Anda di halaman 1dari 30

Laporan Audit – Pengertian dan Bagiannya

Dosen Pengajar :
Eka Merdekawati, SE., M.Ak.

Disusun Oleh :

Enggal David Satria (J0314201042)

Gloria Ginka Kristy (J0314201039)

Giska Indah Elvianasari (J0314201124)

Shalsa ayu karelia (J0314201273)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga
makalah dengan judul “Laporan Audit – Pengertian dan Bagiannya” dapat
tersusun sampai dengan selesai. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami, sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bogor , 13 Februari 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 4
2.1. Audit Laporan Keuangan................................................................................ 4
2.2. Tujuan Audit................................................................................................... 4
2.3 Manfaat Audit ................................................................................................. 5
2.4 Jenis-Jenis Audit ............................................................................................. 6
2.5 Jenis-Jenis Auditor.......................................................................................... 7
2.6 Jenis-Jenis Standar Auditing........................................................................... 9
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 11
3.1 Metode Pengumpulan Data ........................................................................... 11
3.2 Jenis Data ...................................................................................................... 11
BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................................. 12
4.1 Pengertian Laporan Audit............................................................................. 12
4.2 Tujuan dan Fungsi Laporan Audit ................................................................ 13
4.3 Syarat-Syarat Laporan Auditor .................................................................... 13
4.4 Bentuk-Bentuk Laporan Auditor .................................................................. 15
4.5 Bagian-Bagian Laporan Auditor ................................................................... 20
BAB V KESIMPULAN ................................................................................................ 25
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 25
5.2 Saran............................................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 27

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Audit merupakan sebuah proses pengumpulan serta pemeriksaan bukti
mengenai informasi guna menentukan dan membuat laporan terkait tingkat
kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan. Laporan yang baik
dan bagus adalah laporan yang telah diaudit. Audit dilakukan dengan standar
audit yang ada. Berdasarkan pernyataan UK Auditing Practices Board (Diane
Walters and John Dunn,2000 dalam Martina,2010), Pernyataan Audit
Keuangan adalah Pernyataan yang bertujuan untuk memungkinkan auditor
untuk menyatakan pendapat di mana laporan keuangan, memberikan
pandangan yang benar dan adil. Modern Auditing saat ini penekanannya lebih
pada pada pemeriksaan internal yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi
organisasi secara keseluruhan Hal ini dilakukan secermat mungkin agar area-
area kelemahan bisa diidentifikasi, untuk kemudian ditunjukkan kepada
manajemen, dan selanjutnya ditawarkan rekomendasi untuk mempercepat
proses perkembangan manajemen. Manajemen audit merupakan konsep yang
digunakan untuk maksud tersebut.

Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada


umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan
arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan
pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak
memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor menyatakan pendapat maupun
menyatakan tidak memberikan pendapat, ia harus menyatakan apakah
auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan
Ikatan Akuntan Indonesia.

1
Laporan keuangan merupakan rangkaian terakhir dari proses
akuntansi. Laporan keuangan digunakan untuk memberikan informasi kepada
calon investor, calon kreditur, dan para penggun laporan keuangan lainnya
yang memiliki peran dalam pengambilan keputusan. Selain itu, laporan
keuangan juga dapat dijadikan instrumen untu mengukur dan menilai kinerja
suatu perusahaan. Laporan keuangan akan diaudit untuk dijadikan sumber
informasi bagi para pemangku kebijakan. Laporan audit dari seorang auditor
dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antara pihak auditor dengan pihak
manajemen. Penyampaian laporan keuangan harus dilakukan secara rutin dan
tepat waktu. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan atas hasil
audit tersebut dapat mempengaruhi nilai dari laporan keuangan tersebut. Di
dalam laporan keuangan yang telah diaudit terdapat pernyataan pendapat
auditor mengenai kewajiban laporan keuangan auditan. Pendapat auditor
tersebut disampaikan dalam laporan tertulis berupa audit baku dan
ditandatangani oleh auditor yang berhak, pihak auditor yang menandatangani
ditunjuk oleh Kepala Satuan Internal Audit. Tanda tangan tersebut dapat
diterapkan pada badan laporan atau pada surat pengantar.

