Anda di halaman 1dari 3

15.

Tahapan perkembangan bank syariah yang direncanakan oleh BI dalam cetak biru
pengembangan bank syariah adalah pada tahun 2002, BI memeriahkan “Cetak Biru
Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia”. Cetak biru (blue print) ini dibuat untuk
memberikan arahan yang ingin dicapai serta tahapan-tahapan untuk mewujudkan sasaran
pengembangan jangka panjang. Berikut adalah sasaran pengembangan perbankan syariah
sampai tahun 2011 yang ingin digariskan dalam cetak biru tersebut:
a. Terpenuhinya prinsip syariah dalam operasional perbankan.
b. Diterapkannya prinsip kehati-hatian dalam operasional perbankan syariah.
14. Kelebihan yang dimiliki oleh bank syariah yang diperkirakan dapat mengatasi kelemahan
bank konvensional adalah:
a. Akad
Semua transaksi yang dilakukan di bank syariah harus berdasarkan akad yang dibenarkan
oleh Syariah Islam berdasarkan Al-qur’an dan Hadist dan telah diaftwakan oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI), seperti akad al-mudharabah (bagi hasil), al-masyarakah
(perkongsian), al-musaqat (kerja sama tani), al-ba’i (bagi hasil), al-ijarah (sewa-menyewa),
dan al-wakalah (keagenan). Untuk bank konvensional, surat perjanjian dibuat berdasarkan
hukum positif yang sedang berlaku di Indonesia.
b. Keuntungan
Bank syariah menggunakan pendekatan bagi hasil (al-mudharabah) untuk mendapatkan
keuntungan, sementara bank konvensional justru menggunakan konsep biaya untuk
menghitung keuntungan.
13. Berikut adalah kekurangan bank konvensional:
a. Sistem bunga haram dalam Islam
Dalam pandangan Islam sendiri, sistem bunga pada bank itu tidak boleh dilakukan
diharamkan. Karena dari sistem bunga, maka perekonomian akan terombang-ambing adanya.
b. Bunga yang begitu besar
Bunga yang ada di bank konvensional begitu besarnya kadang membuat orang berfikir dua
kali untuk membuka tabungan atau rekening di bank konvensional tersebut.
12. Kami menolak pendapat bahwa yang hanya boleh dikembangkan oleh masyarakat muslim
hanyalah baitul maal sebagaimana yang dikembangkan nabi dan para khalifah pemerintahan
Islam, karena dasar pemikiran terbentuknya Bank Islam bersumber dari adanya larangan Riba
dalam Al-Qur’an dan hadist.
11. Indonesia mempunyai peran dalam pengembangan bank syariah di tingkat internasional.
Indonesia mempunyai peluang yang cukup besar untuk menjadi trendsetter keuangan syariah
dunia, hal ini terlihat dari sejumlah bank sentral negara lain meminta BI memberi training,
seperti negara bangladesh dan tunisia.
10. Permasalahan yang dihadapi oleh industri perbankan syariah Indonesia saat ini, pertama,
bank-bank syariah harus mempunyai standard operasi internasional, didukung oleh
permodalan yang memadai, berdaya saing serta kompetensi pada jenis pasar yang dipilihnya.
Pada tahun ini juga Indonesia sudah memasuki MEA, jika industri jasa keuangan perbankan
syariah di Indonesia tidak mempunyai standard opersional internasional tentunya
perkembangan jasa keuangan perbankan syariah perkembangannya jauh tertinggal dari
negara-negara lain yang sudah menerapkan standard operasi internasional perbankan syariah
di negara itu. Kedua, membentuk aliansi strategis bank syariah dengan lembaga-lembaga
keuangan syariah lain. Perlunya membentuk aliansi itu untuk meningkatkan kerja dan
perkembangan perbankan syaria. Ketiga, membuat sistem pengaturan dan pengawasan
berbasis resiko yang dapat mendorong kearah terbentuknya self-regulatory system, dengan
dukungan IT dan SDM yang mamadai.
9. Perkembangan bank syariah di Indonesia dan prospeknya dalam sepuluh tahun kedepan
mempunyai peluang besar untuk lebih cepat tumbuh dan berkembang meramaikan industri
perbankan nasional Indonesia. Hal ini dapat mungkin terjadi dengan dukungan beberapa
faktor, seperti di bawah ini:
a. secara yuridis, eksistensi perbankan syariah semakin kuat setelah disahkannya UU No. 21
tahun 2008 tentang perbankan syariah.\
b. Potensi market yang sangat besar. Mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam
memiliki kekuatan tersendiri untuk membantu pengembangan perbankan syariah.
c. Menjalankan kebijakan spin off dan konvensi. Dalam rangka mempercepat kerja
pertumbuhan bank syariah, BI dapat mendorong Unit Usaha Syariah untuk memisahkan
dirinya (spin off) dari bank induknya atau konversi dari bank konvensional menjadi bank
syariah.
d. Inovasi produk pada industri perbankan syariah, perbankan syariah relative mempunyai
variasi produk yang beraneka ragam.
8. Peran institusi-institusi seperti BI, departemen keuangan MUI, dan IAI terhadap
pengembangan industri perbankan syariah, yaitu:
a. peran BI dalam pengembangan industri perbankan syariah yaitu sebagai regulator.
b. peran MUI/Dewan Syariah Nasional dalam pengembangan perbankan syariah yaitu:
i. memberikan atau mencabut rekomendasi nama-nama yang akan duduk sebagai DPS pada
suatu lembaga keuangan syariah.
ii. mengeluarkan fatwa atas jenis-jenis kegiatan keuangan.
iii. mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah.
iv. mengawasi penerapan fatwa yang telah ditetapkan.
c. Departemen keuangan berperan untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan
pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan.
d. IAI berperan sebagai lembaga yang berwenang dalam menetapkan standard akuntansi
keuangan dan audit bagi industri merupakan elemen penting dalam pengembangan perbankan
syariah di Indonesia, dimana perekonomian syariah tidak dapat berjalan dan berkembang
dengan baik tanpa adanya standard akuntansi keuangan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai