Anda di halaman 1dari 14

PEMBUATAN DRAFT PELAPORAN AUDITOR BERUPA

MANAGEMENT LETTER ATAS LAPORAN KEUANGAN


DARI KKA

TUGAS KULIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
pemenuhan tugas mata kuliah Pengauditan II

Oleh :

1. Dewi Narianti Suwandi 31402000204


2. Salma Alya 31402000251

3. Sava Bio Prakoso 31402000253

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN
AGUNG SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan


kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan
hidayah- Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PEMBUATAN DRAFT PELAPORAN AUDITOR BERUPA
MANAGEMENT LETTER ATAS LAPORAN KEUANGAN DARI KKA”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Pengauditan II di Universitas


Islam Sultan Agung. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang Pembuatan Draft Pelaporan Auditor
Berupa Management Letter Atas Laporan Keuangan KKA.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Dedi Rusdi,


SE.,M.Si.,Akt.CA, selaku Dosen Pengauditan II. Tugas yang telah diberikan ini dapat
menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan
makalah ini.

Semarang, 31 Desember 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I : PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Rumusan Masalah 2
Tujuan 2
BAB II : PEMBAHASAN 4
Pengertian Management Letter 4
Membuat Management Letter yang Baik 5
Manfaat Management Letter 6
Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Tim Audit dalam Membuat Management Letter 7
Menyusun Management Letter 9
BAB III : PENUTUP 10
Kesimpulan 10
DAFTAR PUSTAKA 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Harjanto (1999, dalam Santosa, 2015), perkembangan dunia usaha dan
globalisasi perekonomian Indonesia menyebabkan kebutuhan terhadap jasa akuntan
publik dari waktu ke waktu semakin meningkat. Pada tahun 2015 telah mulai dilakukan
dan diresmikan mengenai penyelenggaraan Pasar Bebas ASEAN atau disebut dengan
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Hal tersebut membuat persaingan dunia bisnis
yang semakin kompetitif pada era globalisasi saat ini serta menuntut perusahaan
meningkatkan kemampuan dalam segala sumber dayanya. Banyak cara dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan pendapatan dan kredibilitas agar mampu bertahan
dalam menghadapi persaingan tersebut. Salah satu kebijakan yang diambil perusahaan
untuk meningkatkan kredibilitasnya adalah menggunakan jasa pihak ketiga yaitu
auditor independen untuk mengaudit kelayakan laporan keuangan perusahaan. Laporan
keuangan yang telah diaudit diharapkan memberikan informasi yang tidak
menyesatkan kepada masyarakat maupun pemakai laporan keuangan yang telah diaudit
oleh auditor independen, Santosa (2015).
Auditor adalah seseorang yang independen dan kompeten serta memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai auditing dalam menjalankan tugasnya dalam
memeriksa laporan keuangan sebuah entitas klien, apakah telah disajikan secara wajar
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan memberikan opini atau
sebuah pendapat atas laporan keuangan yang telah diperiksa kemudian akan dibuat
dalam sebuah laporan audit. Dalam bidang auditing, jasa yang diberikan oleh akuntan
publik adalah melakukan audit terhadap laporan keuangan klien dan memberikan
pendapat atau opini yang merupakan hasil audit untuk menentukan apakah laporan
keuangan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi
keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, Suraida (2005). Secara
umum, audit adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti
secara objektif mengenai pernyataan tentang kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk
menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan
(Wardoyo dan Seruni, 2011).