Melihat pentingnya audit bagi pihak eksternal,maupun internal, maka


diperlukan pengetahuan tentang tujuan dan laporan audit. Namun dewasa ini,
masyarakat cenderung kurang memahami tentang tujuan dan tata cara
pelaporan audit secara menyeluruh. Maka dari itu, penulis memutuskan untuk
membahas laporan audit secara mendetail.

2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :

1. Apa itu laporan audit ?


2. Apa tujuan dan fungsi dari laporan audit ?
3. Apa saja bentuk-bentuk laporan audit?
4. Apa saja bagian-bagian dari laporan audit?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengertian dari laporan audit


2. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari laporan audit
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk laporan audit
4. Untuk mengetahui bagian-bagian dari laporan audit

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Audit Laporan Keuangan


Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan,
pelaksanaan dan kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna
memberikan suatu pendapat. Pihak yang melaksanakan auditing disebut
dengan auditor. Pengertian audit semakin berkembang sesuai dengan
kebutuhan yang meningkat akan hasil pelaksanaan auditing. Audit laporan
keuangan ini merupakan audit yang mencakup penghimpunan dan
pengevaluasian bukti laporan. Audit laporan keuangan ini dilakukan oleh
eksternal audit dan biasanya atas permintaan klien.

2.2. Tujuan Audit


Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk
memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang telah
diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil,
sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim (Tri Diana, 2014). Dalam hal ini,
manajemen perusahaan membutuhkan jasa pihak ketiga untuk
pertanggungjawabkan keuangan yang disajikan kepada pihak luar dapat
dipercaya, sedangkan pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga
untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh
manajemen perusahaan dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan
keputusan.

4
2.3 Manfaat Audit
Manfaat audit dikelompokkan menjadi tiga kelompok dasar, yaitu :

1) Manfaat audit bagi pihak yang diaudit :


 Menambah kredibilitas laporan keuangan sehingga laporan tersebut
dapat dipercaya untuk kepentingan pihak luar entitas seperti
pemegang saham, kreditor, pemerintah dan lain-lain.
 Memberikan dasar yang dapat lebih dipercaya untuk penyiapan
surat pemberitahuan pajak yang diserahkan kepada pemerintah.
 Menyingkap kesalahan dan penyimpangan moneter dalam catatan
laporan keuangan.
 Membuka pintu masuknya sumber pembiayaan dari luar.
2) Bagi anggota lain dalam dunia usaha :
 Memberikan dasar yang lebih menyakinkan para kreditur atau para
peranan untuk mengambil keputusan kredit.
 Memberikan dasar yang lebih menyakinkan kepada perusahaan
asuransi untuk menyelesaikan klaim atas kerugian yang
diasuransikan.
 Memberikan dasar yang terpercaya kepada para investor dan calon
investor untuk menilai prestasi investasi dan kepengurusan
manajemen.
 Memberikan dasar yang independen kepada pembeli maupun
penjual untuk menentukan syarat penjualan, pembelian atau
penggabungan perusahaan.
 Memberikan dasar yang objektif kepada serikat buruh dan pihak
yang diaudit untuk menyelesaikan sengketa mengenai upah dan
tunjangan.
 Memberikan dasar yang lebih baik, menyakinkan kepada para
langganan atau klien untuk menilai profitabilitas atau rentabilitas

5
perusahaan itu efisiensi operasionalnya dan keadaan
kekurangannya.
3) badan pemerintah dan orang-orang yang bergerak dibidang hukum :
 Memberikan tambahan kepastian yang independen tentang
kecermatan dan keandalan laporan keuangan.
 Memberikan dasar yang independen kepada mereka yang bergerak
dibidang hukum untuk mengurus harta warisan dan harta titipan,
menyelesaikan masalah dalam kebangkrutan dan insolvensi, dan
menentukan pelaksanaan perjanjian persekutuan dengan cara
semestinya.
 Memegang peranan yang menentukan dalam mencapai tujuan
Undang-undang Keamanan Sosial.

2.4 Jenis-Jenis Audit


Menurut Mulyadi (2002), audit umumnya digolongkan menjadi 5 yaitu :

1) Financial Audit (Pemeriksaan Laporan Keuangan)

Financial Audit adalah suatu review atas kelayakan penyajian


laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen. Pemeriksaan ini tidak
dilaksanakan secara detail, dan didalam melakukan pemeriksaan
keuangan ini hal yang terpenting adalah pemeriksaannya harus
dilakukan sesuai dengan norma atau prosedur pemeriksaan audit.

2) Compliance Audit (Pemerikasaan Kepatuhan Tata Tertib Peraturan)

Pengertian compliance audit adalah pemeriksaan terhadap


tingkat kepatuhan para pelaksana operasional perusahaan dalam
menjalankan setiap prosedur dan kebijaksanaan yang telah ditetapkan.

3) Operational Audit (Pemeriksaan Operasional)

6
Pengertian Operational Audit adalah suatu pemeriksaan yang
mencakup suatu hal atau operasi tertentu yang biasanya diluar
yuridiksi controller atau treasurer dalam suatu perusahaan atau operasi.
Jadi tujuan penting dari pemeriksaan operasional adalah menilai
efisiensi dan efektivitas dari aktivitas operasi perusahaan dengan cara
melakukan review terhadap prosedur-prosedur dan metode-metode
yang dijalankan dalam perusahaan, dimana hasil penilaiannya dapat
diajukan kepada manajemen yang akan bermanfaat untuk
menyempurnakan operasi yang telah ada.

4) Special Audit (Pemeriksaaan Khusus)

Special review / Special Audit / Investigation adalah


pemeriksaan yang dilakukan apabila diketahui adanya indikasi
kecurangan yang dilakukan oleh manajemen (fraud audit), atau apabila
pemeriksaan tersebut diluar dari pada golongan pemeriksaan
keuangan, pemeriksaan operasional dan pemeriksaan kepatuhan.

5) Information Systems Audit (Pemeriksaan Sistem Informasi)

Yaitu pemeriksaan sistem yang mengatur pengembangan,


pengoperasian, pemeliharaan, dan keamanan sistem aplikasi dalam
lingkungan tertentu. Jenis pemeriksaan ini melibatkan pusat data (data
center), sistem operasi, perangkat lunak yang digunakan, dsb.

2.5 Jenis-Jenis Auditor


Para profesional yang ditugaskan untuk melakukan audit atas kegiatan
dan peristiwa ekonomi bagi perorangan dan entitas resmi, pada umumnya
dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu (Boynton, dkk 2003) :

1) Auditor Independen

7
Auditor Independen sering disebut juga sebagai Auditor
Eksternal. Karena pendidikan dan pelatihan yang mereka peroleh
serta pengalaman yang mereka miliki, Auditor independen memiliki
kualifikasi untuk melaksanakan setiap jenis audit yang telah
diuraikan sebelumnya, sedangkan klien para auditor independen
tersebut dapat berasal dari perusahaan bisnis yang berorientasi laba,
organisasi nirlaba, kantor pemerintah, atau perorangan. Sebagaimana
halnya dengan profesi medis dan hukum, auditor independen bekerja
berdasarkan suatu imbalan (fee).

