NIM : 17043004
JURUSAN AKUNTANSI
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah pengauditan yang berjudul “Investasi Surat
Berharga Kas”.
Manado, 19
Maret 2020
Silvia .S Saluhe
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................iii
Latar Belakang................................................................................................................iii
Rumusan Masalah...........................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................1
Mengevaluasi Hasil.......................................................................................................14
Iktisar..............................................................................................................................19
Kesimpulan.....................................................................................................................20
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan
pengungkapan
2. Mereview kewajiban kontinjen
3. Mereview peristiwa kemudian
4. Mengumpulkan bukti akhir
5. Mengevaluasi hasil
6. Menerbitkan laporan audit
7. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
8. Penemuan fakta-fakta lebih lanjut
9. Ikhtisar
iii
C. Tujuan dan Manfaat penulisan
1. Untuk memahami pengujian tambahan untuk penyajian dan
pengungkapan
2. Untuk memahami review kewajiban kontinjen
3. Untuk memahami review peristiwa kemudian
4. Untuk memahami bukti akhir
5. Untuk memahami evaluasi hasil
6. Untuk memahami komunikasi dengan komite audit dan manajemen.
iv
BAB II PEMBAHASAN
1
pengujian auditor untuk tujuan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo.
Contoh: prosedur substantif auditor yang dilasaknakan dalam siklus
persedian dan pergudangan.
Tujuan audit penyajian dan pengungkapan:
2
penyajian dari laporan keuangan dan catatan kaki yang berhubungan sudah
sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditemia secara umum (GAAP). Hal ini
mencakup evaluasi apakah apakah laporan keuangan individual
mereflesikan klasifikasi yang tepat dan deskripsi akun konsisten dengan
persyaratan dan informasi disajikan dalam bentuk yang tepat sebagaimana
dituntut standar akuntansi.
Salah satu kekhawatiran utama auditor berkenaan dengan tujuan
penyajian dan pengungkapan adalah menetukan apakah manajemen telah
mengungkapkan semua informasi yang diperlukan. Untuk menilai risiko
bahwa tujuan kelengkapan penyajian dan pengungkapan tidak dipenuhi,
auditor memeprtimbangkan informasi selama 3 tahap pertama pengujian
audit untuk menentukan apakah mereka menyadari fakta dan situasi yang
seharusnya diungkapkan.
3
Reasonably Possible (lebih besar Diperlukan pengungkapan catatan
dari remote, tapi lebih kecil dari kaki
probable)
Probable ( mungkin terjadi) Jika jumlah dapat diestimasi
secara masuk akal, akun-akun
laporan keuangan di sesuaikan
Jika jumlah tidak dapat
diestimasi secara masuk akal,
diperlukan pengungkapan
catatan
4
tetap dimasa mendatang, tanpa memandang apa yang terjadi terhadap laba
atau ekonomi. Tentunya entitas setuju memberikan komitmen untuk
kepentingan sediri yang lebih baik, tetapi komitemen tersebut berubah
menjadi kurang menguntungkan daripada semua diantisipasi.
Langkah pertama dalam mengaudit kontinjen adalah menetukan ada
atu tidaknya kontijensi (tujuan keterjadian penyajian dan pengungkapan)
begitu auditor mendapat adanya kontinjensi evaluasi terhadap materialitas
dan pengungkapan catatan kaki biasanya dapat dilakukan dengan
memuaskan.
Beberapa prosedur untuk mecari kewajiban kontinjen akan tetapi tidak
semuanya dapat diterapkan dalam semua audit:
1. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen (secara lisan atau tertuis).
Dalam pertanyaan auditor harus spesifik dalam menggambarkan
berbagai jenis kontijensi yang mungkin memerlukan pengungkapan
sebagai pengingat bagi manajemen untuk kontijensi yang tidak
dilihat /belum paham.
2. Mereview laporan agen pendapatan internal tahun ini dan tahun
sebelumnya untuk penyelesaian pajak pendapatan.
3. Mereview risalah pertemuan direksi dan pemegang saham untuk
indikasi tuntutan hukum atau kontijensi lainnya.
