DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 KELAS A
FAKULTAS KEDOKTERAN
MATARAM
2021
PENDAHULUAN
Demi menurunkan angka kasus kumulatif, terkonfirmasi dan kematian akibat
COVID-19 di seluruh dunia, berbagai lembaga telah berupaya untuk
mengembangkan vaksin COVID-19. Selain itu, pemerintah telah menetapkan enam
vaksin Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia. Keputusan itu ditekan Menteri
Kesehatan Terawan Agus Putranto pada Kamis (3/12/2020). Hal itu tertuang dalam
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9.860 Tahun 2020 tentang Penetapan
Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Keenam jenis vaksin itu adalah Vaksin Merah Putih yang merupakan hasil kerja
sama antara BUMN PT Bio Farma (Persero) dan Lembaga Eijkman Institute,
AstraZeneca dari Universitas Oxford (Inggris) dengan keefektifan rata-rata 70
persen, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm) dari China,
Moderna dengan efektivitas 94,5 persen, Pfizer Inc dan BioNTech dengan
efektivitas 95 persen, dan CoronaVac yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd
dari Cina yang pada bulan Desember masih dalam uji coba fase 3 (Hermawan,
2020). Dalam memberi perizinan penggunaan vaksin COVID-19, pemerintah
melalui Badan POM telah memberi izin Emergency Use Authorization (EUA)
untuk Vaksin COVID-19 sesuai kriteria yang ditetapkan WHO (Nurhanisah, 2021).
A. Masyarakat Pro-Vaksinasi
Menurut Wahhab (2021), ada banyak manfaat yang didapat jika mengikuti
program vaksinasi COVID-19, di antaranya:
1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19
Seperti yang disebutkan sebelumnya, vaksin COVID-19 dapat
memicu sistem imunitas tubuh untuk melawan virus Corona. Dengan
begitu, risiko Anda untuk terinfeksi virus ini akan jauh lebih kecil.
Kalaupun seseorang yang sudah divaksin tertular COVID-19, vaksin bisa
mencegah terjadinya gejala yang berat dan komplikasi. Dengan begitu,
jumlah orang yang sakit atau meninggal karena COVID-19 akan menurun.
2. Mendorong terbentuknya herd immunity
Seseorang yang mendapatkan vaksin COVID-19 juga dapat
melindungi orang-orang di sekitarnya, terutama kelompok yang sangat
berisiko, seperti lansia. Hal ini karena kemungkinan orang yang sudah
divaksin untuk menularkan virus Corona sangatlah kecil. Bila diberikan
secara massal, vaksin COVID-19 juga mampu mendorong terbentuknya
kekebalan kelompok (herd immunity) dalam masyarakat. Artinya, orang
yang tidak bisa mendapatkan vaksin, misalnya bayi baru lahir, lansia, atau
penderita penyakit autoimun, bisa mendapatkan perlindungan dari orang-
orang di sekitarnya. Kendati demikian, untuk mencapai herd
immunity dalam suatu masyarakat, penelitian menyebutkan bahwa
minimal 70% penduduk dalam negara tersebut harus sudah divaksin.
3. Meminimalkan dampak ekonomi dan sosial
Manfaat vaksin COVID-19 tidak hanya untuk sektor kesehatan,
tetapi juga sektor ekonomi dan sosial. Jika sebagian besar masyarakat
sudah memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik untuk melawan penyakit
COVID-19, kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat bisa kembali seperti
sediakala.
B. Masyarakat Kontra-Vaksinasi
Berdasarkan teori HBM ini maka ada beberapa pertimbangan yang dapat
menentukan perubahan perilaku kesehatan seseorang diantaranya perceived
susceptibility, yang berarti anggapan akan adanya ancaman penyakit yang bisa
menimpa seseorang. Perceived severity, yaitu pertimbangan terhadap tingkat
keseriusan suatu ancaman, apabila makin serius suatu ancaman penyakit maka
makin kuat dorongan seseorang untuk bertindak menghindarinya. Perceived
benefits, yaitu pertimbangan keuntungan yang selalu menjadi salah satu
pertimbangan utama dalam mengambil suatu tindakan. Jika tindakan atau
perubahan perilaku yang dianjurkan dipandang menguntungkan maka seseorang
cenderung akan bertindak atau berubah perilakuanya. Perceived barriers,
merupakan pertimbangan hambatan yang mungkin akan dihadapi dalam
mengambil suatu tindakan atau perubahan perilaku.
PENUTUP
Dalam pemutusan suatu kebijakan tak akan terhindar dari berbagai sentiment,
baik sentiment positif, negatif maupun netral. Program vaksinasi massal yang
diselenggarakan secara gratis merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia
dalam menurunkan angka kasus kumulatif, terkonfirmasi dan angka kematian
masyarakat akibat COVID-19. Berdasarkan survei, adanya sentimen negatif
terhadap program vaksinasi massal ini tidak mendominasi anggapan masyarakat
Indonesia. Dengan kata lain, hanya sebagian kecil yang menolak untuk melakukan
vaksinasi. Meskipun begitu, pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk
membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin. Upaya membangun
kesadaran masyarakat harus ditingkatkan dengan berbagai cara. Di antaranya
adalah :
1. Melakukan komunikasi yang lebih efektif melalui berbagai media dan metode
yang sesuai dengan keragaman usia, pendidikan dan budaya
masyarakat/kearifan lokal.
2. Kampanye yang lebih jelas dan terarah sehingga masyarakat memiliki
kesamaan pandangan untuk melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit; yang salah satu caranya adalah dengan mengikuti
program vaksinasi massal yang diselenggarakan oleh pemerintah. Kampanye
membangun optimisme Indonesia bisa menghadapi COVID-19 juga perlu
diciptakan dan lebih kuat disosialisasikan.
3. Mempermudah akses kesehatan dengan informasi yang jelas dan terus-
menerus sehingga masyarakat cepat melakukan vaksinasi
4. Keempat, kebijakan yang konsisten dan transparansi data untuk membangun
kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Selain itu, hal tersebut juga tidak
membingungkan masyarakat dan misinformasi bisa dikurangi.
DAFTAR PUSTAKA
https://indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/sosial/mengenal-6-
jenis-vaksin-covid-19-pilihan
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/bpom-berikan-
persetujuan-penggunaan-vaksin-covid-19-produksi-sinovac
Jones, C. L., Jensen, J. D., Scherr, C. L., Brown, N. R., Christy, K., & Weaver, J.
(2015). The Health Belief Model as an explanatory framework in
communication research: exploring parallel, serial, and moderated
mediation. Health communication, 30(6), 566–576.
https://doi.org/10.1080/10410236.2013.873363
https://www.kompas.com/sains/read/2020/12/23/160000023/keraguan-pada-
vaksin-covid-19-bagaimana-masyarakat-harus-bersikap?page=all
Rachman, Fajar Fathur. Desember 2020. Analisis Sentimen Pro dan Kontra
Masyarakat Indonesia tentang Vaksin COVID-19 pada Media Sosial Twitter.
Jakarta : Politeknik Statistika STIS.
https://inohim.esaunggul.ac.id/index.php/INO/article/view/223/175