Jurnal Utama :
Impact of Internal on Audit Program Effectiveness: The Case Of Vietnam
Jurnal Pembanding I :
Audit Plan, Audit Program dan Audit Prosedur Pada Harta,Utang dan Modal
Jurnal Pembanding II :
Analisis Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit Laporan
Keberlanjutan Perusahaan
DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
Siti Nurrahmawati Novitasari H (7173220037)
Rifatuz Zahra Matondang (7173520053)
Sischa Ramadhani Fitri (7173520060)
Trio Oka Sihombing (7173520063)
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah yang berjudul “Critical Journal Review”. Guna
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Seminar Pengauditan yang diampu
oleh Bapak Surbakti Karo-Karo, M.Si., Ak., CA
Pembuatan makalah ini disusun untuk dijadikan pembelajaran dalam mata
kuliah Seminar Pengauditan. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan bagi penulis dan juga pembacanya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat diharapkan
demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dalam belajar untuk kedepannya.
Kami mengharapkan kepada semua pihak yang berkenan untuk memperhatikan isi
dan penulisannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
C. Manfaat .........................................................................................................................1
A. Kesimpulan.................................................................................................................20
B. Saran ...........................................................................................................................21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tahap audit ialah perencanaan (audit planning). Tujuan audit
planning ialah untuk menentukan pada area mana, bagaimana, kapan serta oleh
siapa (anggota tim yang mana) audit akan dilakukan. Langkah penting dalam
audit planning mengidentifikasikan faktor risiko. Auditor harus menilai faktor
risiko inheren, misalnya sistem online, network, database, dan teknologi canggih
lainnya memiliki risiko lebih besar daripada batch processing system (apalagi
dibandingkan sistem manual). Auditor harus meneliti resiko potensial dengan
melakukan review awal general controls,menilai kelemahan pengendalian dan
mengevaluasi apakah pengendalian tersebut dijalankan.
Tujuan analisis resiko ini untuk membantu auditor agar lebih fokus audit
pada area yang faktor risikonya besar. Untuk itu auditor menyiapkan rencana
kerja audit (audit program) mengenai batas, jadwal, dan prosedur untuk mencapai
sasaran audit. Setelah audit program disusun dan team auditor telah dibentuk,
selanjutnya para anggota team harus melakukan pengenalan terhadap sistem yang
akandiaudit.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan dari penyusunan makalah CJR ini yaitu, mengetahui kelebihan
dan kelemahan dari suatu jurnal.
2. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Pengauditan.
C. Manfaat
1. Menemukan kelebihan dan kekurangan dari yang penelitian dilaporkan
dengan melakukan analisis secara seksama.
2. Melatih kemampuan berpikir kritis analitis serta menuangkannya kembali
dalam gagasan tertulis.
1
D. Identitas Jurnal
Vol, No &
Vol. 10, No. 9
Halaman
Tahun 2018
2
penilaian risiko dan kegiatan pengendalian
saat ini.
1. Populasi
Populasi yang digunakan adalah Pegawai
Manajemen, Auditor, dan Akuntan yang ada di
Metode perusahaan Vietnam.
Penelitian 2. Sampel
.Dalam penelitian ini karena populasinya sebanyak
150 kuisioner dengan 87 kuisioner umpan balik
maka semua populasi dijadikan sampel,sehingga
penelitian ini merupakan penelitian survey.
3. Definisi Variabel
3
Variabel Independent (X) atau variabel bebas
yaitu variabel yang mempengaruhi variabel
lainnya dan merupakan variabel yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya Variabel
Dependent (terikat). Data yang menjadi variabel
bebas (Variabel X) adalah Sistem Audit Efektif.
Analisis Kuantitatif
Uji Validitas. Menurut Cooper (2006 : 720), validitas
Metode Analisis
adalah suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan
Data
tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam
mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti
untuk diukur. Dalam penelitian ini, pengujian data
dapat juga dilakukan untuk mengetahui valid atau
tidaknya data tersebut. Hasil pengujian dapat dilihat di
bawah ini.
4
pertanyaan adalah konsisten.