1
Dalam hal meningkatkan kredibilitas perusahaan, maka perusahaan ingin
laporan keuangannya diaudit dan menghasilkan suatu opini. Opini tersebut diharapkan
untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan. Tetapi, untuk menentukan opini tersebut,
auditor harus menemukan buktibukti yang cukup dan tepat agar dapat menunjukkan hal
yang realistis dan akurat yang dapat mendukung opini audit yang akan dikeluarkan
dalam laporan audit.
Untuk membuat suatu laporan audit, auditor perlu melakukan proses audit
terlebih dahulu. Dalam proses audit atau saat penugasan audit, auditor akan menemukan
beberapa temuan audit. Temuan audit dapat berupa temuan yang material, termasuk
temuan berupa kecurangan. Selain itu, temuan audit yang dilaporkan harus memiliki
kriteria, yaitu : cukup signifikan, didasarkan fakta, obyektif, relevan dan cukup
meyakinkan, Firman (2010). Suatu temuan yang signifikan merupakan temuan yang
mempengaruhi tujuan utama organisasi suatu perusahaan. Temuan audit terkait dengan
operasional perusahaan yang bersifat signifikan maupun tidak signifikan dilaporkan
melalui surat kepada manajemen (management letter). Management letter berisikan
hal-hal mengenai temuan audit yang didapatkan oleh auditor selama penugasan audit
dan auditor memberikan usulan atau saran perbaikan atas temuan-temuan tersebut
berupa jurnal penyesuaian atau jurnal reklasifikasi. Menurut Elder, Beasley, dan Arens
(2010:779), surat manajemen atau manajemen letter dimaksudkan untuk
menginformasikan kepada klien atas rekomendasi-rekomendasi dari auditor untuk
meningkatkan setiap bagian dari bisnis klien. Kebanyakan rekomendasi tersebut
berfokus pada saran perbaikan untuk operasi yang lebih efisien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud manajement letter?
2. Bagaimana cara membuat management letter dengan baik?
3. Apa manfaat management letter?
4. Bagaimana tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam membuat
management letter ?
5. Bagaimana cara menyusun management letter?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian manajement letter


2. Untuk mengetahui cara membuat management letter dengan baik

2
3. Untuk mengetahui manfaat management letter
4. Untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab anggota tim audit dalam membuat
management letter
5. Untuk mengetahui cara menyusun management letter

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Management Letter

Management letter merupakan suatu surat yang dibuat oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP), ditujukan kepada manajemen perusahaan yang diperiksa laporan
keuangannya (di audit), yang isinya memberitahukan kelemahan dari pengendalian
intern perusahaan (baik material maupun inmaterial weaknesses) yang ditemukan
selama pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan saran-saran perbaikan dari KAP.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, KAP tidak diperbolehkan


mengiklankan kantornya atau jasa yang diberikan kantornya, karena jika hal tersebut
dilakukan berarti KAP tersebut melanggar Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik-
IAI.
Salah satu cara untuk mendapatkan langganan (client) adalah bekerja sebaik
mungkin dalam memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan, sehingga jika
perusahaan tersebut puas atas jasa pemeriksaan dari KAP, diharapkan manajemen
perusahaan akan merekomendasikan kepada teman-teman usahanya untuk
menggunakan jasa KAP tersebut.
Dalam hal ini Management letter merupakan suatu laporan tambahan dari KAP,
disamping laporan pemeriksaan akuntan (audit report), yang diharapkan dapat
memperbesar kepuasan langganan.
Diharapkan perusahaan akan senang jika diberitahu kelemahan-kelemahan
dalam pengendalian internnya beserta saran-saran perbaikannya. Jika pengendalian
intern bertambah baik, akan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan atau
kecurangan dalam perusahaan.
Tujuan surat kepada manajemen (management letter) dimaksudkan untuk
memberikan rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki usaha klien.
Rekomendasi memusatkan pada saran untuk dapat beroperasi lebih efisien.
Auditor menulis surat kepada manajemen karena dua alasan :
untuk mendorong hubungan yang lebih baik antara kantor akuntan publik dan
manajemen serta untuk menawarkan jasa pelayanan perpajakan dan manajemen yang
dapat disediakan kantor akuntan publik.

4
Menurut Whittington, dkk (dalam Agoes S, 2006 : 150), management
letter adalah suatu laporan kepada manajemen yang berisi rekomendasi untuk
memperbaiki kelemahan-kelemahan yang diungkapkan akuntan public setelah
mempelajari dan mengevaluasi pengendalian intern perusahaan. Disamping untuk
menyampaikan informasi-informasi yang bermanfaat kepada manajemen, management
letter juga membantu membatasi tanggung jawab akuntan publik seandainya
dikemudian hari kelemahan dalam pengendalian intern mengakibatkan kerugian bagi
perusahaan.
Standar pekerjaan lapangan yang kedua dari Standar Profesional Akuntan
Publik menyatakan :
“Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk
merencanakan audit dan menentukan sifat, saat dan lingkup pengujian yang akan
dilakukan”.
Untuk mempelajari dan mengevaluasi pengendalian intern, akuntan publik bisa
menggunakan :
1. Internal Control Questionnaires
2. Flow chart (bagan arus dokumen) yang menggambarkan arus dokumen
dalam memproses suatu transaksi, dari awal sampai akhir dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu.
3. Menggunakan narrative memo (penjelasan tertulis dari sistem dan prosedur
akuntansi).
Dari ketiga cara tersebut, akuntan publik akan mendapatkan suatu gambaran
mengenai pengendalian intern yang ada di perusahaan secara teoritis. Hal tersebut
masih harus dibuktikan lebih lanjut dengan melakukan compliance test (test ketaatan),
untuk mengetahui apakah transaksi-transaksi perusahaan diproses sesuai dengan sistem
dan prosedur akuntansi yang dijelaskan dalam internal control questionnaires, flow
chart dan narrative memo.

2.2 Membuat Management Letter yang Baik

Dalam membuat management letter, perlu diperhatikan beberapa hal penting


agar dihasilkan suatu management letter yang baik dan efektif.

1. Management letter harus tepat waktu (timely), sehingga perusahaan masih


sempat melakukan perbaikan-perbaikan dalam pengendalian internnya.

5
Jika management letter terlambat diberikan, kemungkinan besar kelemahan-
kelemahan dalam pengendalian intern sudah mengakibatkan terjadinya
kesalahan dan kecurangan yang merugikan perusahaan.
2. Management letter harus berisi saran-saran yang bermanfaat dan bisa
diterapkan.
3. Komentar dan saran-saran dalam management letter tidak boleh merupakan
sesuatu yang “SURPRISE” (mengejutkan). Untuk itu, sebelumnya,
konsep management letter harus didiskusikan terlebih dahulu dengan
manajemen perusahaan dan bagian yang berkaitan dan dimintakan komentar
dari manajemen.
4. Management letter harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik,
halus dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Harus diusahakan agar
walaupun kita mengomentari kesalahan orang lain namun tidak sampai
menyinggung perasaan orang lain.
5. Kelemahan dan saran yang diberikan bisa diurut berdasarkan urut-urutan pos
neraca dan rugi laba (misalnya mulai dari kas, piutang, persediaan, dan
seterusnya) atau menurut hal-hal paling penting yang memerlukan perhatian
khusus dari manajemen dan perlu penanganan secepat mungkin.
6. Saran-saran yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi bisnis
perusahaan dan harus menunjukan kemauan baik kantor akuntan publik untuk
membantu pengembangan usaha perusahaan.
7. Pada bagian akhir management letter jangan lupa untuk mengucapkan terima
kasih kepada manajemen dan seluruh staf perusahaan, atas segala bantuan dan
kerjasama yang diberikan mereka selama akuntan publik melaksanakan
pemeriksaannya.

2.3 Manfaat Management Letter


Management letter mempunyai banyak manfaat bukan hanya untuk klien tetapi
juga untuk KAP dan staf (anggota tim pemeriksa) dari KAP. Manfaat itu antara lain :

1. Untuk Klien
a. Dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam
pengendalian intern perusahaannya.

6
b. Dapat mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk mengatasi
kelemahan-kelemahan tersebut, berdasarkan saran-saran yang diberikan
dalam management letter, sehingga bisa mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan dan kecurangan di dalam perusahaan.

2. Untuk Kantor Akuntan Publik


a. Menjadikan nama kantor akuntan publik menjadi bertambah baik, karena
disamping laporan pemeriksaan akuntan, juga memberikan management
letter yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
b. Jika manajemen perusahaan puas, tentunya akan menyarankan kepada
teman-teman bisnisnya untuk memakai jasa kantor akuntan publik tersebut.
c. Jika teman-teman bisnis tersebut tertarik, tentunya akan menambah jumlah
klien (langganan) kantor akuntan publik.
3. Untuk Staf Kantor Akuntan Publik (anggota tim pemeriksa)
a. Jika klien kantor akuntan publik bertambah, tentunya kesejahteraan pegawai
dapat lebih ditingkatkan.
b. Mendapat banyak kesempatan untuk mempelajari pengendalian intern di
berbagai macam/jenis perusahaan.
c. Mendapat kesempatan untuk mempelajari bagaimana
membuat management letter yang baik.

2.4 Tugas dan Tanggung Jawab Anggota Tim Audit dalam Membuat Management
Letter

Untuk menghasilkan management letter yang baik perlu kerjasama dari seluruh
anggota tim audit, mulai dari junior auditor sampai dengan audit partner. Berikut ini
akan dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari masing-masing anggota tim audit (dari
kantor akuntan publik) dalam membuat management letter.

1. Asisten Auditor (junior staf) :


a. Sebagai petugas yang terjun ke lapangan (ke kantor perusahaan)
setiap hari, bertugas mengumpulkan data dan informasi yang

7
terdapat dalam pengendalian intern perusahaan, baik mengenai
kebaikan maupun kelemahan pengendalian intern.
b. Mendokumentasikan data dan informasi tersebut beserta
photocopy bukti pendukung dalam kertas kerja pemeriksaan, untuk
ditelaah lebih lanjut oleh senior auditornya.
2. Senior Auditor (pimpinan tim pemeriksa) :
a. Menelaah kertas kerja pemeriksaan yang dibuat asisten audotor,
khususnya yang berkaitan dengan informasi mengenai kelemahan
pengendalian intern perusahaan.
b. Mengumpulkan hal-hal yang bisa dimasukkan dalam management
letter, sekaligus menyusun konsep management letter.
c. Mendiskusikan konsep management letter tersebut dengan begian
pajak dan bagian management service dari kantor akuntan publik,
untuk mendapatkan komentar mereka dari segi perpajakan dan
sistem akuntansi.
d. Menyerahkan konsep management letter kepada
audit supervisor/manager untuk ditelaah.
e. Setelah ditelaah oleh atasan, melakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
3. Audit Supervisor/Manager :
a. Menelaah dan mengedit konsep management letter, mengusulkan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan kepada senior auditor.
b. Menyerahkan konsep management letter yang sudah diperbaiki,
kepada audit partner untuk ditelaah.
c. Setelah ditelaah audit partner dan diperbaiki (jika ada saran
perbaikan dari audit partner), mendiskusikan konsep management
letter tersebut dengan manajemen perusahaan.
d. Memerintahkan konsep terakhir management letter untuk
difinalisasi.

8
4. Audit Partner :
a. Menelaah dan mengedit konsep management letter yang diterima
dari audit manager dan mendiskusikannya dengan audit manager
dan (jika perlu) dengan audit senior.
b. Mengembalikan konsep tersebut berikut saran-saran perbaikan
(jika ada) kepada audit manager.
c. Menelaah kembali konsep yang sudah diperbaiki, kemudian
meminta audit manager untuk mendiskusikannya dengan
manajemen perusahaan.
d. Membahas dengan audit manager, hasil diskusi
konsep management letter yang telah dilakukan oleh audit
manager dengan manajemen perusahaan.
e. Menandatangani management letter yang final untuk dikirimkan
kepada manajemen perusahaan.

2.5 Menyusun Management Letter


Selama melaksanakan audit, auditor mengamati berbagai operasi dan
organisasi bisnis klien. Management Letter berisi rekomendasi-rekomendasi yang
tidak disyaratkan untuk dikomunikasikan dengan komite audit.

Rekomendasi tersebut biasanya berkaitan erat dengan usaha peningkatan


efisiensi dan efektifitas operasi perusahaan klien. Oleh karena itu, management Letter
menunjukan pelayanan yang diberikan auditor agar klien puas. Pelayanan ini
menunjukan adanya perhatian auditor terhadap kesejahteraan dan masa depan klien.
Management letter dapat mencakup komentar atas :
a. Struktur pengendalian intern, yang bukan termasuk reportable condition.
b. Sumber daya Management seperti kas, persediaan dan investasi.
c. Masalah perpajakan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan tersebut diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan:


1. Management Letter merupakan suatu alat komunikasi antara kantor akuntan publik
dengan maajemen perusahan yang diaudit, mengenai pengendalian intern dan
kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian intern perusahaan.
2. Management Letter merupakan dokumentasi tertulis mengenai kelemahan
pengendalian intern yang pernah dibicarakan dan disarankan perbaikan kepada klien.
Sehingga jika dikemudian hari ada kecurangan yang merugikan perusahan karena
kelemahan pengedalian intern yang belum diperbaiki, akuntan publik tidak bisa
disalahkan.
3. Management Letter bermanfaat baik bagi perusahan yang diaudit, kantor akuntan
public, maupun staf kantor akuntan publik.
4. Management Letter dapat merupakan”iklan tidak langsung” bagi kantor akuntan
publik.
5. Semua kantor akuntan publik harus membiasakan diri untuk memberikan management
letter yang baik dan bermanfaat bagi kliennya

10
DAFTAR PUSTAKA

https://idiotsbrainn.blogspot.com/2016/06/manajemen-letter.html

http://repository.wima.ac.id/8250/2/Bab%201.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai