Anda di halaman 1dari 10

Strategi

Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

PENGARUH PENERAPAN ASPEK KEPERILAKUAN PADA ETIKA AKUNTAN TERHADAP KINERJA


KARYAWAN PADA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA

1) 2)
Aris Munandar ,Riza Syahputera
1)
Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Tridinanti Palembang
2)
Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Tridinanti Palembang
Jl. Kapten Marzuki No.2446 Kamboja Palembang ; Telp.0711 -372164-360717,
2)
E-mail : riza_syahputera@univ-tridinanti.ac.id

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh penerapan aspek keperilakuan pada etika akuntan terhadap
Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan umum Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan. Penelitian ini jumlah populasi yaitu
sebanyak 300 orang dengan rincian 20 orang sebagai sampel uji coba dan 41 orang sebagai sampel penelitian. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampel Jenuh. persamaan regresi Ŷ= 10,145 + 0,564 X1 + 0,243 X2 + 0,244
X3 + e
Dari hasil penelitian ini terdapat Pengaruh aspek keperilakuan pada etika akuntan terhadap Kinerja karyawan
pada Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan. Dengan nilai sig F sebesar 0,000 < α (0,05).
Korelasi (R) variabel aspek keperilakuan pada etika akuntan terhadap Kinerja karyawan pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan sebesar 0,826 artinya menunjukkan korelasi yang sangat kuat dan bersikap positif
(searah). Nilai koefisien determinasinya (Adjusted Rsquare) yaitu sebesar 0,656 atau 65,6% artinya Variabel Kinerja dapat
dijelaskan atau terdapat pengaruh dengan variabel aspek keperilakuan pada etika akuntan. Terdapat pengaruh aspek
keperilakuan pada etika akuntan terhadap Kinerja pada Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Sumatera Selatan.
Ditunjukan nilai sig t sebesar 0,000 < α (0,05). Upaya untuk meningkatkan Kinerja dapat dilakukan dengan upaya
meningkatkan Sikap, berpikir dan bersikap Positif, tertarik pada fakta dan implementasi dalam bekerja dan berani
mengambil resiko dalam menyelesaikan pekerjaan, upaya meningkatkan Perilaku, seperti berperilaku dalam bekerja yang
santun sebagai perwujudan tanggung jawab moral yang tinggi, upaya meningkatkan Disiplin Kerja, seperti memakai atribut
lembaga dalam melaksanakan tugas, dan selalu berpakaian rapi dalam melaksanakan tugas.
Kata Kunci : Kinerja, aspek keperilakuan pada etika akuntan

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the application of behavioral aspects on accountant ethics on
employee performance at the Public Works Department of Highways, South Sumatra Province. This study has a population
of 300 people with details of 20 people as the trial sample and 41 people as the research sample. Sampling in this study
used the Saturated Sampling technique. regression equation = 10.145 + 0.564 X1 + 0.243 X2 + 0.244 X3 + e
From the results of this study, there is the influence of behavioral aspects on accountant ethics on employee
performance at the Department of Public Works and Highways of South Sumatra Province. With a sig F value of 0.000 <
(0.05). The correlation (R) of the behavioral aspect of the accountant's ethics on the performance of employees at the
Department of Public Works and Highways of South Sumatra Province is 0.826, which means that it shows a very strong
correlation and has a positive (unidirectional) attitude. The value of the coefficient of determination (Adjusted Rsquare) is
0.656 or 65.6%, meaning that the Performance Variable can be explained or there is an influence on the behavioral aspect
of the accountant's ethics. There is an influence of behavioral aspects on accountant ethics on performance in Public
Works and Highways of South Sumatra Province. It is shown that the sig t value is 0.000 < (0.05). Efforts to improve
performance can be done by improving attitudes, thinking and being positive, interested in facts and implementation in
work and daring to take risks in completing work, efforts to improve behavior, such as behaving in a polite manner as a
manifestation of high moral responsibility, efforts to improve Work Discipline, such as wearing institutional attributes in
carrying out their duties, and always dress neatly in carrying out their duties.

