Anda di halaman 1dari 10

TUGAS METODELOGI PENELITIAN

PROPOSAL KEPADATAN CACING TANAH DI KAWASAN KEBUN


BIOLOGI FKIP, UNIVERSITAS MATARAM TAHUN 2017 SEBAGAI
LOKASI PRAKTIKUM EKOLOGI HEWAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : BAIQ NELY WIDYA A

NIM : E1A014005

KELAS :A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberikan kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan propsal ini
dengan judul Kepadatan Cacing Tanah di Kawasan Kebun Biologi FKIP, Universitas Mataram
tahun 2017 sebagai Lokasi Praktikum Ekologi Hewan. Proposal ini dibuat untuk memenuhi
tuntutan mata kuliah Metodelogi Penelitian.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih ada kekurangan, oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan proposal
ini. Semoga dengan selesainya proposal ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
umumnya bagi pembaca.

Mataram, Maret 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan.........................................................................................................................2
D. Manfaat......................................................................................................................2
E. Batasan Masalah.........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis.........................................................................................................3
B. Tinjauan Empiris........................................................................................................3
C. Hipotesis.....................................................................................................................3

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian.....................................................................................4


B. Jenis Penelitian...........................................................................................................4
C. Objek Penelitian.........................................................................................................4
D. Populasi dan Sampel Penelitian.................................................................................4
E. Teknik Pengambilan Data..........................................................................................4
F. Teknik Analisis Data..................................................................................................5

BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Biaya Penelitian.........................................................................................................6
B. Jadwal Penelitian........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keanekaragaman suatu spesies dapat digunakan untuk menyatakan struktur komunitas.


Ukuran keanekaragaman dan penyebabnya mencakup sebagian besar pemikiran tentang
ekologi. Hal itu terutama karena keanekaragaman dapat menghasilkan kestabilan dan dengan
demikian berhubungan dengan pemikiran sentral ekologi, yaitu tentang keseimbangan suatu
sistem (Price, 1997 dalam Suheriyanto, 2008). Cacing tanah merupakan salah satu hewan
tanah yang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Tiap jenis cacing tanah
memiliki toleransi yang berbeda pada kondisi habitatnya (Hairiah et al., 2004).
Keanekaragaman cacing tanah dapat digunakan untuk monitoring sistem pertanian yang
berbeda-beda dalam perawatannya, serta untuk mengevaluasi tanah yang terkontaminasi
residu pestisida, pengolahan tanah, pemadatan dan bahan organik (Paoletti et al.,1992).
Populasi cacing tanah sangat bergantung pada factor fisik-kimia tanah dan sumber makanan
(Suin, 1997). Salah satu indikator kesuburan tanah adalah cacing tanah (Kartasapoetra dkk.,
1991). Keberadaan Cacing tanah dapat dijadikan sebagai bioindikator produktivitas dalam
kesinambungan fungsi tanah. Cacing tanah merupakan salah satu fauna tanah yang berperan
sangat besar dalam perbaikan kesuburan tanah dengan menghancurkan secara fisik bahan
organic menjadi humus, menggabungkan bahan yang membusuk pada lapisan tanah bagian
atas, dan membentuk kemantapan agregat antara bahan organic dan bahan mineral tanah
(Barnes, 1997 dalam Dwiastuti, 2009).
Hasil penelitian Qudratullah (2013) tentang keanekaragaman cacing tanah pada tiga tipe
habitat di kecamatan Pontianak Kota menunjukkan bahwa, keanekaragaman tertinggi
ditemukan pada lahan terlantar dipengaruhi oleh vegetasi yang beragam serta penutupan
rumput-rumputan yang rapat. Keanekaragaman terendah terdapat di lahan persawahan
dipengaruhi oleh sistem pertanian monokultur dan pemakaian pupuk dan bahan kimia
pertanian. Dalam penelitian lain, Hapitasari et al., (2014) menyatakan bahwa umlah cacing
tanah pada daerah non vegetasi lebih banyak dibanding pada daerah vegetasi. Jumlah cacing
tanah juga lebih sedikit ditemukan pada daerah yang dekat dengan sumber iar. Hal tersebut
dapat dipengaruhi oleh unsur abiotik pada daerah penelitian.