2) Auditor Internal

Auditor Internal (Internal Auditors) adalah pegawai dari


organisasi yang diaudit. Auditor jenis ini, melibatkan diri dalam
suatu kegiatan penilaian independen, yang dinamakan audit internal,
dalam lingkungan organisasi sebagai suatu bentuk jasa bagi
organisasi. Tujuan audit internal adalah untuk membantu manajemen
organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban yang efektif.
Lingkup fungsi audit internal meliputi semua tahap dalam kegiatan
organisasi. Para auditor internal terutama melibatkan diri pada audit
kepatuhan (compliance audit). Akan tetapi, pekerjaan auditor internal
ini juga dapat melengkapi pekerjaan auditor independen dalam
melakukan audit laporan keuangan.

3) Auditor Pemerintah

Auditor Pemerintah (Government Auditors) dipekerjakan oleh


berbagai kantor pemerintah untuk kepentingan lembaga-lembaga
pemerintahan yang bersangkutan

8
2.6 Jenis-Jenis Standar Auditing
Standar auditing terbagi menjadi 3 bagian diantaranya yaitu :

1) Standar Umum

Standar umum berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu


pekerjaannya sehingga bersifat pribadi. Standar ini mencakup tiga
bagian diantaranya :

a. Audit harus dilaksanakan oleh seseorang atau lebih yang


mempunyai keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
sebagai auditor.
b. Auditor harus mempertahankan mental dari segala hal yang
berhubungan dengan perikatan, independensi.
c. Auditor wajib menggunakan keahlian profesionalnya dalam
melaksanakan pelaksanaan audit dan pelaporan dengan cermat
dan seksama.
2) Standar Pekerjaan

Standar ini terdiri dari 3 point diantaranya :

a. Sebagai tenaga profesional maka seharusnya seluruh pekerjaan


dapat direncanakan dengan sebaik-baiknya dan apabila
menggunakan asisten maka harus disupervisi dengan
semestinya.
b. Tidak hanya memperhatikan standar auditing saja, pemahaman
yang memadai atas pengendalian intern sangat dibutuhkan
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat.
c. Bukti audit yang kompeten harus diperoleh melalui inspeksi
pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai
dasar yang memadai untuk dapat memberikan pernyataan
pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

9
3) Standar Pelaporan Standar pelaporan ini terdiri dari 4 point
diantaranya :
a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan
telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
b. Hasil laporan auditor harus menunjukkan, apabila ada
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dengan
penerapan pada periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor.
d. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan yang demikian tidak bisa diberikan

10
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Studi pustaka dilakukan untuk memperkaya pengetahuan mengenai
berbagai konsep yang akan digunakan sebagai dasar atau pedoman dalam
proses penelitian (Martono, 2011:97). Kami menggunakan studi pustaka
dalam teknik pengumpulan data. Studi pustaka dalam teknik pengumpulan
data ini merupakan jenis data sekunder yang digunakan untuk membantu
proses penelitian, yaitu dengan mengumpulkan informasi yang terdapat dalam
modul, buku-buku, maupun karya ilmiah pada penelitian sebelumnya. Tujuan
dari studi pustaka ini adalah untuk mencari fakta dan mengetahui konsep
metode yang digunakan.

3.2 Jenis Data


Data sekunder data yang diperoleh melalui studi literatur berupa :
Buku untuk mencari teori yang relevan dengan penulisan ini dan jurnal karya
ilmiah digunakan untuk mempelajari karya ilmiah yang berkaitan dengan
pengaruh pembangunan jalan layang terhadap perkembangan kawasan.
Adapun data sekunder lainnya untuk mendukung penelitian ini yaitu majalah
dan internet berupa jurnal online dan berita yang berkaitan dengan laporan
audit.

11
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Pengertian Laporan Audit


Laporan audit adalah hasil akhir dari proses audit, yaitu laporan yang
menyatakan pendapat auditor mengenai kelayakan laporan keuangan
perusahaan yang sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntan yang berlaku
secara umum. Penyusunan laporan audit harus berdasarkan empat standar
pelaporan yang ada dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Laporan audit dijadikan sebagai media dalam berkomunikasi antara auditor
dengan pihak manajemen. Laporan audit harus berisi suatu pernyataan
pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau terdapat suatu asersi,
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan maka alasannya harus dikemukakan. Dalam
hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor
harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang
dilaksanakan jika ada dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa laporan audit memiliki
beberapa fungsi dalam suatu perusahaan, yaitu :

a. Mengkomunikasikan hasil audit kepada pejabat pemerintah yang


berwenang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
b. Membuat hasil audit agar terhindar dari kesalahpahaman
c. Membuat hasil audit sebagai bahan untuk perbaikan institusi terkait
d. Memudahkan tindak lanjut untuk menentukan jika ada tindakan
perbaikan yang perlu dilakukan terhadap perusahaan.

12
4.2 Tujuan dan Fungsi Laporan Audit
Laporan audit memiliki tiga tujuan utama. Jika auditor tidak dapat
mencapai tujuan ini,laporan mereka hanya akan membuang-buang waktu saja.
Di dalam laporannya, auditor hendaknya berusaha untuk :

a. Menginformasikan, yaitu menceritakan hal-hal yang mereka temui.


b. Mempengaruhi, yaitu meyakinkan manajemen mengenai nilai dan
validasi dari temuan audit.
c. Memberikan hasil, yaitu mengerakkan menajemen k earah perubahan
dan perbaikan.

Adapun laporan audit memiliki beberapa fungsi, antara lain :

a. Mengomunikasikan hasil audit kepada pejabat pemerintah yang


berwenang, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Membuat hasil audit agar terhindar dari kesalahpahaman.
c. Membuat hasil audit sebagai bahan untuk perbaikan institusi terkait.
d. Memudahkan tindak lanjut untuk menentukan jika ada tindakan
perbaikan yang perlu dilakukan terhadap perusahaan.

4.3 Syarat-Syarat Laporan Auditor


Pada setiap akhir pelaksanaan audit, auditor harus menyiapkan konsep
Laporan Audit. Isi konsep Laporan Audit tersebut harus mudah dimengerti
dan bebas dari penafsiran ganda serta memenuhi standar pelaporan yaitu:

1. Lengkap. Laporan harus memuat semua informasi yang dibutuhkan


untuk memenuhi tujuan audit, meningkatkan pemahaman yang benar
dan memadai atas hal yang dilaporkan, dan memenuhi persyaratan isi
laporan.

13
2. Akurat. Laporan harus menyajikan bukti yang benar dan
menggambarkan temuan dengan tepat. Satu ketidak akuratan dalam
laporan dapat menimbulkan keraguan atas validitas sebuah laporan dan
dapat mengalihkan perhatian pembaca dari substansi laporan tersebut.
Laporan harus memasukkan hanya informasi, temuan, dan simpulan
yang didukung bukti kompeten dan relevan dalam KKP. Bukti yang
dilaporkan harus mencerminkan kebenaran logis atas masalah yang
dilaporkan.
3. Obyektif. Laporan harus disajikan secara seimbang dalam isi dan nada.
Ini berarti auditor harus menyajikan hasil audit secara netral dan
menghindari kecenderungan melebih-lebihkan atau terlalu
menekankan kinerja yang kurang.
4. Meyakinkan. Laporan audit harus menjawab tujuan audit, temuan
disajikan secara persuasif,dan kesimpulan serta rekomendasi disusun
secara logis berdasarkan fakta yang disajikan.
5. Jelas. Laporan audit harus mudah dibaca dan dipahami. Laporan harus
ditulis dengan bahasayang jelas dan sesederhana mungkin, sepanjang
hal ini dimungkinkan. Jika digunakan istilah teknis, singkatan, dan
akronim yang tidak begitu dikenal, hal itu harus didefinisikan dengan
jelas. Penggunaan akronim diusahakan seminimal mungkin.
Pengorganisasian materi laporanseara logis dan keakuratan serta
ketepatan dalam menyatakan fakta dan dalam mengambil simpulan,
adalah penting untuk kejelasan dan pemahaman bagi pembaca Laporan
Audit
6. Ringkas. Laporan audit harus disajikan secara ringkas tidak lebih
panjang dari yang diperlukan untuk mendukung pesan. Jika terlalu
rinci, dapat menurunkan kualitas laporan bahkan dapat
menyembunyikan pesan yang sesungguhnya dan mengurangi minat
pembaca. Pengulangan yang tidak perlu juga harus dihindari.

14
4.4 Bentuk-Bentuk Laporan Auditor
1. Wajar Tanpa Pengecualian Standar (Unqualified Opinion)

Pada jenis opini wajar tanpa pengecualian standar, Opini audit


yang dibuat auditor independen untuk menilai laporan keuangan
perusahaan disajikan secara akurat dan tepat, tanpa pengecualian dan
sesuai prinsip akuntansi yang berlaku . Kesimpulan ini dibuat hanya
bilamana auditor telah merumuskan pendapat demikian berdasarkan
suatu audit yang dilaksanakan berdasarkan standar audit. Berikut
contoh laporan auditor independen wajar tanpa pengecualian standar.

15
2. Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)

Pada jenis opini wajar dengan pengecualian, Auditor


menyimpulkan bahwa keseluruhan laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, tetapi lingkup audit telah dibatasi secara material atau
standar akuntansi yang berlaku tidak diikuti pada saat menyiapkan
laporan keuangan. Berikut contoh laporan keuangan wajar dengan
pengecualian. Dalam hal ini, ditulis oleh akuntan publik bersertifikat
dalam bentuk laporan audit. Bentuk laporan keuangan perusahaan
yang disajikan secara umum, kecuali untuk masalah tertentu. Masalah
ini biasanya berkaitan dengan pembatasan ruang lingkup audit.

16
3. Opini Tidak Wajar atau Menolak Memberikan Pendapat (Adverse
Opinion)

Pada jenis Opini Tidak wajar, Auditor menyimpulkan bahwa


laporan keuangan tidak disajikan secara wajar (pendapat tidak wajar),
sehingga ia tidak dapat memberikan pendapat apakah laporan
keuangan telah disajikan secara wajar(menolak memberi pendapat),
auditor tidak independen (menolak memberi pendapat). Jenis laporan
audit ini yang dibuat auditor menunjukkan adanya kekeliruan terhadap
laporan keuangan perusahaan.

17
4. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)

Pada jenis Opini tidak menyatakan pendapat, Seorang auditor


tidak memberikan penyimpulan atau pendapat apapun terhadap
pengaruh penyajian kesalahan material yang tidak terdeteksi pada
laporan keuangan perusahaan. Jika ada bersifat preventif dan material.

18
5. Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan (Modified
Unqualified Opinion)
Pada jenis opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelasan didasarkan pada suatu keadaan tertentu yang tidak
berdampak langsung pada opini auditor. Penjelasan paragraf akan
diberikan auditor berkaitan dengan situasi tertentu yang sebelumnya
sudah disebutkan. Beberapa keadaan tersebut menjadi pemicu adanya
modified unqualified opinion.

a. Adanya beberapa pendapat dari auditor diambil dari pendapat


auditor independen yang lain.
b. Tidak ada aturan jelas laporan keuangan sehingga bisa
menyimpang dari Standar Akuntansi Keuangan.
c. Terjadinya pengaruh dari ketidakpastian keadaan masa yang
akan datang serta hasil yang tidak terprediksi.

19
4.5 Bagian-Bagian Laporan Auditor
Laporan auditor harus dinyatakan dalam bentuk tertulis, mencakup
laporan-laporan yangditerbitkan dalam format kertas dan elektronik .Unsur-
unsur laporan auditor untuk audit yang dilaksanakan berdasarkanstandar audit,
harus mencakup :

1. Judul Laporan

Laporan auditor harus memiliki sebuah judul yang mengindikasikan


secara jelas bahwa laporan tersebut adalah laporan auditor independen.
Selain itu, judul laporan juga harus memuat kata independent yang
menegaskan ketida kketergantungan atau independensi pihak auditor
terhadap auditee.

Contoh :

Laporan Auditor Independen

Laporan No. 01105/2.1032/AU.1/06/1007-1/1/v/2020

2. Pihak yang Dituju

Laporan auditor harus ditujukan kepada pihak sebagaimana


yangdiharuskan menurut ketentuan perikatan. Biasanya ditujukan kepada
perusahaan pemegang saham atau dewan direksilangsung tergantung
kepada siapa laporan tersebut disusun.

Contoh :

Pemegang saham, Dewan Komisaris, dan Direksi

Perusahaan Perseroan (persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk

3. Paragraf Pendahuluan

Paragraf pendahuluan dalam laporan auditorvharus:

20
a. Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya diaudit;
b. Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit;
c. Mengidentifikasi judul setiap laporan yang menjadi bagian dari
laporan keuangan;
d. Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi penjelasan lainnya;dan
e. Menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap
laporan setiap laporanyang menjadi bagian dari laporan keuangan.

Contoh :

Kami telah mengaudit laporan keuangan konsolidasi perusahaan


perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan entitas
anaknya terlampir yang terdiri dari laporan posisi komprehensif lain,
laporanperubahan ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasi untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,dan ikhtisar kebijakan
akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

4. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan

Laporan auditor harus mencakup suatu bagian dengan judul


“Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan”. Deskripsi
tersebut harus mencakup suatu penjelasan bahwa manajemen bertanggung
jawab untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku, dan atas pengendalian internal yang
dipandang perlu olehmanajemen untuk memungkinkan penyusunan
laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Contoh :

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan

21
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan konsolidasitersebut sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di indonesia dan atas pengendalian internal
yangdianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.

5. Tanggung Jawab Auditor

Laporan auditor harus menyatakan bahwa;

a. tanggungvjawab auditor adalah untuk menyatakan suatu pendapat


atas laporan keuanganberdasarkan audit.
b. Bahwa audit dilaksanakan berdasarkan standar audit yang telah
ditetapkan olehInstitut Akuntan Publik Indonesia (IAPI),
c. standar audit mengharuskan auditor untuk mematuhi ketentuan
etika,
d. auditor merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari
kesalahan penyajian material.

Contoh :

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas


laporan keuangan konsolidasian tersebut berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit kami berdasarkan standar audit yang
ditetapkan oleh institut akuntan..........

suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh


bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan....

22
6. Opini/Pendapat Auditor

Ketika auditor menyatakan suatu opini tanpa modifikasian atas


laporankeuangan yang disusun berdasarkan suatu kerangka penyajian
wajar, laporan auditor harus menggunakan frasa: “laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan
standar akuntansi keuangan di Indonesia”

Contoh :

Menurut opini kami, laporan keuangan konsolidasian terlampir


menyajikan secara wajar, dalam semua hal yangmaterial. Posisi
keuangan konsolidasian perusahaan perseroan (Persero) PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan entitas anaknya tanggal 31
Desember 2019, serta kinerja keuangan dan arus kas
konsolidasiannya untuk tahunyang berakhir pada tanggal tersebut,
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

7. Tanggung Jawab Pelaporan Lainnya

Jika auditor menyatakan tanggung jawab pelaporan lainnya dalam


laporan auditor atas laporan keuangan yang merupakan tambahan
terhadap tanggungjawab auditor berdasarkan SA untuk melaporkan
laporan keuangan, makna tanggung jawab pelaporan lain tersebut harus
dinyatakan dalam suatu bagian terpisah laporan auditor yang berjudul
“Pelaporan lain atas Ketentuan Hukum dan Regulasi”, atau judul lain
yang dianggap tepat menurut isi bagian ini.