Keywords: Performance, behavioral aspects of accountant ethics

PENDAHULUAN mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi


organisasi yang terutang dalam perencanaan
A. Latar Belakang strategis suatu organisasi. Istilah kinerja sering
Kinerja (performance) adalah
digunakan untuk menyebut prestasi atau
gambaran mengenai tingkat pencapaian
tingkat keberhasilan individu maupun
pelaksanaan suatu kegiatan/kebijakan dalam
kelompok. Kinerja bisa diketahui hanya jika

48
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

individu atau kelompok tersebut mempunyai karyawan, sebelum membahas fenomena


kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan peneliti akan menjelaskan sedikit mengenai
sebelumnya. Kriteria keberhasilan ini berupa Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi
tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang Sumatera Selatan merupakan unsur pelaksana
hendak dicapai. Tanpa ada tujuan atau target, urusan pemerintahan bidang Pekerjaan
kinerja seseorang atau organisasi tidak Umum dan Penataan Ruang.
mungkin dapat diketahui karena tidak ada Sejak diberlakukan absensi
tolak ukurnya. Dalam rangka meningkatkan menggunakan Finger Print yaitu pada bulan
kinerja badan pemerintahan, maka banyak Febuari 2020 bukan membuat karyawannya
faktor yang perlu dipertimbangkan menjadi rajin tetapi sebaliknya, sistem Finger
diantaranya adalah penerapan akuntansi Print membuat karyawannya menjadi malas
keperilakuan kinerja karyawan. mereka datang ke kantor hanya untuk
Suatu organisasi dalam mencapai melakukan Finger Print agar tunjangan yang
tujuan pasti selalu ditemukan masalah yang mereka terima tidak terpotong, setelah itu
dihadapi seperti yang terjadi di Dinas mereka pulang. Berikut tabel 1.1 Rekap daftar
Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi hadir dari bulan Februari 2020 – Mei 2020:
Sumatera Selatan dimana peneliti Tabel 1. Rekap Daftar Hadir dari
menemukan fenomena-fenomena yang dapat Bulan Februari 2020 – Maret 2021
mempengaruhi atau menurunkan kinerja

No Bulan Jumlah Tanpa Pulang Izin Jumlah


Pegawai Keterangan Cepat
1. Februari 300 16 12 14 258
2. Maret 300 19 10 16 255
3. April 300 7 7 12 274
4. Mei 300 0 0 0 300
5. Juni 300 0 0 0 300
6. Juli 300 0 0 0 300
7. Agustus 300 12 15 14 259
8. September 300 15 10 7 268
9. Oktober 300 11 9 10 270
10. November 300 8 11 12 269
11. Desember 300 8 7 11 274
12. Januari 300 6 5 7 282
13. Februari 300 5 7 5 283
14. Maret 300 4 7 5 284

Sumber : Data dari Subbag Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

Berdasarkan tabel 1. bisa dilihat yang artinya karyawan masik kurang peduli
bahwa tingkat karyawan yang tidak masuk terhadap disiplin kerja yang diatur atau
tanpa keterangan per bulannya cukup tinggi, ditetapkan pemerintah. Pada bulan Februari

