Dosen Pengajar :
Eka Merdekawati, SE., M.Ak.
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat Nya sehingga
makalah dengan judul “Laporan Audit – Pengertian dan Bagiannya” dapat
tersusun sampai dengan selesai. Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami, sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Laporan keuangan merupakan rangkaian terakhir dari proses
akuntansi. Laporan keuangan digunakan untuk memberikan informasi kepada
calon investor, calon kreditur, dan para penggun laporan keuangan lainnya
yang memiliki peran dalam pengambilan keputusan. Selain itu, laporan
keuangan juga dapat dijadikan instrumen untu mengukur dan menilai kinerja
suatu perusahaan. Laporan keuangan akan diaudit untuk dijadikan sumber
informasi bagi para pemangku kebijakan. Laporan audit dari seorang auditor
dapat dijadikan sebagai alat komunikasi antara pihak auditor dengan pihak
manajemen. Penyampaian laporan keuangan harus dilakukan secara rutin dan
tepat waktu. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan atas hasil
audit tersebut dapat mempengaruhi nilai dari laporan keuangan tersebut. Di
dalam laporan keuangan yang telah diaudit terdapat pernyataan pendapat
auditor mengenai kewajiban laporan keuangan auditan. Pendapat auditor
tersebut disampaikan dalam laporan tertulis berupa audit baku dan
ditandatangani oleh auditor yang berhak, pihak auditor yang menandatangani
ditunjuk oleh Kepala Satuan Internal Audit. Tanda tangan tersebut dapat
diterapkan pada badan laporan atau pada surat pengantar.
2
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.3 Manfaat Audit
Manfaat audit dikelompokkan menjadi tiga kelompok dasar, yaitu :
5
perusahaan itu efisiensi operasionalnya dan keadaan
kekurangannya.
3) badan pemerintah dan orang-orang yang bergerak dibidang hukum :
Memberikan tambahan kepastian yang independen tentang
kecermatan dan keandalan laporan keuangan.
Memberikan dasar yang independen kepada mereka yang bergerak
dibidang hukum untuk mengurus harta warisan dan harta titipan,
menyelesaikan masalah dalam kebangkrutan dan insolvensi, dan
menentukan pelaksanaan perjanjian persekutuan dengan cara
semestinya.
Memegang peranan yang menentukan dalam mencapai tujuan
Undang-undang Keamanan Sosial.
6
Pengertian Operational Audit adalah suatu pemeriksaan yang
mencakup suatu hal atau operasi tertentu yang biasanya diluar
yuridiksi controller atau treasurer dalam suatu perusahaan atau operasi.
Jadi tujuan penting dari pemeriksaan operasional adalah menilai
efisiensi dan efektivitas dari aktivitas operasi perusahaan dengan cara
melakukan review terhadap prosedur-prosedur dan metode-metode
yang dijalankan dalam perusahaan, dimana hasil penilaiannya dapat
diajukan kepada manajemen yang akan bermanfaat untuk
menyempurnakan operasi yang telah ada.
1) Auditor Independen
7
Auditor Independen sering disebut juga sebagai Auditor
Eksternal. Karena pendidikan dan pelatihan yang mereka peroleh
serta pengalaman yang mereka miliki, Auditor independen memiliki
kualifikasi untuk melaksanakan setiap jenis audit yang telah
diuraikan sebelumnya, sedangkan klien para auditor independen
tersebut dapat berasal dari perusahaan bisnis yang berorientasi laba,
organisasi nirlaba, kantor pemerintah, atau perorangan. Sebagaimana
halnya dengan profesi medis dan hukum, auditor independen bekerja
berdasarkan suatu imbalan (fee).
2) Auditor Internal
3) Auditor Pemerintah
8
2.6 Jenis-Jenis Standar Auditing
Standar auditing terbagi menjadi 3 bagian diantaranya yaitu :
1) Standar Umum
9
3) Standar Pelaporan Standar pelaporan ini terdiri dari 4 point
diantaranya :
a. Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan
telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
b. Hasil laporan auditor harus menunjukkan, apabila ada
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dengan
penerapan pada periode sebelumnya.
c. Pengungkapan informasi dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor.
d. Laporan auditor harus memuat pernyataan pendapat mengenai
laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa
pernyataan yang demikian tidak bisa diberikan
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
BAB IV
PEMBAHASAN
12
4.2 Tujuan dan Fungsi Laporan Audit
Laporan audit memiliki tiga tujuan utama. Jika auditor tidak dapat
mencapai tujuan ini,laporan mereka hanya akan membuang-buang waktu saja.
Di dalam laporannya, auditor hendaknya berusaha untuk :
13
2. Akurat. Laporan harus menyajikan bukti yang benar dan
menggambarkan temuan dengan tepat. Satu ketidak akuratan dalam
laporan dapat menimbulkan keraguan atas validitas sebuah laporan dan
dapat mengalihkan perhatian pembaca dari substansi laporan tersebut.
Laporan harus memasukkan hanya informasi, temuan, dan simpulan
yang didukung bukti kompeten dan relevan dalam KKP. Bukti yang
dilaporkan harus mencerminkan kebenaran logis atas masalah yang
dilaporkan.
