Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

(BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI MUDA DI KOTA KENDARI)

Oleh

Nama : ARSYAD

Stambuk : C1D121065

Kelas : A

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan berkat-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Bahaya
Narkoba Bagi Generasi Muda di Kota Kendari tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bahasa
Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang kesehatan tentang penyakit menular khususnya pada bagian narkoba,
psikotropika dan zat adiktif lainnya (NARKOBA) bagi para pembaca maupun
penulis itu sendiri.

Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penyelesaian makalah ini, terutama pada Dosen Bahasa Indonesia yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan saya
terhadap bahaya narkoba bagi generasi muda terutama di kota Kendari.

Adapun pada makalah ini akan di bahas mengenai pengertian, jenis-jenis dan
bahaya narkoba serta pencegahan Narkoba yang dapat di terapkan agar dapat
terhindar dari zat yang dapat membuat ketergantungan ini, khususnya di kalangan
generasi muda di kota Kendari.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pihak pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Sekian dan terima kasih.

Kendari, 15 Desember 2021

Arsyad
Daftar Isi

Halaman Sampul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

Bab II Kajian Pustaka

2.1 Pengertian Narkoba

2.2 Jenis-jenis Narkoba

Bab III Pembahasan

3.1 Faktor-faktor Yang Menyebabkan Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi


Muda

3.2 Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda

3.3 Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda

Bab IV Penutup

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Daftar Pustaka
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif


lainnya. Terminologi narkoba familier digunakan oleh aparat penegak hukum
seperti polisi, jaksa, hakim dan petugas pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan
lainnya merujuk pada ketiga zat tersebut adalah narkoba yaitu narkotika,
psikotropika dan zat adiktif lainnya. Istilah narkoba biasnya lebih banyak dipakai
oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi, pemakaian dari kedua
istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama tadi.

Menurut UU no. 22 tahun 1997 tentang narkotika disebutkan pengertian tentang


narkotika. Narkotika adalah “Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan
atau kehilangan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.

Sebenarnya Narkoba adalah obat legal yang digunakan dalam dunia kedokteran,
namun dewasa ini Narkoba banyak disalahgunakan. Bahkan di kalangan remaja
tidak sedikit yang terjerumus dalam bahaya narkoba. Banyak dari mereka yang
menggunakan Narkoba dengan alasan untuk kesenangan batin, namun sayangnya
tidak banyak yang mengetahui bahaya Narkoba.

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para


pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya
usia tersebut ialah usia Produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah Menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus Meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
Ketergantungan.
Dalam kurun waktu dua dasawarsa terakhir ini Indonesia telah menjadi salah satu
negara yang dijadikan pasar utama dari jaringan sindikat peredaran narkotika yang
berdimensi internasional untuk tujuan-tujuan komersial.3 Untuk jaringan
peredaran narkotika di negara-negara Asia, Indonesia diperhitungkan sebagai
pasar (market-state) yang paling prospektif secara komersial bagi sindikat
internasional yang beroperasi di negara-negara sedang berkembang.

Remaja yang seharusnya menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi
menjadi Jaminan untuk kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka
cenderung merosot. Melihat latar belakang diatas maka kami mengangkat judul
Makalah faktor-faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba pada generasi
muda di kota Kendari yang terfokus pada pengetahuan tentang narkoba dan
akibatnya Bagi remaja.

Oleh karena itu, selain untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah bahasa
Indonesia, saya menyusun makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi
betapa Bahayanya Narkoba, khususnya di kalangan remaja atau generasi muda.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan penyalahgunaan narkoba di kota


Kendari?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan


narkoba di kota Kendari.

1.4 Manfaat

Memberikan pengetahuan tentang narkoba dan faktor apa yang menyebabkan


seseorang hingga terjadinya penyalahgunaan narkoba itu sendiri.
BAB II

Kajian Pustaka

2.1 Pengertian Narkoba

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Narkotika digolongkan
menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran Undang-undang
tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingku),
opium obat, Marfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.

 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-


campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,
yang Berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat
yang menyebabkan Perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-
Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-
undang tersebut, tetapi setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke Dalam golongan
narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah psikotropika hanya
menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai Undang-Undang No. 5/1997.
Zat Yang termasuk psikotropika antara lain:

 Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandrax, Amfetamine,


Fensiklidin,Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Sabu-
sabu, LSD (Lycergic Syntetic Diethylamide) dan sebagainya.

Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis


maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang
dapat mengganggu sistem saraf pusat, seperti:

• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa


zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan yang dihasilkan
oleh minuman yang Beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap.
Contoh: lem/perekat, aceton, ether dan sebagainya.

Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para


pencandu narkoba Itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya
usia tersebut ialah usia Produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang
mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di
kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat,
apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang
Sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami
ketergantungan.

Saat ini bahaya dan dampak narkoba atau narkotika dan obat-obatan pada
kehidupan dan kesehatan pecandu dan keluarganya semakin meresahkan.

Bagai dua sisi mata uang narkoba menjadi zat yang bisa memberikan manfaat dan
juga merusak kesehatan. Seperti yang sudah diketahui, ada beberapa jenis obat-
obatan yang termasuk ke dalam jenis narkoba yang digunakan untuk proses
penyembuhan karena efeknya yang bisa menenangkan. Namun jika dipakai dalam
dosis yang berlebih, bisa menyebabkan kecanduan. Penyalahgunaan ini mulanya
karena si pemakai merasakan efek yang menyenangkan.

Dari sinilah muncul keinginan untuk terus menggunakan agar bisa mendapatkan
ketenangan yang bersifat halusinasi. Meski dampak narkoba sudah diketahui oleh
banyak orang, tetap saja tidak mengurangi jumlah pemakainya.

Bahaya narkoba hingga menjadi kecanduan tersebut memang bisa disembuhkan,


namun akan lebih baik jika berhenti menggunakannya sesegera mungkin atau
tidak memakai sama sekali.

2.2 Jenis-jenis Narkoba

Menurut UU RI No. 22 / 1997, Narkotika adalah: zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
Narkotika sendiri dikelompokkan lagi menjadi:

Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan pengembangan


ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi
sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain, Ganja.

Golongan II: Narkotika yang berkhasiat pengobatan, digunakan sebagai pilihan


terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Morfin, Petidin.

Golongan III: Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan


dalam terapi dan/atau tujuan pengebangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Codein.

Menurut UU RI No. 5 / 1997, Psikotropika adalah: zat atau obat, baik alamiah
maupun sintetik bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika terdiri dari 4 golongan:

Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu


pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.

Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan


dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Amphetamine.

Golongan III: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan


dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.

Golongan IV: Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas


digunakan dalam terapi dan / atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh:
Diazepam, Nitrazepam (BK, DUM). Zat Adiktif Lainnya.

Yang termasuk Zat Adiktif lainnya adalah bahan atau zat yang berpengaruh
psikoaktif diluar Narkotika dan Psikotropika, meliputi: Minuman Alkohol,
mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan Saraf pusat,
dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari – hari dalam
kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersamaan dengan Narkotika atau
Psikotropika akan memperkuat pengaruh obat / zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minuman beralkohol:

a. Golongan A: kadar etanol 1-5 % (Bir)


b. Golongan B: kadar etanol 5-20 % (Berbagai minuman anggur)
c. Golongan C: kadar etanol 20-45 % (Whisky, Vodca, Manson House,
Johny Walker)

Inhalasi, gas yang dihirup dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa
senyawa organik, Yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga,
kantor, dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan adalah: Lem,
Tiner, Penghapus Cat kuku, bensin. Tembakau, pemakaian tembakau yang
mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Dalam Upaya penanggulangan
Narkoba di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada Remaja,
harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering
menjadi pintu masuk penyalahgunaan Narkoba lain yang berbahaya.

Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan dari Narkoba dapat


digolongkan Menjadi 3 golongan:

a. Golongan Depresan (Downer), adalah jenis Narkoba yang berfungsi


mengurangi aktifitas Fungsional tubuh. Jenis ini membuat pemakainya
menjadi tenang dan bahkan membuat Tertidur bahkan tak sadarkan diri.
Contohnya: Opioda (Morfin, Heroin, Codein), sedative (penenang),
Hipnotik (obat tidur) dan Tranquilizer (anti cemas).
b. Golongan Stimulan (Upper), adalah jenis NARKOBA yang merangsang
fungsi tubuh dan Meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat
pemakaiannya menjadi aktif, segar dan Bersemangat. Contoh:
Amphetamine (Shabu, Ekstasi), Kokain.
c. Golongan Halusinogen, adalah jenis NARKOBA yang dapat menimbulkan
efek halusinasi Yang bersifat merubah perasaan, pikiran dan sering Kali
menciptakan daya pandang yang Berbeda sehingga seluruh perasaan dapat
terganggu. Contoh: Kanabis (ganja).

