Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

SOLUSI TERBAIK DALAM MENGATASI KESULITAN MENYUSUN


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Mata Kuliah:
“ Pengauditan II“

DOSEN PENGAMPU :
Drs. SURBAKTI KARO – KARO, M.Si., Ak., CA.

Oleh :
Kelompok 4

Maharani Sinurat 7193220027

Anggi Lia Manurung 7193520057

Rut Andryani Tumangger 7193520055

PRODI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2022
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
Rekayasa Ide dari mata kuliah Pengauditan II. Penulis berterimakasih kepada
bapak dosen Drs.Surbakti Karo-karo, M.Si., Ak., CA., yang sudah memberikan
bimbingannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Adapun
judul rekayasa ide kami mengenai solusi terbaik dalam mengatasi kesulitan
menyusun laporan auditor independen. Terpilihnya pembahasan tersebut karena
materinya yang menarik untuk dibahas dan relavan dengan mata kuliah yang
diambil.
Penulis menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan
penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih, semoga
makalah Rekayasa Ide ini dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi
penulis maupun pembaca

Medan, Mei 2022

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Tujuan Rekayasa Ide.....................................................................................1

1.3 Manfaat Rekayasa Ide...................................................................................1

BAB II METODE PENELITIAN.................................................................................2

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................3

BAB IV PENUTUP......................................................................................................8

4.1 Kesimpulan....................................................................................................8

4.2 Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pelaporan hasil audit merupakan komponen utama dalam komunikasi dari
audit internal tentang hasil audit. Untuk mengkomunikasikan hasil audit
diperlukan susunan laporan, dimana hasil audit disusun untuk disajikan dengan
rinci dan jelas terkait seluruh kegiatan proses audit internal. Laporan audit
merupakan produk akhir yang paling penting dari proses audit internal dan akses
utama untuk menggambarkan aktivitas audit internal bagi pemangku kepentingan,
baik di dalam maupun di luar perusahaan. Laporan audit memberikan bukti
tentang karakter profesional dari kegiatan audit internal dan memungkinkan orang
lain untuk mengevaluasi kontribusi ini. Laporan audit yang efektif tentu saja harus
didukung oleh pekerjaan audit berkualitas tinggi, tetapi pekerjaan audit yang sama
dapat dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak disiapkan
dengan baik. Penyusunan laporan yang jelas dan efektif harus menjadi perhatian
utama bagi auditor internal di semua tingkatan, dari Chief Audit Executive (CAE)
hingga anggota staf tim audit (Moeller, 2015).

1.2 Tujuan Rekayasa Ide


1. Untuk menganalisis cara mengatasi kesulitan dalam menyusun laporan
keuangan.
2. Memberikan ide kreatif terhadap permasalahan penyusunan laporan audit.
3. Memenuhi salah satu tugas Pengauditan II

1.3 Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya cara mengatasi kesulitan dalam
menyusun laporan keuangan
2. Menjadikan mahasiswa lebih berpikir kritis dan kreatif mengenai masalah
dalam menyusun laporan keuangan.

1
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan yaitu analisis deskriptif kualitatif.


Menurut I Made Winartha (2006:155), metode analisis deskriptif kualitatif adalah
menganalisis, menggambarkan dan meringkas berbagai kondisi, situasi dari
berbagai data yang dikumpulkan berupa hasil wawancara atau pengamatan
mengenai maalah yang diteliti yang terjadi di lapangan.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan studi literatur.
Studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode
pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengolah bahan
penelitian. Data dikumpulkan dari beberapa sumber yang mengangkat
permasalahan dalam menyusun laporan auditor independen seperti jurnal, dan
sumber sekunder lainnya.