1
Hingga sekarang, tidak ada penelitian yang membahas mengenai tingkat kepadatan
cacing tanah di kebun biologi FKIP, Universitas Mataram. Praktikum mengenai kepadatan
cacing tanah ini biasanya dilakukan di luar FKIP, Universitas Mataram. Oleh karenanya,
peneliti merasa perllu untuk melakukan kajian mengenai Kepadatan Cacing Tanah di
Kawasan Kebun Biologi FKIP, Universitas Mataram tahun 2017 sebagai Lokasi
Praktikum Ekologi Hewan.
B. Rumusan Masalah
1. Jenis cacing tanah apa sajakah yang terdapat pada kawasan Kebun Biologi FKIP,
Universitas Mataram?.
2. Bagaimanakah tingkat kepadatan cacing tanah di kawasan Kebun Biologi FKIP,
Universitas Mataram?
C. Tujuan
Mengetahui macam jenis dan kepadatan cacing tanah di kawasan Kebun Biologi FKIP,
Universitas Mataram tahun 2017 sehingga dapat digunakan sebagai lokasi praktikum mata
kuliah Ekologi Hewan.
D. Manfaat
1. Dari penelitian diharapkan dapat diketahui kepadatan dan jenis-jenis cacing tanah yang
terdapat di kawasan Kebun Biologi FKIP, Universitas Mataram.
2. Diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa pendidikan biologi sehingga Kebun Biologi
FKIP, Universitas Mataram dapat digunakan sebagai lokasi praktikum Ekologi Hewan.
E. Batasan Masalah
Penelitian ini membahas tentang kepadatan dan jneis cacing tanah di kawasan Kebun
Biologi FKIP, Universitas Mataram selama bulan November tahun 2017.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2
A. Tinjauan Teoritis
1. Lokasi Kebun Biologi FKIP, Universitas Mataram
2. Klasifikasi Cacing Tanah
3. Morfologi Cacing Tanah
4. Ekologi Cacing Tanah
5. Kepadatan
B. Tinjauan Empiris
C. Hipotesis
1. Ho : Kepadatan jenis cacing tanah di Kebun Biologi FKIP, Universitas Mataram tidak
tinggi.
2. Ha : Kepadatan jenis cacing tanah di Kebun Biologi FKIP, Universitas Mataram tinggi.

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di Kebun Biologi FKIP, Universitas Mataram, Mataram pada bulan
November 2017 selama 3 hari. Identifikasi cacing tanah dilakukan di Laboratorium Biologi
FKIP, Universitas Mataram.

3
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian termasuk dalam deskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan
metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung dari lokasi
pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian yaitu kepadatan cacing tanah (K).
C. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini yaitu semua jenis cacing tanah yang terdapat pada kuadrat
dengan ukuran 25x25x30 cm.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dari penelitian ini yaitu semua cacing tanah yang terdapat di kawasan Kebun
Biologi FKIP, Universitas Mataram dengan sampel yaitu cacing tanah yang terperangkap pada
kuadrat dengan ukuran 25x25x30 cm.
E. Teknik Pengambilan Data
1. Penentuan lokasi dilakukan dengan menggunakan transek garis sepanjang 20 meter
kemudian pada setiap garis diambil 10 titik pengamatan dengan 3 kali pengulangan, pada
tiap titik berjarak 2 meter di kawasan Kebun Biologi FKIP, Universitas Mataram.
2. Pengambilan sampel dilakukan pada pagi hari yaitu antara pukul 06.00 WIB 09.00 WIB
sebelum suhu tanah menjadi terlalu panas dan dilakukan pada kedalaman 0-30 cm
(Agustini, 2006). Dengan menggunakan soil sampling ukuran 25x25x30 cm yang
ditancapkan pada permukaan tanah sampai kedalaman 30 cm.
3. Metode yang digunakan dalam pengambilan cacing tanah yaitu dengan metode Hand
Shorting (pengambilan langsung) (Morario, 2009). Cacing yang telah diambil kemudian
diletakkan pada formalin untuk diidentifikasi.
4. Identifikasi cacing tanah dengan menggunakan buku acuan.