49
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai kinerja perusahaan. Penelitian Eka Saputra
16 orang, pulang cepat ada 12 orang, dan izin (2019) didapatkan hasil bahwa tidak ada
14 orang. Pada bulan Maret tingkat karyawan pengaruh penerapan akuntansi keperilakuan
tanpa keterangan mencapai 19 orang, pulang terhadap kinerja parusahaan. Penelitian lain
cepat ada 10 orang dan izin ada 16 orang. yaitu Sutria Aulia Febriyanti (2019) didapatkan
Pada bulan Maret tingkat karyawan tanpa hasil bahwa ada pengaruh signifikan antara
keterangan mencapai 7 orang, pulang cepat penerapan akuntansi keperilakuan terhadap
ada 7 orang dan izin ada 12 orang. Pada bulan kinerja perusahaan.
Mei sampai bulan Juli semua dianggap hadir
bukan karena karyawannya yang disiplin B. Perumusan Masalah
melainkan karena musibah Covid 19 membuat Berdasarkan latar belakang yang telah
pemerintah memberikan kebijakan untuk diuraikan sebelumnya, maka perumusan
tidak memotong tunjangan kinerja karyawan, masalah dalam penelitian ini adalah apakah
maka dari itu semua karyawan dianggap penerapan akuntansi keperilakuan
hadir. Pada bulan Agustus tingkat karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
tanpa keterangan mencapai 12 orang, pulang Bagian Keuangan pada Dinas Pekerjaan
cepat ada 15 orang dan izin ada 14 orang. Umum Bina Marga Provinsi Sumatera
Pada bulan September tingkat karyawan Selatan?
ganpa keterangan mencapai 15 orang, pulang
cepat ada 10 orang dan izin ada 7 orang. Pada TINJAUAN PUSTAKA
bulan Oktober tingkat karyawan tanpa A. Kajian Teoritis
keterangan mencapai 11 orang, pulang cepat Penerapan Akuntansi Keperilakuan
ada 9 orang dan izin ada 10 orang. Pada bulan Karyawan yang disiplin dan beretika
November tingkat karyawan tanpa dalam bekerja tidak akan memanipulasi
keterangan mencapai 8 orang, pulang cepat laporan keuangan maupun melakukan
ada 11 orang dan izin ada 12 orang. Pada kecurangan-kecurangan dalam pencatatan,
bulan Desember tingkat karyawan tanpa sehingga karyawan tersebut dapat
keterangan mencapai 8 orang, pulang cepat menghasilkan pencapaian kinerja yang baik.
ada 7 orang dan izin ada 11 orang. Pada bulan Namun sebaliknya, jika karyawan tidak disiplin
Januari tingkat karyawan tanpa keterangan dan beretika dalam bekerja maka mereka
mencapai 6 oarng, pulang cepat ada 5 orang akan mudah melakukan manipulasi dan
dan izin ada 7 orang. Pada bulan Februari kecurangan- kecurangan dalam pencatatan
tingkat karyawan tanpa keterangan mencapai yang dapat menurunkan performa perusa-
5 orang, pulang cepat ada 7 orang dan izin ada haan dan menimbulkan kerugian yang besar
5 orang. Dan pada bulan Maret tingkat bagi perusahaan. Akuntansi keperilakuan
karyawan tanpa keterangan mencapai 4 berada dibalik peran akuntansi tradisional
orang, pulang cepat ada 7 orang dan izin ada 5 yang berarti mengumpul-kan, mengukur,
orang. mencatat dan melaporkan informasi
Beberapa penelitian yang telah keuangan. Sejalan dengan Lubis (2010:27)
dilakukan untuk menganalisa faktor-faktor dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku
yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan manusia dan juga dengan desain, konstruksi,
dengan hasil yang berbeda-beda. Diantaranya serta penggunaan suatu sistem informasi
penelitian yang dilakukan oleh Cici Haprina akuntansi yang efisien.
(2020) didapatkan hasil bahwa akuntansi
keperilakuan berpengaruh positif terhadap

