Anda di halaman 1dari 20

TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN

MAKALAH TANAH

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 KELAS A
1. BAIQ NELY WIDYA A (E1A014005)
2. NURKOMALA HIKMAH (E1A014034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
kepada dosen pengampu dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini yang berjudul Tanah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin.

Mataram, Juli 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Tanah .......................................................................................................................... 3
B. Tanah Sebagai Media Hidup Tumbuhan.................................................................... 3
C. Fisika Tanah ............................................................................................................... 4
D. Kimia Tanah ............................................................................................................... 8
E. Humus ........................................................................................................................ 9
F. Garam Mineral Organik Tanah .................................................................................. 10
G. Profil Tanah ................................................................................................................ 13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 15
B. Saran ........................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah sebagai salah satu unsur utama dari ekosistem mempunyai peran ganda sebagai
media produksi pangan dan sandang serta obat-obatan juga sebagai penyangga utama
terciptanya lingkungan yang sehat serta berperan dalam menjaga keragaman biodiversity.
Tanah yang merupakan tubuh alam yang dihasilkan dari berbagai proses dan faktor
pembentuk yang berbeda dari satu tempat ke tempat lainya dan dengan demikian akan
memerlukan mananjemen berbeda pula untuk tetap menjaga keberlanjutan fungsi-fungsi tanah
tersebut.
Tanah merupakan medium alam untuk pertumbuhan tanaman. Tanah menyediakan
unsur-unsur hara sebagai makanan tanaman untuk pertumbuhan. Selanjutnya unsur hara
diserap oleh akar tanaman melalui daun dirubah menjadi persenyawaan organik seperti
karbohidrat, protein, lemak dan lain-lain yang amat berguna bagi kehidupan manusia dan
hewan. Sering kali kita mendengar adanya gerakan air dalam tanah misalnya gerakan air dari
tanah yang masuk ke dalam akar tanaman dan tekanan air dari bendungan adalah contoh dari
air berenergi tinggi ke daerah air berenergi rendah. Dengan demikian, perlu diketahui tenaga
yang menentukan keadaan fisik atau kandungan energi air agar dapat dipahami perilaku air
dalam tanah dan tumbuhan.
Kekuatan tanah merupakan kekuatan terhadap keretakan oleh tegangan akibat kompresi.
Kekuatan tanah juga menentukan daya dukung tanah terhadap kontruksi bangunan dan
infrastruktur lainya seperti kendaraan (mesin-mesin pertanian), ketahanan terhadap akar
tumbuhan dan kemudian untuk pengelolaan lahan. Kekuatan tanah dipengaruhi oleh kadar air
dimana semakin tinggi kadar air tanah maka kekuatan tanah akan semakin rendah dan
sebaliknya jika semakin rendah kadar air tanah maka kekuatan tanah akan semakin tinggi.
Selain itu, kekuatan tanah juga dipengaruhi oleh bulk density, struktur dan tekstur tanah.
Kekuatan tanah juga mempengaruhi sifat pengelolaan tanah dilapangan. Pengelolaan
tanah akan mudah dilakukan jika kekuatan tanah rendah dan sebaliknya jika kekuatan tanah
tinggi maka pengelolaan tanah akan sulit.
Test kekuatan tanah dapat dilakukan melalui pengukuran ketahanan penetrasi
(penetration resistence), ketahanan geser (shear strength), ketahanan terhadap kondisi

1
(compressive strength), ketahanan tarik (tensile strength), dan ketahanan retak (rupture
strength). Pemilihan jenis pengukuran mana yang akan dilakukan tergantung pada tujuan
pengukuran dan ketersediaan alat. Walaupun semua pengukuran berguna, penetration resisten
dan tensile strength adalah yang paling banyak digunakan untuk kepentingan pertanian.
Kedua parameter kekuatan tanah ini misalnya dapat dikaitkan dengan pertumbuhan akar atau
pengompakan tanah.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian tanah?
2. Bagaimanakah tanah sebagai media hidup tumbuhan?
3. Bagaimanakah sifat fisika tanah?
4. Bagaimanakah sifat kimia tanah?
5. Apa itu humus?
6. Bagaimanakah garam mineral organik dalam tanah?
7. Bagaimanakah profil tanah?
C. Tujuan
1. Untukk mengetahui pengertian tanah.
2. Untuk mengetahui tanah sebagai media hidup tumbuhan.
3. Untuk mengetahui sifat fisika tanah.
4. Untuk mengetahui sifat kimia tanah.
5. Untuk mengetahu tentang humus.
6. Untuk mengetahui tentang garam mineral organik dalam tanah.
7. Untuk mengetahui profil tanah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tanah

