Anda di halaman 1dari 20

PENGARUH KEBERSIHAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA SMAN 2

PADALARANG

Karya Tulis:

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir kelas XII

Tahun Ajaran 2019/2020

Disusun oleh:

Nama : Fitria Roza

Kelas : XII MIPA 6

Nis : 171810197

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI

SMAN 2 PADALARANG

BANDUNG BARAT

2019
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH KEBERSIHAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA SMAN 2 PADALARANG

Oleh :

Nama : Fitria Roza

NIS : 171810197

Kelas : XII MIPA 6

Karya Tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi syarat sebagai salah
satu tugas akhir siswa kelas XII oleh :

Tanggal : Tanggal: Tanggal:

Pembimbing 1 Pembimbing 2 Pembimbing 3

Dra. Yulia Evy Christini Hj. Sunarti, M,Pd Rini Astiani S,Si

Mengetahui,

Wakil kepala Sekolah

Bidang Kurikulum

Agie Ginanjar, S.Pd


LEMBAR PERNYATAAN

Kami menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun sebagai
syarat untuk memenuhi tugas akhir siswa kelas XII SMA Negeri 2 Padalarang ini seluruhnya
merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas
akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan
sesuai dengan norma, kaidah, serta etika akademis.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan hasil
karya kami atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, kami bersedia menerima
sanksi-sanksi dari SMA Negeri 2 Padalarang sesuai peraturan yang berlaku di SMA Negeri 2
Padalarang.

Bandung Barat, (tanggal, bulan, tahun)

Yang membuat pernyataan,

(Fitria Roza )
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul "Pengaruh
Kebersihan Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa SMAN 2 Padalarang".

Penyusunan karya tulis ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk memenuhi tugas akhir siswa
kelas XII SMAN 2 Padalarang Tahun Pelajaran 2019/2020. Dalam penyusunan dari berbagai
pihak oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu.

1. Tuti Kurniawati, M.Pd. Kepala sekolah SMAN 2 Padalarang.

2. Agie Ginanjar, S.Pd. Wakil kepala sekolah bidang kurikulum SMAN 2 Padalarang.

3. Dra. Yulia Evy Christini. Guru pembimbing I dalam mata pelajaran Biologi.

4. Hj. Sunarti, M,Pd. Guru pembimbing II dalam mata pelajaran Indonesia.

5. Rini Astiani S,Si. Guru pembimbing III sebagai wali kelas.

Harapan bahwa karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai Kebersihan Terhadap Konsentrasi Belajar
Siswa.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ilmiah ini masih banyak kekurangan, maka
dari itu penulis bersedia menerima saran dari para pembaca.

Padalarang, November 2019.

DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan.................................................................................................................II

Kata Pengantar........................................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................7

1.1 Latar Belakang Penelitian.................................................................................................7

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................8

1.3 Tujuan Masalah..................................................................................................................8

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................................9

BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................................10

2.1 Pengertian Kebersihan....................................................................................................10

2.2 Pengertian Lingkungan....................................................................................................10

2.3. Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar..........................................12

BAB III METODE PENELITIAN...............................................................................................13

3.1 Jenis Penelitian................................................................................................................13

3.2 Sumber Data.....................................................................................................................13

3.3 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................13

3.4 Analisis Data....................................................................................................................14

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................................................15

4.1 Hasil Penelitian...............................................................................................................15

4.2 Pembahasan..................................................................................................................17

BAB V PENUTUP..................................................................................................................19

5.1 Simpulan.................................................................................................................19
5.2 Saran.......................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................20

RIWAYAT HIDUP...........................................................................................................21
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan
dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang
sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan yang ada di kelas kita, kelas
yang selalu kita tempati untuk menimpa ilmu.

Kebersihan juga merupakan sebuah cerminan bagi setiap individu dalam menjaga kesehatan
yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari. Kebersihan lingkungan merupakan suatu
keadaan yang bebas dari segala kotoran dan penyakit, yang dapat merugikan segala aspek yang
menyangkut setiap kegiatan dan perilaku lingkungan masyarakat.

