PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cakupan biologi molekuler begitu luas dan perkembangannya begitu cepat,
sehingga tidaklah mudah untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai cabang
ilmu ini dalam bentuk makalah singkat. Biologi molekuler muncul sebagai kelanjutan
dua cabang ilmu yang sudah ada sebelumnya, yaitu genetika dan ilmu biokimia. Para
pakar bersepakat bahwa biologi molecular ditandai dengan penemuan struktur heliks
ganda DNA oleh Watson dan Crick pada tahun 1953. Penemuan ini didahului oleh
penemuan penting sebelumnya, antara lain penemuan gen oleh Mendel (1853),
pembuktian bahwa gen terdapat dalam kromosom oleh Morgan dkk (1910-1915), dan
akhirnya penemuan bahwa gen adalah DNA oleh Avery, Mcleod dan McCarty (1944).
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi
secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang
bersifat terwariskan (heritable). Istilah mutasi pertama kali dipergunakan oleh Hugo de
vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotip yang mendadak pada bunga
oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena
adanya penyimpangan dari kromosomnya. Seth wright juga melaporkan peristiwa mutasi
pada domba jenis Ancon yang berkaki pendek dan bersifat menurun.
Penelitian ilmiah tentang mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan
menggunakan Drosophila melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang
bernama Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah, yaitu
menemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud DenganPengertian Mutasi?
2. Apa Saja Yang Termasuk Kedalam Jenis-Jenis Mutasi?
3. Apa saja pengaruh mutasi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Mutasi.
2. UnukMengetahui -Jenis Mutasi.
3. Untuk Mengetahui pengaruh mutasi?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mutasi
Istilah mutasi pertama kali dikemukakan oleh Hugo de Vries (Belanda) dalam
bukunya yang berjudul The Mutation Theory pada tahun 1901. Istilah mutasi digunakan
untuk mengemukakan adanya perubahan fenotip pada bunga Oenothera lamarckiana.
Perubahan fenotip tersebut disebabkan oleh perubahan gen. Jadi, mutasi adalah suatu
perubahan yang terjadi pada bahan genetik yang menyebabkan perubahan ekspresinya.
Perubahan bahan genetik dapat terjadi pada tingkat pasangan basa, tingkat satu ruas DNA,
bahkan pada tingkat kromosom. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis.
Sedangkan, individu yang mengalami mutasi sehingga menghasilkan fenotip baru disebut
mutan. Faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen.
B. Macam-macam mutasi
Berdasarkan faktor keturunan (gen) dan kromosom, mutasi dibedakan menjadi dua
macam yaitu :
1. Mutasi gen (mutasi titik)
Mutasi ini terjadi karena perubahanurutan basa pada DNA atau dapat dikatakan
sebagai perubahan nukleotidapada DNA. Perubahan DNA menyebabkan perubahan
kodon-kodon RNA d, yang akhirnya menyebabkan perubahan asam amino tertentu
pada protein yang dibentuk. Perubahan protein atau enzim akan menyebabkan
perubahan metabolisme dan fenotip organisme. Besar kecilnya jumlah asam amino
yang berubah akan menentukan besar kecilnya perubahan fenotip pada organisme
tersebut. Mutasi tidak selalu diwariskan kepada keturunan. Bila mutasi gen terjadi pada
sel-sel somatis (sel tubuh) maka perubahan fenotip yang terjadi tidak diturunkan pada
generasi berikutnya. Hanya mutasi gen pada sel-sel kelamin (gamet) saja yang
perubahan fenotipnya diwariskan kepada keturunan. Mutasi gen dapatdibedakan
menjadi dua, yaitu penggantian pasangan basa, insersi, dandelesi pasangan basa
(Campbell, 1998: 318).
a. Penggantian Pasangan Basa (Subtitusi pasangan basa)
Penggantian pasangan basa merupakan penggantian satu nukleotida dengan
nukleotida yang lainnya. Penggantian basa ini dapat memunculkan organisme
mutan. Subtitusi pasangan basa ada dua macam, yaitu transisi dan tranversi.
