pembangunan, yaitu:

1. Manusia,

2. Sumberdaya alam dan energi,

3. Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan lingkungan.

Setiap tahap pembangunan bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.


Untuk mencapai tujuan tahapan tersebut, pembangunan memiliki prinsip-prinsip berupa
keterkaitan ekologi, keterkaitan budaya, memperhatikan sumberdaya (potensi) daerah atau
wilayah, partisipasi masyarakat, pemerataan (equity), keterpaduan (interdependency),
keseimbangan, keserasian, dan efisiensi. Selain itu, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan
dalam pembangunan yaitu:

 Pengaruh lingkungan. setiap lingkungan memiliki karakteristik masing-masing


khususnya mengenai potensi dan kelemahannya. Karena itu, memperhatikan lingkungan
sangat memiliki andil besar dalam pembangunan.
 Orientasi Pembangunan. Idealnya, pembangunan harus berorientasi ke masa depan, sebab
pada dasarnya pembangunan atau pengembangan wilayah adalah proses dimana lingkungan
sebagai sumberdaya dipersiapkan untuk lebih ditingkatkan pemanfaatannya untuk masa
sekarang dan masa yang akan datang;
 Cita-cita masayarakat. Pembangunan atau pengembangan wilayah tidak terlepas dari
nilai-nilai kehidupan masyarakat. Karena itu, setiap upaya pembangunan wilayah idealnya
selaras dengan cita-cita masyarakat dan seimbang dengan keadaan atau kondisi lingkungan.

Ruang lingkup disiplin ilmu geografi dalam pembangunan mencakup kegiatan penelitian
perencanaan, analisis dan evaluasi. Disiplin ilmu geografi berusaha meneliti dan
mendeskripsikan seluruh fenomena geografi, menganalisis dampak, dan mengevaluasi hasil
pembangunan. Ruang lingkup geografi terbagi tiga yaitu:

1. Distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia dengan aspek-aspek keruangan
permukiman penduduk.
2. Studi perbedaan area (wilayah), berupa hubungan timbal balik antara masyarakat dengan
lingkungan fisiknya.
3. Analisis wilayah secara spesifik dan kerangka kerja regional.

Pendekatan Pembangunan dalam kajian Geogafi

Dalam menelaah persoalan keruangan, geografi memiliki tiga pendekatan utama yaitu:

1. Pendekatan Analisis Spasial (keruangan), yaitu pendekatan yang mengkaji persebaran


dan penggunaan ruang.
2. Pendekatan Analisis Ekologis yaitu pendekatan yang mengkaji konsep ekosistem dan
mempelajari organisme hidup (manusia, hewan dan tumbuhan) serta lingkungan
(litosfer, hidrosfer, dan atmosfer).
3. Pendekatan Analisis Komplek Regional yaitu pendekatan ini adalah gabungan dari
pendekatan 1 dan 2. Pendekatan Analisis Komplek Regional digunakan untuk menelaah
fenomena geografis yang memiliki tingkat kerumitan tinggi karena banyaknya variable
multidimensi yang harus diperhatikan seperti ekonomi, sosial, budaya, politik dan
keamanan.

Pembangunan Berkelanjutan
  Pembangunan berkelanjtan sangat penting diterapkan di Indonesia,karena prinsip pembangunan ini
sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia, yaitutercappainya msyarakat adil makmur. Pembangunan
berkelanjutanmenggunakan prinsip ekologis (alam adalah titipan dari anak cucu,
sehingga jangan dirusak); prinsip ekonomi (meningkatkan daya beli rakyat), prinsipsosial (adil
bagi seluruh rakyat Indonesia). Peran geografi dalam konsep inisangat nyata, baik pada pemahaman
ekologis, maupun pada kriteria yanglainnya. Sejak dulu diawal pembangunan, kita mengenal usaha untuk
meraihkesejahteraan rakyat dengan cara eksploitasi SDA terutama hasil tambangminyak dan batuan (coklat);
kemudian kesejahteraan beralih bertumpu ke arahhutan (hijau), dan kini usaha tersebut mendasarkan
pada konsep ekonomi biru(blue economy), yang dicetuskan oleh Gunter Poly.Sunoto (2013)
mengemukakan bahwa ssensi dari konsep tersebut adalah :
Cara kerja ekosistem dijadikan model Blue Economy, yaitu seperti airmengalir dari gunung
membawa nutrien dan energi untuk memenuhikebutuhan dasar kehidupan seluruh makhluk
hidup dan tanaman -- limbah darisesuatu menjadi makanan bagi yang lain, limbah dari satu
proses menjadi bahan baku/sumber energi bagi yang lain.

.Ekosistem selalu bekerja menuju tingkat efisiensi lebih tinggi untukmengalirkan


nutrien dan energi tanpa limbah untuk memenuhi kebutuhandasar bagi semua kontributor.Keberlanjutan
diraih dengan efisiensi sumberdaya alam, tanpa limbah - tidakada sisa untuk limbah: limbah dari satu
proses menjadi bahan baku dari prosesproduksi yang lain, kepedulian sosial: lebih banyak hasil-lebih
banyakpenyerapan tenaga kerja-lebih banyak peluang bagi orang miskin, sistemproduksi siklus
(non linier) dengan prinsip generasi dan regerasi inovasi tanpa batas. 
Prinsip konsep ini adalah 

(1) meningkatkan efisiensi SDA dan nilaiekonomi untuk kesejahteraan masyarakat,

(2) meningkatkan aktivitas ekonomidengan konsep pembangunan berkelanjutan,

(3) meningkatkan aksesibilitasmasyarakat lokal terhadap sumberdaya ekonomi,

(4)mendorong berkembangnya investasi inovatif dan kreatif untuk peningkatan efisiensi da
nnilai tambah sumberdaya alam,

(5) mengembangkan system pengelolaan SDAsecara seimbang antara pemanfaatan dan pelestarian
lingkunganKonsep ini, produksi tanpa limbah, nampaknya sesuai dengan harapankita, pembangunan
yang ramah ingkungan, efisien resources danmemberdayakan rakyat banyak, rantai produksi
melibatkan banyak orang,menuju sejahtera.

Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/10631178/GEOGRAFI_UNTUK_PEMBANGUNAN, diakses pada


10 2018 oktober pukul 22.30

https://id.wikipedia.org/wiki/Geografi_pembangunan, diakses pada 10 oktober 2018 pukul 22.50

http://erwingeograf.blogspot.com/2012/02/geografi-dalam-pembangunan-di-
indonesia.html,diakses pada 10 oktober 2018 pukul 23.05

Anda mungkin juga menyukai