Tanah dapat didefinisikan sebagai bagian atas dari lapisan karak bumi yang mengalami
penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan dan hewan. Definisi ini didasarkan atau
ditekankan pada hubungan yang erat antara tanah dan organism hidup, yang keduanya
dipengaruhi oleh iklim dan fopografi. Sesungguhnya sangatlah susah untuk memisahkan
pengaruh dari tanah/factor adafik ini, karena keterjalinannya dengan aspek lainnya dari
habitat. Tanah membentuk suatu bagian yang kompleks dari ekosistem dan ditempati oleh
organism-organisme dengan toleransi yang luas. Kajian tanah dikenal dengan pedologi.

Tanah adalah Tubuh Alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai
akibat bekerjanya gaya-gaya alam (natural froces) terhadap bahan-bahan alam (natural
material) di permukaan bumi. Secara umum tanah tersusun dari empat komponen utama, 25
% ruang pori-pori (pore space) terdiri atas udara, 25 % ruang pori-pori (pore space) terdiri
atas air, 45 % Fase padat (bahan mineral), 5 % bahan Organik. Dalam kondisi alam,
Perbandingan antara udara dan air selalu berubah-ubah tergantung pada iklim dan faktor
lainnya

Tanah yang terbentuk dipermukaan bumi secara langsung atau tidak, berkembang dari
bahan mineral dan batuan-batuan. Melalui proses pelapukan, baik secara fisik maupun kimia
dibantu oleh pengaruh atmosfer, maka batu-batuan berdisintegrasi dan terdisintegrasi
menghasilkan bahan induk lepas dan selanjutnya, dibawa pengaruh proses-proses pedogenetik
berkembang menjadi tanah, dan di ikuti oleh proses pencampuran bahan organik dan bahan
mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah, pemindahan dari bahan-bahan tanah
dari bagian atas tanah ke bagian bawah dan berbagai proses lain yang dapat menghasilkan
horizon-horizon tanah

B. Tanah sebagai medium hidupnya tumbuhan


1. Tempat akar berpegang. Tumbuhan haruslah tertancap kuat-kuat dalam tanah untuk
menghadapi gangguan dari hembusan angin.

3
2. Suplai air. Umumnya tumbuhan menghisap air dari tanah melalui akarnya. Dengan
demikian tanah harus mengandung sejumlah air yang memadai dan jangan berlebihan.
3. Suplai nutrisi. Nutrisi organic dan anorganik berada dalam tanah akibat penghawaan dan
penguraian/pelapukan.
4. Suplai udara. Tanah harus terarasi secukupnya untuk memungkinkan terjadinya respirasi
akar dan penguraian oleh organisme.

Variasi dari kondisi materi yang diperlukan tumbuhan akan mengakibatkan pembatasan
dalam fungsi dan distribusi organisme dan mempengaruhi struktur dari keseluruhan
ekosistem. Factor adafik adalah penting bagi perkembangan tumbuhan, hal ini tergantung
pada karakteristika fisika dan kimia tanah.

C. Fisika tanah

Tanah terbentuk dari materi organic yang berasal dari bagian biotika ekosistem dan
materi anorganik yang berasal dari bantuan akibat proses penghawaan. Materi anorganik atau
materi membentuk sekitar dua pertiga dari volume tanah dan menentukan karakteristika
fisikanya.