2
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Masalah yang timbul dalam Pelaporan Audit dan Tindak Lanjut Audit
Pelaporan hasil audit merupakan komponen utama dalam komunikasi dari
audit internal tentang hasil audit. Untuk mengkomunikasikan hasil audit
diperlukan susunan laporan, dimana hasil audit disusun untuk disajikan dengan
rinci dan jelas terkait seluruh kegiatan proses audit internal. Laporan audit
merupakan produk akhir yang paling penting dari proses audit internal dan akses
utama untuk menggambarkan aktivitas audit internal bagi pemangku kepentingan,
baik di dalam maupun di luar perusahaan. Laporan audit memberikan bukti
tentang karakter profesional dari kegiatan audit internal dan memungkinkan orang
lain untuk mengevaluasi kontribusi ini. Laporan audit yang efektif tentu saja harus
didukung oleh pekerjaan audit berkualitas tinggi, tetapi pekerjaan audit yang sama
dapat dibatalkan oleh laporan yang ditulis dengan buruk atau tidak disiapkan
dengan baik. Penyusunan laporan yang jelas dan efektif harus menjadi perhatian
utama bagi auditor internal di semua tingkatan, dari Chie fAudit Executive (CAE)
hingga anggota staf tim audit(Moeller, 2015).
Dikarenakan laporan audit merupakan alat komunikasi utama, auditor
internal akan kurang efektif jika komunikasi mereka dengan perusahaan yang lain
hanya terbatas pada laporan yang dipublikasikan. Komunikasi juga harus
dilakukan melalui wawancara selama pekerjaan lapangan, penutupan rapat ketika
temuan audit pertama kali disajikan, pertemuan dengan manajemen senior dan
komite audit untuk memberi tahu mereka tentang hasil audit, dan banyak kontak
lainnya di seluruh perusahaan. Semua anggota perusahaan audit internal harus
menjadi komunikator yang efektif baik dalam kata-kata tertulis dan lisan mereka.
Ada banyak masalah dalam pelaporan hasil audit internal yang
mempengaruhi hasil audit. Biasanya masalah muncul dalam proses penulisan
pelaporan audit, seperti auditor internal berada dibawah tekanan, kemampuan
menulis yang lemah, draf audit yang buruk, perbedaan pendapat antara auditor
internal dengan supervisor, dan lainnya yang dapat mempengaruhi efektivitas
pelaporan komunikasi audit dan rekomendasi atau saran-saran perbaikan.

3
Dengan demikian, pelaporan hasil audit harus dikomunikasikan tidak
mengandung kesalahan dalam penyampaiannya baik secara lisan maupun tulisan.
Hal ini dapat diminimalisir dengan cara menyelaraskan tujuan laporan hasil audit
internal dengan informasi yang disampaikan dalam pelaporan hasil audit.
Selanjutnya auditor internal harus melakukan tindak lanjut audit atas laporan hasil
audit dan mengkomunikasikan hasil tindak lanjut audit kepada manajemen senior
atau komite audit untuk menyampaikan konsekuensi atas tindakan korektif yang
dilakukan manajemen. Di dalam pembahasan akan dijelaskan secara rinci tentang
pelaporan hasil audit dan tindak lanjut atas pelaporan hasil audit.

3.2 Solusi atau Ide dalam Mengatasi Permasalahan Tersebut


Menurut (Sawyer, 2003) yang dikutip oleh (Indah, 2017) sumber dari
permasalahan laporan audit sering kali dapat ditemukan dalam proses pelaporan
itu sendiri. Proses ini dapat ditingkatkan, jika tidak sepenuhnya diperbaiki, dengan
langkah-langkah berikut ini:
1. Menyusun sebuah manual penulisan untuk aktivitas audit. Manual penulisan
akan dapat menetapkan standar tata bahasa, ejaan, penggunaan huruf besar,
dan semacamnya, sehingga dapat menghilangkan beberapa sumber kecil
terjadinya perselisihan di antara staf audit dan menciptakan berapa
standarisasi pengukuran dan pelaksanaan bagi organisasi audit.
2. Untuk aktivitas audit internal yang lebih besar, perlu dipikirkan
pertimbangan untuk menggunakan seorang auditor guna menelaah laporan
sebelum diserahkan kepada supervisornya.
3. Melakukan pelatihan penulisan dan pemrosesan laporan di dalam organisasi
audit yang jika memungkinkan dilaksanakan oleh auditor itu sendiri.
Pelatihan dapat mengkomunikasikan standar-standar yang dapat diterima
oleh direktur audit.
4. Penggunaan format yang dapat memastikan telah dimuatnya seluruh unsur
dari sebuah temuan format ini sebaliknya dilengkapi di lapangan tanpa
melihat dimana draf laporan tersebut dibuat (Indah, 2017).