4. Menganalisis biaya hukum untuk periode dibawah audit dan mreview
faktur dan laporan dari penasihat hukum untuk indikasi kewajiban
kontijensi, terutama tuntutan hukum dan penundaan penilaian pajak.
5. Memperoleh surat dari pengacara untuk membrrikan jasa hukum
untuk klien nya dalam status penundaan tuntutan atau kewajiban
kontijen lainnya.
6. Mereview dokumentasi audit untuk setiap informasi yang mungkin
menunjukan potensi kontinjensi.
7. Memeriksa letter of credit yang berlaku pada tanggal neraca dan
memperoleh konfirmasi saldo yang digunakan dan tidak digunakan.
5
Evaluasi kewajiban kontijen yang diketahui
6
4. Permintaan biro hukum untuk mengidentifikasi setiap penundaan yang
tidak disebutkan atau tindakan atau pernyataan hukum yang mungkin
diajukan bahwa daftar klien tidak lengkap.
5. Penyataan yang memberikan pengacara mengenai tanggungjawab
pengacara untuk memnberitahukan manajemen mengenai persoalan
hukum yang memerlukan pengungkapan dalam laporan keuangan dan
untuk merespon secara langsung kepada auditor.
Pengacara tahun belakangan ini enggan menyediakan informasi
tetentu kepada auditor karena exposure mereka sendiri akan kewajiban
hukum karena menyediakan informasi yang tidak benar atau rahasia. Sifat
penolakan pengacara untuk meyediakan informasi yang lengkap mengenai
kewajiban kontinjen kepada auditor jatuh dalam dua kategori:
1. Pengacara menolak merespon karena kurangnya pengetahuan
mengenai persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen.
2. Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap
rahasia
7
sari saldo akun. Peristiwa seperti berikut ini memerlukan penyesuain
saldo akun pada laporan keuangan tahun ini jika jumlahnya material:
a. Penyataan kebangkrutan oleh pelanggan dengan saldo piutang
usaha yang beredar karena kondisi keuangan yang buruk.
b. Penyelesaian tuntutan hukum dengan jumlah yang berbeda dari
jumlah dicatat pembukuan
c. Penyingkiran peralatan yang tidak digunakan operasi dengan
harga dibawah nilai buku saat ini.
d. Penjualan investasi harga dibawah biaya yang tercatat
2. Peristiwa yang tidak memiliki dampak langsung terhadap laporan
keuangan tetapi memerlukan pengungkapan.
Peristiwa jenis ini menyediakan bukti dari kondisi yang tidak ada pada
tanggal neraca dilaporkan tetapi sangat siginifikan sehingga
memerlukan pengungkapan walau tidak memerlukan penyesuain
akun. Peristiwa yang muncul dipeiode selanjutnya yang mungkin
memerlukan pengungkapan dan bukan penyesuaian dilaporan
keuangan termasuk:
a. Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk
investasi sementara atau untuk dijual kembali.
b. Penerbitan obligasi / sekuritas
c. Penurunan nilai pasar dari persediaan sebagai konsekuensi
tindakan pemerintah menghalangi penjualan dari produk
d. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari
kebakaran
e. Merger atau akuisisi
8
Kategori kedua dari pengujian dilaksanakan secara khusus untuk
memperoleh informasi yang akan dimasukan kedalam saldo akun tahun
berjalan atau catatan kaki sebagai pengujian dari tujuan kelengkapan
penyajian dan pengungkapan pengjian tersebut mencakup hal berikut:
1. Pengajuan pertanyaan kepada manajemen
Pengajuan pertanyaan biasanya berkaitan dengan potensi kewajiban
atau komitmen kontinjen, perubahan siginifikan dalam aktiva atau
struktur modal perusahaan.
2. Berkorespondensi dengan pengacara
Auditor berkoresponden dengan pengacara sebagai bagian dari
pencarian kewajiban kontijen
3. Mreview laporan internal yang disiapkan pada tanggal neraca
Auditor seharusnya menekankan perubahan dalam bisnis
dibandingkan dengan hasil untuk periode yang sama ditahun yang
diaudit dan perubahan setelah akhir tahun.