1. Partikel Tanah
Jumlah dan ukuran partikel mineral tergantung pada bentuk batuan asalnya dan
intensitas dari proses penghawaan yang terjadi. Partikel-partikel ini bervariasi dalam
ukuran, dari yang besar sampai yang halus dan sulit dilihat dengan mata telanjang.
Partikel-partikel ini biasanya dikelompokkan berdasarkan klas ukurannya atau fraksinya.
Berbagai sistem klasifikasi dikembangkan untuk ukuran partikel ini, tetapi yang umum dan
sering dipergunakan adalah dua sistem, yaitu klasifikasi dari internatiomal society of soil
science ( 1926 ) dan klasifikasi dari US Department of Agriculture ( USDA ).
Klasifikasi Ukuran Partikel Tanah
FRAKSI SISTEM SISTEM USDA
TANAH INTERNATIONAL
Pasir sangat 2,00 1,00 mm
kasar atau krikil
halus

4
FRAKSI SISTEM SISTEM USDA
TANAH INTERNATIONAL
Pasir kasar 2,00 0,20 mm 1,00 0,50 mm
Pasir medium 0,50 0,25 mm
Pasir halus 0,20 0,02 mm 0,25 0,10 mm
Lumpur kasar 0,10 0,05 mm
Lumpur 0,02 0,002 mm 0,05 0,002
mm
Liat < 0,002 mm < 0,002
mm
2. Fraksi Liat
Partikel liat adalah penting karena mampu memegang air dan nutrisi dalam tanah.
Beberapa mineral liat dapat mengisap air tiga kali volumenya, menggembung bila basah
dan mengerut pada keadaan kering. Partekl-partikel liat mampu melekat satu sama lain,
sehingga pada keadaan basah tanah akan menjadi plastis dan bila kering sangat keras.
Kombinasi humus dengan liat akan membentuk humus-liat atau kompleks koloid yang
bersifat stabil, kombinasi ini tidak akan tercuci dari tanah secara cepat. Sifat-sifat ini
menempatkan atau membuat liat merupakan fraksi yang sangat penting diantara fraksi-
fraksi lainnya dan sebagai penentu utama dalam kesuburan tanah.
3. Tekstur Tanah
Tekstur tanah ditentukan oleh proporsi dari berbagai fraksi tanah yang ada. Tekstur
ini tidak saja menentukan kemudahan penetrasi akar, aerasi dan ddrainase, tetapi juga
dalam suplai nutrisi dan suhu tanah. Bentuk tekstur tanah ini dapat ditentukan berdasarkan
segi-tiga tekstur tanah dibawah ini :

5
Liat 100 x

90 10

80 20

70 30

60 Liat liat 40

50 liat berlumpur 50

40 berpasir 60

30 lempung liar berpasir lempung liat lempung liat lumpur 70

20 lempung lempeng lump 80

10 pasir lempung berpasir 90

0 pasir lumpur lumpur 100 x

100 x 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

4. Pori Tanah
Jumlah dan ukuran ruang/pori tanah merupakan fungsi dari tekstur tanah. Pasir kasar
yang lepas akan mempunyai pori yang besar (makropori) meskipun secara total hanya
sekitar 40% dari volume tanah. Sebalinya tanah liat yang padat akan mempunyai ruang
yang kecil ( mikropori ) tetapi mungkin membentuk 60% dari volume tanah.
5. Udara Dalam Tanah
Udara dalam tanah mengandung bagian yang besar/tinggi kadar karbon dioksidanya,
melebihi karbon dioksida di udara bebas. Hal ini akibat pernafasan organism dalam tanah
yang tidak dikompensasikan oleh fotosintesis. Pertukaran gas antara tanah dengan udara
bebas utamanya tergantung pada pori tanah. Tanah-tanah dengan makropori akan terabrasi
dengana baik dan tercuci lebih banyak daripada tanah dengan mikropori.
6. Tekstrur Tanah dan Tumbuhan
a. Tanah dengan kandungan lumpur dan liat yang tinggi mengurangi kecepatan
pertumbuhan akar,sehingga kemampuan percabangan dari akar juga berkurang.Pada
tanah seperti ini perbedaan lamanya hujan sangat menentukan. Perkecambahan biasanya

