Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cakupan biologi molekuler begitu luas dan perkembangannya begitu cepat,
sehingga tidaklah mudah untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai cabang
ilmu ini dalam bentuk makalah singkat. Biologi molekuler muncul sebagai kelanjutan
dua cabang ilmu yang sudah ada sebelumnya, yaitu genetika dan ilmu biokimia. Para
pakar bersepakat bahwa biologi molecular ditandai dengan penemuan struktur heliks
ganda DNA oleh Watson dan Crick pada tahun 1953. Penemuan ini didahului oleh
penemuan penting sebelumnya, antara lain penemuan gen oleh Mendel (1853),
pembuktian bahwa gen terdapat dalam kromosom oleh Morgan dkk (1910-1915), dan
akhirnya penemuan bahwa gen adalah DNA oleh Avery, Mcleod dan McCarty (1944).
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang terjadi
secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi organisme hidup yang
bersifat terwariskan (heritable). Istilah mutasi pertama kali dipergunakan oleh Hugo de
vries, untuk mengemukakan adanya perubahan fenotip yang mendadak pada bunga
oenothera lamarckiana dan bersifat menurun. Ternyata perubahan tersebut terjadi karena
adanya penyimpangan dari kromosomnya. Seth wright juga melaporkan peristiwa mutasi
pada domba jenis Ancon yang berkaki pendek dan bersifat menurun.
Penelitian ilmiah tentang mutasi dilakukan pula oleh Morgan (1910) dengan
menggunakan Drosophila melanogaster (lalat buah). Akhirnya murid Morgan yang
bernama Yoseph Muller berhasil dalam percobaannya terhadap lalat buah, yaitu
menemukan mutasi buatan dengan menggunakan sinar X.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud DenganPengertian Mutasi?
2. Apa Saja Yang Termasuk Kedalam Jenis-Jenis Mutasi?
3. Apa saja pengaruh mutasi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Mutasi.
2. UnukMengetahui -Jenis Mutasi.
3. Untuk Mengetahui pengaruh mutasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Mutasi
Istilah mutasi pertama kali dikemukakan oleh Hugo de Vries (Belanda) dalam
bukunya yang berjudul The Mutation Theory pada tahun 1901. Istilah mutasi digunakan
untuk mengemukakan adanya perubahan fenotip pada bunga Oenothera lamarckiana.
Perubahan fenotip tersebut disebabkan oleh perubahan gen. Jadi, mutasi adalah suatu
perubahan yang terjadi pada bahan genetik yang menyebabkan perubahan ekspresinya.
Perubahan bahan genetik dapat terjadi pada tingkat pasangan basa, tingkat satu ruas DNA,
bahkan pada tingkat kromosom. Peristiwa terjadinya mutasi disebut mutagenesis.
Sedangkan, individu yang mengalami mutasi sehingga menghasilkan fenotip baru disebut
mutan. Faktor yang menyebabkan mutasi disebut mutagen.
B. Macam-macam mutasi
Berdasarkan faktor keturunan (gen) dan kromosom, mutasi dibedakan menjadi dua
macam yaitu :
1. Mutasi gen (mutasi titik)
Mutasi ini terjadi karena perubahanurutan basa pada DNA atau dapat dikatakan
sebagai perubahan nukleotidapada DNA. Perubahan DNA menyebabkan perubahan
kodon-kodon RNA d, yang akhirnya menyebabkan perubahan asam amino tertentu
pada protein yang dibentuk. Perubahan protein atau enzim akan menyebabkan
perubahan metabolisme dan fenotip organisme. Besar kecilnya jumlah asam amino
yang berubah akan menentukan besar kecilnya perubahan fenotip pada organisme
tersebut. Mutasi tidak selalu diwariskan kepada keturunan. Bila mutasi gen terjadi pada
sel-sel somatis (sel tubuh) maka perubahan fenotip yang terjadi tidak diturunkan pada
generasi berikutnya. Hanya mutasi gen pada sel-sel kelamin (gamet) saja yang
perubahan fenotipnya diwariskan kepada keturunan. Mutasi gen dapatdibedakan
menjadi dua, yaitu penggantian pasangan basa, insersi, dandelesi pasangan basa
(Campbell, 1998: 318).
a. Penggantian Pasangan Basa (Subtitusi pasangan basa)
Penggantian pasangan basa merupakan penggantian satu nukleotida dengan
nukleotida yang lainnya. Penggantian basa ini dapat memunculkan organisme
mutan. Subtitusi pasangan basa ada dua macam, yaitu transisi dan tranversi.
Transisi adalah penggantian satu basa purin oleh basa purin yang lain, atau
penggantian basa pirimidin menjadi basa pirimidin yang lain. Transisi sesama basa
purin, misalnya basaadenin diganti menjadi basa guanin atau sebaliknya. Sedangkan,
transisi sesama basa pirimidin, misalnya basa timin diganti oleh basa sitosin atau
sebaliknya. Tranversi adalah penggantian basa purin oleh basa pirimidin, atau basa
pirimidin oleh basa purin. Tranversi basa purin oleh basa pirimidin, misalnya basa
adenin atau guanin diganti menjadi basa timin atau sitosin. Tranversi basa pirimidin
oleh basa purin, misalnya basa timin atau sitosin menjadi basa adenin atau guanin.
Subtitusi pasangan basa ini kadang-kadang tidak menyebabkan perubahan protein,
karena adanya kodon sinonim (kodon yang terdiri atas tiga urutan basa yang
berbeda, tetapi menghasilkan asam amino yang sama). Misalnya, basa nitrogen pada

