Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

STANDAR AUDIT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Dosen pembimbing, Luluk Musfiroh ,M .Ak

Oleh kelompok 4 :

Eny Shofia : (E20173073)

Erismaning Agustin : (E20173074)

Azizah Harfiatus S : (E20173076)

Ahmad Shodikin : (E201730)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

AKUNTANSI SYARI’AH 2

SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


menganugerahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “Standar Audit dan laporan auditor independen ” ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW, sang peletak dasar indahnya prinsip Islam dan sekaligus
menjadi suri teladan bagi umatnya hingga akhir zaman.

Selanjutnya, Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Luluk


Musfiroh selaku dosen pengampu mata kuliahPengantar Studi Islamatas arahan-
arahan yang telah diberikan, yang kemudian sangat membantu kami dalam
menghadapi kesulitan-kesulitan yang disebabkan kurangnya pengetahuan dan
wawasan. Dan juga kepada teman-teman, terima kasih atas partisipasi dan
dukungannya, mudah-mudahan kita dijadikan sebaik-baik manusia yang dicinta
Allah dan Rasul-Nya.

Akhirnya, sejalan dengan pepatah bahwa tiada gading yang tak retak,
kami melapangkan hati serta mengharap teguran dan kritik konstruktif untuk
perbaikan makalah ini pada masa mendatang.Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amin.

Waalaikumsalam. Wr. Wb.

Jember, 7 September 2019

Penulis

2|Page2
DAFTAR ISI

Cover……………………………………………………………..

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I Pendahuluan

Bab II Pembahasan

Bab III Penutup

Daftar Pustaka

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

3|Page3
Audit adalah proses yang dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen dengan mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti. Hal
tersebut bertujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran atas suatu
laporan keuangan (Standar Profesi Akuntan Publik, 2001). Alvin A. Arens dan
James K. Loebbeche memberikan definisi auditing yang hampir sama, di
mana auditing merupakan proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti oleh
orang atau badan yang bebas tidak memihak, mengenai informasi kuantitatif
unit ekonomi dengan tujuan untuk menentukan dan melaporkan tingkat
kesesuaian antara informasi kuantitatif dengan kriteria yang sudah ditetapkan
(Munawir, 1999:2). Dalam melakukan audit, seorang Auditor memliki tujuan
utama yaitu untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan
dalam semua hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang Berlaku
Umum (PABU). Untuk menjamin para pemakai laporan keuangan bahwa
laporan tersebut telah disusun sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan,
maka diperlukan pihak ketiga yang bebas tidak memihak (independen) untuk
mengadakan penilaian. Pihak ketiga yang independen tersebut adalah Akuntan
Publik atau Auditor independen. Audit yang dilakukan oleh Auditor
independen merupakan suatu fungsi untuk menentukan apakah laporan
keuangan yang disusun oleh manajemen telah memenuhi pedoman atau
kriteria yang telah disepakati bersama yaitu PABU. Auditor setelah mengaudit
laporan keuangan kliennya akan memberikan laporan yang dinamakan
Laporan Akuntan atau Laporan Auditor, yang tujuannya untuk menyatakan
pendapat apakah laporan keuangan dan hasil operasi perusahaan klien telah
disajikan secara wajar dalam arti sesuai dengan PABU (Munawir, 1999:5).
Auditor independen ialah merupakan suatu akuntan publik yang bersertifikat
atau kantor akuntan publik yang melakukan audit atas entitas keuangan
komersial maupun non kormersial, (Carolita dan Rahardjo, 2012).
Profesi auditor yang merupakan suatu pekerjaan yang berlandaskan pada
pengetahuan yang kompleks dan hanya dapat dilakukan oleh individu dengan
kemampuan dan latar pendidikan tertentu. Salah satu tugas auditor dalam
menjalankan profesinya yaitu untuk menyediakan sebuah informasi yang
sangat berguna bagi publik untuk suatu pengambilan keputusan ekonomi.

4|Page4
Standar auditing berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja audit, dan
berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan prosedur
yang ada. Tiga organisasi yang menetapkan standar auditing di Amerika
Serikat adalah: AICPA, IIA, dan GAO. Standar audit yang ditetapkan oleh
AICPA untuk audit laporan keuangan.
Laporan audit adalah tahap akhir dari bentuk keseluruhan proses audit.
Laporan audit berisi 7 bagian yang berbeda : Judul Laporan, Alamat Laporan
Audit, Paragraph Pendahuluan, Paragraph Ruang Lingkup, Paragraph
Pendapatan, Nama KAP, Tanggal Laporan Audit.
Bentuk laporan auditing yang paling umum adalah laporan auditing dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditing dengan standar wajar
tanpa pengecualian digunakan bila kondisi berikut :Semua laporan keuangan :
neraca, laporan laba rugi perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas, sudah
tercakup di dalam laporan keuangan; Ketiga standar umum telah diikuti
sepenuhnya dalam penugasan; Bahan bukti yang cukup telah di kumpulkan
dan auditor tersebut telah melaksanakan penguasaan dengan cara yang
memungkinkan baginya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan
lapanngan telah dipenuhi; Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku umum. Ini berarti bahwa pengungkapan yang
memadai telah di sertakan dalam catatan kaki, dan bagian-bagian lainlaporan
keuangan; Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraph
penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan.

1.2 Rumusan Masalah


1. apa saja jenis standar audit ?
2. apa saja isi laporan audit ?
3. bagaimana bentuk laporan audit ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui standar audit

5|Page5
2. Untuk mengetahui isi laporan audit
3. Untuk mengetahui bentuk laporan audit

BAB II PEMBAHASAN

STANDAR AUDIT

Standar auditing berkaitan dengan kriteria atau ukuran mutu kinerja audit,
dan berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan menggunakan
prosedur yang ada.
Tiga organisasi yang menetapkan standar auditing di Amerika Serikat
adalah: AICPA, IIA, dan GAO. Standar audit yang ditetapkan oleh AICPA
untuk audit laporan keuangan.
Divisi Standar Auditing pada AICPA bertanggungajawa menetapkan
standar audit untuk profesi akuntan publik. Salah satu lengan dari divisi ini
adalah Auditing Standards Board (ASB) atau Dewan Standar Auditing,
yang telah ditunjuk sebagai badan teknis senior dari AICPA untuk
menerbitkan dan mengumumkan standar audit. ASB juga bertanggung
jawab menyediakan pedoman bagi para auditor untuk
mengimplementasikan pengumuman tersebut dengan cara memberikan
persetujuan atas interpretasi serta pedoman audit yang disusun oleh staf
dari Divisi Standar Auditing. Seluruh anggota ASB yang berjumlah 15
orang adalah anggota AICPA.1

1. STANDAR AUDIT YANG BERLAKU UMUM


Standar auditing merupakan pedoman umum untuk membantu auditor
dalam memenuhi tanggung jawab profesionalnya sehubungan dengan
audit yang dilakukan atas laporan keuangan historis klien-nya. Standar ini
mencakup pertimbangan mengenai kualitas profesional, seperti
kompetensi dan independensi, persyaratan pelaporan, dan bukti-bukti
audit.2

1
William C. Boynton, 2003, Modern Auditing, Jakarta: Erlangga, hlm. 60.
2
Heri, 2011, Auditing I: Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi, Jakarta: Kencana, hlm. 1-2.

6|Page6
Pedoman umum yang dimaksud adalah berupa 10 standar auditing yang
berlaku umum (generally accepted auditing standards), yang
dikembangakan oleh AICPA (American Institite of Certified Public
Accountants). Standar-standar ini memang tidak cukup spesifik untuk
memberikan pedoman yang berarti bagi praktisi akuntan publik, akan
tetapi menyajikan kerangka kerja atau acuan yang membuat AICPA dapat
memberikan interpretasi. Standar auditing yang berlaku umum (GAAS)
dapat dibagi menjadi tiga kategori berikut:
a. Standar Umum
1. Audit harus dilakukan oleh orang yang sudah mengikuti pelatihan
dan memiliki kecakapan teknis yang memadai sebagai seorang
auditor.
2. Auditor harus mempertahankan sikap mental yang independen
dalam semua hal yang berhubungan dengan audit.
3. Auditor harus menerapkan kemahiran profesional dalam
melaksanakan audit dan menyusun laporan.
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1. Auditor harus merencanakan pekerjaan secara memadai dan
mengawasi semua asisten sebagaimana mestinya.
2. Auditor harus memperoleh pemahaman yang cukup mengenai
entitas serta lingkungannya, termasuk pengendalian internal, untuk
menilai risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan
karena kesalahan atau kecurangan, dan selanjutnya untuk
merancang sifat, waktu, serta luas prosedur audit.
3. Auditor harus memperoleh cukup bukti audit yang tepat dengan
melakukan prosedur audit yang memiliki dasar yang layak untuk
memberikan pendapat menyangkut laporan keuangan yang di
audit.
c. Standar Pelaporan
1. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan apakah laporan
keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.

