Anda di halaman 1dari 2

INFO SINGKAT, TIMELINE, DAN PERTANYAAN WAWANCARA

A. Info Singkat
Kami (Kelompok 5) memilih Profesi Advokat untuk tugas ini. Advokat sebagai
salah satu profesi di bidang hokum tentunya memegang peranan penting di Indonesia.
Pada pelaksanaan wawancara, kami memilih salah satu Advokat yang bekerja di LBH
APIK, sebuah LBH (Lembaga Bantuan Hukum) yang bergerak di isu perempuan dan anak.

B. Timeline
1. Persiapan penelitian → Diskusi pemilihan profesi dan membuat makalah
2. Perencanaan → Menentukan narasumber dan merumuskan daftar pertanyaan
wawancara
3. Pelaksanaan → Wawancara dengan narasumber
4. Pengolahan data → Mengolah data hasil wawancara
5. Penyusunan laporan → Menyusun hasil kerja termasuk hasil wawancara ke dalam
sebuah laporan

C. Daftar Pertanyaan Wawancara


1. Apa saja kode etik profesi Advokat? Bagaimana Anda mengimplementasikan dalam
kerja sehari-hari?
2. Apa saja hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan sebagai seorang Advokat? Lalu
bagaimana kaitannya degan hidup bermasyarakat?
3. Advokat memiliki payung organisasi yaitu PERADI. Apa saja peran dan fungsi PERADI
terhadap penegakan kode etik Advokat?
4. LBH APIK berfokus pada penanganan kasus perempuan dan anak, apakah ada kode
etik khusus atau di luar kode etik Advokat yang juga diterapkan Anda sebagai
Advokat di LBH APIK?
5. Apakah ada hal-hal yang ditemui di lapangan yang menghambat atau menyulitkan
kerja Anda sebagai Advokat, khususnya di isu perempuan dan anak?
6. Adakah sanksi yang diberikan kepada seorang Advokat jika dirinya melanggar kode
etik, dan bagaimana prosesnya? Apakah juga akan berdampak pada LBH APIK
sebagai tempat Anda bekerja?
7. Apakah ada tumpang tindih aturan antara yang berlaku pada profesi Advokat
dengan hukum di Indonesia?
8. Sebagai Advokat yang sudah menangani kasus-kasus, khususnya di isu perempuan
dan anak, bagaimana pendapat Anda mengenai pelaksanaan kode etik Advokat di
Indonesia?
9. Apa saran Anda sebagai seorang Advokat untuk meningkatkan kinerja Advokat
dalam membantu masyarakat memperoleh keadilan hukum?
Untuk Negara: membenahi organisasi Advokat, menjadikan single bar agar lebih
terkontrol
Untuk organisasi Advokat: rajin-rajinlah engontrol anak buahmu, jangan Cuma
hubungi kalo KTA nya udah mau habis dan minta duit.
Hal yang dapat dilakukanmasyarakat: Sosialisasi mengenai keberadaan Advokat.
Karena pandangan masyarakat saat ini masih terpaku pada jika kasus didampingi
Advokat akan lama dan mahal.

Anda mungkin juga menyukai