6
juga menderita pada tanah lumpur ini,kondisi tanah yang paling baik untuk
perkecambahan adalah tanah yang gembur sehingga rongga udara cukup memadai.
b. Hujan yang turun pada tanah gembur akan cepat menembus kedalam tanah,sehingga ada
kemunginan air gravitasi tidak ada lagi,dan sebaliknya tanah bertekstur halus akan
memegang air dalam jumlah yang tinggi,dengan demikian tekstur tanah ini akan
menentukan keefektipan hujan.Pada tanah-tanah dengan kemampuan menembus air
secara cepat mengakibatkan air berada diluar kemampuan tumbuhan berakar dangkal
untuk menjangkaunya.
c. Air tanah merupakan lapisan tipis yang melapisi seluruh permukaan partikel
tanah(film).Lapisan air sangat tipis ini berkecedrungan mempunyai ketebalan yang
sama untuk semua ukuran partikel.Dengan demikian pada tanah bertekstur halus dengan
luas permukaan partikel yang tinggi akan banyak mengandung air tanah perluas
tertentu.Dan proporsinya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanah yang
bertekstur kasar,dari hasil penelitian juga terungkap bahwa dengan jumlah curah hujan
yang sama pada tanah lempung berpasir-halus dapat menahan jagung sampai 20 hari
untuk mencapai titik kelayuannya.Sedangkan pada tanah lempung berpasir-kasar jagung
akan layu hanya dalam waktu 12 hari.

Sebenarnya pengaruh tekstur tanah terhadap tumbuhan dan air tanah sangat
kompleks sekali,sebab meskipun tanah bertekstur halus mampu memegang air lebih
banyak.tetapi patut pula diperhatikan hal-hal berikut:

a. Sebagian besar air tertahan terletak pada lapisan atas tanah,sehingga akan mudah
sekali diuapkan kembali ke udara.
b. Menghalangi penembusan akar sehingga kecambah mungkin tidak sanggup
menjangkau sumber air yang lebih dalam sebelum air permukaan mengering.
c. Berkecendrungan mengurangi pengudaraan bagian lapisan bawah tanah,sehingga
memaksa tumbuhan berakar dangkal dengan akibat tumbuhan tadi tidak tahan
terhadap kekeringan.
d. Air yang melimpah pada tanah bertekstur halus merupakan habitat yang baik bagi
pertumbuhan jamur,dan akan mengganggu perkecambahan atau menunjang untuk
penyebaran penyakit tanaman.

7
e. Ion-ion dalam tanah diekstraksi oleh koloid-koloid tanah dan ikatnya.Ikatan ini
merupakan gudang makanan bagi tumbuhan. Dengan demikian makin halus tekstur
tanah makin tinggi tingkat kesuburannya. Mempertahankan tingkat kesuburan tanah
pasir hanya mungkin dengan jalan pemupukan terus menerus.atau menambah system
koloidanya. Sistem pengairan pada tanah pasir haruslah diperhatiakan kemungkinan
terbawa hanyutnya koloid tanah, Jadi harus diperhitungkan jumlah airnya.
Kalauberlebihan, dapat mengakibatkan menjadi tandusnya tanah pasir.
f. Tanah bertekstur gembur pengudaraannya cukup baik,sehingga difusi gas
berlangsung dengan mudah. Gas karbon dioksida hasil pernafasan organism dalam
tanah mudah dibebaskan ke udara. Demikian juga oksigen yang diperlukan oleh
tumbuhan mudah diperoleh.Pada tanah bertekstur halus CO2 sulit untuk dibebaskan
dan O2 sulit di dapat,maka mengakibatkan keracunan organism dalam tanah
terutama tumbuhan.
D. Kimia Tanah
1. Keasaman dan kebasahan Tanah

Berbagai factor yang dapat mempengaruhi pH dari tanah ini. Utamanya yang
terpenting adalah iklim yang berperan terhadap penguraian dan penghawaan batuan,jenis
batuan asal dari tanah,dan vegetasi yang akan mempengaruhi siklus nutrisi dan kimia alami
dari humus. Pada tanah-tanah di daerah beriklim panas dan kering,biasanya pH berkisar
disekitar netral sampai basa kuat sebagai akibat dari kekurangan hujan yang mampu
menghanyutkan basa.Sedangkan tanah-tanah di daerah beriklim seju dan basah pH tanah
berkisar sekitar asamlemah sampai asam kuat.