Transisi adalah penggantian satu basa purin oleh basa purin yang lain, atau
penggantian basa pirimidin menjadi basa pirimidin yang lain. Transisi sesama basa
purin, misalnya basaadenin diganti menjadi basa guanin atau sebaliknya. Sedangkan,
transisi sesama basa pirimidin, misalnya basa timin diganti oleh basa sitosin atau
sebaliknya. Tranversi adalah penggantian basa purin oleh basa pirimidin, atau basa
pirimidin oleh basa purin. Tranversi basa purin oleh basa pirimidin, misalnya basa
adenin atau guanin diganti menjadi basa timin atau sitosin. Tranversi basa pirimidin
oleh basa purin, misalnya basa timin atau sitosin menjadi basa adenin atau guanin.
Subtitusi pasangan basa ini kadang-kadang tidak menyebabkan perubahan protein,
karena adanya kodon sinonim (kodon yang terdiri atas tiga urutan basa yang
berbeda, tetapi menghasilkan asam amino yang sama). Misalnya, basa nitrogen pada
2
DNA adalah CGC menjadi CGA sehingga terjadi perubahan kodon pada RNA-d
dari GCG menjadi GCU. Sedangkan, asam amino yang dipanggil sama, yaitu
arginin. Pada umumnya, mutasi membahayakan organisme yang mengalaminya.
Gambar 1.1 (a)Urutan asam amino Gambar 1.1 (b) mengalami perubahan
normal setelah terjadi penggantian pasangan
basa G oleh basa A.
Pada Gambar tersebut , satu basa A (basa purin) menggantikan basa G (basa
purin) pada kodon keempat dari mRNA. Penggantian basa ini dapat memberikan
pengaruh kepada organisme ataupun tidak sama sekali. Hal ini, bergantung
bagaimana penggantian basa tersebut ditranslasikan. Sebagai contoh, jika mutasi
menyebabkan kodon pada mRNA berubah dari urutan basa GAA menjadi GAG.
Penggantian urutan basa tersebut, tidak menimbulkan perubahan pada protein karena
urutan basa GAA dan GAG merupakan kode yang sama bagi asam amino glutamat.
Pada contoh lainnya, penggantian pasangan basa dapat menimbulkan
perubahan pada protein sehingga protein tersebut tidak berfungsi. Hal ini terlihat
pada Gambar 1.2. Penggantian basa A oleh basa U, dapat menyebabkan kode triplet
untuk basa amino baru, yaitu valin. Contoh tersebut merupakan penyebab dari
penyakit sickle-cell anemia.
3
panjang atau lebih pendek. Mutasi ini disebut juga mutasi ubah rangka karena
menyebabkan perubahan ukuran pada DNA maupun polipeptida.
Pada umumnya, mutasi dapat menyebabkan efek yang merugikan pada
organisme. Insersi atau delesi pasangan basa dapat menyebabkan pembacaan
kode triplet menjadi berbeda pada proses translasi mRNA. Mutasi ini disebut
pula mutasi pergeseran kerangka (frameshift mutation). Pada Gambar 6.3, delesi
basa U pada urutan basa UUU menyebabkan pergeseran basa-basa yang lainnya
sehingga kode untuk protein yang baru akan muncul (UUG). Adapun jika proses
insersi atau delesi berlangsung dekat pada ujung gen, akan menghasilkan
protein yang tidak berfungsi atau rusak.
4
1.4 contoh delesi kromosom pada
Drosophila melanogaster
Contoh delesi pada manusia adalah sindrom cri-du-chat. Sindrom ini terjadi
karena pada kromosom nomor 5 terjadi delesi. Penderita sindrom ini meninggal
pada waktu lahir atau pada masa kanak- kanak.
5
3) Translokasi kromosom
Translokasi adalah mutasi yang terjadi akibat perpindahan ruas DNA
(segmen kromosom) ke tempat yang baru, baik dalam satu kromosom atau
antarkromosom yang berbeda. Bila terjadi pertukaran ruas antar kromosom,
disebut translokasi resiprok. Sedangkan, translokasi tidak resiprok adalah
berpindahnya segmen kromosom ke kromosom yang lain tanpa pertukaran
sehingga kromosom menjadi lebih panjang.
4) Inversi Kromosom
Inversi merupakan perubahan arah dari segmen kromosom. Hal ini dapat
terjadi apabila sebuah kromosom yang telah mengalami kerusakan, kemudian
bergabung kembali ke tempat asalnya hanya dalam arah yang berlawanan. Hal ini
dapat terjadi pada kromosom homolog. Inversi terbagi menjadi dua, yakni inversi
parasentris dan inversi perisentris. Inversi parasentris terjadi apabila sentromer
terletak di sebelah luar lengan kromosom yang mengalami inversi. Adapun
inversi perisentris merupakan inversi yang terjadi pada dua lengan kromosom
yang berbeda.