2
DNA adalah CGC menjadi CGA sehingga terjadi perubahan kodon pada RNA-d
dari GCG menjadi GCU. Sedangkan, asam amino yang dipanggil sama, yaitu
arginin. Pada umumnya, mutasi membahayakan organisme yang mengalaminya.

Gambar 1.1 (a)Urutan asam amino Gambar 1.1 (b) mengalami perubahan
normal setelah terjadi penggantian pasangan
basa G oleh basa A.
Pada Gambar tersebut , satu basa A (basa purin) menggantikan basa G (basa
purin) pada kodon keempat dari mRNA. Penggantian basa ini dapat memberikan
pengaruh kepada organisme ataupun tidak sama sekali. Hal ini, bergantung
bagaimana penggantian basa tersebut ditranslasikan. Sebagai contoh, jika mutasi
menyebabkan kodon pada mRNA berubah dari urutan basa GAA menjadi GAG.
Penggantian urutan basa tersebut, tidak menimbulkan perubahan pada protein karena
urutan basa GAA dan GAG merupakan kode yang sama bagi asam amino glutamat.
Pada contoh lainnya, penggantian pasangan basa dapat menimbulkan
perubahan pada protein sehingga protein tersebut tidak berfungsi. Hal ini terlihat
pada Gambar 1.2. Penggantian basa A oleh basa U, dapat menyebabkan kode triplet
untuk basa amino baru, yaitu valin. Contoh tersebut merupakan penyebab dari
penyakit sickle-cell anemia.

Gambar 1.2 Penggantian basa A oleh basa U


menyebabkan protein tidak berfungsi.

b. Penambahan atau pengurangan pasangan basa (Insersi dan Delesi Pasangan


Basa)
Mutasi gen yang lain adalah perubahan jumlah basa akibat penambahan
atau pengurangan basa. Penambahan atau pengurangan basa pada DNA dapat
menyebabkan perubahan sederetan kodon RNA-d yang terdapat di belakang
titik perubahan tersebut, berarti juga akan terjadi perubahan asam amino yang
disandikan melalui RNA-d tersebut. Akibat lain dari penambahan atau
pengurangan basa adalah terjadinya pergeseran kodon akhir pada RNA-d.
Pergeseran kodon akhir menyebabkan rantai polipeptida mutan menjadi lebih

3
panjang atau lebih pendek. Mutasi ini disebut juga mutasi ubah rangka karena
menyebabkan perubahan ukuran pada DNA maupun polipeptida.
Pada umumnya, mutasi dapat menyebabkan efek yang merugikan pada
organisme. Insersi atau delesi pasangan basa dapat menyebabkan pembacaan
kode triplet menjadi berbeda pada proses translasi mRNA. Mutasi ini disebut
pula mutasi pergeseran kerangka (frameshift mutation). Pada Gambar 6.3, delesi
basa U pada urutan basa UUU menyebabkan pergeseran basa-basa yang lainnya
sehingga kode untuk protein yang baru akan muncul (UUG). Adapun jika proses
insersi atau delesi berlangsung dekat pada ujung gen, akan menghasilkan
protein yang tidak berfungsi atau rusak.