2. Keasaman Tanah dan Karakteristika Lainnya

a. Status kalsium (Ca) pada tanah yang normal sangat erat kaitannya dengan pH, pH diatas
sekitar 8,3 tanah biasanya banyak mengandung kalsium bebas,disamping jenuh oleh
basa lainnya.Tanah dengan kurang lebih setengah kapasitas kationnya jenuh oleh basa
dan setengahnya lagi oleh ion hydrogen,maka tanah tersebut berkecendrungan
mempunyai pH sekitar 5,0.Dan pada pH sekitar 3,6 atau lebih rendahlagi,oloida tanah
praktis jenuh dengan ion-ion hydrogen.Jadi Kalsium dan hydrogen bertentangan
sifatnya dalam tanah,dan ini akan mempengaruhi karakteristika tumbuhan yang hidup

8
padanya.tumbuhan yang hidup memerluan sejumlah kalsium atau senang tumbuh pada
tanah ber-PH tinggi dan biasanya mengandung kalsium karbonat bebas disebut
tumbuhan kalsifita,sedangkan oksilofita merupakan kelompok tumbuhan yang
memerlukan kondisi tanah asam untuk hidupnya.

b. Keasaman tanah juga penting untuk menunjukan kehadiran bahan-bahan penting lainnya
selain kalsium.Pada pH tanah seitar 6,5 semua bahan-bahan mineral adalah cukup
terlarut untuk dapat memenuhi keperluan tumbuhan,akan tetapi pada perubahan baik ke
arah basa maupun kearah asam maka beberapa bahan makanan menjadi berkurang
kelarutannya.Juga proses nitrifikasi terhambat pada pH dibawah 6,0 dan diatas 7,7.

c. Aspek lain dari kimia tanah menunjukan bahwa pada pH yang ekstrim (terlalu
basa/terlalu asam) keseimbangan beberapa bahan makanan menjadi terganggu dan akan
memberikan dampak keracunan atau toksik.Misalnya pada pH terlalu rendah
Al;Fe;Mn;Zn dan Cu bersifat toksik.Ion-ion H dan OH pun menjadi berbahaya pada pH
lebih rendah dari 4 dan lebih tinggi dari 9.

E. Humus

Bentuk dari humus tergantung pada iklim dan vegetasi. Tumbuhan yang banyak
menyerap nutrisi akan menghasilkan sampah organic yang kaya akan mineral. Pada tanah
dengan pengudaraan yang baik akan merangsang untuk terjadinya penguraian yang cepat dan
membentuk humus yang disebut muli,dan akan memungkinkan untuk hidupnya berbagai
fauna tanah. Cacing dan organism hidup lainnya mengangkut humus mealui tanah dan
mempertinggi aerasi dan juga merangsang kesuburan tanah.

Vegetasi yang menyerap sedikit nutrisi dari tanah akan menghasikan materi organic
yang miskin mineral. Mengandung sedikit kalsium untuk mengimbangi asam organic yang
dilepaskan selama penguraian. Dalam situasi ini proses pelapukan/penguraian berjalan
lambat,dan menghasilan bentuk humus yang disebut mor.apabila tanah mengandung materi
organic yang terlalu asam,maka tumpukan materi organic ini akan membentuk lapisan
gambut. Tanah-tanah yang mengandung humus mor ini akan bersifat tidak fertile dan juga
fauna tananhnya sangat jarang.

9
1. Kepentingan Bahan Organik Tanah

a. Bahan oganik merupakan koloida tanah yang mempunyai kapasitas yang tinggi dalam
memegang air. Suatu partikel yang mengandung bahan organic mampu memegang air
sampai 9x beratnya. Kemampuan yang jauh lebih besar daripada daya koloida tanah
liat. Oleh karena itu menambahakan bahan organic pada tanah pasir sangat baik untuk
meninggikan kesuburannya.bahan organic biasanya terkumpul di lapisan permukaan
atas tanah.maka lapaisan ini mempunyai daya tertinggi untuk menahan air. Mengurangi
bahan organic tidak saja mengurangi daya menahan air tetapi juga mengurangi sejumlah
bahan makanan yang tersimpan, pada system tanah tersebut.

b. Humus juga berguna dalam mengubah struktur tanah, dan perubahan struktur tanah erat
kaitannya dengan kesuburan tanah, dengan demikian humus merupakan salah satu
factor penting dalam menentukan kesuburan tanah, berbeda dengan tanah liat, koloid
humus tidak mempunyai sifat liat yang berlebihan.dan apabila bahan organic
ditambahkan pada tanah liat,struktur tanah segera mengalami perbaikan yang
menguntungkan.

c. Bahan organic dalam tanah, seperti tanah liat, mampu mengadsopsi sejumlah makanan
dalam bentuk ion-ion .berlainan dengan tanah liat, kapasitas adsorpsi dari bahan organic
jauh lebih tinggi.

