A. Pengumpulan data
B. Pengolahan data
C. Penataan data
D. Penyajian data
E. Analisis / interpretasi data
Pengumpulan data
Penataan data
Penyajian data
Analisis/interpretasi Data
Penelitian mendapat DATA informasi
pengambilan keputusan.
SD 12 24,0
SMP 8 16,0
SMA 17 34,0
PT 13 26,0
Total 50 100,0
Tabel Bivariat atau tabel silang atau tabel kontingensi
Disusun berdasarkan banyaknya baris dan kolom.
Tabel yang melibatkan dua variabel yang disilangkan.
Dapat mengetahui kaitan atau hubungan dua
variabel memberikan gambaran hasil penelitian.
Digunakan juga dalam perhitungan statistika
inferensial untuk pengujian hipotesis.
Dalam menyajikan data dengan tabel silang, perlu
memperhatiakan jenis analisis dan persennya
“persen kolom dan analisis baris” dan
“ persen baris dan analisis kolom”
“ Persen kolom dan analisis baris”
Tabel Silang (persen kolom dan analisis baris) Jumlah Balita menurut Status Gizi
dan Kejadian Diare di Kecamatan X Tahun .....
Kejadian diare Jumlah
n % n % n %
n % n % n %
Judul baris
Jumlah
Tabel Kontingensi 2 x 3
Judul Kolom Jumlah
Judul baris
Jumlah
Tabel Kontingensi 3 x 3
Judul Kolom Jumlah
Judul baris
Jumlah
Tabel yang lengkap :
1) Nomor tabel
2) Judul tabel
3) Isi judul
4) Judul kolom dan judul baris
5) Nomor dan judul kolom
6) Sel daftar
7) Catatan atau sumber
Contoh skema umum tabel
Tabel Silang (persen baris dan analisis kolom) jumlah bayi menurut status BBLR dan
kebiasaan merokok ibunya
Box Heading
Judul baris
Badan Tabel
Catatan kaki :
Sumber :
Memberikan informasi mengenai gambaran situasi yang telah
t e r j a d i m e l a l u i g a m b a r a n a g re g a t d a n d a t a s e p e r t i
perkembangan, perbandingan, peramalan, atau proyeksi dan
juga memberi petunjuk sebagai dasar analisis lebih lanjut.
Manfaat grafik :
1. Membandingkan beberapa variabel, beberapa kategori
dalam variabel atau satu variabel pada waktu dan tempat
berbeda.
2. Meramalkan perubahan yang terjadi dengan berjalannya
waktu.
3. Mengetahui adanya hubungan dua variabel atau lebih.
4. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
Ketentuan dalam penyajian grafik:
a. Judul yang singkat, jelas, dan lengkap
b. Grafik terdiri dari dua sumbu , horisontal yang
disebut absis atau sumbu X dan sumbu
vertikal yang disebut ordinat atau sumbu Y.
c. Skala tertentu
d. Grafik harus diawali dari titik nol
e. Nomor gambar
f. Catatan kaki dan sumber
1. Histogram
2. Frekuensi poligon
3. Ogive
4. Grafik garis (line diagram)
5. Grafik batang (bar diagram)
6. Grafik pinca (pie diagram)
7. Grafik tebar (scatter diagram)
8. Grafik peta (map diagram)
9. Grafik model (piktogram)
10. Boxplot
11. Kurva
Menyajikan data kontinue atau data ukur.
Pada histogram, batang-batang saling
melekat/berhimpitan.
Tinggi batang menyatakan frekuensi yang terdapat dalam
kelas interval yang bersangkutan .
Menggunakan 2 sumbu, sumbu mendatar (sumbu x)
menyatakan interval kelas dan sumbu vertikal (sumbu Y)
menyatakan frekuensi.
Pedoman Pembuatan Histogram
1) Buat tabel distribusi frekuensi.
2) Gunakan tepi kelas
3) Tidak ada kelas terbuka dalam distribusi
Digunakan untuk data kontinu atau data ukur
seperti pada histogram.
Dibuat dengan menghubungkan puncak-puncak
dari balok-balok histogram.
Keuntungan: dapat membandingkan penyebaran
beberapa masalah yang digambarkan.
Menggunakan data kontinu dan berbentuk frekuensi
kumulatif.
Perpotongan garis ogive pada frekuensi kumulatif ≤ dan
frekuensi kumulatif ≥ merupakan nilai yang tepat untuk
letak dan besarnya nilai median.
Kelompok f Relatif Relatif
umur Kumulatif ≤ kumulatif ≥
Bayi 5 5 100
Baduta 10 15 95
Batita 15 30 85
Balita 35 65 70
Remaja 20 85 35
Dewasa 10 95 15
Lansia 5 100 5
Menggunakan data kontinu dan berbentuk frekuensi
kumulatif.
Perpotongan garis ogive pada frekuensi kumulatif ≤ dan
frekuensi kumulatif ≥ merupakan nilai yang tepat untuk
letak dan besarnya nilai median.
Menggambarkan data diskrit atau data dengan skala
nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke
waktu atau dari satu tempat ke tempat lain.
Menyajikan data diskrit atau data dengan skala nominal
maupun ordinal.
Gambar balok dapat berbentuk vertikal (kata pendek)
ataupun horizontal (kata panjang).
Untuk mengadakan perbandingan beberapa variabel
dalam waktu dan tempat yang sama atau satu variabel
dalam waktu dan tempat yang berbeda.
Menyajikan data diskrit atau data dengan skala nominal
dan ordinal (data kategori).
Luas 1 lingkaran adalah 360 derajat.
Proporsi data yang akan disajikan dijadikan dalam bentuk
derajat.
Cara menggambar grafik :
1. Ubahlah frekuensi setiap komponen menjadi persen.
2. Ubahlah persen menjadi derajat dengan cara :
persen x 360
3. Gambarkan setiap komponen sesuai dengan derajat
yang dihasilkan
Grafik pencar dihasilkan dari titik-titik koordinat.
Menggambarkan hubungan dua macam variabel yang
diperkirakan ada hubungan. Sumbu Y= variabel terikat ;
sumbu X = variabel bebas.
Untuk menggambarkan grafik pencar dapat dilakukan
dengan menentukan titik-titik pertemuan antara dua
variabel yang berpasangan yang disebut titik koordinat
dan dari berbagai titik koordinat tersebut dihubungkan
sehingga membentuk grafik garis.
(1) X dan Y (2) X dan Y (3) X dan Y tidak
(4) X dan Y tidak
berkorelasi positif berkorelasi negatif berkorelasi
linear
Menggunakan map atau peta suatu daerah/negara
Permasalahan ditunjukan langsung di peta.
Mis, hendak menggambarkan prevalensi balita gizi kurang,
batas desa, lokasi, dan lain-lain.
Prevalensi tinggi digambarkan dengan warna gelap
daripada prevalensi sedang , dst.
Grafik yang digambar menyerupai bentuk aslinya
Contoh : gambar jantung penyakit jantung
gambar orangjumlah penduduk
1 gambar mewakili jumlah tertentu. Mis, 1 orang
menggambarkan 10 juta
• Digunakan untuk data numerik.
• Dalam boxplot digambar berdasarkan nilai posisi (dalam kuartil).
1. Garis tengah adalah nilai Q2 (quartil 2) atau median.
2. Garis bawah adalah nilai Q1 (quartile 1).
3. Garis atas kotak adalah nilai Q3 (quartil 3).
• Tali (wisker) batas bawah adalah nilai sama dengan Q1 sebanyak 11/2 (Q3-Q2)
dan batas atas tidak lebih dari 1 ½ (Q3-Q1).
• Tanda bintang adalah nilai yang menjadi nilai pencilan (outlier) sedangkan
lingkaran kecil merupakan kandidat pencilan.