4. Mereview catatan yang disiapkan setelah tanggal neraca
Auditor harus mereview jurnal dan buku besar untuk menentukan
keberadaan dan sifat dar transaksi signifikan yang berhubungan
dengan tahun berjalan.
5. Memeriksa risalah yang diterbitkan pada tanggal neraca
Auditor memeriksa risalah pertemuan pemegang saham dan direktur
setelah tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan periode
saat ini.
6. Memperoleh letter of representation
Ditulis oleh manajemen klien kepada auditor mengesahkan laporan
yang dibuat manajemen mengenai persoalan yang berbeda sepanjang
audit, termasuk diskusi mengenai peristiwa keudian.
Auditor memiliki dua pilihan yang sebanding yang dapat diterima
untuk memperluas pengujian peristiwa kemudian:
1. Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian hingga ke tanggal
yang baru
9
2. Membatasi review peristiwa kemudian oada persoalan yang
berhubungan dengan peristiwa lanjutan yang baru.
Untuk pilihan pertama auditor hanya mengubah tanggal laporan audit
ke tanggal yang baru. Pilihan kedua, auditor menerbitkan laporan audit
dengan tanggal ganda yang berarti laporan audit tersebut memasukan dua
tanggal: tanggal yang pertama pada saat pekerjaan lapangan selesai, kecuali
pengecualian tertentu. Tamggal kedua, selalu lebih lambat, untuk
pengecualian.
10
D. Menumpulkan Bukti Akhir
Memperoleh surat representasi manajemen
1. Laporan keuangan
a. Pengakuan manajemen atas tanggungjawab untuk penyajian
yang wajar dari laporan keuangan
11
b. Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan
secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima
secara umum
2. Kelengkapan informasi
a. Ketersediaan dari semua catatan keuangan dan data terkait
b. Kelengkapan dan ketersediaan dari semua notulen rapat
pemegang saham
3. Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
a. Keyakinan manajemen bahwa dampak dari salah saji laporan
keuangan yang tidak diperbaiki adalah tidak material terhadap
laporan keuangan
b. Informasi berkenaan kecurangan melibatkan: manajemen,
karyawan, orang lain dimana kecurangan memiliki dampak
material terhadap laporan keuangan.
c. Klaim yang belum dinilai menurut pengacara perusahaan adalah
asersi yang mungkin harus diungkapkan sesuai FASB statement
No 5
4. Peristiwa kemudian
a. Kebangkrutan dari pelanggan utama yang masih memiliki saldo
piutang usaha pada tanggal neraca
b. Merger atau akuisisi setelah tanggal neraca
12
Auditor harus membedakan dengan jelas tanggungjawab auditnya dan
tanggungjawab pelaporan untuk laporan keuangn utama dan untuk
informasi tambahan. Biasanya auditor tidak melaksanakan audit yang cukup
rinci untuk memberikan pendapat terhadap informasi tambahan, akan tetapi
dalam beberapa kejadian, auditor cukup yakin bahwa informasi disajikan
secara wajar. Ketika auditor mengeluarkan pendapat atas informasi
tambahan yang menyertai laporan keuangan, materialitas sama seperti yang
digunakan untuk membentuk pendapat atas laporan keuangan dasar.
13
1. Mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan dengan manajemen
tentang cara untuk mengidentifikasikan tuntutan hukum, klaim, dan
keputusan pengadilan.
2. Mendapatkan deskripsi dan evaluasi dari manajemen tentang tuntutan
hukum, klaim, dan keputusan pengadilan yang ada pada tanggal
neraca.
3. Mendapatkan jaminan dari manajemen mengenai keberadaan klaim
yang belum ada keputusannya.
E. Mengevaluasi Hasil
Auditor harus mengintegrasikan hasilnya menjadi satu kesimpulan
secara keseluruhan mengenai laporan keuangan. Pada akhirnya auditor
harus memutuskan apakah bukti audit yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan untuk mencapai kesimpulan bahwa laoran keuangan telah
dinyatakan sesuai prinsip akuntansi yang diterima umum yang diterpakan
atas dasar konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya.
Evaluasi akhir menyangkut bukti yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan, auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan
apakah semua kelas transaksi material, akun, dan pengungkapan telah diuji
secara memadai dengan mempertimbangkan situasi audit. Review yang
penting adalah memastikan bahwa semua bagian program audit telah
diselesaikan dan didokumentasikan secara akurat serta semua tujuan audit
telah dipenuhi.
Auditor seringkali menggunakan suatu penyelesaian daftar
pemeriksaan audit yang merupakan sisa item yang mungkin telah
terabaikan. Auditor telah menyimpulkan bukti yang mencukupi belum
diperoleh untuk memutuskan apakah laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, auditor memiliki dua pilihan : mengumpulkan bukti tambahan
atau mengeuarkan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak
memberikan pendapat.
14
Auditor menggunakan skedul audit salah saji yang belum disesuaikan.
Jika auditor meyakini adanya cukup bukti tetapi menyimpulkan bahwa
laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. Mereka kembali memeiliki
dua pilihan: laporan harus direvisi untuk memenuhi keinginan auditor atau
memberikan baik pendapat wajar dengan pengecualian maupun pendapat
tidak wajar
Ada tiga alasan mengapa seorang nggota kantor akuntan publik yang
berpengalaman harus meneliti dengan seksama review dokumentasi audit
pada tahap penyelesaian audit:
15
Penilaian temuan dilakukan auditor dengan dua tujuan: (1)
menetapkan jenis pendapat yang akan diberikan dan (2) menentukan
apakah standar auditing telah dipenuhi dalam audit. Untuk memenuhi
tujuan-tujuan tersebut, auditor melakukan langkah-langkah berikut:
16
termasuk komunikais tentang kecurangan dan tindakan ilegal yang
terdeteksi, defisiensi pengendalian internal, komunikasi lain dengan komite
audit dan surat manajemen. Tiga komunikasi yang pertama diwajibkan oleh
standar auditing untuk memastikan bahwa pihak yang berhak, yang
seringkali adalah komite audit dan manajemen senior, diberi informasi
temuan audit dan rekomendasi auditor. Item keempat, surat manajemen,
sering kali dikomunikasikan kepada manajemen kepada manajemen.
Operasi.
SAS 99 (AU 316) dan SAS 54 (AU 317) mengharuskan auditor untuk
mengomunikasi kan semua kecurangan dan tindakan ilegal kepada komite
audit atau kelompok yang ditunjuk, tanpa memandang materialitas.
Tujuannya adalah membantu komite audit dalam melaksanakan perannya
sebagai pengawas atas laporan keuangan yang dapat diandalkan.
SAS 114 (AU 380) mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan
informasi tambahan tertentu yang diperoleh selama audit kepada pihak yang
berha, yang umumnya adalah komite audit. Tujuan dari komunikasi yang
diwajibkan ini adalah untuk mempertahankan komite audit atau pihak yang
berhak tetap memperoleh informasi yang relevan dan signifikan guna
mengawasi proses pelaporan keuangan serta menyediakan kesempatan bagi
komite audit untuk mengomunikasikan persoalan penting kepada auditor.
Ada empat tujuan utama dari komunikasi yang diwajibkan ini:
1. Untuk mengomunikasikan tanggungjawab auditor dalam audit atas
laporan keuangan.
Komunikasi ini meliputi diskusi dengan auditor bahwa audit atas
laporan keungan dirancang untuk memperoleh asuransi yang masuk
akal, dan bukan absolute mengenai salah saji material dalam laporan
keuangan serta mengindikasi bahwa auditor tidak memberikan
pendapat tentang keefektifan pengendalian internal, disamping
keterbatasan lainnya dari audit atas laporan keuangan.
2. Untuk menyediakan tinjuan mengenai lingkup dan penetapan waktu
audit.
17
Tujuan dari komunikasi yang diwajibkan adalah menyediakan
tinjauan tingkat tinggi.
3. Untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang
diperoleh selama audit.
Komunikasi mungkin mencakup diskusi mengenai materi, salah saji
yang yang diperbaiki yang terdeteksi selama audit.
4. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak
yang berhak atau yang terlibat dalam tata kelola.
