Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN

“ METODE RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN ”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

UTAMI DITASARI 1892140023


MIFTAHUL KHAIR 1892141007
LILIS HASLINDA 1892141027

PRODI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah swt. karena berkat rahmat dan hidayahNya
Kami telah mampu menyelesaikan makalah berjudul “Metode Riset Akuntansi Keperilakuan”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Akuntansi Keperilakuan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kategori
sempurna.Oleh karena itu, Kami dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah yang akan datang.
Selanjutnya, dalam kesempatan kali ini, Kami tak lupa menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang memberikan dukungan material maupun
moril kepada kami, sehingga Kami dapat menyelasiakan tugas ini dengan baik.
Semoga Allah swt. memberikan balasan yang berlipat ganda. Diharapkan dengan
disusunnya makalah ini, pembaca dapat memahami tentang konsep dalam akuntansi dan
hipotesis keperilakuan. Akhir kata, Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Aamiin.

Makassar, 06 November 2020

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................................3
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................4
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN...............................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1 PENGERTIAN RISET......................................................................................................................6
2.2 ISTILAH RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN........................................................................6
2.3 MOTIVASI DAN TUJUAN RISET..................................................................................................7
2.4 MANFAAT DAN PENTINGNYA RISET........................................................................................7
2.5 REPLIKA..........................................................................................................................................7
2.6 MENGENALI MASALAH...............................................................................................................8
2.7 MEMAHAMI TEORI.......................................................................................................................9
2.8 VARIABEL RISET...........................................................................................................................9
2.9 PENGGUNAAN PROPOSISI DAN HIPOTESIS.............................................................................9
BAB III......................................................................................................................................................10
PENUTUP.................................................................................................................................................10
3.1 KESIMPULAN...............................................................................................................................10
3.2 SARAN...........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembahasan tentang metodologi sering kali dihubungkan dengan filsafat ilmu. Fungsi
filsafat adalah menguji metode yang digunakan dalam menghasilkan pengetahuan yang valid.
Sementara itu metodologi menentukan prosedur yang digunakan baik dalam penciptaan maupun
pengujian proposisi (hipotesis) untuk mendapatkan pengetahuan yang valid. Pemahaman tentang
realitas akan mempengaruhi cara memperoleh ilmu pengetahuan yang benar. Secara
epistemologi, akuntansi utama melihat realitas sebagai materi yang rasional dan empiris.
Berdasarkan keyakinan tersebut, peneliti akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas materi
yang mempunyai suatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansi dapat dibangun rasional
dan dunia empiris. Berdasarkan keyakinan tersebut, peneliti akuntansi tersebut, peneliti
akuntansi sangat yakin bahwa satu-satunya metode yang dapat digunakan untuk membangun
ilmu pengetahuan akuntansi adalah metode ilmiah.
Suatu penjelasan dikatakan ilmiah ketika tiga komponen berikut :
1.      Memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip atau hukum umum.
2.      Mengandung prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan
hasil observasi.
3.      Memiliki satu pertanyaan yang menggambarkan sesuatu yang dijelaskan.
Didalam filsafat, pengujian empiris dinyatakan dalam dua cara :
1.      Dalam aliran posotivis, terdapat teori dan seperangkat pernyataan hasil observasi independen
yang digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi kebenaran teori
pendekatan  (hypothetico-deductive).
2.      Dalam pandangan popperian, karena pernyataan hasil observasi merupakan teori yang
dependen dan dapat dipalsukan (falsible), maka teori-teori ilmiah tidak dapat dibuktikan
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk ditolek.
Pendekatan metodologi riset yang digunakan mengikuti prosedur metodologi riset yang
digunakan dalam ilmu alam. Pendekatan metodologi ini melakukan deskripsi atau variabel,
membangun dan menyatakan hipotesis., mengumpulkan data kuatitatif dan melakukan analisis
secara statistik. Akan tetapi, hal yang perlu diperhatikan adalah pendekatan metodologi ini bukan
merupakan satu-satunya metode terbaik dalam memecahkan masalah-masalah sosial.
3
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Riset?


2. Jelaskan istilah riset akuntansi keperilakuan?
3. Bagaimana motivasi dan tujuan riset?
4. Bagaimana manfaat dan pentingnya riset?
5. Jelaskan cara memahami replika?
6. Bagaimana mengenali masalah?
7. Bagaimana memahami teori?
8. Apa yang dimaksud variable riset?
9. Bagaimana penggunaan proporsi dan hipotesis?