Singkatnya,untuk meningkatkan proses penulisan laporan maka perlu

4
dilakukan:
1. Penentuan standar minimum penerimaan laporan melalui manual penulisan.
2. Mengkomunikasikan standar-standar tersebut kepada staf melalui pelatihan.
3. Memperkuat standar-standar yang telah ditetapkan dengan pengeditan yang
independen atau melalui evaluasi seluruh laporan terhadap standar tersebut.
4. Meyakinkan dimuatnya seluruh unsur dari temuan (Indah, 2017).

3.3 Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus dapat diperbaiki


1. Memasarkan Laporan Audit.
Sebuah organisasi audit, dengan dukungan dan semangat dari komite audit,
hendaknya melaksanakan sebuah program “Pemasaran Laporan Audit” program
ini pada dasarnya adalah sebuah program orientasi yang bertujuan untuk
memotivasi para penerima laporan untuk menginginkan laporan tersebut (Indah,
2017). Menurut Sawyer (2006) dalam (Tikka, 2017) cara efektif untuk
memasarkan laporan audit adalah sebagai berikut:
a. Menjelaskan proses audit sebagai suatu tambahan yang partisipasif bagi
manajemen.
b. Menguraikan profesionalisme dari staf audit.
c. Mengidentifikasikan anatomi dari sebuah temuan audit sederhana.
d. Menguraikan keuntungan-keuntungan yang dihasilkan dari penggunaan
laporan untuk setiap tingkat manajemen.
e. Menjelaskan bagaimana manajemen dapat memperoleh bantuan dari staf
audit dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan manajemennya
secara objektif.

2. Tindakan atas Rekomendasi Audit.


General Accounting Office AS pada tahun 1991 mengeluarkan sebuah
laporan tindakan sebagai hasil dari sebuah riset yang dilakukan atas area ini. Di
sini dibahas beberapa karakteristik tertentu yang disarankan akan dapat menjamin
dilakukannya tindakan untuk setiap rekomendasi audit yang diberikan. Laporan
ini mengklarifikasikan saran-sarannya menjadi empat bagian:
a. Rekomendasi-rekomendasi berorientasi pada tindakan yang efektif.

5
b. Komitmen pada hasil.
c. Pengawasan dan sistem penindaklanjutan.
d. Perhatian khusus untuk rekomendasi-rekomendasi utama

3.4 Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk tujuan perbaikan


1. Meminta Dokumen yang Dibutuhkan
Setelah mengonfirmasi bahwa Auditor akan mendatangi klien yang akan
diaudit, Auditor akan meminta dokumen-dokumen yang dibutuhkan terkait
kebutuhan Audit. Bahkan biasanya Auditor sudah mengirimkan daftar dokumen-
dokumen yang dibutuhkan terlebih dahulu kepada klien di dalam Audit Checklist.

2. Mempersiapkan Rencana Proses Audit


Auditor akan memeriksa informasi yang terkandung dalam dokumen dan
merencanakan bagaimana Proses Audit akan dilakukan. Setiap Auditor pastinya
memiliki gaya pengauditan yang berbeda-beda dengan tetap mengindahkan Kode
Etik sebagai Auditor. Workshop risiko dapat dilakukan oleh tim Audit untuk
mengidentifikasi kemungkinan masalah yang akan muncul selama Proses Audit
dilaksanakan.

3. Menjadwalkan Rapat Terbuka


Auditor perlu mengundang Manajemen Senior, General Affair, atau Staf
Administrasi Utama dari pihak klien ke suatu Rapat Terbuka. Di dalam Rapat
Terbuka, Auditor akan mempresentasikan Ruang Lingkup Audit (Audit Scope),
lama waktu pelaksanaan audit, dan masalah lain yang perlu dibahas terkait
pelaksanaan Audit .Setiap Kepala Departemen dari pihak klien dapat diminta
tolong untuk mengomunikasikan kepada staf bawahannya tentang kemungkinan
adanya wawancara dengan Auditor

4. Mulai Melakukan Kerja Lapangan


Auditor mengambil informasi yang dikumpulkan dari Rapat Terbuka dan
menggunakannya untuk merealisasikan Rencana Audit. Kerja Lapangan
kemudian dilaksanakan dengan berkomunikasi kepada anggota staf dan meninjau
Prosedur dan Proses Audit. Auditor akan menguji kepatuhan klien terkait

6
pencatatan dan pelaporan keuangan yang sesuai dengan PSAK. Kontrol internal
dievaluasi untuk memastikan bahwa hal tersebut benar-benar dijalankan secara
reliabel dan memadai. Auditor dapat mendiskusikan suatu masalah saat masalah
tersebut muncul kepada klien untuk memberi klien tersebut kesempatan untuk
memberikan feedback.