2. Kepentingan humus dari sudut kerusakan mekanis juga perlu diperhatikan,yaitu:

a. Melindungi kecambah dari percian air hujan yang keras sehingga kecambah terhindar
dari kerusakan /kematian.

b. Melindungi tanah dari erosi percikan hujan (splash erosion),dan juga mengurangi
kemunginan dan juga mengurangi kemunginan erosi permukaan dengan mengurangi air
aliran.

F. Garam Mineral Organik


1. Anion dan Kation

10
Larutan tanah mengandung garam-garam mineral dalam bentuk ion. Mungkin
bermuatan positif atau kation dan mungkin bermuatan negative atau anion. Secara umum
telah diungkapkan bahwa komponen liat-humus adalah bermuatan negative, sehingga akan
menarik dan mengikat kation seperti kalsium, natrium dan magnesium. Ikatan ini bersifat
bebas dan dapat dilepas untuk pertumbuhan tanaman dan dipertukarkan untuk proses
lainnya yang disebut pertukaran basa. Beberapa basa sangat mudah dipertukarkan.daripada
yang lainnya. Umumnya ion-ion metal yang termasuk kalsium dan natrium lebih mudah
dilepaskan daripada ion hydrogen. Akibatnya tanah akan secara mudah untuk menjadi
lebih asam apabila tidak ada penambahan ion bersifat basa.

2. Keasaman dan Ketersediaan

Keasaman tanah akan mempengaruhi potensi absorpsi mineral makanan oleh


tumbuhan. Pada tanah alkali beberpa mineral seperti tembaga ; seng; dan besi mungkin
akan menjadi tidak larut sehingga tidak mungkin untuk dipergunakan oleh tumbuhan
meskipun tersedia dalam tanah. Sebaliknya besi dan aluminium akan terlarut dengan baik
dalam kondisi tanah asam,dan hal ini akan mengakibatkan keracunan bagi
tumbuhan.kombinasi paspor dengan besi dan alumunium akan membentuk ikatan yang
taklarut dan sulit dan untuk bisadi manfaatkan tumbuhan. keaksi keaksi di atas merupakan
factor pembatas dalam penyebaran beberapa tumbuhan.

3. Garam Tumbuhan

Konsentrasi yang tinggi dari garam natrium (Nacl),yang terakumulasi ditiga daerah
utama,pertama didaerah pesisir baik itu berupa rawa maupun pasir.Kedua daerah system
drainase pedalaman ,dan ketiga didaerah kering dengan hujan yang tidak mencukupi untuk
pencucian garam natrium.Tanah-tanah dengan garam natrium yang berlebihan biasanya
dikelompokan dalam dua bentuk yaitu bentuk tanah dengan salinitas tinggi, dan bentuk
tanah dengan alkalinitas tinggi. Tanah dengan salinitas tinggi mempunyai harga pH
dibawah 8,6 dan jumlah natrium yang dapat dipertukarkan lebih kecil dari 15%.Tanah
dengan alkalinitas tinggi mempunyai pH antara 8,6 sampai 10,0 dengan jumlah natrium
yang dapat dipertukarkan diatas 15 persennya tumbuhan halofitas yang mampu pada
daerah ini.

11
4. Organisme Hidup dalam Tanah

Berbagai organisme hidup dalam tanah, mereka dapat dibagi atau dikelompokkan
dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok tumbuhan dan kelompok hewan,masing-
masing secara rinci adalah :

a. Kelompok tumbuhan yaitu bacteria, streptomyces, algae, Fungi, akar; rimpang umbi dan
lain-lain.
b. Kelompok Hewan terdiri dari Protozoa, Nematoda, Insekta, Cacing. Vertebrata yang
membuat lubang/liang untuk hidup didalamnya.