Di dalam masyarakat Narkoba yang sering disalahgunakan adalah:


1. Opiada, terdapat 3 golongan besar:
a. Opioda alamiah (Opiat): Morfin, Opium, Codein.
b. Opioda semi sintetik: Heroin / putauw, Hidromorfin.
c. Opioda sintetik: Metadon.
2. Kokain

Kokain berupa kristal putih, rasanya sedikit pahit dan lebih mudah larut Nama
jalanan: koka, coke, happy dust, chalie, srepet, snow / salju. Cara pemakaiannya:
Membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagian berbaris lurus diatas
permukaan kaca Atau alas yang permukaannya datar kemudian dihirup dengan
menggunakan penyedot seperti Sedotan atau dengan cara dibakar bersama dengan
tembakau. Penggunaan dengan cara dihirup akan beresiko kering dan luka pada
sekitar lubang hidung bagian dalam. Efek Pemakain kokain: pemakai akan merasa
segar, kehilangan nafsu makan, menambah percaya Diri, dan dapat
menghilangkan rasa sakit dan lelah.

3. Kanabis

Nama jalanan: cimeng, ganja, gelek, hasish, marijuana, grass, bhang. Berasal dari
tanaman Kanabis sativa atau kanabis indica. Cara penggunaan: dihisap dengan
cara dipadatkan Menyerupai rokok atau dengan menggunakan pipa rokok. Efek
rasa dari kanabis tergolong Cepat, pemakai cenderung merasa lebih santai, rasa
gembira berlebihan (euphoria), sering Berfantasi/menghayal, aktif berkomunikasi,
selera makan tinggi, sensitive, kering pada mulut Dan tenggorokan.

4. Amphetamine

Seed, meth, crystal, whiz. Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih Dan
keabuan dan juga tablet. Cara penggunaan: dengan cara dihirup. Sedangkan yang
Berbentuk tablet diminum dengan air. Ada 2 jenis Amphetamine: MDMA
(methylene dioxy methamphetamine) : Inex, xtc. Dikemas dalam bentuk tablet
dan capsul.Metamphetamine ice, nama jalanan: SHABU, SS, ice. Cara
Penggunaan dibakar dengan menggunakan alumunium foil dan asapnya dihisap
atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus.
5. Lysergic Acid

Termasuk dalam golongan halusinogen. acid, trips, tabs, kertas. Bentuk: biasa
didapatkan dalam bentuk kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempat
perangka dalam Banyak warna dan gambar. Ada juga yang berbentuk pil dan
kapsul. Cara penggunaan: Meletakan LSD pada permukaan lidah, dan bereaksi
setelah 30 – 60 menit kemudian, Menghilang setelah 8-12 jam. Efek rasa: terjadi
halusinasi tempat, warna, dan waktu sehingga Timbul obsesi yang sangat indah
dan bahkan menyeramkan dan lama-lama menjadikan Penggunaannya paranoid.

6. Sedatif-hipnotik (Benzodiazepin)

Termasuk golongan zat sedative (obat penenang) dan hipnotika (obat


tidur).Benzodiazepin: BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp. Cara pemakaian: dengan
diminum, disuntikan, Atau dimasukan lewat anus. Digunakan di bidang medis
untuk pengobatan pada pasien yang Mengalami kecemasan, kejang, stress, serta
sebagai obat tidur.

7. Solvent/Inhalasi

Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya: Aerosol, Lem,
Isi korek api Gas, Tiner, Cairan untuk dry cleaning, Uap bensin. Biasanya
digunakan dengan cara coba-coba oleh anak di bawah umur, pada golongan yang
kurang mampu. Efek yang ditimbulkan: Pusing, kepala berputar, halusinasi
ringan, mual, muntah gangguan fungsi paru, jantung dan hati.

BAB III

Pembahasan

3.1 Faktor-faktor Yang Menyebabkan Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi


Muda
Penyebab penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh
banyak Faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Oleh karena itu penulis
akan memaparkan faktor-faktor tersebut sebagai berikut :

1. Faktor Internal : faktor yang berasal dari diri seseorang

a. Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (Broken Home)


maka seseorang akan mudah merasa putus asa dan Frustrasi. Akibat lebih jauh,
orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi konsumen
narkoba.

b. Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja


menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang
perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih
mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.

c. kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah


dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus ke jurang narkoba.

2. Faktor Eksternal :Berasal dari luar seseorang. Faktor yang cukup


kuat mempengaruhi seseorang.

a. Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi


terjerumusnya seseorang Kelemban narkoba, biasanya berawal dari ikut-ikutan
teman. Terlebih bagi seseorang yang Memiliki mental dan kepribadian cukup
lemah, akan mudah terjerumus.

b. Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan


memiliki organisasi Yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan
narkoba. Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk
pengobatan dan penelitian. Tetapi karena berbagai alasan – mulai dari
keinginan untuk coba-coba, ikut trend/gaya, Lambang status sosial, ingin
melupakan persoalan, dan lain, maka narkoba kemudian disalahgunakan.
Penggunaan terus menerus dan berlanjut akan menyebabkan
ketergantungan atau dependensi, disebut juga kecanduan.
Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut:

1. Coba-coba
2. Senang-senang
3. Menggunakan pada saat atau keadaan tertentu
4. Penyalahgunaan
5. Ketergantungan

3.2 Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda

Bila narkoba digunakan secara terus menerus atau melebihi takaran yang telah
ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan
mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada
sistem syaraf pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati
dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis


narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai.
Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis
maupun sosial seseorang.

Dampak fisik

1. Gangguan pada sistem syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,


halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi .
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti:
infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi,
eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh
meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin,
seperti: Penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron,
testosteron), serta gangguan fungsi seksual
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain
perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan
amenorhoe (tidak haid)
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum
suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti
hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis
yaitu konsumsi Narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya.
Over dosis bisa menyebabkan kematian.

Dampak Psikis dan Sosial bagi pemakai narkoba antara lain :

1. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.


2. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
3. Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
4. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
5. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
6. Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
7. Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
8. Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

3.3 Pencegahan Terhadap Penyalahgunaan Narkoba Pada Generasi Muda

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar, sudah


seyogianya Menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak
termasuk orang tua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam
mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya
yang lebih kongkret yang dapat dilakukan adalah Melakukan kerja sama dengan
pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau
mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan
perhatian dan Kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang
ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi)
narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting
adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini
adalah Kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga
perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani. Oleh sebab itu, mulai
saat ini, selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan
waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak
yang masih rentan akan pengaruh budaya asing.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari uraian makalah yang disusun kami menyimpulkan bahwa terjadinya


penyalahgunaan narkoba pada generasi muda dapat disebabkan oleh dua faktor
yakni : faktor internal dan eksternal. Tetapi pada akhirnya narkoba hanya
menghancurkan masa depan, sehingga dibutuhkan kepedulian orang tua, insan
pendidik, tokoh masyarakat dan instansi pemerintahan dalam membina generasi
muda. Agar mereka bisa bebas dari bahaya narkoba.

Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orang tua, masyarakat, negara dan
agama sudah Saatnya kita berkata, “Katakan tidak pada Narkoba” atau say “ No
To Drugs”. Dengan tidak Terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih
berprestasi dan mandiri. Jangan kita Sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya
karena ingin mendapat kenikmatan sesaat yang Dapat menghancurkan fisik dan
mengganggu kesehatan mental dengan mencoba coba menggunakan narkoba.

4.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
disebabkan karena keterbatasan ilmu yang melekat dalam diri kami. Oleh karena
itu saran dan kritikan akan makalah dari pembaca sangat membantu dalam
penyempurnaan makalah ini.

Semoga kita senantiasa terhindar dari bahaya narkoba, mari kita isi waktu luang
dengan kegiatan yang bermanfaat yang dapat meningkatkan kualitas diri kita.
Seperti berolahraga, maupun mengikuti kegiatan berorganisasi yang dapat
mengembangkan kreativitas kita.

Dengan demikian berarti kita dapat menjadi anak yang berbakti kepada
keduaorang tua, dengan senantiasa berusaha sekuat tenaga membahagiakan
mereka. Dengan membahagiakan mereka tampa kita sadari kita telah membuka
pintu-pintu kemudahan dan kesuksesan bagi diri kita sendiri di masa yang akan
datang.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Narkoba

https://wennymochi24.wordpress.com/2012/12/18/karya-ilmia-tentang-bahaya-
narkoba-bagigenerasi-muda/

https://bnn.go.id/pengertian-narkoba-dan-bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/

Anda mungkin juga menyukai