8. Tanda Tangan Auditor

23
Tanda tangan auditor sdilakukan dalam nama rekan yang
telahmemiliki izin untuk berpraktik sebagai Akuntan Publik. Selain itu,
laporan auditorharus mencantumkan nama KAP, nama rekan yang
menandatangani laporan auditor,nomor registrasi/ijin KAP, nomor
registrasi/ijin rekan yang menandatangani laporanauditor, dan alamat
KAP.

9. Tanggal Laporan Auditor

Tanggal laporan auditor menginformasikan kepada pengguna laporan


auditor bahwa auditor telah mempertimbangkan pengaruh peristiwa dan
transaksi yang disadari oleh auditor dan yang terjadi sampai dengan
tanggal tersebut. Tanggal laporan auditor adalah tanggal ketika prosedur
audit telah secara substansial selesai dilaksanakan dan kesimpulan
berdasarkan bukti audit yang cukup dantepat telah ditarik. Sebelum
auditor menerbitkan laporannya, auditor harus menerima surat pernyataan
direksi dari entitas yang diauditnya tentang tanggung jawab
manajemen,yang menyatakan bahwa seluruh laporan yang membentuk
laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, yang telah
disusun sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku. Surat
pernyataan direksi juga memuat persetujuan atas diterbitkannya laporan
keuangan. Tanggal surat pernyataan direksi tidak boleh melewati tanggal
laporan auditor.

24
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Laporan audit adalah hasil akhir dari proses audit, yaitu laporan yang
menyatakan pendapat auditor mengenai kelayakan laporan keuangan
perusahaan yang sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntan yang berlaku
secara umum. Laporan audit dijadikan sebagai media dalam berkomunikasi
antara auditor dengan pihak manajemen. Laporan audit harus berisi suatu
pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau terdapat
suatu asersi, bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Laporan audit
memiliki tiga tujuan utama yaitu untuk menginformasikan, mempengaruhi,
dan memberikan hasil pihak yang diaudit. Selain itu, dalam pembuatan
laporan audit harus memenuhi beberapa persyaratan seperti laporan audit
harus lengkap, akurat, obyektif, menyakinkan, jelas, dan ringkas. Laporan
audit terdiri dari beberapa bentuk seperti :

a. Opini wajar tanpa pengecualian standar


b. Opini wajar dengan pengecualian
c. Opini tidak wajar atau menolak memberikan pendapat
d. Opini tidak menyataka pendapat
e. Wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelas

Adapun di dalam laporan audit terdapat unsur-unsur laporan auditor


yang dilaksanakan berdasarkan standar audit, seperti :

a. Judul laporan
b. Pihak yang dituju
c. Paragraf pendahuluan
d. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
e. Tanggung jawab auditor
f. Opini/pendapat auditor

25
g. Tanggung jawab pelaporan lainnya
h. Tanda tangan auditor
i. Tanggal laporan auditor

5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan, laporan audir sangat penting, baik
untuk pihak internal maupun pihak eksternal. Namun, masih banyak yang
kurang memahami tentang tujuan dan tata cara pelaporan audit secara
menyeluruh. Oleh karena itu, sebaiknya laporan keuangan di audit sesuai
dengan peraturang yang berlaku di indonesia. Selain itu, laporan audit dapat
menjaga komunikasi antara pihak manajemen dengan pihak audit.

26
DAFTAR PUSTAKA

Chan, Milla. “Laporan Audit.” Academia.edu, 2 June 2017,


https://www.academia.edu/33303537/Laporan_Audit.

“Laporan Audit. - Ppt Download.” SlidePlayer,


https://slideplayer.info/slide/3130280/.

Magdalena, Maria. “Laporan Audit PPT.” Academia.edu, 24 Nov. 2014,


https://www.academia.edu/9471590/laporan_audit_ppt.

27

Anda mungkin juga menyukai