Organisme hidup dalam tanah merupakan penyebab utamadalam proses pelapukan


bahan organik.Ikatan-ikatan yang kompleksdiuraikan menjadi ikatan sederhana yang dapat
dikembalikan dalam system untuk didaur ulang kembali. Contoh :protein----- asam amino--
----garam ammonium-------nitrat-------nitrit. Banyak organism hidup yang terdapat dalam
tanah ,termasuk bacteria dan jamur ,diketahui sebagai penghasil macam-macam zat
perangsang seperti 1AA. Masalah ini perlu mendapat perhatian untuk dilakukan penelitian
penelitianyang lebih mendalam. Bagi bacteria erat kaitannya dengan siklus nitrogen,

Seperti : Azotobakter ------- pada tanah yang cukup udara

Clostridium ------ pada tanah yang kurang udara

Rhizobium ------ padaakar kacang- kacangan

Demikian juga berbagai ganggang biru mampu memasukkan unsure N dalam


siklusnya ,dan erat kaitannya dengan kesuburan tanah. Organisme hidup yang besar
,mamalia, insek dan cacing sangat berfaedah dalam pengolahan tanah secara mekanis
,demikian juga dengan perakaran tumbuhan. Penggemburan tanah terjadi akibat
penembusan ,pengadukan dan pembalikan tanah oleh hewan-hewan besar dan juga system
perakaran ini. Pengudaraan tanah dapat juga terjadi akibat kegiatan organism makro tanah
ini ,lubang bekas akar yang busuk ,terowongan-terowongan atau liang-liang dari cacing
dan insekta. Disamping itu organism hidup dalam tanah dapat pula bersifat parasit bagi
tumbuhan ,seperti jamur,insekta ,cacing dan nematode.

12
G. Profil Tanah

Profil tanah merupakan suatu irisan melintang melalui tanah ,yang biasanya setiap tanah
mempunyai lapisan stratifikasi atau horizon dalam profilnya. Secara umum minimal terdapat
tiga lapisan utama, dan berdasarkan konversi diberi tanda dengan hurup besar. Horison A
adalah lapisan yang erat kaitannya dengan penghawaan dipermukaan dan relative
mengandung materi organic yang tinggi. Horison C adalah lapisan dengan batuan induk yang
terhawakan. Horison B lapisan diantara kedua lapisan/horizon tadi dengan karakkteristika
gabungan dari A dan C.

Disamping ketiga pelapisan tadi sering juga dijumpai apa yang disebut lapisan /horizon
O (organic) pada permukaan tanah ,dan horizon E (eluviasi)dibawah lapisan A. Setiap tanah
yang berbeda mempunyai perkembangan yang berbeda pula dari horisonnya.Gambaran ini
dapat dijadikan dasar dalam klasifikasi tanah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
menghasilkan klasifikasi tanah yang memuaskan segala pihak. Meskipun demikian sangat
sulit untukmenyusun suatu system dengan memasukkan / meliputi semua variable dari tanah.

Departemen Pertanian Amerika Serikat mengembangkan suatu cara penamaan tanah


berdasarkan nomenklatur baru.Pada prinsipnya cara inididasarkan pada karakteristik tanah
yang dapat diobservasi ,tidak didasarkan pada asumsi asal usulnya. Tata cara dari Deptan
Amerika Serikat ini ( system USDA) ternyata dapat diterima secara luas,utamanya dalam hal
pengelompokan tanah dalam kelompok besar yang tidak ada kaitannya dengan iklim dan
geografi. Secara garis besar ,dalam system USDA tanah dimuka bumi ini secara
taksonominya dikelompokkan dalam 10 kelompok utama dengan karakteristik yang jelas dari
masing-masing kelompok trsebut ,secara rinci dapat dilihat pada table dibawah ini.