7|Page7
2. Auditor dalam laporan auditnya harus mengidentifikasi mengenai
keadaan dimana prinsip akuntansi tidak secara konsisten diikuti
selama periode berjalan dibandingkan dengan periode sebelumnya.
3. Jika auditor menetapkan bahwa pengungkapan secara informatif
belum memadai, auditor harus menyatakannya dalam laporan
audit.
4. Auditor dalam laporan auditnya harus menyatakan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau menyatakan
bahwa suatu pendapat tidak dapat diberikan. Jika auditor tidak
dapat memberikan suatu pendapat, auditor harus menyebutkan
alasan-alasan yang mendasarinya dalam laporan auditor. Dalam
semua kasus, jika nama seorang auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, auditor ini harus secacra jelas (dalam laporan auditor)
menunjukkan sifat pekerjaannya, jika ada serta tingkat tanggung
jawab yang dipikul oleh auditor bersangkutan.

A. Isi Laporan Audit

Laporan audit adalah tahap akhir dari bentuk keseluruhan proses audit. Laporan
audit berisi 7 bagian yang berbeda :

1. Judul Laporan
Standar auditing menyatakan, laporan harus diberi judul yang
mengandung kata independen. Contoh: “Laporan Auditor
Independen”. Kewajiban ini dimaksudkan untuk member tahupara
pemakai laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya
dilaksanakan secara tidak memihak.
2. Alamat Laporan Audit
Ditunjukkan kepada dewan direksi dan para pemegang saham
untuk menunjukkan bahwa auditor independen terhadap
perusahaan.
3. Paragraph Pendahuluan
Paragraph ini menunjukkan:

8|Page8
(1) laporan itu membuat suatu pernyataan yang sederhana bahwa
kantor akuntan public bersangkutan telah melaksanakan audit. Ini
untuk membedakan laporan audit dari laporan kompilasi atau
laporan review,
(2) paragraph ini menyatakan laporan keuangan yang telah diaudit,
termasuk tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba
rugi dan laporan arus kas,
(3) menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung
jawab manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah
menyatakan penadapat atas laporan keuangan itu berdasarkan
audit.
4. Paragraph Ruang Lingkup
Merupakan pernyataan factual tentang apa yang dilakukan auditor
dalam proses audit. Paragraph ini menyatakan bahwa auditor
melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang berlaku
umum. Paragraph ruang lingkup menyatakan bahwa audit
dirancang untuk memperoleh keyakinan yang menandai bahwa
laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material. Kata
material menunjukkan salah saji yang signifikan, bukan salah saji
kecil yang tidak mempengaruhi keputusan para pemakai laporan
keuangan. Paragraph ruang lingkup juga membahas bukti audit
yang dikumpulkan dan menyatakan bahwa auditor yakin bahwa
bukti audit yang dikumpulkan itu sudah memadai guna pernyataan
pendapat. Kata dasar pengujian (test basis) menunjukkan sampling
audit dan bukan pelaksanaan audit setiap transaksi dan jumlah
yang tersaji dalam laporan keuangan.
5. Paragraph Pendapatan
Menyatakan kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit. Paragraph
pendapatan dinyatakan sebagai suatu pernyataan yang mutlakatau
sebagai jaminan.
6. Nama KAP

9|Page9
Nama mengidentifikasikan kantor akuntan public (KAP) atau
praktisi yang melaksanakan audit. Seluruh bagian dari kantor
akuntan public mempunyai tanggung jawab hokum dan
professional untuk memastikan bahwa kualitas audit memenuhi
standar professional.
7. Tanggal Laporan Audit
Tanggal yang tepat untuk dicantumkanpada laporan audit adalah
ketika auditor menyelesaikan prosedur audit dilokasi pemeriksaan.
B. Bentuk Laporan Audit
Bentuk laporan auditing yang paling umum adalah laporan auditing
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Lebih dari 90 persen laporan
auditing manggunakan bentuk ini. Laporan auditing dengan standar wajar
tanpa pengecualian digunakan bila kondisi berikut :
1. Semua laporan keuangan : neraca, laporan laba rugi perhitungan laba
ditahan, dan laporan arus kas, sudah tercakup di dalam laporan keuangan.
2. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.
3. Bahan bukti yang cukup telah di kumpulkan dan auditor tersebut telah
melaksanakan penguasaan dengan cara yang memungkinkan baginya
untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar pekerjaan lapanngan telah
dipenuhi.
4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku
umum. Ini berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah di sertakan
dalam catatan kaki, dan bagian-bagian lainlaporan keuangan.
5. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraph penjelasan
atau modifikasi kata-kata dalam laporan.

Bagian dari laporan audit standar, yaitu:

1. Judul laporan. Standar auditing mengharuskan pemberian judul pada


laporan dan judul itu harus memuat kata`independen.`Misalnya, judul
yang tepat adalah “laporan`auditor independen” atau “kata independen”
dimaksudkan untuk meyakinkan pemakai bahwa dalam semua aspek
penugasan auditing tersebut tidak menyimpang.

10 | P a g e 10
2. Alamat yang dituju laporan auditing. Laporan ini biasanya ditujukan
kepada perusahaan bersangkutan, pemegantg saham, atau dewan
direksinya. Dalam beberapa tahun belakangan, makin sering laporan ini
ditujukan kepada para pemegang saham untuk menunjukkan bahwa
auditor independen terhadap perusahaan dan dewan direksi, dan
komisarisnya.
3. Paragraf pendahuluan. Paragraf pertama dari laporan ini ditujukan untuk
tiga hal: pertama, paragraf ini merupakan pernyataan sederhana bahwa
kantor akuntan publik bersangkutan telah melaksanakan suatu audit. Hal
ini dimaksudkan untuk membedakan laporan tersebut dari laporan
kompilasi atau penelaahan. Kedua, paragraf itu mencantumkan laporan
keuangan yang diperiksa, termasuk tanggal neraca dan periode-periode
akuntansi untuk laporan rugi-laba dan laporan arus kas. Kata-kata dalam
laporan tersebut harus sama dengan laporan yang digunakan manajemen
untuk laporan keuangan itu. Ketiga, paragraf pendahuluan yang
menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut merupakan tanggung jawab
manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah sebatas pada
pendapat atas laporan yang diperiksa.
4. Paragraf ruang lingkup. Paragraf ruang lingkup adalah pernyataan faktual
mengenai apa yang dilakukan auditor di dalam auditing. Paragraf ini
terlebih dahulu menyatakan bahwa auditor bersangkutan mengikuti standar
auditing yang berlaku umum. Bagian selanjutnya menerangkan secara
singkat mengenai aspek-aspek penting dari suatu auditing.

Paragraf ruang lingkup menyatakan bahwa auditing dirancang untuk dapat


memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji
yang material. Pernyataan kata material menerangkan bahwa auditor hanya
bertanggung jawab untuk mencari kekeliruan yang signifikan, bukan kekeliruan
kecil yang tidak berpengaruh pada keputusan pemakai laporan. Penggunaan istilah
“keyakinan memadai” menunjukkan bahwa suatu auditing tidak dapat diharapkan
untuk menghilangkan sepenuhnya kemungkinan adanya kekeliruan atau
ketidakberesan yang material di dalam laporan keuangan. Dengan kata lain,

11 | P a g e 11
auditing memberikan suatu tingkat keyakinan yang tinggi, tetapi bukan
merupakan jaminan.

Bagian lain dari paragraf ruang lingkup membahas mengenai bahan bukti auditing
yang dikumpulkan dan menyatakan bahwa auditor bersangkutan yakin bahwa
bahan bukti yang dikumpulkan mencukupi untuk situasi tersebut guna
menyatakan pendapat yang disajikan. Kata-kata “atas dasar pengujian”
menunjukkan bahwa yang dilakukan adalah uji petik dan bukan setiap transaksi
dan setiap jumlah dalam laporan keuangan tersebut.

1. Paragraf pendapat. Paragraf terakhir dalam laporan standar memuat


kesimpulan auditor berdasarkan hasil auditing. Bagian ini sangat penting
sehingga seringkali keseluruhan laporan auditing hanya disebut sebagai
pendapat auditor. Paragraf pendapat dengan tegas menyatakan bahwa yang
diberikan adalah suatu pendapat dan bukan suatu pernyataan mutlak atau
jaminan. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa kesimpulan
tersebut didasarkan atas pertimbangan profesional.
2. Tandatangan nama nomor register akuntan publik. Nama ini
menunjukkan partner akuntan publik atau auditor yang bertanggung jawab
atas auditing yang dilakukan. Auditor membubuhkan tanda tangannya
berikut nomor register negara yang bersangkutan. Partner itulah yang akan
bertanggung jawab secara hukum dan jabatan atas mutu auditnya menurut
standar professional.
3. Tanggal laporan audit. Tanggal yang dipakai di dalam laporan ini adalah
tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting dari prosedur
auditing di lapangan. Tanggal ini sangat penting karena menunjukkan
sampai tanggal berapa setelah tanggal laporan keuangan, auditor
bertanggung jawab atas peninjauan terhadap peristiwa yang terjadi.
Sebagai contoh, jika neraca dibuat per tanggal 31 Desember 1991, dan
laporan audit bertanggal 6 Maret 1992, ini berarti bahwa auditor telah
mencari transaksi dan peristiwa yang belum tercatat yang terjadi sampai
tanggal 6 Maret 1992.