50
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

Manfaat Akuntansi Keperilakuan akuntan atau perilaku non-akuntan telah


Pada awal perkembangannya, riset banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan
akuntansi keperilakuan menekankan pada laporan keuangan. Riset akuntansi
aspek akuntansi manajemen, khususnya keperilakuan meliputi masalah yang
berhubungan dengan menurut Lubis (2017 :
penganggaran (budgeting). Namun,
23) :
cakupannya terus berkembang dan bergeser 1. Pengambilan keputusan dan
kea rah akuntansi keuangan, sistem informasi pertimbangan oleh akuntan dan
akuntansi, dan audit. Sebagai bidang riset auditor
yang sering memberikan kontribusi yang 2. Pengaruh dari fungsi akunatnsi,
bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini seperti partsipasi dalam penyusunan
dapat membentuk kerangka dasar serta arah anggaran, karakteristik sistem
informasi, dan fungsi audit terhadap
riset di mana yang akan datang. Tingginya
perilaku karyawan, manajer, investor,
volume riset terhadap akuntansi keperilakuan maupun wajib pajak.
dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta 3. Pengaruh hasil dari fungsi tersebut,
tinjauan studi secara periodik akan seperti informasi akuntansi dan
memberikan manfaat untuk beberapa tujuan. penggunaan pertimbangan dalam
Adapun tujuan manfaat akuntansi pengambilan keputusan.
keperilakuan Menurut Lubis (2017) sebagai
Kinerja Karyawan
berikut:
1. Memberikan gambaran
Kinerja adalah hasil dari suatu
terkini (state of the art)
pekerjaan yang dilakukan selama saru
terhadap minat khusus periode tertentu yang dapat diukur melalui
dalam bidang baru yang kualitas maupun kuaantitas yang dihasilkan.
ingin diperkenalkan. Kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil
atas pelaksanaan dari suatu pekerjaan.
2. Membantu mengindetifikasi
Kinerja karyawan adalah bagian dari individu
kesenjangan riset. yang harus melakukan pekerjaan dan juga
3. Meninjau dengan bertindak sesuai dengan pekerjaan yang
membandingkan dan sudah diberikan kepadanya. Kinerja adalah
menbedakan kegiatan riset tingkat keberhasilan karyawan dalam
berdasarkan subbidang menyelesaikan pekerjaannya.
akuntansi, seperti audit,
Menurut “Mangkunegara (2013:67)
akuntansi manajemen, dan
pengertian kinerja adalah hasil kerja secara
perpajakan, sehingga para
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
peneliti dapat
seorang karyawan dalam melaksanakan
mempelajarinya melalui
subbidang lain. tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kapadanya. Menurut “Mathis dan
Masalah-Masalah Dalam Akuntansi Jackson, dalam Priansa (2014:269)
Keperilakuan menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan atau tidak
Riset akuntansi keperilakuan dilakukan oleh karyawan dalam mengemban
merupakan suatu bidang baru yang secara pekerjaannya.
luas berhubungan dengan perilaku individu,
Sedangkan, menurut Priansa
kelompok, dan organisasi bisnis, terutama
yang berhubungan dengan proses informasi (2014:269) kinerja merupakan tingkat
akuntansi dan audit. Studi terhadap perilaku keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan

51
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

pekerjaannya. Ukuran- ukuran dari kinerja


seharusnya dapat memberikan bukti tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
hasil yang dikehendaki telah tercapai atau Karyawan
tidak dan sejauh mana pemegang pekerjaan Berbagai identifikasi telah dianalisis
oleh Maurice dalam Indrasari (2017:52)
telah mencapai hasil tersebut. Sehingga
sebagai faktor penyebab kinerja seseorang
menjadi dasar untuk memberikan informasi yang merupakan sesuatu yang fundamental
umpan balik yang akan digunakan untuk bagi proses pengawasan yang baik serta
memantau mereka sendiri. pembuatan keputusan yang lebih efektif
Jadi menurut beberapa pendapat para dalam proses strategi perbaikan kinerja staf.
ahli diatas, maka penulis dapat simpulkan Dalam bagian ini akan diungkap tabel analisis
bahwa kinerja karyawan merupakan hasil dari yang diungkap oleh Maurice berkenaan
dengan atribut penyebab kinerja menurun
tingkat pencapaian tugas maupun tanggung
atau meningkat.
jawab yang diberikan kepada karyawan yang
diukur melalui kualitas dan kuantitas dalam Tabel 2 Analisis Maurice tentang kinerja
individu internal dan eksternal
suatu jangka tertentu