Lingkungan merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan sekolah
adalah sesuatu yang ada di sekitar sekolah yang berpengaruh terhadap perkembangan dan
pendidikan individu yang berlaku, yaitu; lingkungan sosial (peran guru, dan peran teman) dan
lingkungan non-sosial (fasilitas belajar, suasana tempat belajar, disiplin sekolah, kondisi fisik
sekolah, dan kondisi non-fisik sekolah

Lingkungan belajar yang efektif adalah lingkungan belajar yang produktif, di mana sebuah
lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar untuk meningkatkan
produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajar tercapai sesuai dengan yang
diinginkan. Hal ini dapat digambarkan dengan kemudahan para pelajar dalam berfikir, berkreasi
dan mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih dan sangat mendukung
timbulnya ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

Berbeda halnya dengan lingkungan belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan
kesan malas dan membosankan sehingga tidak muncul rasa semangat yang dengan sendirinya
dapat mempengaruhi minat belajar siswa. dengan kata lain lingkungan yang bersih merupakan
salah satu factor timbulnya minat bagi seorang pelajar untuk mengembangkan segala potensi
yang ada dalam dirinya.
Kegiatan belajar mengajar juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Konsentrasi dari
otak tidak terlepas dari lingkungan. Jika lingkungan bersih, maka dapat meningkatkan
konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir lebih luas. Begitu juga sebaliknya, jika
lingkungan kotor maka dapat menurunkan konsentrasi kerja otak sehingga konsentrasi berfikir
akan menurun. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis memberi judul “Pengaruh Kebersihan
Kelas Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka identifikasi masalah pada penelitian adalah
ditemukan:

 Bagaimana kondisi kebersihan kelas XII MIPA 6 dan kondisi kebersihan kelas XII MIPA 3
di SMAN 2 Padalarang?

 Bagaimana pengaruh kebersihan terhadap konsentrasi siswa di kelas?

1.3 Tujuan Masalah

Kedisiplinan dapat diartikan sebagai tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan


disekolah, baik mengenai jadwal pelajaran maupun kebersihan. Jadwal piket merupakan salah
satu peraturan yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para siswa disekolah. Karena itu, kita dapat
menilai kedisiplinan seseorang melalui kebersihan kelas. Bila kelas bersih, itu berarti kedisiplinan
petugas piket baik, sedangkan bila sebaliknya berarti kurang baik.

Mendisiplinkan siswa untuk lebih memahami bahwa kebersihan didalam kelas sangat
berpengaruh pada saat jam belajar. Kebersihan juga mampu menumbuhkan suatu kesadaran
dan berperan aktif terhadap konsentrasi belajar siswa yang sangat dibutuhkan oleh siswa.

1.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini dapat membuka wawasan penulis tentang pengaruh kondisi kebersihan
kelas di sekolah terhadap konsentrasi belajar siswa dan membuka wawasan pembaca tentang
keadaan kelas yang baik, yang dapat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa.

Bagi siswa, sebagai informasi agar dapat menanamkan suatu persepsi yang benar tentang
lingkungan sekolah, sehingga pada akhirnya mampu menumbuhkan suatu kesadaran dan
berperan aktif terhadap kebersihan lingkungan sekolah terutama di dalam kelas. Dan juga
diharapkan dapat menjadi referensi dan bahan bacaan di perpustakaan serta memperkuat ilmu
pengetahuan.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kebersihan

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah,
dan bau. Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau
infeksi disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan
bahan kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak
menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kebersihan badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci
tangan, dan memakai pakaian yang bersih.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai
sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot
rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan
(misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang
sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.

2.2 Pengertian Lingkungan

Lingkungan berasal dari kata lingkung yang berarti ”sekeliling, sekitar, selingkung, seluruh suatu
lingkaran, daerah dan sebagainya”. Menurut Syamsu Yusuf menyatakan sebagai berikut: Sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program
bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu
mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual,
emosional, maupun sosial. Lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati
serta seluruh kondisi yang ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis
melaksanakan program pendidikan dan membantu siswa mengembangkan potensinya.