1.3 Mutasi pergeseran kerangka menyebabkan


pemunculan kode protein yang baru.

2. Mutasi Kromosom (Mutasi Besar)


Mutasi kromosom merupakan perubahan kromosom sehingga menimbulkan
perubahan sifat yang diturunkan pada generasi berikutnya. Sebagian besar mutasi
kromosom disebabkan oleh kesalahan pada proses meiosis, misalnya terjadi pindah
silang atau tautan. Mutasi kromosom dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mutasi yang
diakibatkan oleh perubahan struktur kromosom karena hilang atau bertambahnya
segmen kromosom, dan perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom ini biasanya
diakibatkan oleh kesalahan pada waktu meiosis melalui peristiwa pautan, pindah silang,
atau gagal berpisah.
a. Perubahan struktur kromosom
Perubahan struktur fisik kromosom dapat terjadi pada lokasi atau jumlah gen
dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada jumlah gen dalam kromosom
dikelompokkan menjadi delesi dan duplikasi, sedangkan perubahan lokasi gen pada
kromosom dapat terjadi melalui translokasi dan inversi.
1) Delesi kromosom
Delesi adalah mutasi akibat hilangnya dua atau lebih nukleotida yang
berdampingan. Apabila rangkaian basa yang hilang merupakan suatu ruas yang
lebih kecil dari panjang gen,maka gen tersebut akan bermutasi, tetapi bila
rangkaian nukleotida yang hilang lebih besar dari ruas suatu gen, maka gen
tersebut akan hilang dari kromosom. Contoh delesi kromosom terjadi pada
kromosom X Drosophila melanogaster yang berukuran lebih pendek. Mutan ini
bersifat resesif dan letal, dapat hidup hanya dalam bentuk heterozigot.

4
1.4 contoh delesi kromosom pada
Drosophila melanogaster

Contoh delesi pada manusia adalah sindrom cri-du-chat. Sindrom ini terjadi
karena pada kromosom nomor 5 terjadi delesi. Penderita sindrom ini meninggal
pada waktu lahir atau pada masa kanak- kanak.

1.5 Proses delesi terjadi pada segmen c-d menyebabkan susunan


berubah dari a-b-c-d-e menjadi a-b-e.
Delesi dapat terbagi menjadi dua, yaitu delesi terminal dan delesi interkalar.
Delesi terminal merupakan delesi atau patahnya kromosom di satu tempat dekat
ujung kromosom. Adapun delesi interkalar terjadi jika kromosom patah di dua
tempat.
2) Duplikasi Kromosom
Duplikasi adalah mutasi yang terjadi karena penambahan ruas kromosom
atau gen dengan ruas yang telah ada sebelumnya. Sehingga, terjadi pengulangan
ruas-ruas DNA dengan runtunan basa yang sama yang mengakibatkan kromosom
mutan lebih panjang. Duplikasi juga dapat terjadi akibat pindah silang. Suatu
segmen kromosom berpindah ke bagian lain kromosom komolognya. Pada
kejadian ini terjadi delesi pada kromosom yang kehilangan segmennya.
Contohnya adalah duplikasi pada kromosom Drosophila melanogaster yang
menyebabkan mutasi mata berbentuk batang (bar).

1.6Duplikasi gen bar pada Drosophila melanogaster Duplikasi


terjadi pada dua kromosom..

5
3) Translokasi kromosom
Translokasi adalah mutasi yang terjadi akibat perpindahan ruas DNA
(segmen kromosom) ke tempat yang baru, baik dalam satu kromosom atau
antarkromosom yang berbeda. Bila terjadi pertukaran ruas antar kromosom,
disebut translokasi resiprok. Sedangkan, translokasi tidak resiprok adalah
berpindahnya segmen kromosom ke kromosom yang lain tanpa pertukaran
sehingga kromosom menjadi lebih panjang.

1.7 Kromosom yang mengalami translokasi


mengalami perpindahan fragmen.

4) Inversi Kromosom
Inversi merupakan perubahan arah dari segmen kromosom. Hal ini dapat
terjadi apabila sebuah kromosom yang telah mengalami kerusakan, kemudian
bergabung kembali ke tempat asalnya hanya dalam arah yang berlawanan. Hal ini
dapat terjadi pada kromosom homolog. Inversi terbagi menjadi dua, yakni inversi
parasentris dan inversi perisentris. Inversi parasentris terjadi apabila sentromer
terletak di sebelah luar lengan kromosom yang mengalami inversi. Adapun
inversi perisentris merupakan inversi yang terjadi pada dua lengan kromosom
yang berbeda.

1.8 gambar Proses inversi (a) parasentris dan (b) perisentris.

5) Katenasi Kromosom
Katenasi kromosom merupakan mutasi kromosom yang terjadi apabila
suatu kromosom homolog yang ujung-ujungnya saling berdekatan sehingga
membentuk lingkaran.

1.9 Gambar Proses katenasi pada kromosom.


6
b. Perubahan jumlah(set) kromosom
Makhluk hidup dalam satu spesies memiliki jumlah kromosom yang sama,
sedangkan pada spesies yang berbeda memiliki jumlah kromosom yang berbeda
pula. Jumlah kromosom tersebut dapat berbeda dalam satu spesies karena terjadi
mutasi. Perubahan jumlah kromosom tersebut biasanya terjadi pada waktu terjadinya
meiosis pada saat terjadi pindah silang atau gagal berpisah.
Ada dua jenis perubahan jumlah kromosom, yaitu aneuploidi (penambahan
atau pengurangan satu atau beberapa kromosom pada satu ploidi) dan euploidi
(penambahan atau kehilangan keseluruhan kromosom dalam satu ploidi).
1) Euploidi
Euploidi merupakan perubahan yang meliputi genom (seluruh set
kromosom). Menurut jumlah perangkat kromosomnya, euploidi dibedakan
menjadi monoploid (n), diploid (2n), triploid (3n), dan seterusnya. Individu
yang memiliki set kromosomnya lebih dari 2n disebut individu poliploidi.
Menurut prosesnya, poliploidi ada yang terjadi secara autopoliploidi dan
allopoliploidi. Autopoliploidi terjadi karena perubahan set kromosom yang
terjadi oleh gangguan pada saat meiosis. Adapun allopoliploidi perubahan set
kromosom yang terjadi karena persilangan antar spesies yang berbeda set
kromosomnya.
Keragaman tingkat ploidi banyak ditemukan pada tumbuhan yang
berhubungan dengan evolusi spesies-spesies. Pada hewan dikenal adanya
tingkat ploidi yang berhubungan dengan penentuan jenis seks. Contohnya, lebah
madu berkromosom monoploid, sedangkan yang betina diploid. Jika makhluk
diploid dianggap sebagai makhluk normal, dan sebagian besar merupakan
organisme eukariot, maka euploid lain merupakan hasil mutasi diploid. Menurut
kelipatan jumlah kromosom pada satu genom, dibedakan sebagai berikut:
(a) Monoploid (n)
Organisme monoploidi memiliki satu genom (n kromosom) dalam sel
tubuhnya. Hal itu terjadi pada sebagian besar bakteri, fungi, alga, lumut, dan
serangga Hymenoptera. Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat
steril karena kromosom homolog tidak memiliki pasangan selama meiosis.
(b) Diploid (2n)
Organisme diploidi memiliki dua genom (2n kromosom) pada setiap sel
somatis. Keadaan ini sangat menunjang fertilitas, keseimbangan
pertumbuhan, adaptasi, dan kemampuan hidup.
(c) Poliploidi (3n, 4n, dan seterusnya).
Poliploidi ialah proses peningkatan jumlah ploidi menjadi lebih tinggi
dari diploid, yaitu triploid, tetraploid, dan seterusnya. Pada tumbuhan
ditemukan banyak spesies yang dibedakan oleh tingkat ploidi, misalnya
kentang, gandum, dan pisang. Terdapat dua kelompok poliploidi, yaitu
autopoliploid dan alopoliploid. Autopoliploid ialah penggandaan ploidi
dengan penggabungan genom-genom yang sama. Sedangkan, alopoliploid
ialah penggandaan kromosom melalui penggabungan genom-genom yang
berbeda.

7
2) Aneuploidi
Perubahan pada jumlah kromosom di dalam satu set kromosom atau satu
genom kromosom disebut aneusomi atau aneuploidi. Organisme aneuploidi
adalah organisme yang jumlah kromosomnya terdapat penambahan atau
kehilangan satu atau beberapa kromosom pada genomnya. Yang banyak ditemui
adalah individu dengan penambahan atau pengurangan satu kromosom. Dengan
penambahan satu kromosom (2n + 1), maka dalam inti akan ada satu nomor
kromosom dengan tiga homolog (trisomi), sedangkan nomor yang lainnya tetap
mengandung dua kromosom. Kebalikannya, melalui pengurangan satu
kromosom (2n –1) akan dihasilkan individu monosomi, yaitu yang mengandung
hanya satu kromosom tanpa pasangan homolognya.
Aneuploidi dapat terjadi karena beberapa hal, di antaranya gagal berpisah
(nondisjunction) dan anafase lag. Nondisjunction merupakan peristiwa gagal
berpisah pada saat gametogenesis. Adapun anafase lag merupakan peristiwa
tidak melekatnya salah satu kromatid pada benang gelendong pada tahap
anafase. Untuk lebih jelas mengenai macam individu aneuploidi, perhatikan
tabel di bawah ini

1.10 Gambar Fertilisasi antara sperma normal dan sel telur yang (a)
mengalami gagal berpisah, akan dihasilkan (b) zigot yang trisomi.

8
C. Dampak Mutasi

1. Dampak Positif Mutasi


Para ilmuwan telah memanfaatkan peristiwa mutasi untuk tujuan penelitian, pengobatan,
meningkatkan kualitas tanaman, dan mengkasilkan spesies-spesies baru. Melalui pngetahuan
mutasi para saintis telah mencoba mengatasi beberapa penyakit bawaan lahir. Berikut ini
beberapa dampak positif dari mutasi.

1. Dihasilkan buah-buahan tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan membudidayakan
semangka maka perlu diperhatikan produksinya. Buah semangka akan memiliki nilai
jual yang lebih baik jika berukuran besar dan tanpa biji. Untuk itu perlu dilakukan
pemberian kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di toko obat-obatan tanaman. Cara
pemakaian kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk pemakaian pada tanaman.
2. Dengan penerapan mutasi ini dapat memberikan peluang usaha yang baik dalam
meningkatkan hasil tanaman yang kita tanam, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan.
3. Dengan peristiwa nutasi dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi
tinggi, misalnya yang popular di masyarakat saat ini adalah tanaman hias Aglonema.
Harga tanaman ini mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini bias dijadikan sebagai
peluang bisnis yang menjanjikan. Varietas baru ini dapat dihasilkan dengan pemberian
kolkisin pada tanaman.
4. Mutasi dapat meningkatkan produksi pertanian, di antaranya gandum, tomat, kelapa
poliploidi, dan sebagainya.
5. Hasil antibiotik, seperti mutan Penicillium akan lebih meningkat lagi.
6. Mutasi merupakan proses yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi genetik.
7. Dapat memeriksa proses biologi
8. Dapat menambah keanekaragaman.
9. Organisme yang mengalami mutasi memiliki sifat yang unggul dari organisme biasa.

2. Dampak Negatif Mutasi


Mutasi dapat menimbulkan perubahan dalam proses sintesis protein di dalam tubuh
makhluk hidup. Terjadinya perubahan protein enzim yang terbentuk akan menyebabkan
kelainan pada fungsi protein (metabolism tubuh) sehingga dapat mengubah fenotipe suatu
makhluk hidup. Celakanya, jika mutasi tersebut terjadi pada gen germinal, maka perubahan
yang terjadi akan diwariskan kepada keturunannya.
Pada berbagai kasus, peristiwa mutasi telah menimbulkan berbagai macam penyakit
yang berbahaya, menimbulkan cacat, bahkan bersifat letal. Berikut contoh dampak negative
dari mutasi.
1. Terjadinya mutasi gen menyebabkan beberapa kelainan pada manusia antara lain
sindrom turner, sindrom down, albino, anemia sel sabit, dan sebagainya
2. Penemuan buah tanpa biji dapat mengakibatkan tanaman mengalami kesulitan untuk
mendapatkan generasi penerusnya.

