Disusun oleh:
1. Vita Zahkila Putri (3421040)
2. M Fa'an Hamli Zaadin (3421054)
Semester 4
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS DESAIN KREATIF DAN BISNIS DIGITAL
ITS NU PEKALONGAN
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Atas terselesainya makalah ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini, terutama penulis haturkan kepada ibu Siska Dewi,
S.E.,M.Ak selaku dosen pembimbing mata kuliah Auditing.
Penulis menyadari dalam makalah ini masih banyak kekeliruan dan
kekurangan yang menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dari pembaca yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini. Harapan penyusun atas terbentuknya makalah ini,
semoga memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I ................................................................... Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
A. Latar Belakang ........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II ................................................................. Error! Bookmark not defined.
PEMBAHASAN .................................................................................................. 6
A. Definisi Auditing ...................................................................................... 3
B. Perbedaan Auditing Dan Accounting serta Tahapannya ....................... 5
C. Alasan Diperlukannya Audit................................................................... 5
D. Jenis Jenis Audit ........................................................................................ 7
E. Profesi Akuntan di Indonesia & Negara Lain ............................................. 9
BAB III .......................................................................................................... 10
PENUTUP ......................................................................................................... 10
A. KESIMPULAN ....................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan
tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan dengan kriteria yang telah
ditetapkan serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang
berkepentingan. Audit merupakan jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai
jasa pelayanan. Seorang akuntan publik dalam melakukan audit atas laporan
keuangan tidak semata-mata bekerja untuk kepentingan kliennya, melainkan
jaga untuk pihak lain yang berkepentingan dalam laporan keuangan lainnya
(Mulyadi, 2002). Menurut Farida, dkk. (2016), audit merupakan serangkaian
proses yang dilakukan oleh auditor untuk mendapatkan bukti akurat
mengenai aktivitas ekonomi suatu entitas. Sebuah perusahaan dalam hal ini
sangat membutuhkan jasa audit, khususnya bagi perusahaan-perusahaan
yang sudah go public. Dalam hal ini tentunya diharapkan audit yang
dihasilkan adalah audit yang berkualitas untuk memudahkan dalam
pengambilan keputusan ekonomi bagi perusahaan dan pihak terkait.
Banyaknya kasus audit yang melibatkan auditor menimbulkan keraguan
publik terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor. Terdapat
berbagai faktor yang dapatmemengaruhi kualitas audit, oleh karena itu perlu
dilakukan penelitian mengenai pengaruh independensi, kompetensi, due
profesional care, dan etika terhadap kualitas audit.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Auditing?
2. Apa saja Perbedaan Auditing dan Akuntansi serta tahapannya?
3. Mengapa Diperlukan Auditing?
4. Apa Saja Jenis Jenis Audit?
5. Apa Profesi Akuntan di Indonesia Dan Di Luar negeri?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi auditing
2. Mengetahui perbedaan auditing dan akuntan beserta tahap tahapnya
3. Mengetahui alasan diperlukannya audit
4. Mengetahui Jenis jenis audit
5. Mengetahui profesi akuntan di Indonesia dan di luar negeri
BAB II
5
PEMBAHASAN
A. Definisi Auditing
Berikut Pengertian audit Menurut para ahli
Menurut Whittington, O. Ray and Kurt Pann (2012)
Menurut Mereka, Audit adalah pemeriksaaan hasil laporan keuangan entitas
atau perusahaan oleh perusahaan akuntan publik yang independen.Dengan
mengamati, memeriksa dokumen dan asset, dan bertanya baik di dalam
ataupun luar perusahaan serta melakukan prosedur audit, auditor akan
mendapatkan data yang diperlukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan dan kegiatan perusahaan
selama periode yang diaudit.
Sedangkan Menurut Arens and Loebbecke, pengertian audit adalah kegiatan
mengumpulkan dan mengevaluasi dari bukti-bukti mengenai informasi untuk
menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dengan
kriteria yang telah ditetapkan dimana proses audit dilakukan oleh orang yang
kompeten dan independen.
B. Perbedaan Auditing Dan Akuntansi serta Tahapannya
Istilah akuntansi dan audit memang sudah tidak asing di telinga mahasiswa
akuntansi. Terlebih mata kuliah yang diajarkan juga memuat kedua istilah ini.
Dilansir dari buku Dasar-Dasar Akuntansi yang disusun oleh Al Haryono
Jusup, akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan
informasi untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam
akuntansi meliputi proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan,
dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi. Sedangkan audit dapat
didefinisikan sebagai proses yang dilakukan secara sistematis serta
mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi mengenai tindakan dan
kejadian ekonomi secara objektif untuk menentukan tingkat kepatuhan asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikan
6
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Jika disimpulkan dari
keduanya sebenarnya akuntansi lebih berfokus ke proses pengolahan catatan
keuangan sebagai bahan penyusunan laporan keuangan. Sedangkan audit lebih
ke evaluasi catatan/laporan keuangan yang telah dibuat.Akuntan sebagai orang
yang bertugas dalam proses akuntansi menyediakan informasi dalam bentuk
laporan yang berisi posisi keuangan, hasil usaha, dan perubahan posisi
keuangan sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) atau
Generally Accepted Accounting Principles (GAAP). Sedangkan profesi
auditor punya tujuan lainnya dalam melakukan proses audit terhadap laporan
keuangan yang diperiksanya. Dalam hal ini, auditor berwenang untuk
mendapatkan nilai kewajaran atau kelayakan penyajian suatu laporan
keuangan yang telah dibuat oleh suatu perusahaan. Selain itu,auditor juga
memberikan pendapat tentang semua hal yang berhubungan dengan laporan
keuangan yang diperiksa. Mulai dari posisi keuangan, hasil usaha, perubahan
ekuitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Periode akuntansi yang paling dasar selama satu tahun dan biasanya
semua perusahaan menyiapkan laporan keuangan tahunan. Periode akuntansi
biasanya dibuat sesuai dengan kalender tahunan dari tanggal 1 Januari sampai
31 Desember. Banyak perusahaan juga menggunakan tahun fiskal yaitu
periode yang berakhir bukan 31 Desember. Tanggal akhir tahun yang
dipergunakan biasanya adalah titik dimana kegiatan usaha mencapai aktivitas
terendah pada periode tersebut, tergantung dari jenis usahanya. Perusahaan
juga menyiapkan laporan keuangan untuk periode interim/sementara yaitu
periode yang kurang dari satu tahun. Laporan keuangan tersebut biasanya
dibuat secara bulanan, laporan dapat digabungkan menjadi laporan per
semester.
Sedangkan periode audit dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan
perusahaan. Sebagian besar ada yang memilih audit tahunan, tetapi ada juga
yang memilih untuk melakukan audit triwulanan. Pemerintah mengeluarkan
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 17/PMK.01/2008 tentang Jasa
Akuntan Publik. Dalam pasal 3 ayat (1) dijelaskan bahwa sebuah KAP hanya
7
boleh mengaudit suatu perusahaan paling lama 6 tahun buku berturut-turut.
Sedangkan untuk Akuntan Publik (AP) dalam KAP tersebut diperbolehkan
mengaudit paling lama 3 tahun buku berturut-turut. Namun pada tahun 2015,
pemerintah mengeluarkan peraturan baru yang mengatur pergantian auditor,
yaitu PP No. 20/2015 tentang Praktik Akuntan Publik. Dalam PP No. 20/2015
pasal 11 ayat (1) dijelaskan bahwa KAP tidak lagi dibatasi dalam melakukan
audit atas suatu perusahaan. Pembatasan hanya berlaku bagi AP, yaitu selama
5 tahun buku berturut-turut.
Tahapan Tahapan Dalam Audit :
1. Perikatan Audit
Perikatan audit merupakan kesepakatan antara pihak auditor dan perusahaan
yang biasanya diwakili oleh manajemen. Perikatan harus dilakukan sebelum
proses audit dimulai.
Manajemen perusahaan akan menyerahkan proses audit laporan keuangan
kepada auditor. Barulah, setelah itu, pihak auditor akan memproses audit
laporan keuangan sesuai dengan kompetensinya.
Biasanya, auditor akan memutuskan dan mempertimbangkan hal-hal
seperti.integritas dan independensi manajemen serta membandingkannya
dengan kompetensi dan kemampuan profesional auditor.
2. Perencanaan
Setelah berhasil melewati tahap perikatan, selanjutnya auditor harus
melakukan kegiatan lain seperti melakukan riset untuk memahami bisnis dan
industri klien, melakukan prosedur analitik dan menentukan risiko audit.
Selain itu pihak auditor juga harus memahami struktur pengendalian internal
dan menetapkan risiko pengendalian. Setelah melakukan riset, pihak auditor
harus mengembangkan berbagai aspek tersebut dalam sebuah perencanaan
yang harus dibuat dengan benar dan tepat.
8
pengendalian dan uji substantif. Pengujian ini dilakukan dengan mempelajari
data dan informasi bisnis klien serta membandingkannya dengan data dan
informasi lain.
Uji pengendalian merupakan proses audit untuk melakukan verifikasi
efektivitas pengendalian internal klien. Sementara uji substantif merupakan
prosedur audit untuk menemukan kesalahan secara langsung dan
memberikan pengaruh pada laporan keuangan.
4. Pelaporan Audit
Setelah uji audit dilaksanakan, tahap akhir yang harus dilakukan adalah
melaporkan hasil audit. Di dalam laporan audit terdapat lingkup audit, objek
audit, tujuan audit, hingga hasil audit berupa laporan opini auditor serta
rekomendasi yang harus diberikan jika ada kekurangan.
Laporan audit ini merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak
lainnya, sehingga harus dibuat dengan sangat detail, teliti dan penuh
tanggung jawab. Hal ini dilakukan untuk menjaga kinerja dan nama baik
tempat auditor bekerja.
C. Alasan Diperlukannya Audit
Ketika bisnis Anda bertumbuh cepat, pemegang saham cenderung kurang
terlibat dalam operasional harian dan memilih berperan secara strategis saja.
Audit akan membantu pemegang saham menilai dan meninjau akurasi
keuangan serta pengendalian sistem internal.
Hal tersebut sudah mencakup upaya menemukan kelemahan sistem maupun
ketidakpatuhan terhadap prosedur internal. Pendek kata, proses audit menjadi
jaminan kredibilitas perusahaan Anda di mata pemegang saham.
Selain itu Keberlangsungan perusahaan tidak bisa dilepaskan dari hukum yang
berlaku. Proses audit akan memastikan bahwa perusahaan Anda sudah
menjalani proses bisnis sesuai prosedur dan mematuhi peraturan serta
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Audit secara berkala juga menunjukkan kemauan perusahaan update dengan
regulasi terkini. Tentu ini membuat perusahaan berkembang lebih cepat karena
9
mampu tanggap dan adaptif terhadap segala perubahan yang mempengaruhi
jalannya bisnis.
Audit juga dapat mengidentifikasi aktivitas penipuan yang terjadi dalam
internal perusahaan. Berkat proses audit, Anda bisa tahu apa kelemahan sistem
yang selama ini membuat perusahaan merugi. Bukan tidak mungkin ditemukan
pula staf yang terlibat dalam praktik kecurangan tersebut.
Dari hasil tersebut, Anda akan memperoleh rekomendasi bagaimana
memperbaiki atau mencegah terjadinya hal serupa berulang lagi.
10
1. “Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi (identify),
dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada untuk
mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk
mendukung proses hukum atas dugaan penyimpangan yang dapat merugikan
keuangan suatu entitas (perusahaan/organisasi/negara/daerah).”
2. “a search for the truth, in the interest of justice and in accordance with
specification of law” (di negara common law)
Jadi, audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:
Proses pengumpulan dan evaluasi bahan buktiInformasi yang dapat diukur.
Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang dapat diukur. Hal-hal yang
bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam kelompok yang terukur,
sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas, seumpamanya Baik Sekali,
Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik dengan ukuran yang jelas
kriterianya.Entitas ekonomi. Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah
kesatuan, baik berupa Perusahaan, Divisi, atau yang lain.Dilakukan oleh
seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen yang disebut
sebagai Auditor.Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria
penyimpangan yang ditemukan. Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang
jelas. Artinya, dengan kriteria apa hal tersebut dikatakan
menyimpang.Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang
kesesuaian antara informasi yang diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian
informasi yang diuji dengan kriterianya serta menunjukkan fakta atas
ketidaksesuaian tersebut.
E. Profesi Akuntan Di Indonesia Dan Negara Lain
Profesi akuntansi dapat dikatakan terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Akuntan Pendidik
Adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi, mengajar dan
menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi, serta
melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, contohnya Dosen.
2. Akuntan Non Pendidik
Macam-macam Akuntan Non Pendidik, yaitu :
11
PROFESI AKUNTANSI DALAM NEGERI (LOKAL)
a. Akuntan Publik (Public Accountant)
Adalah akuntan yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan RI untuk
memberikan jasa audit umum dan review atas laporan keuangan, audit kinerja,
dan audit khusus serta jasa dalam bidang non atestasi lainnya seperti jasa
konsultasi, jasa kompilasi, dan jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan
akuntansi dan keuangan. Akuntan publik juga dikenal sebagai akuntan
eksternal yaitu akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar
pembayaran tertentu, mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu
kantor akuntan.
Ketentuan mengenai praktek Akuntan di Indonesia diatur dalam Undang-
Undang Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya
dapat dipakai oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari
perguruan tinggi dan telah terdaftar pada Departemen keuangan R.I.
Untuk dapat menjalankan profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia,
seorang akuntan harus lulus dalam ujian profesi yang dinamakan Ujian
Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya berhak memperoleh
sebutan “Bersertifikat Akuntan Publik” (BAP). Sertifikat akan dikeluarkan
oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Sertifikat Akuntan Publik tersebut merupakan
salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai Akuntan
Publik dari Departemen Keuangan.
b. Akuntan Intern (Internal Accountant)
Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan, organisasi, atau lembaga
tertentu dan bertugas khusus di bidang akuntansi intern perusahaan untuk
membantu pengelola perusahaan.
12
d. Akuntan Pemerintah (Government Accountant)
Adalah akuntan yang bekerja pada badan atau lembaga pemerintah seperti di
kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan
Pengawas Keuangan (BPK), Direktorat Jenderal Pajak, dan lain-lain.
dalam industri kecil, menengah atau bahkan dalam pajak dan departemen audit.
13
b. Chartered Financial Analyst (CFA)
CFA adalah gelar profesi yang menunjukkan kompetensi dan integritas dalam
bidang portfolio management dan investment analysis. CFA Program
disponsori oleh CFA Institute, Charlottesvile, Virginia, USA. Ujian CFA
pertama kali diadakan pada tahun 1963. Dalam perjalanan waktu, CFA telah
menjadi gelar profesi yang diakui secara internasional, dan menjadi kriteria
profesional, yang dipakai oleh dunia usaha dan kalangan investor, untuk para
ahli yang berkecimpung di dalam bidang investasi. Para pemegang CFA sangat
dibutuhkan dalam berbagai bidang antara lain dalam manajemen investasi,
perusahaan konsultan, investment bankers, asuransi, dana pensiun, perbankan
dan institusi keuangan lainnya.
14
Association of Canada (CGA-Canada) atau asosiasi CGA negeri lainnya.
Seorang CGA adalah akuntan profesional yang sangat memiliki keahlian di
bidang keuangan, perpajakan, strategi bisnis, audit, manajemen dan
kepemimpinan bisnis. Seorang CGA harus memenuhi syarat pendidikan,
pengalaman dan tes yang diberlakukan secara teratur oleh CGA kanada. Para
CGA bekerja diseluruh bidang industri dunia, perdagangan, keuangan,
pemerintah, praktek umum, dan sektor nirlaba.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Mereka, Audit adalah pemeriksaaan hasil laporan keuangan entitas
atau perusahaan oleh perusahaan akuntan publik yang independen.Dengan
mengamati, memeriksa dokumen dan asset, dan bertanya baik di dalam
ataupun luar perusahaan serta melakukan prosedur audit, auditor akan
mendapatkan data yang diperlukan untuk menentukan apakah laporan
keuangan dapat menggambarkan posisi keuangan dan kegiatan perusahaan
selama periode yang diaudit.
Istilah akuntansi dan audit memang sudah tidak asing di telinga mahasiswa
akuntansi. Terlebih mata kuliah yang diajarkan juga memuat kedua istilah ini.
Dilansir dari buku Dasar-Dasar Akuntansi yang disusun oleh Al Haryono
Jusup, akuntansi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang menyediakan
informasi untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi
kegiatan-kegiatan suatu organisasi.
B. Saran
Melalui makalah ini kami berharap selaku perancang dari makalah ini
agar pembaca tidak berhenti untuk menuntut ilmu dari proses yang mudah
hingga rumit karena sebuah ilmu tidak akan ada habisnya jika kita ingin
mencari dan mengikuti alur ke ilmuan.
16
17