Kinerja baik Kemampuan tinggi Pekerjaan mudah Nasib


Kerja keras baik
Bantuan dari rekan kerja
Pimpinan yang baik

Kinerja buruk Kemampuan rendah Pekerjaan sulit


Upaya terbatas Nasib buruk
Rekan-rekan kerja tidakproduktif
Pimpinan tidak simpatik

Sumber. Villere Maurica, F. dalam Indrasari (2017:53)


Berdasarkan tabel tersebut dapat
dipahami bahwa persoalan kinerja adalah
sesuatu yang merupakan variabel yang dapat
dipengaruhi oleh faktor lain atau dengan kata
lain sesuatu yang dapat dirubah dengan jalan
tertentu. Tentu saja melalui proses yang
tertuang dalam proses pengembangan
individu maupun lingkungan dimana mereka
bekerja.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
B. Kerangka Berpikir
Kerangka berfikir dalam penelitian ini C. Hipotesis Penelitian
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Dengan berdasarkan latar
belakang, masalah dan kerangka
pemikiran maka didapatkan hipotesis
sebagai berikut:
Diduga Akuntansi Keperilakuan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan

52
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

bagian keuangan pada Dinas Pekerjaan purposive sampling. Purposive sampling


Umum Bina Marga Provinsi Sumatera adalah teknik pengambilan sampel sumber
Selatan. data dengan pertimbangan tertentu yakni
sumber data dianggap paling tahu tentang
apa yang diharapkan, sehingga
METODE PENELITIAN
mempermudah peneliti menjelajahi objek
yang sedang diteliti. Kriteria yang digunakan
A. Tempat dan Waktu Penelitian
dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Tempat Penelitian Respoden terdiri dari Ksb atau karyawan
Penelitian ini dilakukan di Dinas bagian Keuangan Dinas Pekerjaan Umum Bina
Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Marga Provinsi Sumatera Selatan.
Sumatera Selatan yang beralamat di Jalan
Ade Irma Nasution No. 10 Palembang Dalam pengukuran jawaban
responden, pengisian kuesioner variabel
akuntansi keperilakuan dan kinerja karyawan
2. Waktu Penelitian diukur dengan menggunakan skala likert.
Waktu yang diperlukan dalam Menurut Noor (2011:128) skala likert
menyelesaikan penelitian ini mulai dari merupakan teknik mengukur sikap dimana
April 2021 sampai Agustus 2021. subjek diminta untuk mengindikasikan tingkat
kesetujuan atau ketidak setujuan terhadap
masing-masing pernyataan. Berdasarkan
B. Populasi, Sampel dan Teknik skala likert adapun skor yang diberikan pada
Sampling jawaban setiap responden dapat dilihat pada
1. Populasi tabel berikut:
Menurut Sugiyono (2018 : 80) populasi adalah Tabel 3 Instrumen Skala Ordinal
wilayah generalisasi yang terdiri dari objek Bobot
Alternatif Jawaban
yang mempunyai kualitas dan karakteristik Nilai
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk Sangat Setuju (SS) 5
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Setuju (S) 4
Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi Netral (N) 3
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Tidak Setuju (TS) 2
karyawan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 300
orang sampel
2. Sampel

Menurut Sugiyono (2018 : 81) sampel


HASIL PENELITIAN DAN INTERPRETASI
merupakan bagian dari jumlah dan
Karakterisitk Responden Berdasarkan Jenis
karakteristik yang memiliki populasi tersebut. Kelamin
Dari populasi 300 karyawan maka didapatkan
sampel 41 orang bagian keuangan. Berikut ini tabel 4 yang menjelaskan
3. Teknik Sampling mengenai responden berdasarkan jenis
Menurut Sugiyono (2018 : 82) teknik kelamin di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
sampling merupakan teknik pengambilan Provinsi Sumatera Selatan :
Tabel 4 Komposisi Responden Berdasarkan
sampel dan populasi. Dalam melakukan
Jenis Kelamin
penelitian ini penulis menggunakan metode

53
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

Data Jumlah
Responden Keterangan Responden Persentase
Laki-laki 23 56%
Jenis Kelamin
Perempuan 18 44%

Jumlah 41 100%

Sumber : Data diolah oleh penulis 2021


Berdasarkan tabel, dapat diketahui Berikut ini tabel 5 yang menjelaskan
bahwa responden laki-laki lebih dominan mengenai responden berdasarkan usia di
dalam pengisian kuesioner yaitu sebanyak Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi
56% dibandingkan dengan responden Sumatera Selatan :
perempuan 44%.
Tabel 5 Komposisi Responden
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia berdasarkan Usia

Data Jumlah
Responden Keterangan Responden Persentase
< 25 tahun 10 24%
26 – 30 tahun 10 24%
31 – 35 tahun 8 20%
Usia > 36 tahun 13 32%
Jumlah 41 100%
Sumber : Data diolah oleh penulis 2021
Karakteristik Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir
Berdasarkan tabel, dapat diketahui bahwa
sebagian besar responden berusia > 36
Berikut ini tabel 6 yang menjelaskan
tahun sebanyak 32%, responden berusia 26
mengenai responden berdasarkan pendidikan
– 30 tahun sebanyak 24%, responden
terakhir di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
berusia < 25 tahun sebanyak 24%, serta
Provinsi Sumatera Selatan
sisanya sebanyak 20% berusia 31 – 35 tahun.
Tabel 6 Komposisi Responden Berdasarkan
Pendidikan Terakhir

Data Jumlah
Responden Keterangan Responden Persentase

SMK derajat 5 12%


Diploma 15 37%
Pendidikan Terakhir (D1/D2/D3)
Sarjana (S1/S2/S3) 21 51%
Jumlah 41 100%
Sumber : Data diolah oleh penulis 2021

Berdasarkan tabel, dapat diketahui


bahwa sebagian besar responden sarjana
(S1/S2/S3) sebanyak 51%, responden diploma
(D1/D2/D3) sebanyak 37%, serta sisanya
responden SMK derajat sebanyak 12%.

54
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi
Kerja Sumatera Selatan :

Berikut ini tabel 7 yang menjelaskan Tabel 7 Komposisi Responden Berdasarkan


mengenai responden berdasarkan masa kerja Masa Kerja

Data Jumlah
Responden Keterangan Responden Persentase

< 1 tahun 12 29%


2 – 4 tahun 8 20%
5 – 7 tahun 11 27%
Masa Kerja > 7 tahun 10 24%
Jumlah 41 100%

Sumber : Data diolah oleh penulis 2021


Uji t dolakukan untuk mengetahui apakah
Berdasarkan tabel, dapat diketahui secara individu ( Parsial ) variabel independen
bahwa sebagian besar responden < 1 tahun (X), secara parsial mempengaruhi variabel
sebanyak 29%, responden 2 – 4 tahun dependen (Y) secara signifikan atau tidak.
sebanyak 20%, responden 5 – 7 tahun Hasil output dari SPSS adalah sebagai berikut :
sebanyak 27%, serta sisanya responden > 7
tahun sebanyak 24%. Tabel 11 Uji Parsial
Model Standardize t Sig.
Uji Normalitas d
Coefficients
Beta
Hasil analisis linier dengan grafik
(Const 3.849 .000
normal P-P plot yang diperoleh sudah 1 ant) .535
menunjukkan adanya pola grafik yang normal Akunta 3.958 .000
yaitu adanya sebaran titik yang tidak berada nsiKepr
jauh dari garis diagonal. Hasil pengujian pada ilakuan
gambar berikut ini :
1. Menentukan Hipotesis

Ho = Akuntansi Keperilakuan berpengaruh


terhadap Kinerja Karyawan

Ha = Akuntansi Keperilakuan tidak


berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan

2. Menentukan tingkat signifikansi.


Tingkat signifikasi menggunakan ɑ =
5%
3. Menentukan t-hitung, berdasarkan
tabel diperoleh t-hitung Akuntansi
Keperilakuan 3,958
4. Kriteria pengujian :
Gambar 2. grafik normal P-P plot
Terima Ho, jika signifikan > 0,05

Hasil Uji t ( uji Parsial ) Tolak Ha, jika signifikan < 0,05

55
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

Pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan


Hasil dari uji t untuk variabel Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Keuangan
Penerapan Akuntansi Keperilakuan Pada Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
menunjukkan signifikan (0,000 < 0,05) maka Provinsi Sumatera Selatan
Ho tolak dan Ha diterima, artinya ada Berdasarkan hasil penelitian ini yang
pengaruh Penerapan Akuntansi Keperilakuan telah diuraikan secara statistic dengan
Terhadap Kinerja Karyawan. menggunakan program SPSS versi 21 dapat
dilihat dari tabel dibawah ini:
Tabel 13. Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 14.713 3.822 3.849 .000
1
.535
AkuntansiKeprilakuan .396 .100 3.958 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Dari hasil penelitian ini diperoleh unsur – unsur Penerapan Akuntansi
bahwa Penerapan Akuntansi Keperilakuan (X) Keperilakuan dan Kinerja Karyawan yang telah
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan (Y) ditetapkan. Penerapan Akuntansi
dengan arah pengaruh yang positif yang Keperilakuan terhadap Kinerja Karyawan
artinya apabila Penerapan Akuntansi sangat efektif, hal ini terlihat dari upaya –
Keperilakuan meningkat maka Kinerja upaya yang dilakukan oleh karyawan sudah
Karyawan juga akan meningkat. Hal ini dapat berjalan sesuai dengan prosedur yang ada.
dibuktikan dari tingkat sig 0,000 < 0,05. Yang Sehingga dapat dikatakan karyawan telah
artinya variabel independen (Penerapan maksimal dan mendukung Penerapan
Akuntansi Keperilakuan) adalah berpengaruh Akuntansi Keperilakuan yang efektif dan
terhadap variabel dependen (Kinerja efisien. Apabila dilihat dari kuesioner dan
Karyawan). Dari uji koefisien Determinasi di diberikan ternyata mendukung teori bahwa
dapat nilai R square 0,287 yang artinya Penerapan Akuntansi Keperilakuan sudah
Penerapan Akuntansi Keperilakuan dijalankan sesuai SAP, dapat dilihat dari
Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan tujuan organisasi, prosedur kerja, fungsi
sebesar 28,7% dan sisanya 71,3% dipengaruhi penganggaran, fungsi perencanaan,
faktor lain yang tidak diteliti. penyusunan laporan keuangan dan laporan
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil pertanggung jawaban yang sudah
penelitian sebelumnya yaitu penelitian yang menerapkan SAP.
dilakukan oleh Cici Haprani (2020) didapatkan Apabila dilihat dari segi Kinerja
hasil bahwa Akuntansi Keperilakuan Karyawan yang sudah menerapkan Akuntansi
berpengaruh positif terhadap Kinerja Keperilakuan didapat hasil seperti karyawan
Perusahaan. Penelitian ini juga senada dengan mampu menyelesaikan tugas sesuai yang
penelitian yang dilakukan oleh Sutria Aulia diberikan atasan dan waktu yang ditentukan,
Febriyanti (2019) didapatkan hasil bahwa ada masuk dan pulang kerja sesuai jam kerja, tidak
pengaruh signifikan antara Penerapan menunda waktu dalam menyelesaikan tugas
Akuntansi Keperilakuan terhadap Kinerja kerja, tidak meninggalkan pekerjaan,
Perusahaan. Sedangkan pada penelitian yang menyelesaikan tugasnya tanpa diperintah,
dilakukan oleh Eka Saputra (2019) didapatkan dapat bekerja sama dengan rekan kerja dalam
hasil bahwa tidak ada pengaruh Penerapan satu bagian kerja dan mampu bersaing baik
Akuntansi Keperilakuan terhadap Kinerja antar karyawan.
Perusahaan. Hal tersebut didasarkan pada

56
Strategi
Volume 11, No. 02, Oktober 2021 ISSN : 2089-6948

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Kinerja Perusahaan PT. Sejahtera


Intercon Palembang.
A. Kesimpulan Imam Ghozali, 2011. Aplikasi Analisis
Multivature Dengan Program IBM
Berdasarkan hasil dapat disimpulkan
SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit
bahwa Penerapan Akuntansi Keperilakuan Universitas Diponegoro Yogyakarta.
Berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan. Sutria Aulia Febriyanti, 2019. Pengaruh
Arah pengaruhnya positif, yang artinya Penerapan Akuntansi Keperilakuan
apabila Penerapan Akuntansi Keperilakuan Terhadap Kinerja Perusahaan PT.
ditingkatkan maka akan meningkatkan Kinerja Pelabuhan II (Persero) Cabang
Karyawan. Pengaruh Penerapan Akuntansi Palembang.
Simamora, 2014. Manajemen Sumber Daya
Keperilakuan sebesar 28,7% dan sisanya
Manusia Perusahaan, Bandung :
71,3% dipengaruhi faktor lain yang tidak Remaja Rosdakarya.
diteliti. Nur Oktarina, 2019. Pengaruh
Kepemimpinan, Kepuasan Kerja Dan
B. Saran Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
Saran yang diharapkan sebagai Pada Kantor DPRU Musi Banyuasin.
Noor, J, 2011. Metodologi Penelitian,
bahan pertimbangan untuk meningkatkan
Kenoana Prenada Media Group :
kinerja karyawan pada antara lain : Jakarta.
Penerapan akuntansi keperilakuan Priansah, JD, 2014. Perencanaan Dan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pengembangan SDM. Penerbit
karyawan, oleh karena itu sebaiknya Dinas Alfabeta : Bandung.
Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Rio, 2018. Pengaruh Disiplin Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
Sumatera Selatan mempertahankan dan Shukaku Indonesia Cabang
meningkatkan penerapan akuntansi Palembang
keperilakuan sehingga dapat lebih S.P Hasibuan, Melayu, 2013. Manajemen
meningkatkan kinerja karyawan. Sumber Daya Manusia. PT Bumi
Aksara : Jakarta.
Simamora, 2014. Manajemen Sumber
DAFTAR PUSTAKA
Daya Manusia : Yogyakarta STIE
YKPN. Sugiyono, 2018. Metode
Arfan Ikhsan Lubis, 2010. Akuntansi Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Keperilakuan Edisi 2. Penerbit R&D. Alfabeta : Bandung.
Salemba Empat : Jakarta.
Cici Haprina, 2020. Pengaruh Penerapan
Akuntansi Keperilakuan Terhadap https://bpkad.kotawaringinbaratkab.go.id
Kinerja Perusahaan Pada Cv. Boga /page/kepala-bidang-anggaran
Utama Amanda Brownies Cabang
Palembang. https://kominfo.wajokab.go.id/tupoksi-
Dr. Meithiana Indrasari, ST.,M.M 2017. 661-sub-bagian-perencanaan-dan-
Kinerja Karyawan, Penerbit pelaporan
Indomedia Pustaka : Sidoarjo.
Dr. I Wayan Suartana, S.E., AK,.M.Si. 2010.
Aspek-Aspek Dalam Akuntansi https://setjen.pu.go.id/birokeuangan/ind
Keperilakuan, Penerbit Andi : ex.php/profil/tugas-fungsi/24-profile
Yogyakarta.
Eka Saputra, 2019. Pengaruh Penerapan https://dinasbpkad.asahankab.go.id/index
Akuntansi Keperilakuan Terhadap .php/pages/tupoksi-dinas

57

Anda mungkin juga menyukai