Bentuk kurva:
vBerdasarkan simetris
vBerdasarkan tinggi puncak
vBerdasarkan jumlah puncak
vBerdasarkan bentuk
Dikatakan kurva simetris
bila kurva dapat dibagi
menjadi dua bagian yang
sama dan sebangun.
Kur va dihasilkan dari
distribusi teoritis atau
dihasilkan dari
pengamatan yang sangat
banyak.
Ciri-ciri kurva normal:
1) Grafik terletak di atas
absis.
2) S i m e t r i s b e r b e n t u k
lonceng.
3) Dihasilkan dari jumlah
obser vasi yang sangat
banyak.
4) Mempunyai satu puncak.
5) D i h a s i l k a n d a r i d a t a
kontinue.
6) Luas kur va = 1,0 atau
100%.
7) B i l a k a k i k u r v a
diperpanjang maka tidak
akan menyentuh absis.
8) L u a s 1 S D = 6 8 % ; 2 S D
95,5%, dan 3 SD 99,7%
dari seluruh kurva.
Gambar : Kurva Distribusi Normal
ANALISIS
DESKRIPTIF • Range
• Kuartil
• Desil
• Persentil Membandingkan
UKURAN data
PENYEBARAN • Mean deviasi
• Standar deviasi
• Varian
• Koefisien variasi
*Tidak semua dipelajari
Mean data tunggal
Ø Jumlah semua hasil pengamatan (∑x) (sigma x)
dibagi dengan banyaknya pengamatan (n)
Ø Simbol : rata-rata populasi μ (myu); rata-
rata sampel (x bar)
Ø Rumus:
Contoh soal:
Hasil pengukuran berat badan 10 orang penderita
diabetes mellitus yang dirawat di suatu rumah
sakit sebagai berikut: 65 kg, 60kg, 55kg, 70kg, 53kg,
61kg, 64kg, 75kg, dan 50kg. Hitunglah rata-rata
dari berat badan penderita DM!
Contoh soal jumlah pengamatan ganjil
1). Ingin mengukur Hb 5 orang wanita hamil yang datang
ke bagian kebidanan Rumah Sakit A dan akan menentukan
nilai mediannya.
Kadar Hb disusun teratur = 8,9,10,11,12
Posisi median terletak pada (5+1) / 2 = 3 (ini letak /
posisi median bukan nilai median)
Posisi median : 1 2 3 4 5
Kadar Hb (mg%): 8 9 10 11 12
Nilai median = 10mg%
Contoh soal: jumlah pengamatan genap
Posisi median : 1 2 3 4 5 6
Kadar Hb (mg%): 8 9 10 11 12 13
Median antara posisi ke-3 dan ke-4 sehingga
Median = (10 + 11 ) / 2 = 11,5mg%
§ Nilai yang paling banyak ditemui di dalam suatu
pengamatan atau nilai yang paling sering muncul.
§ Dalam suatu grafik kurva dinyatakan dalam bentuk
puncak tertinggi
§ Tidak ada nilai yang lebih banyak diobservasi
tidak ada modus.
§ Ditemui satu modus unimodal
§ ada dua modus bimodal
§ lebih dari tiga modus multimodal
Contoh soal 1:
Jika dilakukan observasi berat badan sejumlah orang
dewasa dan memperoleh data sebagai berikut:
52, 53, 55, 55, 55, 56, 57, 60, 62, 62 (kg)
Nilai modus = 55 (sebagian besar berat badan orang
dewasa dalam pengamatan tersebut adalah 55 kg).
Hubungan mean, median, dan modus adalah sebagai
berikut :
1. Pada distribusi simetris, ketiga nilai (mean,
median, dan modus) sama besarnya.
2. Nilai median selalu terletak antara mean dan
modus pada distribusi yang menceng.
3. Jika nilai mean lebih besar daripada nilai median
dan modus, maka dikatakan distribusi menceng
ke kanan.
4. Bila nilai mean lebih kecil daripada nilai median
dan modus, maka distribusi menceng ke kiri.
Nilai rata-rata saja kadang bisa salah interpretasi.
Dispersi atau ukuran variasi atau ukuran
penyimpangan ialah ukuran terhadap
penyimpangan-penyimpangan dari nilai tengah.
Dengan memahami dispersi dapat mengerti bahwa
bagaimana berpencarnya data kuantitatif.
Ukuran-ukuran penyebaran adalah range, kuartil,
desil, persentil, deviasi rata-rata (mean
deviation), standar deviasi, varians, dan
koefisien variasi.
Kegunaan dispersi:
1. Untuk menilai sejauh mana ketepatan nilai
tengah sebagai wakil dari distribusinya.
2. Untuk perhitungan-perhitungan statistik lebih
lanjut, guna mendapatkan informasi yang lebih
jelas dan mendalam tentang data yang diperoleh.
ü Nilai yang menunjukkan perbedaan nilai
pengamatan yang paling tinggi dengan nilai
yang paling rendah dari data yang telah
tersusun secara berurutan.
ü Contoh : ukuran BB 5 orang (kg) :48, 52, 56,
62, 67
Range = 67 kg – 48 kg = 17 kg
ü Range hanya melibatkan nilai terbesar dan
nilai terkecil tanpa melibatkan nilai-nilai lain
dalam distribusi.
ü Range hanya melibatkan dua nilai (terbesar
d a n t e r ke c i l ) s e h i n g g a r a n g e s a n g a t
dipengaruhii oleh adanya nilai ekstrem.
§ Apabila sekumpulan data yang diatur secara
berurutan kemudian dibagi 4 bagian urutan data
sama besar, maka 4 bagian yang sama seperti ini
disebut kuartil.
§ Kuartir pertama disebut K1merupakan 25% dari
seluruh distribusi.
§ Kuartil kedua disebut K2 merupakan 50% dari
seluruh distribusi.
§ Kuartis ketiga disebut K3 merupakan 75% dari
seluruh distribusi.
Selisih antara K3 – K1 disebut rentang antar-
kuartil (jarak kuartil) yang sama dengan 50%
bagian tengah dari seluruh distribusi.
Setengah dari rentang antar kuartil disebut
simpangan kuartil.
1 2 3 4
K1 K2 K3
25% 25%
Untuk menghitung rentang antar-kuartil, tentukan
dahulu letak K3 dan K1.
Kolester 150 152 160 165 167 169 171 174 175 593
ol
Dat ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
48 52 56 62 67
57 kg
5
ü Nilai penyebaran rata-rata di sekitar rata-rata hitung.
ü Apabila rata-rata hitung suatu data adalah 65 dan
SD = 2 berarti penyebaran data secara rata-rata di
atas rata-rata (65) adalah 67, 69,71 dst; dan di
bawah rata-rata adalah 63,61,59 dst.
ü Akar dari varian.
ü Disebut sebagai “simpangan baku.”
ü Merupakan patokan luas daerah di bawah
kurva.
ü Rumus :
ü Ke g u n a a n d a r i ko e f i s i e n v a r i a n a d a l a h
perbandingan anatra 2 pengamatan atau lebih.
ü Nilai yang lebih besar menunjukkan adanya variasi
pengamatan yang lebih besar.
ü Contoh : sur vei perilaku hidup sehat di kota X,
dihitung nilai koefisien varian dari glukosa darah dan
kadar kolesterol. Hasil menunjukkan nilai koefisien
varian dari glukosa darah adalah 36% sedangkan nilai
koefisien varian dari kolesterol adalah 18%. Ini
menunjukkan variasi glukosa darah lebih besar
dibandingkan kadar kolesterol.
1. B ud i a r t o E. 2012 . B i o s t a t i s t i k unt uk
Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
2. H a s t o n o S P, S a b r i L . 2 0 1 0 . S t a t i s t i k
Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
3. Machfoedz I. 2015. Bio Statistika Edisi Revisi
2015.Yogyakarta: Penerbit Fitramaya
4. Rachmat M. 2011. Buku Ajar Biostatistika
A p l i k a s i p a d a Pe n e l i t i a n Ke s e h a t a n .
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.