5) Katenasi Kromosom
Katenasi kromosom merupakan mutasi kromosom yang terjadi apabila
suatu kromosom homolog yang ujung-ujungnya saling berdekatan sehingga
membentuk lingkaran.
7
2) Aneuploidi
Perubahan pada jumlah kromosom di dalam satu set kromosom atau satu
genom kromosom disebut aneusomi atau aneuploidi. Organisme aneuploidi
adalah organisme yang jumlah kromosomnya terdapat penambahan atau
kehilangan satu atau beberapa kromosom pada genomnya. Yang banyak ditemui
adalah individu dengan penambahan atau pengurangan satu kromosom. Dengan
penambahan satu kromosom (2n + 1), maka dalam inti akan ada satu nomor
kromosom dengan tiga homolog (trisomi), sedangkan nomor yang lainnya tetap
mengandung dua kromosom. Kebalikannya, melalui pengurangan satu
kromosom (2n –1) akan dihasilkan individu monosomi, yaitu yang mengandung
hanya satu kromosom tanpa pasangan homolognya.
Aneuploidi dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya gagal berpisah
(nondisjunction) dan anafase lag. Nondisjunction merupakan peristiwa gagal
berpisah pada saat gametogenesis. Adapun anafase lag merupakan peristiwa
tidak melekatnya salah satu kromatid pada benang gelendong pada tahap
anafase. Untuk lebih jelas mengenai macam individu aneuploidi, perhatikan
tabel di bawah ini
1.10 Gambar Fertilisasi antara sperma normal dan sel telur yang (a)
mengalami gagal berpisah, akan dihasilkan (b) zigot yang trisomi.
8
C. Dampak Mutasi
1. Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan membudidayakan
semangka maka perlu diperhatikan produksinya. Buah semangka akan memiliki nilai
jual yang lebih baik jika berukuran besar dan tanpa biji. Untuk itu perlu dilakukan
pemberian kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di toko obat-obatan tanaman. Cara
pemakaian kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk pemakaian pada tanaman.
2. Dengan penerapan mutasi ini dapat memberikan peluang usaha yang baik dalam
meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan.
3. Dengan peristiwa nutasi dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi
tinggi, misalnya yang popular di masyarakat saat ini adalah tanaman hias Aglonema.
Harga tanaman ini mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini bias dijadikan sebagai
peluang bisnis yang menjanjikan. Varietas baru ini dapat dihasilkan dengan pemberian
kolkisin pada tanaman.
4. Mutasi dapat meningkatkan produksi pertanian, di antaranya gandum, tomat, kelapa
poliploidi, dan sebagainya.
5. Hasil antibiotik, seperti mutan Penicillium akan lebih meningkat lagi.
6. Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi genetik.
7. Dapat memeriksa proses biologi
8. Dapat menambah keanekaragaman.
9. Organisme yang mengalami mutasi memiliki sifat yang unggul dari organisme biasa.
9
3. Pemberian insektisida yang tidak sesuai dosisnya dapat mengakibatkan mutasi pada
hama sehingga akan menjadi resisten terhadap jenis insektisida yang sama. Hama
resisten akan mengalami peledakan jumlah sehingga akan merusak tanaman budidaya.
4. Penggunaan sinar radioaktif pada proses mutasi dapat mengakibatkan timbuknya sel
kanker dan cacat bawaan pada janin dalam rahim.
5. Penyebab letal, artinya mutasi dapat menyebabkan organisme yang mengalaminya
akan mati.
6. Merusak, artinya organ dan sistem metabolisme organisme yang mengalami mutasi
akan terganggu.
7. Mutasi menyebabkan timbulnya beragam jenis penyakit berbahaya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehinnga
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Makalah tentang Mutasi ”
Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih banyak
kekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua ke arah kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun semua
pihak yang memerlukan.
Penulis
13
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mutasi ................................................................................................. 2
B. Macam-macam mutasi .......................................................................................... 2
C. Dampak mutasi ..................................................................................................... 9
14
MAKALAH
TENTANG MUTASI
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. NISSA MAUDI YASMIN
2. AMELIA FRAND SISKA
3. HARFANI PERMATA SARI
4. ARIEF BUDIMAN
5. M. IKMAL
6. R. DEWA D.M
15