F. Teknik Analisis Data


1. Kepadatan (K)
Analisis Kepadatan dengan menggunakan (Yuwafi, 2016):
n
K=
A
Keterangan :
Ki = Kerapatan jenis (Individu/m2)
Ni = Jumlah total spesies (Individu)
A = Luas daerah yang disampling (m2)
2. Kepadatan relatif (KR)
Analisis Kepadatan Realtif dengan menggunakan (Yuwafi, 2016):

n
KR= 10 0
n
Keterangan :

4
KR = Kepadatan Relatif
ni = Jumlah total spesies i (individu)
n = Jumlah total individu seluruh jenis

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

A. Biaya Penelitian
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Lembaran kain = 5.000
b. Pisau = 10.000
c. Soil sampling ukuran 25x25x30 cm = 10.000
d. Kamera = 25.000 (sewa)
e. Mikroskop = 0 (sedia di lab)
f. Buku panduan identifikasi = 0 (meminjam)
Total = Rp 50.000
B. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal dari penelitian ini yaitu:
1. Persiapan pembuatan soil sampling dan menyediakan alat lainnya dilakukan pada tanggal
20-25 Oktober 2017.
2. Pengambilan sampel dilakukan selama 3 hari yaitu pada tanggal 5-7 November 2017 pukul
06.00 09.00 Wita.

5
3. Identifikasi cacing tanah dilakukan pada 9-15 November 2017 di Laboratorium Biologi
FKIP, Universitas Mataram.
4. Input dan analisis data dilakukan 17-25 November 2017.
5. Penyusunan hasil akan dilaksanakan pada 27 November 3 Desember 2017.

6
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Desi Maharani. 2006. Diversitas Cacing Tanah Pada Agroforestri berbasis Kopi di
Desa Tawangsari Kecamatan Pujon Malang. Skripsi Universitas Brawijaya Fakultas
Pertanian Jurusan Tanah. Malang.
Dwiastuti Sri dan Suntoro. 2009. Eksistensi Cacing Tanah Pada Lingkungan Berbagai Sistem
Budidaya Tanaman Di Lahan Berkapur. Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami No. 36A,
Surakarta.
Hairiah K et al. 2004. Ketebalan seresah sebagai indicator Daerah Aliran Sungai (DAS) sehat.
World Agroforestry Centre, Bogor. ISBN 979-3189-17-6.
Hapitasari et al. 2014. Keragaman Cacing Tanah di Hutan Pendidikan Gunung Walat. Laporan
Kegiatan Studi Lapangan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut
Pertanian Bogor Departemen Biologi. Bogor.
Kartasapoetra dkk. 1987. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Cetakan ke dua. Jakarta : Bina
Aksara.
Morario. 2009. Komposisi dan Distribusi Cacing Tanah di Kawasan Perkebunan Kelapa Sawit
PT. Moeis dan di Perkebunan Rakyat Desa Simodong Kecamatan Sei Suka Kabupaten
Batu Bara. Skripsi Universitas Sumatera Utara Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Departemen Biologi. Medan.
Paoletti, Maurizio G. 1999. Invertebrate Biodiversity as Bioindicators of Sustainable
Landscapes. Amsterdam : Elsevier Science B.V.
Qudratullah, Harry. 2013. Keanekaragaman Cacing Tanah (Oligochaeta) pada Tiga Tipe Habitat
di Kecamatan Pontianak Kota. Jurnal Protobiont Vol 2 (2): 56 62.
Suheriyanto, Dwi. 2008. Ekologi Serangga. Malang : UIN Press.
Suin, N.M. 1997. Ekologi Hewan Tanah. Jakarta: Bumi Aksara.
Yuwafi, Hamdan. 2016. Kepadatan Cacing Tanah di Perkebunan Kopi PTPN XII Bangelan
Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. Skripsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang Fakulltas Sains dan Teknologi Jurusan Biologi. Malang.

Anda mungkin juga menyukai