5. Menyusun Laporan
Auditor menyiapkan Laporan Audit yang berisi rincian temuan-temuan
audit selama Proses Audit dilaksanakan. Laporan Audit akan merangkum segala
kesalahan matematis, temuan yang bersifat material dan tidak material,
pembayaran yang diotorisasi tetapi tidak dibayar, dan temuan-temuan lainnya.
Auditor kemudian akan menulis komentar terkait temuan-temuan audit dan
merekomendasikan solusinya kepada klien.

6. Menyiapkan Rapat Penutupan Proses Audit


Auditor meminta tanggapan dan persetujuan dari klien terkait masalah dan
temuan dalam Laporan Audit pada Rapat Penutupan. Dan Auditor juga tidak lupa
untuk menjelaskan deskripsi rencana aksi manajemen untuk mengatasi masalah
dan temuan tersebut serta tanggal penyelesaian yang disepakati.Pada Rapat
Penutupan, semua pihak yang terlibat akan mendiskusikan Laporan Audit dan
tanggapan manajemen secara matang. Jika terdapat masalah lain, mereka akan
langsung menyelesaikan dan mencari solusinya pada Rapat Penutupan.

7
BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Laporan hasil audit adalah media yang digunakan oleh auditor internal
untuk mengkomunikasikan hasil audit kepada pihak-pihak yang berkepentingan
dengan maksud menyediakan informasi bagi pengambilan keputusan oleh
manajemen terkait dengan temuan audit, kesimpulan dan rekomendasi hasil
penugasan audit (Rustendi, 2017). Menurut The IIA (2016) dalam International
Standards for Profesional Practice of Internal Auditing yang dikutip oleh Rustendi
(2017) menyatakan bahwa pada aktivitas penjaminan, kepala bagian audit internal
harus menetapkan proses tindak lanjut untuk memantau dan memastikan bahwa
manajemen senior telah melaksanakan tindakan perbaikan secara efektif, atau
menerima risiko untuk tidak melaksanakan tindakan perbaikan. Sementara itu
pada aktivitas konsultasi, kepala bagian audit internal harus memantau disposisi
hasil penugasan seperti yang disepakati dengan klien (statement 2500-2600).
Tindak lanjut audit adalah langkah-langkah yang harus diambil oleh auditor
setelah laporan audit diserahkan kepada auditee. Tindak lanjut audit merupakan
kegiatan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan kemajuan auditee dalam
melaksanakan rekomendasi audit (Wahyudi, 2016b).

4.2 Saran
Dalam pelaporan hasil audit perlu diperhatikan penulisan dan
pengkomunikasian. Auditor internal sebaiknya terus meningkatkan
kemampuannya dalam penulisan laporan, baik dalam penyusunan pelaporan,
penulisan ejaan, penyesuaian dengan format laporan sesuai dengan standar
pelaporan dan kemampuan dalam komunikasi pelaporan yang efektif baik tulisan
maupun lisan. Kemudian, auditor internal harus mengambil tindak lanjut audit
agar hasil pelaporan audit mempunyai kemajuan untuk sebuah perusahaan atau
organisasi tersebut.

8
DAFTAR PUSTAKA

Belliany, G. (2014). Management Needs: Internal Audit’s Operational Approach.


Diakses dari (https://www.coursehero.com/file/p2oprcf/Komunikasi-Hasil-
Audit-Laporan-audit-yang merangkum-temuan-audit-internal-dan/) pada 22
Mei 2022, 20.30

Cendekia, A. (2017). Pelaporan Hasil Audit Internal.


(http://airlanggacendekia.blogspot.com/2017/10/pelaporan-hasil-audit-
internal.html) Diakses pada 22 Mei 2022, 20.49

Indah, A. (2017). Laporan Audit Internal.


(http://aniesakuntan.blogspot.com/2017/07/laporan-audit-internal.html)
Diakses pada 22 Mei 2021, 21.05

Taufana, F. (2017). BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN


HIPOTESIS.http://repository.unpas.ac.id/14572/4/BAB II.pdf

Anda mungkin juga menyukai