KELOMPOK UTAMA DARI TAKSONOMI TANAH SISTEM USDA

NO ORDO/KELOMPOK KARAKTERISTIK
1 Entisol Tanah mineral embrio (dalam perkembangan)

2 Vertisol Tanah liat terganggu dan terbalikan

13
NO ORDO/KELOMPOK KARAKTERISTIK
3 Inceptisol Tanah muda dengan perkembangan horizon yang
lemah

4 Aridisol Tanah padang pasir dengan salinitas dan atau


alakalinitas yang tinggi

5 Moilisol Tanah lunak dengan lapisan permukaan yang kaya


bahan organic dan tebal

6 Spodosol Tanah asam tercuci dengan horison B bersifat abu

7 Alfisol Tanah basa atau asam lemah tercuci dengan horison B


kaya dengan liat

8 Ultisol Tanah asam yang terhawakan dan tercuci kuat dan


dalam

9 Oxisol Tanah yang terhawakan sangat dalam dan tercuci


sangat kuat

10 Histosol Tanah organic

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tanah dapat didefinisikan sebagai bagian atas dari lapisan karak bumi yang mengalami
penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan dan hewan. Tanah yang terbentuk dipermukaan
bumi secara langsung atau tidak, berkembang dari bahan mineral dan batuan-batuan. Melalui
proses pelapukan, baik secara fisik maupun kimia dibantu oleh pengaruh atmosfer, maka
batu-batuan berdisintegrasi dan terdisintegrasi menghasilkan bahan induk lepas dan
selanjutnya, dibawa pengaruh proses-proses pedogenetik berkembang menjadi tanah. Tanah
berperan bagi tumbuhan dalam hal tempat akar berpegang, suplai air, suplai nutrisi, dan suplai
udara.
Tanah terbentuk dari materi organic yang berasal dari bagian biotika ekosistem dan
materi anorganik yang berasal dari bantuan akibat proses penghawaan. Materi anorganik atau
materi membentuk sekitar dua pertiga dari volume tanah dan menentukan karakteristika
fisikanya. Fisika tanah berkaitan dengan partikel tanah, tekstru tanah, udara dalam tanah,
fraksi liat. Sedangkan kimia tanah berkaitan dengan tingkat keasaman dan kebasahan tanah.
Tumbuhan yang banyak menyerap nutrisi akan menghasilkan sampah organic yang
kaya akan mineral. Pada tanah dengan pengudaraan yang baik akan merangsang untuk
terjadinya penguraian yang cepat dan membentuk humus yang disebut muli,dan akan
memungkinkan untuk hidupnya berbagai fauna tanah. Kegunaan bahan organik diantaranya
yaitu Bbahan oganik merupakan koloida tanah yang mempunyai kapasitas yang tinggi dalam
memegang air, humus juga berguna dalam mengubah struktur tanah, dan perubahan struktur
tanah erat kaitannya dengan kesuburan tanah, dan mampu mengadsopsi sejumlah makanan
dalam bentuk ion-ion .berlainan dengan tanah liat, kapasitas adsorpsi dari bahan organic jauh
lebih tinggi.
Larutan tanah mengandung garam-garam mineral dalam bentuk ion. Mungkin
bermuatan positif atau kation dan mungkin bermuatan negative atau anion. Keasaman tanah
akan mempengaruhi potensi absorpsi mineral makanan oleh tumbuhan. Pada tanah alkali
beberpa mineral seperti tembaga ; seng; dan besi mungkin akan menjadi tidak larut sehingga
tidak mungkin untuk dipergunakan oleh tumbuhan meskipun tersedia dalam tanah.

15
Profil tanah merupakan suatu irisan melintang melalui tanah ,yang biasanya setiap tanah
mempunyai lapisan stratifikasi atau horizon dalam profilnya. Secara umum minimal terdapat
tiga lapisan utama, dan berdasarkan konversi diberi tanda dengan hurup besar. Horison A
adalah lapisan yang erat kaitannya dengan penghawaan dipermukaan dan relative
mengandung materi organic yang tinggi. Horison C adalah lapisan dengan batuan induk yang
terhawakan. Horison B lapisan diantara kedua lapisan/horizon tadi dengan karakkteristika
gabungan dari A dan C.
B. Saran
Makalah ini tentunya tidak lepas dari kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan.
Oleh karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://helmysuhendar.blogspot.co.id/2013/03/makalah-tanah-struktur-jenis-teksture.html

https://www.academia.edu/6780980/Makalah_tanah?auto=download

https://www.scribd.com/doc/91491972/makalah-tanah

Syafei, Eden. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai