Anda di halaman 1dari 21

BAHAYA NARKOBA PADA GENERASI MUDA DI KOTA KENDARI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia

OLEH:

MARSABRI SETIAWAN BONE


A1I121060

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya hanturkkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul”Bahaya Narkoba Pada Generasi Muda Di Kota Kendari”untuk
memenuhi tugas bahasa Indonesia.

Pada makalah ini akan membahas bagaimana bahaya-bahaya narkoba


terhadap generasi muda khususnya di Kota Kendari dan pencegahannya.Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada pembaca
mengenai bahaya narkoba.

Dalam penyusunan makalah ini,saya menyadari bahwa hasil makalah ini


masih jauh dari kata sempurna Sehingga saya selaku penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian.Akhir
kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan
masyarakat Indonesia umumnya.

Kendari,13 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1

1.3 Tujuan..............................................................................................2

1.4 Manfaat............................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................3

2.1 Pengertian Narkoba .......................................................................3

2.2 Jenis-Jenis Narkoba........................................................................5

2.3 Bahaya Narkoba..............................................................................9

2.4 Pencegahan Narkoba.....................................................................11

BAB III PEMBAHASAN...........................................................................14

3.1 Penyalahgunaan Narkoba di Kota Kendari……………………….14

BAB IV PENUTUP.....................................................................................17

4.1 Kesimpulan....................................................................................17

4.2 Saran..............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Narkoba dan psikotropika merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di


bidang pengobatan,pelayanan kesehatan,dan pengembangan ilmu pengetahuan
dan pada sisi lain dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat merugikan
apabila dipergunakan tanpa pengendalian dan pengawasan yang ketat.Zat-zat
narkotika yang semula diajukan untuk kepentingan pengobatan namun sekarang
ini narkoba banyak disalahgunakan.Beberapa jenis narkoba yang sering di salah
gunakan di masyarakat adalah sabu-sabu,kokain,ekstasi,heroin dan marijuana.

Penyalahgunaan narkoba banyak terjadi di kalangan remaja,hal ini terjadi


karena faktor pergaulan bebas yang terjadi dalam masyarakat. Narkoba dapat
memberikan dampak buruk terhadap perkembangan generasi muda di Indonesia
yang dimana narkoba sekarang ini telah menyebar luas baik perkotaan maupun
pedesaan tak terkecuali Kota Kendari.Sekarang ini di Kota Kendari penyebaran
narkoba lagi marak-maraknya terutama di kalangan mahasiswa dan remaja tanpa
mereka ketahui dampak buruk yang ditimbulkan dari penyalahgunaan
narkoba.Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai dampak buruk dari narkoba
serta kurangnya pengawasan dari aparat hukum sehingga penyebaran narkoba di
Kota Kendari sangat mudah menyebar luas.Masalah narkoba perlu perhatian
khusus dari pemerintah Kota Kendari dalam hal pengawasan dan penegasan
hukum-hukum mengenai narkoba.

1.2 Rumusan Masalah

a.Bagaimanakah penyalahgunaan narkoba di Kota Kendari?

1
1.3 Tujuan

a.Untuk mengetahui penyalahgunaan narkoba di Kota Kendari

1.4 Manfaat

a.Pembaca dapat mengetahui dampak buruk dan bahaya narkoba

b.Dapat meningkatkan kesadaran pembaca tentang bahaya narkoba

c.Pembaca dapat mengetahui cara pencegahan penyalahgunaan narkoba

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Narkoba

Menurut BNN. Narkoba adalah singkatandari Narkotika dan obat/bahan


berbahaya. Dalam istilah lain yang diterangkan oleh kementrian kesehatan
Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika, dan zat adiktif. Dari kedua istilah ini baik "narkoba" "napza" semua
mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki resiko kecanduan
bagi pengunanya.

Pengertian narkoba menurut para ahli

Pengertian narkoba menurut Kurniawan (2008). Narkoba adalah Zat kimia


yang dapat mengubah psikologi seperti perasaan, fikiran, suasana hati serta
prilaku jika masuk kedalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum,
dihirup, suntik, intravena dan lain sebagainya.

Pengertian narkoba menurut Jackobus (2005). Narkoba adalah zat atau obat
yang berasal dari tanaman dan bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Pengertian narkoba menurut Ghoodse (2002). Narkoba adalah zat kimia


yang dibutuhkan untuk merawat kesehatan, ketika zat tersebut masuk kedalam
organ tubuh maka terjadi satu atau lebih perubahan fungsi didalam tubuh. lalu
dilanjutkan lagi ketergantungan secara fisik dan psikis pada tubuh, sehingga bila
zat tersebut dihentikan pengkonsumsiannya maka akan terjadi gangguan secara
fisik dan psikis.

3
Pengertian narkoba menurut Wresniwiro (1999). Narkoba adalah zat atau
obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau pembiusan, karena zat-zat
tersebut bekerja mempengaruhi saraf sentral.

Pengertian narkoba menurut Wartono (1999). Narkoba adalah dampak yang


ditimbulkan antaralain dapat berupa gangguan konsentrasi dan penurunan daya
ingat bagi pemakai, sedangkan dampak sosialnya dapat menimbulkan kerusuhan
di lingkunan keluarga yang menyebabkan hubungan pemakai dengan orang tua
menjadi renggang, serta menimbulkan perilaku yang tidak diinginkan seperti
pencurian atau penodongan.

Pengertian narkoba menurut Ikin A.Ghani, Narkoba adalah berasal dari kata
Narkon yang berasal dari bahasa yunani yang artinya beku dan kaku. Dalam ilmu
kedokteran juga dikenal istilah Narcoseatau Narcicis yang berarti membiuskan.

Pengertian narkoba menurut Soerdjono Dirjosisworo, Narkoba adalah zat


yang bisa menimbulkan pengaruh tertentu bagi yang menggunakannya dengan
memasukkan kedalam tubuh, pengaruh tersebut bisa berupa pembiusan,
hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat dan halusinasi atau timbulnya
khayalan-khayalan. Sifat-sifat tersebut yang diketahui dan ditemukan dalam dunia
medis bertujuan dimanfaatkan bagi pengobatan dan kepentingan manusia
dibidang pembedahan, untuk menghilangkan rasa sakit dan lain-lain.

Pengertian narkoba menurut Smith Kline dari French clinical (1968).


Narkoba adalah zat-zat atau obat yang dapat mengakibatkan ketidaksadaran atau
pembiusan dikarenakan zat-zat tersebut bekerja mempengaruhi susunan saraf
sentral. Dalam definisi ini sudah termasuk jenis candu dan turunan candu
(morphine, codein, heroine) dan candu sintesis (Meperidinedan Metadone).

Pengertian narkoba menurut B. Simanjuntak, Narkoba berasal dari kata


"Narcissus" sejenis tumbuh-tumbuhan yang mempunyai bunga yang dapat
membuat orang menjadi tak sadar.

4
2.2 Jenis-Jenis Narkoba

Menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal


dari tanaman ataubukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dandapat menimbulkan
ketergantunganNarkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi:

Golongan I

Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan


ilmupengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.

Golongan II

Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir


dandapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan sertamempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin.

Golongan III

Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi


dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein.

Menurut UU RI No 5 / 1997, Psikotropika adalah: zat atau obat, baik


alamiah maupun sintetisbukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui
pengaruh selektif pada susunan sarafpusat yang menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan:

Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu


pengetahuan dantidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.

5
Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan
dalan terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Amphetamine.

Golongan III: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan


dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.

Golongan IV: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas


digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh:
Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM).

Zat Adiktif Lainnya

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar narkotika meliputi:Minuman Alkohol,mengandung etanol etil
alkohol, yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat, dan sering menjadi
bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam kebudayaan tertentu. Jika
digunakan bersamaan dengan Narkotika atau Psikotropika akan memperkuat
pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia.

Ada 3 golongan minuman beralkohol:

a. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir)

b. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)

c. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House, Johny


Walker) Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap
berupa senyawa organik yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah
tangga, kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah:
Lem, Tiner, Penghapus Cat Kuku, Bensin.Tembakau, pemakaian tembakau yang

6
mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam upaya penanggulangan
Narkoba di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja,
harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering

menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang berbahaya.

Di dalam masyarakat Narkoba yang sering disalahgunakan adalah:

1. Opiada, terdapat 3 golonagan besar:

a. Opioda alamiah (Opiat): Morfin, Opium, Codein.

b. Opioda semisintetik: Heroin / putauw, Hidromorfin.

c. Opioda sintetik: Metadon.

2. Kokain

Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut
Nama jalanan: koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara
pemakainnya: membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus
diatas permukaan kaca atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup
dengan menggunakan penyedot seperti sedotan atau dengan cara dibakar bersama
dengan tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka
pada sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek pemakain kokain: pemakai akan
merasa segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya diri, dan dapat
menghilangkan rasa sakit dan lelah.

3. Kanabis

Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang.


Berasal dari tanaman kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan:
dihisap dengan cara dipadatkan menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa
rokok. Efek rasa dari kanabis tergolong cepat, pemakai cenderung merasa lebih

7
santai, rasa gembira berlebihan (euphoria), sering berfantasi/menghayal, aktif
berkomunikasi, selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut dan
tenggorokan.

4. Amphetamine

Nama jalanan: seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk
bubuk warna putih dan keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara
dihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis
Amphetamine: MDMA (methylene dioxy methamphetamine) Nama jalanan: Inex,
xtc. Dikemas dalam bentuk tablet dan capsul.Metamphetamine ice, nama jalanan:
SHABU, SS, ice. Cara pengunaan dibakar dengan mengunakan alumunium foil
dan asapnya dihisap atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang
khusus (boong).

5. Lysergic Acid

Termasuk dalam golongan halusinogen. Nama jalanan: acid, trips, tabs,


kertas. Bentuk: biasa didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil
sebesar seperempat perangko dalam banyak warna dan gambar. Ada juga yang
berbentuk pil dan kapsul. Cara penggunaan: meletakan LSD pada permukaan
lidah, dan bereaksi setelah 30 – 60 menit kemudian, menghilang setelah 8-12 jam.
Efek rasa: terjadi halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga timbul obsesi
yang sangat indah dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan
penggunaanya paranoid.

6. Sedatif-hipnotik (benzodiazepin)

Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur).
Nama jalanan: Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian:
dengan diminum, disuntikan, atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang
medis untuk pengobatan pada pasien yang mengalami kecemasan, kejang, stress,
serta sebagai obat tidur.

8
7. Solvent/Inhalasi

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol,
Lem, Isi korek api gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya
digunakan dengan cara cobacoba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang
kurang mampu. Efek yang ditimbulkan: pusing, kepala berputar, halusinasi
ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati

2.3 Bahaya Narkoba

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati
dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis


narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis
maupun sosial seseorang.

Dampak Fisik:

1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi,


gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi .

2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi


akut otot jantung, gangguan peredaran darah

3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim

4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,


kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru

9
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur

6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti:


penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual

7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain


perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)

8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum


suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C,
dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya

9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu
konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis
bisa menyebabkan kematian

Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.


2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.

10
Dampak fisik, psikis dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik
akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat
(tidak mengkonsumsi obat pada waktunya) dan dorongan psikologis berupa
keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejata fisik
dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk
membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dll.

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara masa anak-anak


dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja
akan membentuk perkembangan diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah
bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan
hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan
gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan
itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong
menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba
yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat
lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan
HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba
melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang
sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS.
Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa.

2.4 Pencegahan Narkoba

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah


sewajibnya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya

11
yang lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah melakukan kerja sama dengan
pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau
mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin

Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan


memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya
penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang
tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan
kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam
lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang
mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua,
harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat
menjerat anak-anak yang masih rentan akan pengaruh budaya asing.

Banyak hal yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan
narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba.
Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :

a. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,


penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga,
dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada
tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui
berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.

b. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya


penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal
(initialintake)antara 1 – 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental,
dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk
melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

12
c.Tersier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan
dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara
3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase
sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya
berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan,
mengembangkan kegiatan alternatif, dll.

13
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penyalahgunaan Narkoba di Kota Kendari

Ancaman peredaran gelap maupun penyalahgunaan narkotika semakin


meluas di berbagai daerah di Indonesia, tidak terkecuali di kota Kendari. Tidak
dapat dihindari bahwa peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika
menimbulkan kerugian yang besar setiap tahunnya bagi negara dan masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan kepada negara meliputi beban anggaran yang
harusdikeluarkan untuk membiayai usaha pencegahan dan penanggulangan
kejahatannarkotika (dalam arti luas), berkurangnya kewibawaan pemerintah
(negara) dimatawarganya serta menimbulkan gangguan terhadap ketertiban dan
keamananmasyarakat dan bangsa. Sementara dampak untuk masyarakat berupa
kerusakanjasmaniah dan rohaniah, hilangnya nyawa, hancurnya ekonomi serta
perasaanketakutan yang mengganggu mereka (Reksodiputro, 2020).

Kasus tindak pidana narkotika selama pandemi Covid-19 melanda atau


sepanjang tahun 2020 sampai dengan Mei 2021. Pada tahun 2020tindak pidana
narkotika yang terjadi di kota Kendari melonjak hingga hampir 300%dengan
jumlah kasus sebanyak 102 kasus. Kasus tersebut terdiri dari 93 kasusnarkotika
jenis shabu-shabu, 8 kasus narkotika jenis PCC dan 1 kasus narkotika jenis ganja.
Barang bukti yang berhasil diamankan pada pengungkapan kasus tindak pidana
narkotika pada tahun 2020 yaitu sebanyak 593 paket shabu dengan berat 1224,92
gram, 498 butir pil PCC seberat 301,58 gram serta 2 paket ganja dengan berat
1,06 gram. Sementara itu, pada tahun 2021 sampai dengan bulan Mei telah terjadi
kasustindak pidana narkotika sebanyak 64 kasus yang terdiri dari 62 kasus
narkotika jenis shabu-shabu dan masing-masing 1 kasus narkotika jenis ganja dan

14
Narkotika jenis sinte. Barang bukti shabu yang berhasil diamankan lebih besar
dibandingkan pada tahun 2020 yakni 526 paket shabu seberat 1783,17 gram serta
2 batang linting sinte seberat 0.44 gram dan 1 paket ganja seberat 1,34 gram.

Baik shabushabu maupun ganja merupakan narkotika golongan I


berdasarkan UndangUndang Nomor 35 Tahun 2009. Shabu-shabu merupakan
serbuk yang memiliki warna putih kristal yang secara ilmiah bernama
metamfetamina :(+ )-(S)-N, a –dimetilfenetilamina. Sementara itu, tanaman ganja
merupakan tanaman genus cannabis. Hanya saja,banyak disalahgunakan dijadikan
bahan campuran untuk lintingan rokok. Shabu shabu dan ganja merupakan bagian
dari beberapa jenis narkotika yang banyak beredar di masyarakat luas selain
morphin, heroin, kokain, opium dan putauw (Junef, 2017). Sama halnya dengan
Pil PCC (paracetamol, caffeine dan carisoprodol) yang merupakan pil yang
mengandungcarisoprodol yang sering disalahgunakan. Saat ini carisoprodol telah
ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 20 Tahun 2018
tentang Perubahan Penggolongan Narkotika disebutkan bahwa
carisoprodoltermasuk golongan I narkotika (Habibillah, 2019). Sedangkan sinte
merupakan jenis narkotika berbentuk tembakau atau cairan (liquid) rokok elektrik.
Sinte atau biasa disebut tembakau gorilla merupakan ramuan herbal yang
disemprotkan dengan sejenis bahan kimia sintesis yang hasilnya akan menyerupai
efek dari jenis ganja cannabis, apabila dikonsumsi akan mengakibatkan efek
berbahaya bagi kesehatan tubuh dan termasuk kedalam golongan I narkotika
(Candra & Yusa, 2019).

Beberapa contoh kasus kejahatan narkotika yang terjadi di kota Kendari


diantaranya yang terjadi pada tanggal 12 Desember 2019, Kepolisian Resor Kota
Kendari mengamankan 2 (dua) orang pelaku pengedar narkotika di terminal
kedatangan bandara haluoleo dengan barang bukti shabu-shabu seberat 212,42
gram. Contoh lain yakni penangkapan pelaku pengedar narkotika pada tanggal 1

15
Februari 2021 di Kecamatan Wua-wua dengan barang bukti 32 paket narkotika
jenis shabu-shabu seberat 1021 gram. Berdasarkan data kasus tindak pidana
narkotika yang terjadi di kota Kendari sebagaimana diuraikan di atas, kategori
perbuatan melawan hukum yang dilarang dalam Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika yang dilakukan adalah kategori perbuatan
memiliki,menyimpan, menguasai, atau menyediakan narkotika golongan I bukan
tanamandan kategori perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima,menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan
narkotika golongan I serta beberapa kategori perbuatan percobaan atau
permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika. Tidak mudah untuk
mengklasifikasikanpelaku berdasarkan kategori di atas. Apakah pelaku hanya
sebagai penjual, perantara,penerima, pemilik ataupun pemakai. Hal ini disebabkan
karena pelaku kadang jugasebagai penjual, perantara atau penyalahguna
sekaligus.Kasus tindak pidana narkotika yang terjadi di kota Kendari sebagaiman
diuraikan di atas, selain dilakukan oleh orang dewasa, juga terdapat beberapa
kasus yang dilakukan oleh anak. Selain itu, juga terdapat keterlibatan perempuan
dalam tindak pidana narkotika tersebut.

16
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa narkoba adalah zat
berbahaya bagi tubuh yang dapat mengakibatkan kecanduan pada penggunanya
dan narkoba memiliki banyak jenis dan efek negatif sesuai dengan jenisnya.
Dampak negatif dari penggunaan narkoba adalah menurunnya kesehatan bahkan
kematian dan hilangnya kreatifitas dan potensi yang dimiliki oleh pemuda sebagai
generasi penerus.

Penyalahgunaan narkoba dapat dihindari dengan banyak cara dimulai dari


lingkungan keluarga, lembaga pendidikan dan lingkungan sosial. Pentingnya
sosialisai anti narkoba juga dapat memberikan pemahaman dan mencegah sejak
dini dari penggunaan narkoba

4.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena
itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam
penyempurnaan makalah ini.Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya
narkoba, mari kita isi waktu luang dengan kegiatan kegiatan yang bermanfaat
yang dapat meningkatkan kualitas diri kita. Seperti berolahraga, maupun
mengikuti kegiatan berorhganisasi yang dapat mengembangkan kreativitas kita.

Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada
kedua orangtua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan
mereka. Dengan membahagiakan mereka tampa kita sadari kita telah membuka
pintu-pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan
datang.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ilmiah, J., Muhammadiyah, U., Jenis, K., Paku, T., Topografi, B., & Suaka, H.
(2021).Sang pencerah.variable X, 71–84.

Monica Damanik Kelas, R., Mia-, X., & Jasmani Olahraga Dan Kesehatan Sma
Negeri, P. (2020).MAKALAH BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI
MUDA Disusun oleh. Tugas Penjas Narkoba Muhammad Farras Arif
Fadhila. (n.d.).

Anda mungkin juga menyukai