4
1.3 TUJUAN PEMBAHASAN
Adapun Tujuan dari Penulisan Makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Riset
2. Untuk mengetahui istilah riset akuntansi keperilakuan
3. Untuk mengetahui bagaimana motivasi dan tujuan riset
4. Untuk mengetahui bagaimana manfaat dan pentingnya riset
5. Untuk mengetahui cara memahami replika
6. Untuk mengetahui bagaimana mengenali masalah
7. Untuk mengetahui bagaimana memahami teori
8. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan variable riset
9. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan proporsi dan hipotesis

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN RISET
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses investigasi yang
dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang bertujuan
untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-fakta. Penyelidikan intelektual ini
menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah
laku, teori, dan hukum, serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan
tersebut. Istilah ini juga digunakan untuk menjelaskan suatu koleksi informasi menyeluruh
mengenai suatu subyek tertentu, dan biasanya dihubungkan dengan hasil dari
suatu ilmu atau metode ilmiah. Kata ini diserap dari kata bahasa Inggris research yang
diturunkan dari bahasa Perancis yang memiliki arti harfiah "menyelidiki secara tuntas". Riset
juga dapat diartikan sebagi suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki
masalah-masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta,
fenomena, atau gejala dari masalah tersebut.

2.2 ISTILAH RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN


Riset adalah pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas masalah, dan usaha untuk
menjawab masalah dengan menggunakan pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan riset.
Oleh karena itu, riset dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis yang mengatur dan
menyelidiki masalah- masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan
fakta,fenomeena atau gejala dari masalah tersebut.
Riset dalam akuntansi keprilakuan merupakan suatu metode studi yang ddilakukan
seseorang berkaaitan dengan aaspek keprilakuan melalui penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap masalah yang berhubungan dengan aspek keprilakuan tersebut sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
Riset dimulai dengan suatu pertanyaan karena menghendaki suatu deskripsi yang jelas
terhadap permasalahan yang akan dipecahkan. Hal ini sering disebut sebagai suatu rencana untuk
menjawab pertanyaan.

6
2.3 MOTIVASI DAN TUJUAN RISET
Motivasi merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri seorang untuk mencapai tujuan
yang dia inginkan. Motivasi seseorang melakukan riset boleh jadi merupakan keinginan yang
timbul dari dalam dirinya untuk memecahkan masalah maupun persoalan yang ada.
Adapun tujuan umum seorang melakukan riset adalah mengetahui jawaban dari masalah
ataupun persoalan tersebut, banyak literatur menjelaskan bahwa motivasi  dan tujuan riset secara
umum pada dasarnya sama, yakni riset pada prinsipnya ditimbulkan oleh dua sisi yang saling
terkait.
Dilihat dari sisi akuntansi keperilakuan. Ditekankan pada hubungan akuntansi dengan
perilaku manusia maupun desain, kontruksi dan penggunaan sistem informasi akuntansi yang
efisien, serta dimensi sosial dan budaya manusia dalam organisasi.

2.4 MANFAAT DAN PENTINGNYA RISET


Manfaat adalah kontribusi hasil yang diperoleh dari mengerjakan sesuatu. Manfaat riset
mengungkapkan harapan tentang apa saja hasil/kontribusi/sumbangan yang dapat diperoleh dari
riset tersebut dan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak terkait. Dalam
riset akuntansi keprilakuan, beberapa maanfaat dan pentingnya riset mengenai hal tersebut :
1.      Memberikan gambaran terkini (state of the art) terhadap minat khusus dalam bidang baru
yang ingin diperkenalkan.
2.      Membantu mengidentifikasikan kesenjangan (gap) riset.
3.      Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang
akuntansi, seperti akuntansi keuangan, audit, akuntansi manajemen, sistem inforasi akuntansi,
pasar modal, maupun perpajakan.

2.5 REPLIKA
Salah satu strategi dalam melakukan riset adalah melakukan replikasi. Replikasi
merupakan gabungan dari kata duplikasi dan repetisi. Replikasi adalah pengulangan suatu studi
atau riset yang dilakukan secara sengaja. Pada umumnya, hal ini dilakukan dengan menggunakan
prosedur-prosedur yang sama dengan riset terdahulu, tetapi menggunakan subjek yang berbeda.
Replika juga dapat dikatakan merupakan suatu usaha untuk meriset ulang riset-riset terdahulu.
Dalam riset keprilakuan, peneliti biasanya tidak mampu menyampingkan pengalaman-
pengalamannya yang bersentuhan dengan ilmu-ilmu eksakta. Riset-riset penting biasanya selalu