9
3. Pemberian insektisida yang tidak sesuai dosisnya dapat mengakibatkan mutasi pada
hama sehingga akan menjadi resisten terhadap jenis insektisida yang sama. Hama
resisten akan mengalami peledakan jumlah sehingga akan merusak tanaman budidaya.
4. Penggunaan sinar radioaktif pada proses mutasi dapat mengakibatkan timbuknya sel
kanker dan cacat bawaan pada janin dalam rahim.
5. Penyebab letal, artinya mutasi dapat menyebabkan organisme yang mengalaminya
akan mati.
6. Merusak, artinya organ dan sistem metabolisme organisme yang mengalami mutasi
akan terganggu.
7. Mutasi menyebabkan timbulnya beragam jenis penyakit berbahaya.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan di atas maka, dapat


ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Mutasi artinya adalah perubahan. mutasi didefenisikan sebagai perubahan materi
genetic (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis keketurunannya. Mutasi dapat
mempengaruhi DNA maupun kromosom. DNA dapat dipengaruhi pada saat sintesis
DNA (replikasi). Pada saat tersebut factor mutagenic mempengarugi pasangan basa
nukleutida sehingga tidak berpasangan dengan basa nukleutida yang seharusnya
(mismatch). Misalnya triplet DNA cetakan adalah TTA. Namun karena adanya
mutagen menyebabkan DNA polymerase memasangkan A dengan C, bukan dengan
T.
2. Penyebab mutasi adalah keadaan atau faktor-faktor lingkungan, di samping keadaan
atau faktor internal materi genetik. Terdapat dua macam mutasi yakni mutasi spontan
dan mutasi terinduksi. mutasi spontan adalah mutasi yang terjadi tanpa sebab-sebab
yang jelas sedangkan mutasi terinduksi adalah mutasi yang terjadi karena pemaparan
makhluk hidup pada penyebab mutasi semacam radiasi pengion, radiasai ultraviolet,
dan berbagai senyawa kimia.
B. Saran
Menyadari penulisan dalam makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu
kedepannya kami akan lebih baik lagi dalam menyusun makalah diatas dan dapat lebih
dipertanggung jawabkan lagi dalam membuat referensi. Maka dari itu kami menerima saran
dan kritik yang bersifat membangun terhadap penulisan makalah tersebut

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo,dkk (2006), Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press


Stansfield, dkk (2003), Biologi Molekuler dan Sel. Jakarta : Erlangga
www.google.com (2010), Mutasi Gen Tunggal Tingkatkan Produksi Tomat. 2 Oktoberber
2011
www.google.com (2010), Mutasi Genetik. 2 Oktoberber 2011
www.google.com, Artikel Mutasi. Wikipedia. 24 Oktoberber 2011
www.google.com, Mutasi dapat terjadi pada Tingkat DNA, Gen, dan Kromosom. 24
Oktoberber 2011
www.google.com (2010), Mengenal Mutasi. 24 Oktoberber 2011
www. Google.com (2012) mutasi gen/mutasi.html
https://www.academia.edu/35026829/makalah_mutasi.docx
https://www.academia.edu/10871265/Makalah-mutasi-kel-10-komplit1
http://amalilmukita.blogspot.com/p/makalah-mutasi-bab-i-pendahuluan-a.html

12
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehinnga
dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Makalah tentang Mutasi ”
Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih banyak
kekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua ke arah kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun semua
pihak yang memerlukan.

Penulis

13
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mutasi ................................................................................................. 2
B. Macam-macam mutasi .......................................................................................... 2
C. Dampak mutasi ..................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 12

14
MAKALAH
TENTANG MUTASI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
1. NISSA MAUDI YASMIN
2. AMELIA FRAND SISKA
3. HARFANI PERMATA SARI
4. ARIEF BUDIMAN
5. M. IKMAL
6. R. DEWA D.M

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 5 BENGKULU SELATAN
TAHUN 2019

15

Anda mungkin juga menyukai