Anda di halaman 1dari 5

c.

siapkan tim audit yang akan ditugaskan untuk melakukan observasi atas pelaksanaan
stock opname yang dilakukan klien, beserta perlengkapan yang di dibutuhkan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan sewaktu pelaksanaan observasi atas stock
opname :

1) Di hari pertama harus diberikan penjelasan kepada para pelaksana stock


opname mengenai cara-cara stok opname, dipimpin oleh penanggung jawab
stock opname dan dihadiri tim auditor
2) pada saat stock opname dilakukan, klien harus menghitung 100% sedangkan
auditor mengamati apakah perhitungan sudah dilakukan sesuai dengan
physical inventory instruction agar hasilnya betul-betul akurat.
3) untuk perusahaan minyak, teknik perhitungannya disebut geiging ujung
meteran digantungi canting (untuk memperberat sampai) menyentuh dasar
tanki. kemudian ditarik dan dilihat batas meteran yang terkena minyak untuk
mengetahui tinggi permukaan minyak, lalu dikalikan dengan diameter tanki
untuk mengetahui volume minyak tersebut.
4) Selesai pelaksanaan stock opname auditor harus membuat laporan memo
mengenai pelaksanaan stock opname dan hasil observasi auditor. memo
tersebut harus mencakup kesimpulan auditor apakah sudah dilakukan sesuai
dengan physical inventory instruction dan hasilnya akurat dan bisa dipercaya.

2. minta daftar hasil stock opname final inventory list inventory completion

3.kirimkan konfirmasi untuk persediaan consignment out persediaan perusahaan yang dititip jual ke
perusahaan lain. Biasanya barang konvensi jumlahnya tidak terlalu besar sehingga lebih praktis untuk
mengirim konfirmasi dibandingkan jika auditor harus menghitungnya, selain itu auditor juga bisa
memeriksa bukti pengiriman barang konsinyasi tersebut.

untuk barang impor harus diperiksa bukti-bukti pembelian impor atau(purchase order)
proforma invoice bill of lading, pemberitahuan impor untuk dipakai PIUD , letter of credit L/C
receiving report) dan juga perhitungan landit Costnya .karena untuk barang impor harus dibayar biaya
masuk, biaya-biaya untuk mengeluarkan barang dari pelabuhan termasuk jasa ekspedisi muatan kapal
laut dalam kurung EMKL atau ekspedisi muatan kapal udara atau EMKU.
Berikut contoh perhitungan landed cost:

misalkan diimpor lima jenis barang melalui LC nomor b 1130 7/111/10 dengan nilai
CIF( cost insurance and freight) sejumlah US S 250.000 titik untuk itu harus dibayar biaya masuk
dan biaya EMKL.

Perhitungan landed cost nya adalah sebagai berikut

100 unit barang A@ US S 1000 = US S 100.000

200 unit barang B@US S 250, = US S 50.000

500 unit barang C@US S 200 =US S 100.000

800 unit =US S 250.000

Kurs 1 US S = Rp.10.000 = Rp.2.500.000.000

Bea masuk = Rp.50.000.000

Biaya emkl termasuk sewa gedung

Biaya ke laring dan lain-lain = Rp.50.000.000

Jumlah seluruhnya = Rp.2.600.000.000

Landed cost per unit:

Barang A: 1 / 100 X 100.000 /250.000 = 2.600.000 = 10.400.000

Barang B:1 / 200 X 50.000/250.000 = 2.600.000 = 26.600.000

Barang C. 1/500 X 100000/250.000 = 2.600.000 = 2.080.000

perlu diperhatikan bahwa pemotongan PPH 22 atas impor barang tidak boleh dicatat sebagai
bagian dari lendot kost tetapi harus dicatat sebagai pajak dibayar dimuka atau (prepaid tax ).

5.melakukan rekonsiliasi antara saldo menurut stock opname Dan saldo per tanggal laporan posisi
keuangan neraca jika stock opname dilakukan beberapa waktu sebelum atau sesudah tanggal laporan
posisi keuangan atau neraca.
6. periksa cukup tidaknya allowace untuk barang-barang yang bergerak lambat, rusak dan ketinggalan
mode. Cukup dalam arti tidak terlalu besar dapat menyebabkan laba terlalu kecil dan tidak terlalu
kecil dapat menyebabkan laba terbesar untuk itu auditor harus memeriksa bagaimana kebijakan dan
cara perusahaan menentukan Allowace apakah konsisten atau tidak dengan periode sebelumnya.
Salah satu cara yang bisa digunakan oleh perusahaan adalah :

untuk barang yang tidak dipakai atau tidak terjual selama:

3 bulan dibuatkan allowance 10%,

6 bulan dibuatkan allowance 30%

9 bulan dibuatkan allowance 50%

12 bulan dibuatkan allowance 80%

lebih dari 12 bulan dibuatkan allowance 100%

Dalam hal ini auditor harus memeriksa stock card untuk mengetahui sudah berapa lama
persediaan itu tidak mengalami pengurangan tidak dipakai atau tidak terjual selain itu pada waktu
stock opname biasanya barang-barang yang rusak sudah dipisahkan dan dibuatkan daftarnya yang
bergerak lambat atau ketinggalan mode sudah berdebu karena lama tidak disentuhtuh

7. periksa kejadian sesudah tanggal laporan posisi keuangan neraca subsequent event tujuannya untuk
mengetahui apakah ada penjualan fiktif yang dicatat untuk memperbesar jumlah laporan penjualan
salah satu bentuk window dressing dan kemudian di awal periode bentuknya di-reverse

dibuat jurnal pembalik

Untuk mencatat penjualan fiktif dibuat jurnal

Dr piutang xx

CR penjualan xx

Dan jika digunakan perpetual system ada

Dr beban pokok penjualan xx

CR persediaan xx
pada awal periode berikutnya dibuat reversing entry

Dr penjualan xx

CR piutang xx

dan jika digunakan perpetual system ada tambahan jurnal

Dr persediaan xx

Cr beban pokok penjualan xx

8. periksaCut-off penjualan dan pembelian tujuannya untuk meyakinkan jangan sampai ada
pergeseran waktu dalam pencatatan penjualan dan pembelian.untuk itu harus dicatat tanggal dan
nomor terakhir dari faktur penjualan, delivery order, faktur pembelian dan receiving report.

9 titik periksa jawaban konfirmasi bank, loan agreement perjanjian kredit, notulen rapat minutes of
meeting tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijadikan sebagai barang
jaminan atas kredit yang diperoleh perusahaan dari pihak ketiga. Jika ada tentunya akan disebutkan
dalam jawaban konfirmasi bank perjanjian kredit dan notulen rapat. Dan jika ada persediaan yang
dijaminkan maka hal tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan dalam kurung
notes to financial statements.

10 titik periksa apakah ada sel atau partai komunis komunitment per tanggal laporan posisi keuangan
atau neraca jika ada varises atau sel komitmen yang menimbulkan kerugian yang material bagi
perusahaan dalam periode berikutnya hal tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan
keuangan titik untuk itu auditor harus memeriksa kontrak penjualan dan pembelian yang realisasinya
akan dilakukan di periode berikutnya. Dan memeriksa apakah ada penurunan harga beli atau harga
jual di pasar atau market value di periode berikutnya.

jika ada barang dalam perjalanan, melakukan prosedur audit yang diperlukan prosedur audit
nya adalah:

a) minta rincian barang dalam perjalanan per tanggal laporan posisi keuangan atau neraca
b) periksa perhitungan matematis nya penjumlahan dan perkalian tiga periksa apakah syarat
pengiriman barang menggunakan free on board atau fob shipping point atau fob destination
point jika digunakan fob destination point, disebut juga logo gudang pembeli titik berarti hak
milik atau title of ownership dari barang akan berpindah dari tangan penjual ke tangan
pembeli pada saat barang tiba di gudang pembeli, dan ongkos angkut menjadi tanggungan
penjual. jika digunakan fob shipping point, disebut juga lebah gudang penjual berarti hak
milik dari barang akan berpindah dari tangan penjual ke tangan pembeli pada saat barang siap
diatas alat pengangkut atau truk atau kapal dan ongkos angkut menjadi tanggungan pembeli.
c) Periksa subsequent clearance penyelesaian sesudah tanggal laporan posisi keuangan neraca
d) dalam hal ini auditor harus menanyakan kepada klien dan memeriksa bukti pendukung,
apakah sesudah tanggal laporan posisi keuangan neraca barang dalam perjalanan tersebut
sudah diterima bukti yang harus diperiksa adalah laporan penerimaan barang dalam kurung
receiving repot jika sesudah tanggal laporan posisi keuangan neraca, sampai mendekati
tanggal selesainya pemeriksaan lapangan, barang dalam perjalanan belum juga diterima
kemungkinan terjadi pembatalan pembelian atau kesalahan pencatatan .

Misalnya pada waktu dikirim purchase order dan dibayar uang muka pembelian dicatat:

Dr barang dalam perjalanan 10.000.000

Cr kas bank 1.000.000

Cr utang dagang 9.000.000

pada saat barang diterima seharusnya dicatat:

Dr persediaan 10.000.000

Cr barang dalam perjalanan 10.000.000

tetapi oleh bagian akuntansi karena kurang teliti dan tidak dicek dahulu dicatat:

Dr persediaan 10 .000.000

Cr utang dagang 10.000.000

karena itu barang dalam perjalanan terus terlihat di buku besar dan laporan posisi keuangan
neraca sebesar 10.000.000, padahal per tanggal laporan posisi keuangan neraca barang yang sudah
diterima. Auditor harus mengusulkan audit adjustment sebagai berikut:

Dr utang dagang 10.000.000

Cr barang dalam perjalanan 10.000.000

12.buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan persediaan dan dibuat usulan audit adjustment jika
diperlukan auditor harus menyimpulkan biasanya ditulis di top schedule apakah berdasarkan prosedur
pemeriksaan yang telah dilakukannya, persediaan disajikan secara wajar atau tidak

13. periksa apakah penyajian persediaan di laporan keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi
keuangan di Indonesia.SAK/ETAP/IFRS

Anda mungkin juga menyukai