Anda di halaman 1dari 9

KEWAJIBAN LANCAR

Agung Parmono, SE, M.Si


KEWAJIBAN LANCAR
(CURRENT LIABILITIES)
PENGERTIAN
Pengorbanan manfaat ekonomis dimasa
mendatang yang cukup pasti, yang timbul dari
kewajiban sekarang suatu entitas tertentu
untuk menyerahkan aktiva atau memberikan
jasa kepada entitas lain di masa mendatang
sebagai akibat dari transaksi atau kejadian
masa lampau.
Komponen Kewajiban Lancar
a. Akibat dari peristiwa atau transaksi masa lalu.
b. Penyerahan aktiva atau jasa dimasa
mendatang yang cukup pasti.
c. Kewajiban sekarang
KLASIFIKASI UTANG
Dasar untuk mengklasifikan utang:
a. Siklus operasi normal (untuk usaha dagang)
b. Waktu satu tahun (bukan utang dagang)
c. Jenis klasifikasi aktiva yang digunakan untuk
melunasi (untuk utang usaha dan utang bukan
usaha)
UTANG YANG JUMLAHNYA PASTI
A. Utang Dagang, Timbul karena perusahaan melakukan pembelian barang atau jasa secara kredit.
Pencatatan utang usaha umumnya dicatat setelah barang diterima. Ada dua metode pencatatan,
metode bruto dan metode neto. Jika metode neto dipakai, maka jika potongan tidak
dimanfaatkan diakuai sebagai kerugian karena tidak memanfaatkan potongan. Perusahaan yang
selalu membayar dalam periode potongan dianjurkan untuk menggunakan metode neto.
B. Utang Wesel Bank, Utang yang timbul karena pembelian barang dagangan atau bukan yang
disertai perjanjian secara tertulis. Utang wesel bisa bertentu jangka pendek, maupun jangka
panjang. Utang wesel bisa berbunga maupun tidak berbunga.
C. Utang Jangka Panjang Jatuh Tempo Tahun Berjalan, Sebagian utang jk pnjg yang akan jatuh
tempo, dicantumpkan sebagai utang jk pendek jika akan dilunasi dengan aktiva lancar.
D. Utang PPh Karyawan, Utang PPh karyawan timbul karena kewajiban perusahaan untuk
memotong pajak kepada karyawan. Pemotongan dilakukan pada waktu pembayaran gaji.
Sedangka pembayaran ke kas negara beberapa waktu kemudian.
E. Utang Gaji dan Upah
F. Utang PPh Badan
G. Utang PPN Keluaran
H. Penghasilan Diterima Dimuka, Penghasilan diterima dimuka termasuk dalam kategori utang yan
jumlahnya dapat ditentukan dengan pasti.
UTANG YANG STATUSNYA PASTI TETAPI
JUMLAHNYA DITAKSIR
A. Utang Tunjangan dan Bonus Karyawan, Menurut SAK
tunjangan dan bonus harus diakui jika memenuhi syarat:
1. Tunjangan dan bonus telah dihimpun melalui jasa yang
telah siap diserahkan
2. dapat dibebankan pada tahun berikutnya
3. dapat ditaksir jumlahnya dan cukup pasti.
B. Utang Garansi Purna Jual-Gratis, Garansi purna-jual secara
gratis menimbulkan kemungkinan yang cukup pasti bahwa
perusahaan akan mengeluarkan kas atau aktiva lain di masa
mendatang. Jadi harus diakui sebagai utang, dan jumlahnya
harus ditaksir karena belum pasti.
C. Garansi Purna Jual-Tidak Gratis, Jika fee
dipungut dimuka, perusahaan harus mencatat
ke dalam rekening "Pendapatan garansi belum
direalisasi".
D. Utang Hadiah, Diberikan kepada pembeli,
dengan cara menukarkan label, kemasan kotak
atau bukti khusus lainnya yang disyaratkan.
UTANG BERSYARAT
(CONTINGENT LIABILITY)
A. Piutang Wesel Didiskontokan
Piutang wesel didiskontokan sebelum jatuh tempo
merupakan utang bersyarat yang jumlahnya sudah dapat
ditentukan secara pasti.
B. Tambahan Utang PPh Badan
Jika pajak yang dilaporkan melalui SPT ada kemungkinan
ditambah.
C. Utang yang Menunggu Vonis Pengadilan
Utang ini timbul jika terdapat tuntutan dari pihak lain dalam
perkaran sepertii hak patent, hak cipta, pelanggaran kontrak,
dll.
PENYAJIAN UTANG LANCAR
DI NERACA
Disajikan di Neraca dengan aturan sebagai
berikut:
1. Utang lancar mendahului utang jangka
panjang
2. Disajikan berdasarkan jumlah relatifnya.
3. Khusus utang wesel dicantumkan paling atas
tanpa melihat jumlah relatifnya

Anda mungkin juga menyukai