12 | P a g e 12
Contoh :

Kantor Akuntan Publik Andri, Sentau dan RekanAkuntan Publik Terdaftar

Gedung Luxe

Jalan Jendral Kamio

Jakarta

Laporan Auditor Independen

Kepada

Para Pemegang saham PT. Roda Lingkar

Kami telah mengaudit neraca PT. Roda Lingkar tanggal 31 Desember 200A dan
200B, dan laporan rugi laba, perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan tersebut berdasarkan auditing kami.

Kami melaksanakan auditing berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh


Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk
merencanakan dan melaksanakan auditing agar kami memperoleh keyakinan yang
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material. Suatu
auditing meliputi auditing, atas dasar pengujian, bahan bukti yang mendukung
jumlah-jumlah dan mengungkap dalam laporan keuangan. Auditing juga meliputi
penilaian standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan penting yang
di buat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan
secara keseluruhan. Kami yakin bahwa auditing kami memberikan dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. Roda Lingkar

13 | P a g e 13
per 31 Desember 200A dan 200B, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun-
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.

Andri lrawan

Akuntan Register Negara No.D-1236

5 Maret 2000

14 | P a g e 14
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Standar audit merupakan suatu yang digunakan sebagai pedoman dalam


penyusunan laporan audit. Isi laporan audit di antaranya; Judul Laporan,
Alamat Laporan Audit, Paragraph Pendahuluan, Paragraph Ruang Lingkup,
Paragraph Pendapatan, Nama KAP, Tanggal Laporan Audit. Bentuk laporan
auditing yang paling umum adalah laporan auditing dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian. Laporan auditing dengan standar wajar tanpa
pengecualian digunakan bila kondisi berikut: Semua laporan keuangan:
neraca, laporan laba rugi perhitungan laba ditahan, dan laporan arus kas, sudah
tercakup di dalam laporan keuangan.
3.2 SARAN

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman
pada banyak sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.

15 | P a g e 15
DAFTAR PUSTAKA

William C. Boynton, 2003, Modern Auditing, Jakarta: Erlangga, hlm. 60.


Heri, 2011, Auditing I: Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi, Jakarta: Kencana,
hlm. 1-2.

https://books.google.co.id/books?id=2hQvDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq
=standar+audit&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjNn6mT4b7kAhVeinAKHfMuCe
MQ6AEIQTAE#v=onepage&q=standar%20audit&f=true

https://books.google.co.id/books?id=_XQMNVjh0fkC&pg=PA60&dq=standar+a
udit&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi-wOSg-
8PkAhWG73MBHXh3D0MQ6AEILjAB#v=onepage&q=standar%20audit&f=tru
e

https://satriabajahitam-com.cdn.ampproject.org/v/s/satriabajahitam.com/contoh-
laporan-audit-
independen/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D
%3D#Paragraf_Ruang_Lingkup_Laporan_Audit=&ampshare=https%3A%2F%2F
satriabajahitam.com%2Fcontoh-laporan-audit-independen%2F

https://www.kompasiana.com/diniari_marlina/5630455cb69373080559d54e/bab-
1-laporan-auditor-independen-bentuk-
baku?page=all#targetText=Ini%20untuk%20membedakan%20laporan%20audit,la
poran%20keuangan%20itu%20berdasarkan%20audit.

https://evalarasati10-wordpress-
com.cdn.ampproject.org/v/s/evalarasati10.wordpress.com/2015/04/08/contoh-
laporan-
audit/amp/?amp_js_v=a2&amp_gsa=1&usqp=mq331AQEKAFwAQ%3D%3D#t
op=&ampshare=https%3A%2F%2Fevalarasati10.wordpress.com%2F2015%2F04
%2F08%2Fcontoh-laporan-audit%2F

16 | P a g e 16

Anda mungkin juga menyukai