7
direplikasi sebelum mereka menemukan temuan yang dapat diterima masyakat ilmiah. Oleh
karena itu, terdapat beberapa alasan logis kita harus melakukan replikasi.
 Menguji Temuan Umum Riset
Riset yang dilaporkan biasanya menghasilkan temuan dan bukti yang baru, atau temuan
riset yang berbeda dengan riset sebelumnya atau bertentangan dengan teori-teori yang
berterima umum. Banyaknya riset replikasi tentuanya sangat bermanfaat karena temuan
riset tersebut dapat membantu mengkonfirmasikan bukti-bukti baru dari riset. Jika
didukung oleh replikasi, riset sering kali merintis area penyelidikan baru yang
mempunyai dampak utama terhadap perkembangan praktik di bidang keprilakuan.
 Menguji Validitas Temuan Riset Dengan Populasi Berbeda
Masalah  utama riset keprilakuan adalah kecilnya jumlah sampel yang direprentasikan
dalam populasi. Tanpa replikasi, penelitian tidak mampu menentukan derajat temuan
yang muncul dari populasi riset yang berbeda. Oleh karna itu, replikasi memberikan suatu
alat yang sangat bernilai kepada peneliti untuk menentukan derajat tingkat temuan riset
yang dapat digeneralisasi dengan populasi yang berbeda.
 Menguji Kecenderungan atau Perubahan Waktu
Banyak peneliti menghasilkan ilmu pengetahuan keprilakuan yang sebagian bergantung
pada lingkungan di mana individu-individu berfungsi. Oleh karena itu, temuan riset atas
sikap rasial yang dianggap valid dua puluh tahun lalu kemungkinan tidak lagi valid saat
ini. Riset ulang merupakan alat yang yang bermanfaat untuk menguji temuan-temuan
terdahulu dan mengidentifikasi kecenderungannya.
 Menguji Temuan-Temuan Penting Menggunakan Metodologi Yang Berbeda
Penggunaan metodologi oleh peneliti dan bukan kebenaran hubungan di antara fenomena
yang dipelajari. Kebenaran hubungan seharusnya muncul tanpa melihat alat ukur dan
metode yang digunakan sepanjang alasan peneliti valid dan tepat. Oleh karena itu,
replikasi sangat bermanfaat pada repetisi riset dengan metodologi yang berbeda.
Kesimpulannya adalah replikasi memberikan banyak dasar kepada kita untuk untuk
menilai validitas dari temuan-temuan riset meskipun hanyya satu riset yang tersedia.

8
2.6 MENGENALI MASALAH
Riset umumnya mencakup dua tahap, yaitu penemuan masalah dan pemecahan masalah.
Penemuan masalah dalam riset meliputi idnetifikasi bidang masalah, penentuan atau pemilihan
pokok masalah, dan perumusan atau formulasi masalah. Penemuan masalah merupakan tahap
yang paling sulit, sehingga dapat diajukan prinsip mendasar yaitu jika ingin memecahkan
masalah harus mengetahui yang menjadi masalah. Sebagian besar pemecahannya terletak pada
kemampuan dan pengetahuan tentang hal yang dikerjakan, dan sebagian terletak pada
pengetahuan tentang sifat – hakikat dari masalah ilmiah. Untuk memastikan baik – tidaknya
masalah yang dipilih dan diajukan peneliti sebaiknya mengajukan pertanyaan penjajakan,
seperti: Apakah masalah tersebut dapat dijawab secara efektif melalui proses riset? Apakah dapat
dikumpulkan data relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah riset tersebut?
Jenis Masalah, seperti: 1) Masalah – masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang
akuntansi keperilakuan yang memerlukan penyelesaian. 2) Area – area tertentu dalam subbidang
akuntansi keperilakuan yang memerlukan pembenahan dan perbaikan. 3) Persoalan – persoalan
teoritis yang memerlukan riset untuk menjelaskan (atau memprediksi) fenomena. 4) Pertanyaan
riset yang memerlukan jawaban empiris.
Dasar permasalahan dimulai dari usaha untuk mengembangkan pertanyaan – pertanyaan
keperilakuan dengan memerinci pertanyaan dasar ke dalam pertanyaan – pertayaan yang lebih
khusus. Terdapat tiga tahapan yang harus diperhatikan peneliti ketika merumuskan pertanyaan
riset. Tahap pertama dimulai dari cara menemukan permasalahan akuntansi keperilakuan. Tahap
kedua adalah menemukan pertanyaan akuntansi keperilakuan. Tahap ketiga adalah menemukan
pertanyaan riset.
Sumber penemuan masalah dalam bidang ini dikelompokkan ke dalam dua faktor. Faktor
pertama dihasilkan dari pengalaman pribadi si peneliti atau disebut pendekatan empiris. Faktor
kedua didapatkan dari tinjauan terhadap literatur riset yang disebut pendekatan teoritis. Berikut
beberapa kesalahan umum yang dilakukan: 1) Periset mengumpulkan data tanpa rencana atau
tujuan riset yang jelas. 2) Periset memperoleh sejumlah data dan berusaha merumuskan masalah
riset sesuai dengan data yang tersedia. 3) Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang
terlalu umum dan ambigu sehingga menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan
riset.

9
2.7 MEMAHAMI TEORI
Teori memberikan manfaat dalam beberapa hal: 1) Teori membatasi cakupan fakta yang
harus dipelajari. 2) Teori menghendaki riset yang memungkinkan hasil yang lebih besar.
Pemahaman umum tentang teori menyatakan bahwa suatu teori menerangkan atau menjelaskan
mengapa gejala spesifik atau proses tertentu terjadi, sehingga teori dianggap memberi jawaban
dari pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” hal tersebut bisa terjadi?. Pertanyaan tersebut
memerlukan penggunaan konsep, konstruksi dan definisi yang merupakan landasan umum untuk
memahaminya. Konsep mengungkapkan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal – hal
khusus yang mempunyai karakteristik yang berhubungan dengan kejadian, objek, kondisi,
situasi, dan perilaku. Konstruksi merupakan gambaran atas ide khusus yang diciptakan untuk
tujuan riset guna membangun teori.

2.8 VARIABEL RISET


Variabel merupakan suatu sifat yang dapat memiliki berbagai macam nilai yang biasanya
diekspresikan dalam bentuk simbol/lambang (x dan y) yang padanya dilekatkan bilangan atau
nilai, akan tetapi biasanya hanya memiliki dua nilai. Cara menggolongkan variabel adalah
membedakannya menjadi variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen
disebut juga variabel bebas yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel dependen
yang diduga sebagai akibatnya. Variabel dependen atau variabel terikat dapat dikatakan sebagai
jenis variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen.
Variabel Moderasi adalah variabel independen kedua yang dipercaya mempunyai
kontribusi yang signifikan atau mempunyai pengaruh ketidakpastian terhadap keaslian hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen. Variabel Intervensi merupakan suatu
mekanisme konseptual dimana variabel independen dan variabel moderasi memengaruhi variabel
dependen, yang dapat juga didefinisikan sebagai faktor yang secara teoritis memengaruhi
fenomena yang diobservasi, tidak bisa dilihat, diukur atau dimanipulas yang terletak di antara
variabel independen dan dependen dan berperan sebagai mediasi.

2.9 PENGGUNAAN PROPOSISI DAN HIPOTESIS


Proposisi didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang konsep – konsep yang dapat
dipertimbangkan. Proposisi dapat menajdi sebuah kebenaran atau juga kebohongan apabila
mengacu pada fenomena yang diobservasi, dimana proposisi diformulasikan untuk diuji secara

10
empiris sebagai hipotesis. Hipotesis didefinisikan sebagai jawaban sementara terhadap
permasalahan yang dipertanyakan.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Riset dapat diartikan sebagi suatu usaha yang sistematis untuk mengatur dan menyelidiki
masalah-masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta,
fenomena, atau gejala dari masalah tersebut. Riset adalah pengamatan terhadap fakta, identifikasi
atas masalah, dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan pengetahuan merupakan
esensi dari kegiatan riset. Oleh karena itu, riset dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis
yang mengatur dan menyelidiki masalah- masalah, serta menjawab pertanyaan yang muncul,
yang terkait dengan fakta,fenomeena atau gejala dari masalah tersebut.
Riset dalam akuntansi keprilakuan merupakan suatu metode studi yang ddilakukan
seseorang berkaaitan dengan aaspek keprilakuan melalui penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap masalah yang berhubungan dengan aspek keprilakuan tersebut sehingga
diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah tersebut.
Pendekatan metodologi riset yang digunakan mengikuti prosedur metodologi riset yang
digunakan dalam ilmu alam. Pendekatan metodologi ini melakukan deskripsi atau variabel,
membangun dan menyatakan hipotesis., mengumpulkan data kuatitatif dan melakukan analisis
secara statistik.

3.2 SARAN
Berdasarkan penjelasan dalam makalah ini, maka untuk menghasilkan riset yang
sistematis dan bisa menjawab semua masalah atau pertanyaan yang muncul. Maka, kita perlu
memperhatikan pendekatan metodologi dalam riset akuntansi keperilakuan dengan melakukan
deskripsi atau variabel, memahami teori, membangun dan menyatakan hipotesis, mengumpulkan
data kuantitatif, serta melakukan analisis secara statistik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, A. I. (2019). Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

13

Anda mungkin juga menyukai