3. Obyektif. Laporan harus disajikan secara seimbang dalam isi dan nada.
Ini berarti auditor harus menyajikan hasil audit secara netral dan
menghindari kecenderungan melebih-lebihkan atau terlalu
menekankan kinerja yang kurang.
4. Meyakinkan. Laporan audit harus menjawab tujuan audit, temuan
disajikan secara persuasif,dan kesimpulan serta rekomendasi disusun
secara logis berdasarkan fakta yang disajikan.
5. Jelas. Laporan audit harus mudah dibaca dan dipahami. Laporan harus
ditulis dengan bahasayang jelas dan sesederhana mungkin, sepanjang
hal ini dimungkinkan. Jika digunakan istilah teknis, singkatan, dan
akronim yang tidak begitu dikenal, hal itu harus didefinisikan dengan
jelas. Penggunaan akronim diusahakan seminimal mungkin.
Pengorganisasian materi laporanseara logis dan keakuratan serta
ketepatan dalam menyatakan fakta dan dalam mengambil simpulan,
adalah penting untuk kejelasan dan pemahaman bagi pembaca Laporan
Audit
6. Ringkas. Laporan audit harus disajikan secara ringkas tidak lebih
panjang dari yang diperlukan untuk mendukung pesan. Jika terlalu
rinci, dapat menurunkan kualitas laporan bahkan dapat
menyembunyikan pesan yang sesungguhnya dan mengurangi minat
pembaca. Pengulangan yang tidak perlu juga harus dihindari.
14
4.4 Bentuk-Bentuk Laporan Auditor
1. Wajar Tanpa Pengecualian Standar (Unqualified Opinion)
15
2. Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
16
3. Opini Tidak Wajar atau Menolak Memberikan Pendapat (Adverse
Opinion)
17
4. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
18
5. Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan (Modified
Unqualified Opinion)
Pada jenis opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf
penjelasan didasarkan pada suatu keadaan tertentu yang tidak
berdampak langsung pada opini auditor. Penjelasan paragraf akan
diberikan auditor berkaitan dengan situasi tertentu yang sebelumnya
sudah disebutkan. Beberapa keadaan tersebut menjadi pemicu adanya
modified unqualified opinion.
19
4.5 Bagian-Bagian Laporan Auditor
Laporan auditor harus dinyatakan dalam bentuk tertulis, mencakup
laporan-laporan yangditerbitkan dalam format kertas dan elektronik .Unsur-
unsur laporan auditor untuk audit yang dilaksanakan berdasarkanstandar audit,
harus mencakup :
1. Judul Laporan
Contoh :
Contoh :
3. Paragraf Pendahuluan
20
a. Mengidentifikasi entitas yang laporan keuangannya diaudit;
b. Menyatakan bahwa laporan keuangan telah diaudit;
c. Mengidentifikasi judul setiap laporan yang menjadi bagian dari
laporan keuangan;
d. Merujuk pada ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan
informasi penjelasan lainnya;dan
e. Menyebutkan tanggal atau periode yang dicakup oleh setiap
laporan setiap laporanyang menjadi bagian dari laporan keuangan.
Contoh :
Contoh :
21
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan konsolidasitersebut sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di indonesia dan atas pengendalian internal
yangdianggap perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang bebas dari kesalahan
penyajian material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun
kesalahan.
Contoh :
22
6. Opini/Pendapat Auditor
Contoh :
23
Tanda tangan auditor sdilakukan dalam nama rekan yang
telahmemiliki izin untuk berpraktik sebagai Akuntan Publik. Selain itu,
laporan auditorharus mencantumkan nama KAP, nama rekan yang
menandatangani laporan auditor,nomor registrasi/ijin KAP, nomor
registrasi/ijin rekan yang menandatangani laporanauditor, dan alamat
KAP.
24
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Laporan audit adalah hasil akhir dari proses audit, yaitu laporan yang
menyatakan pendapat auditor mengenai kelayakan laporan keuangan
perusahaan yang sudah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntan yang berlaku
secara umum. Laporan audit dijadikan sebagai media dalam berkomunikasi
antara auditor dengan pihak manajemen. Laporan audit harus berisi suatu
pernyataan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan atau terdapat
suatu asersi, bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Laporan audit
memiliki tiga tujuan utama yaitu untuk menginformasikan, mempengaruhi,
dan memberikan hasil pihak yang diaudit. Selain itu, dalam pembuatan
laporan audit harus memenuhi beberapa persyaratan seperti laporan audit
harus lengkap, akurat, obyektif, menyakinkan, jelas, dan ringkas. Laporan
audit terdiri dari beberapa bentuk seperti :
a. Judul laporan
b. Pihak yang dituju
c. Paragraf pendahuluan
d. Tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan
e. Tanggung jawab auditor
f. Opini/pendapat auditor
25
g. Tanggung jawab pelaporan lainnya
h. Tanda tangan auditor
i. Tanggal laporan auditor
5.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan, laporan audir sangat penting, baik
untuk pihak internal maupun pihak eksternal. Namun, masih banyak yang
kurang memahami tentang tujuan dan tata cara pelaporan audit secara
menyeluruh. Oleh karena itu, sebaiknya laporan keuangan di audit sesuai
dengan peraturang yang berlaku di indonesia. Selain itu, laporan audit dapat
menjaga komunikasi antara pihak manajemen dengan pihak audit.
26
DAFTAR PUSTAKA
27