5
Hasil Tabel 5 menunjukkan bahwa KMO (Kaiser-
Meyer- Olkin) = 0,769, memenuhi kondisi 0,5 <KMO
<1, maka PUS analisis sesuai untuk data aktual. Uji
Bartlett memiliki Sig <0,05, sehingga variabel yang
diamati bersifat linier dikorelasikan dengan variabel
dependen dan data yang digunakan untuk analisis
dapat diandalkan dan sesuai.
Kesimpulan :
Untuk lingkungan pengendalian dan aktivitas
pengendalian, analisis menunjukkan bahwa mereka
berpengaruh secara substansial dan efektif program
audit. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan
Vietnam menghadapi banyak kendala dalam
menerapkan internal yang efektif mengontrol dan
mengarahkan upaya mereka untuk menyelidiki risiko
yang mungkin harus mereka hadapi. Hasil ini juga
terlihat bahwa perusahaan Vietnam tidak memiliki
pengalaman yang diperlukan untuk mengatasi alat
teknis pengendalian internal saat ini penilaian. Oleh
Kesimpulan dan
karena itu, peneliti, manajer dan auditor bertanggung
Saran
jawab atas kekurangan ini. A dibagikan pelatihan,
studi dan lokakarya diperlukan dalam sistem
pengendalian internal. Manajemen di perusahaan
Vietnam bertanggung jawab untuk merancang dan
memelihara pengendalian internal yang efektif. Karena
itu, berkualitas dan terlatih personel diminta untuk
mengembangkan pengendalian internal yang
merupakan prasyarat penting untuk keseluruhan proses
audit.
Saran :
Penelitian saat ini memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap pengembangan sistem
6
pengendalian internal di Vietnam. Peluang lain untuk
penelitian selanjutnya adalah mengevaluasi efektivitas
berbagai komponen internal kontrol atas penyesuaian
berikutnya dari program audit di perusahaan-
perusahaan Vietnam. Penelitian selanjutnya mungkin
bias menguraikan kendala yang dihadapi pengendalian
internal di Vietnam dan mengusulkan alat alternatif
untuk menerapkan proses yang berbeda pengendalian
internal.
Malone, C.F., and Robert, R. W. 1996. “Factors
Associated With the Incidence of Reduced Audit
Quality Behavior”. Auditing: A Journal of
Practice and Theory. Vol. 15. No. 2. pp. 50-63.
McNair, C.J. 1991. “Proper Compromises: The
Management Control Dilemma in Public
Accounting and Its Impact on Auditor
Daftar Pustaka Behavior”. Accounting, Organizations
andSociety. Vol. 16 No. 7. pp. 635-653.
Herrbach, O. 2001. “Audit Quality, Auditor Behaviour
and the Psychological Contract. European
Accounting Review. Vol. 10 No. 4. pp. 787-802.
Kelley, T. and Seiler, R.E. 1982. “Auditor Stress and
Time Budget”. The CPA Journal, December. pp.
24-34
7
2) Identitas Jurnal Pembanding I
Vol, No &
Vol 7 No. 2
Halaman
8
terlebih dahulu mengenai data atau identitas
perusahaan yang akan diauditnya sebelum melakukan
audit plan, audit program dan audit prosedur. Audit
plan, audit program dan audit prosedur harus
dipersiapkan dan dilakukan sebaik mungkin agar
menghasilkan kualitas audit yang baik sehingga pada
akhirnya akan menghasilkan laporan audit yang baik
juga
9
Pembahasan melakukan kegiatan audit. Jika hal tersebut tidak
mendapatkan perhatian, maka akan menimbulkan
masalah yang dapat merugikan auditor. Salah satu
contoh kasus yang terjadi yaitu Kantor Akuntan Publik
Biasa Sitepu. Menurut harian Kompas.com yang
dimuat pada tanggal 18 Mei 2020, Kantor Akuntan
Publik Biasa Sitepu menjadi tersangka kasus korupsi
pinjaman kredit perusahaan otomotif Raden Motor
kepada BRI pada 2009 senilai Rp 52 miliar pada
tanggal 11 Juni 2010. Kasus tersebut terjadi karena
kantor akuntan publik Biasa Sitepu tidak melakukan
survey pendahuluan maupun tahapan-tahapan audit
seperti audit plan, audit program dan audit prosedur
sebelum menjalankan proses audit pada Raden Motor
sehingga laporan audit yang dihasilkan oleh kantor
akuntan publik Biasa Sitepu menyesatkan banyak
orang. Penulis setuju terhadap perumusan audit plan
karena audit plan merupakan konsep awal yang perlu
mendapatkan perhatian serius dari auditor sebelum
melakukan kegiatan audit untuk menghasilkan laporan
audit yang baik. Ada tiga alasan utama mengapa
auditor harus merencanakan tugasnya dengan sebaik-
baiknya, yakni untuk memperoleh bahan bukti
kompeten yang cukup dalam situasi saat itu, untuk
membantu menekan biaya audit, untuk menghindari
salah pengertian dengan klien. Dalam perencanaan
auditnya, auditor harus mempertimbangkan sifat,
lingkup, dan pada saat pekerjaan harus dilaksanakan
yaitu membuat suatu program audit secara tertulis
(satu set program audit tertulis) untuk setiap audit.
Program audit harus menggariskan dengan rinci
prosedur audit yang menurut keyakinan auditor
10
diperlukan untuk mencapai tujuan audit. Bentuk
program audit dan tingkat kerinciannya sangat
bervariasi sesuai dengan keadaan. Selama
berlangsungnya audit, perubahan kondisi dapat
menyebabkan terjadinya perubahan prosedur audit
yang telah direncanakan tersebut. Ada beberapa
langkah dalam melakukan audit program pada kas,
utang dan modal yaitu Audit Program Penerimaan Kas
dan Bank, Audit Program Pengeluaran Kas dan Bank.
Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: a. Para
auditor dan akuntan publik harus melakukan survey
pendahuluan terlebih dahulu mengenai data atau
identitas perusahaan yang akan diauditnya sebelum
melakukan audit plan, audit program dan audit
prosedur. b. Audit plan, audit program dan audit
prosedur harus dipersiapkan dan dilakukan sebaik
mungkin agar menghasilkan kualitas audit yang baik
sehingga pada akhirnya akan menghasilkan laporan
audit yang baik juga. c. Audit (auditing) adalah suatu
proses sistematis mendapatkan dan mengevaluasi
Kesimpulan dan
buktibukti secara objektif sehubungan dengan asersi
Saran
atas tindakan dan peristiwa ekonomi untuk
memastikan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi
tersebut dan menetapkan kriteria serta
mengomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. d. Kompetensi dan independensi
menentukan kualitas audit. Dalam audit, terdapat
istilah fraud (kecurangan) dan fraudulent financial
reporting (kecurangan pelaporan keuangan) yang
berkaitan dengan tindakan yang tidak baik dalam
mengaudit laporan keuangan. e. Auditor dan
manajemen perusahaan harus bersama-sama
11
meningkatkan perhatian pada tindakan pencegahan
fraud sehingga visi dan misi perusahaan lebih mudah
dicapai.
Lightner, S.S., Adams, S, and Lightner, K1982. “The
Influence of Situasional, Ethical and Expentancy
Theory Variables on Accountants’
Underreporting Behavior”.Auditing:Journal of
Practice and Theory. Vol. 2. pp. 1-12.
Raghunathan, B. 1991. “Premature Signing-Off of
Auditor Procedure an Analysis”. Accounting
Horizon. Vol. 5. No. 2. pp. 71-79.
Daftar Pustaka
Pierce, B, and Sweeney, B. 2004, “Cost-quality
Conflict in Audit Firms: An Empirical
Investigation”. Europan Accounting Review.
Vol. 13. No. 1. pp. 415-441.
Otley, D. T., and Pierce, B. J. 1996a. “Audit Time
Budget Pressure: Consequence and
Antecendents”. Accounting, Auditing and
Accountability Journal. Vol. 9 No. 1. pp. 31-58.
12
3) Identitas Jurnal Pembanding II
Analisis Penyusunan dan Pelaksanaan Program Audit
Judul Jurnal
Laporan Keberlanjutan Perusahaan
Vol, No &
Vol 10, No. 1, Halaman 33-48
Halaman
ISSN ISSN:2541-0342
Tahun 2018
13
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan
Tujuan Penelitian pemahaman mengenai penyusunan dan pelaksanaan
program audit pada laporan keberlanjutan perusahaan.
14
2015 belum mendapatkan penjaminan (audit) dari
pihak eksternal perusahaan. Dengan kata lain laporan
keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun 2015
belum diaudit. Dalam artikel ini akan dicoba untuk
membuat sebuah model penyusunan dan pelaksanaan
program audit untuk audit atau pemeriksaan mengenai
laporan keberlanjutan PT. Pertamina EP Cepu tahun
2015.
15
dan
(3) penyusunan independent assurance statement.
Independent assurance statement merupakan produk
akhir dari proses audit keberlanjutan perusahaan yang
merupakan pernyataan assurance provider atau auditor
terhadap penyajian informasi manajemen perusahaan
pada laporan keberlanjutan perusahaan. Implikasi hasil
penelitian ini dalam bidang akademik dapat
dipergunakan sebagai materi tambahan pada mata
kuliah auditing dan akuntansi sosial dan lingkungan.
Amran, A., & Haniffa, R. (2011). Evidence in
Development of Sustainability Reporting: A
Case of A Developing Country. Business
Strategy and the Environment, 20(3), 141–156
Ballou, B., Heitger, D. L., Landes, C. E., & Adams, M.
(2006). The Future of Corporate Sustainability
Reporting. Journal of Accountancy, 202(6), 65–
67, 70–74.
Daftar Pustaka Basalamah, A. S., & Jermias, J. (2005). Social and
Environmental Reporting and Auditing in
Indonesia. Gadjah Mada International Journal of
Business, 7(1), 109–127
Bradford, M., Earp, J. B., Showalter, D. S., &
Williams, P. F. (2016). Corporate Sustainability
Reporting and Stakeholder Concerns: Is There A
Disconnect? Accounting Horizons, 31(1), 83–
102..
16
BAB II
PEMBAHASAN
a) Jurnal Utama
1. Isi abstrak pada jurnal ini telah menggambarkan
inti keseluruhan penelitian.
2. Peneliti menjelaskan variabel penelitian secara
rinci dan jelas. Begitu juga dengan hasil penelitian
yang ditulis dengan rinci dan jelas.
3. Jurnal ini sudah disusun dengan baik dan sudah
sesuai dengan kriteria jurnal pada umumnya.
b) Jurnal Pembanding I
1. Isi abstrak pada jurnal ini telah menggambarkan
inti keseluruhan penelitian.
2. Penulis banyak mencantumkan penelitian-
penelitian terdahulu yang terkait dengan
pembahasan penelitian.
Kelebihan Jurnal
3. Peneliti menampilkan hipotesis dengan jelas,
sehingga dapat membantu pembaca dalam
mengetahui hipotesis dalam penelitian.
4. Jurnal ini sudah disusun dengan baik dan sudah
sesuai dengan kriteria jurnal pada umumnya.
c) Jurnal Pembanding II
1. Isi abstrak pada jurnal ini telah menggambarkan
inti keseluruhan penelitian.
2. Penulis banyak mencantumkan penelitian-
penelitian terdahulu yang terkait dengan
pembahasan penelitian.
3. Jurnal ini sudah disusun dengan baik dan sudah
sesuai dengan kriteria jurnal pada umumnya.
17
a) Jurnal Utama
Dalam menerangkan hasil penelitian, peneliti
langsung menjelaskannya bersama uji statistikanya,
sehingga untuk mengetahui bagaimana hasil
penelitiannya menjadi lebih sulit.
b) Jurnal Pembanding I
1. Penulis tidak membuat saran untuk jurnal tersebut
18
terlepas dari kelemahannya, seperti yang telah
dikatakan diatas, bahwa jurnal tersebut sudah sangat
baik.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang auditor tentu juga harus memiliki prosedur yang tepat untuk
mencapai tujuan. Mengikuti mekanisme Program yang dapat mencakup
estimasi waktu. Dapat menyelasaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar.
Memahami pedoman-pedoman yang ada, memahami kemungkinan-
kemungkinan yang terjadi dalam audit. Mengetahui kriteria-Kriteria Program
audit.
20
B. Saran
Saran yang dapat penulis berikan tidak terlalu banyak, mengingat
jurnal tersebut sudah cukup baik. Kedepannya diharapkan untuk peneliti lebih
memperhatikan penulisan sehingga tidak terjadi kesalahan penulisan lagi.
21