Menurut pendapat yang lain bahwa lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lingkup
pendidikan formal yang memberi pengaruh pembentukan sikap dan pengembangan potensi
siswa.

Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau.
Di zaman modern, setelah Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi
disebabkan oleh mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan
kimia berbahaya.

Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higiene yang baik. Manusia perlu menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat, tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan
kotoran, atau menularkan kuman penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan
badan meliputi kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan
memakai pakaian yang bersih.

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan berbagai sarana
umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara melap jendela dan perabot rumah
tangga, menyapu dan mengepel lantai, mencuci peralatan masak dan peralatan makan
(misalnya dengan abu gosok), membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang
sampah. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.

Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat dan kegiatan yang dilakukan manusia.
Kebersihan di rumah berbeda dengan kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan
kebersihan di pabrik makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas
debu.

2.3. Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar

Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktiv, dimana
sebuah lingkungan belajar yang didesain atau dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan
produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajartercapai sesuai dengan apa yang
diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir,
berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat
mendukung sehinggatimbul ketertiban dan kenyamanan pada saat proses belajar mengajar
berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan belajar yang
kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa
semangat pada proses belajar mengajar dikarenakan lingkungan yang kotor dan tidak konduktif
dan efektif.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini memiliki jenis penelitian yang di pakai adalah penelitian survey. Penelitian
survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetap I data yang
dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan
kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable. Penelitian ini juga
menggunakan deskripsi kualitatif dengan data pembahasan dan hasil penelitian berupa
pendeskripsian dalam bentuk kata-kata.

3.2 Sumber Data

Berdasarkan judul penelitian yaitu Pengaruh Kebersihan Terhadap Konsentrasi Belajar


Siswa SMAN 2 Padalarang sehingga penulis mengadakan penelitian di lingkungan sekolah dan
subjek penelitiannya adalah para siswa kelas XII MIPA 6 dan XII MIPA 3.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Simple random sampling yaitu pengambilan sample dari populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata dalam populasi tersebut. juga dengan memberikan beberapa
angket kepada naarsumber untuk diisi sesuai dengan jawaban dan pikiran masing-masing
narasumber.

 Kelas XII MIPA 3 SMAN 2 Padalarang : 36 orang

1. Laki-lakinya : 9 orang siswa

2. Perempuan : 27 orang siswi

 Kelas XII MIPA 6 SMAN 2 Padalarang : 37 orang

1. Laki-laki :

2. Perempuan :

3.4 Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian adalah teknik penelitian statistik sederhana yang
digunakan dalam menganalisis data teknik distribusi. Teknik disribusi adalah teknik analisis data
statistik sederhana yang sering dipakai untuk mengetahui sebaran data dalam suatu kelas-kelas
tertentu

BABIV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian diketahui :

a. Tanggapan siswa/siswi di kelas kelas XII MIPA 3 SMAN 2 Padalarang. Bisakah anda
berkonsentrasi belajar jika ruangan yang anda tempati belajar itu kotor.
NO NAMA RUANG KELAS

SISWA KOTOR
BISA TIDAK BISA SEDANG
1 A - √ -
2 B - √ -
3 C - √ -
4 D - √ -
5 E - √ -
6 F - √ -
7 G - √ -
8 H - - √
9 I - √ -
10 J - √ -

Berdasarkan hasil data diatasi, menyebutkan bahwa terdapat 9 siswa/siswi yang tidak dapat
berkonsentrasi belajar jika keadaan kelas kotor dan terdapat 1 orang siswa/siswi yang memilih
sedang (antara bisa dan tidak bisa).

b. Tanggapan siswa/siswi di kelas kelas XII MIPA 6 SMAN 2 Padalarang. Bisakah anda
berkonsentrasi belajar jika ruangan yang anda tempati belajar itu kotor.
NO NAMA RUANG KELAS

SISWA KOTOR
BISA TIDAK BISA SEDANG
1 A - √ -
2 B - √ -
3 C - √ -
4 D - √ -
5 E - √ -
6 F - √ -
7 G - √ -
8 H - √ -
9 I - - √
10 J - - √

Berdasarkan hasil data diatasi, menyebutkan bahwa terdapat 8 siswa/siswi yang tidak dapat
berkonsentrasi belajar jika keadaan kelas kotor dan terdapat 2 orang siswa/siswi yang memilih
sedang (antara bisa dan tidak bisa).

4.2 Pembahasan

Kondisi kebersihan kelas XII MIPA 3 dan XII MIPA 6 di SMAN 2 Padalarang menurut hasil
penelitian yang penulis lakukan, dapat diketahui bahwa kondisi kebersihan masih kurang bersih.
Karena kebersihan hanya ditemukan pada saat pagi hari dan pada saat memasuki siang hari
kondisi nya menjadi kotor kembali dengan banyaknya bekas makanan dari para siswa/siswi.

Masih dapat ditemukan coretan-coretan pada meja dan dinding kelas yang menyadari kita
bahwasanya siswa dan siswi di SMAN 2 Padalarang khususnya di kelas XII MIPA 3 dan XII MIPA 6
masih kurang akan kesadaran akan pentingnya kebersihan.

Peran serta siswa dalam menjaga kebersihan kelas agar terlihat bersih, siswa dapat berperan
dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu
siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah
yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah.

Pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa dari hasil penelitian diatas dapat
diketahui bahwa pengaruh kebersihan kelas terhadap konsentrasi belajar siswa di dua kelas yang
berbeda adalah kebanyakan siswa tidak dapat berkonsentrasi belajar jika ruangan kelas yang
ditempatinya itu kotor. Dan sebagainya lagi berpendapat bahwasanya kebersihan tidak terlalu
berpengaruh terhadap konsentrasi belajar, siswa/siswi berpendapat bahwa diantara mereka yang
berpengaruh pada konsentrasi adalah keadaan sekitar yang sering berisik. Meskipun begitu, kebersihan
masih berpengaruh penting terhadap belajar siswa/siswi didalam kelas.
BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat disimpulkan bahwa kebersihan
sangat mempengaruhi pada konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan tertata rapi
maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Dan
sebaliknya, ketika kelas yang kotor sangat mengganggu konsentrasi belajar siswa dan
kenyamanan siswa/siswi didalam kelas akan terganggu.

5.2 Saran

Semoga karya ilmiah ini dapat memotivasi siswa/siswi untuk berbuat yang lebih baik, demi
masa depan yang lebih cerah. Dan membantu untuk memotivasi diri untuk menjaga kebersihan
di sekolah maupun didalam kelas.
DAFTAR PUSTAKA

http://rusdhy14.blogspot.com/2012/08/pengaruh-kebersihan-kelas-terhadap.html?m=1

http://morethangrey.blogspot.com/2010/03/kebersihan-dan-pengaruhnya-disekolah.html

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10187

http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan

http://herdica.wordpress.com/2010/05/18/kebersihan-keimanan/

http://ummamkdr.blogspot.com/2013/02/contoh-karya-tulis-tentang-kebersihan.html?m=1

https://hendrariahdo.wordpress.com/2011/12/08/penelitian-tentang-kebersihan-lingkungan-
sekolah/amp
RIWAYAT HIDUP

Fitria Roza lahir di Bandung, Jawa Barat tanggal 29 April 2002. Anak pertama dari tiga
bersaudara dari Ayah Nuryana dan Ibu Isum Sumiyati. Menamatkan sekolah dasar (SD) di SDN
Kertasari pada tahun 2014, dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) di
SMP 2 Padalarang lulus pada tahun 2017, dan kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah
Menengah Atas (SMA) di SMAN 2 Padalarang. Dan sekarang sementara duduk di kelas XII, dan
masuk jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di kelas XII MIPA 6 SMAN 2 Padalarang.

Anda mungkin juga menyukai