Komite audit atau pihak lainnya, seperti dewak direksi atau pihak
yang berhak lainnya seperti dewan direksi
Komunikasi mengenai temuan yang signifikan yang diperoleh selama
audit umumnya akan dilakukan secara tertulis. Komunikasi mengenai
persoalan lainnya dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dengan
komunikasi lisan disokumnetasikan dalam file audit. Komunikasi harus
dilakukan secara tepat waktu agar kemungkinan pihak yang berhak
mengambil tindakan yang tepat.
Surat manajemen ditujukan untuk memberi tahu personil klien
mengenai rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki setiap bagian
bisnis klien. Banyak kantor akuntan publik menulis surat manajemen bahwa
kantor tersebut telah menambah nilai bagi bisnis diluar dari jasa yang
disediakan. Tujuannya adalah untuk mendorong hubungan yang lebih baik
dengan manajemen dan menyarankan pajak tambahan dan jasa manajemen
yang dapat disediakan oleh KAP.
Setiap surat manajemen harus dikembangkan untuk memenuhi gaya
dan preferensi KAP serta kebutuhan klien. Auditor memadukan surat
manajemen dengan surat mengenai defisiensi yang signifikan dan
kelemahan yang material. Pada audit yang lebih kecil sudah umum bagi
auditor untuk mengomunikasikan saran tentang operasi secara lisan dan
bukan melalui surat manajemen.
18
H. Penemuan Fakta-Fakta Lebih Lanjut
Setelah auditor menerbitkan laporan audit dan menyelesaikan semua
komunikasi dengan manajemen serta komite audit, audit dianggap telah
selesai. Biasanya, kontak penting berikutnya antara auditor dan klien terjadi
ketika proses perencanaan audit untuk tahun berikutnya dimulai.
Penemuan fakta-fakta lebih lanjut ini terjadi, auditor berkewajiban
untuk memastikan bahwa para pemakai yang mengandalkan laporan
keuangan diberi tahu mengenai salah saji tersebut. Walaupun penemuan
fakta-fakta lebih lanjut bukan meruapakan bagian dari penyelesaian audit.
Jika auditor menemukan bahwa lapoaran ternyata menyesatkan
setelah diterbitkan, tindakan yang harus ditempuh adalah meminta klien
untuk segera menerbitkan laporan keuangan yang telah direvisi yang
mencantumkan penjelasan mengenai alasan revisi tersebut. Auditor
bertanggung jawab memastikan bahwa klien telah mengambil langkah yang
tepat untuk memberi tahu para pemakai tentang laporan yang mengandung
salah saji.
Jika klien menolak mengungkapkan laporan mengandung salah saji ,
auditor harus memberitahu dewan direksi. Auditor juga harus memberitahu
agen regulator yang memiliki jurisdiksi terhadap klien bahwa laporan tidak
lagi dinyatakan secara wajar, praktis, setiap orang yang mengandalkan
laporan keuangan.
Penemuan fakta-fakta lebih lanjut yang memerlukan penarikan
kembali atau penerbitan kembali laporan keuangan hanya berasal dari
peristiwa bisnis yang terjadi sebelum tanggal laporan audit.
Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian akan
berakhir pada tanggal penyelesain pekerjaan lapangan. Auditor tidak lagi
bertanggungjawab mencari fakta-fakta lebih lanjut, tetapi jika menemukan
bahwa laporan keuangan yang diterbitkan dinyatakan secara salah, mereka
harus mengoreksinya. Dalam bagian kasus besar penemuan fakta-fakta lebih
lanjut terjadi ketika auditor menemukan salah saji yang material dalam
19
laporan keuangan yang ditebitkan selama audit tahun selanjutnya atau ketika
klien melaporkan salah saji kepada auditor.
I. Iktisar
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk
memastikan audit yang berkualitas. Di tahap ini auditor melaksanakan
pengujian tambahan atas penyajian dan pengungkapan, termasuk mereview
kontijensi dan peristiwa kemudian. Auditor juga mereview kecukupan bukti
audit dan keputusan yang diambil untuk menentukan apakah hal itu
mendukung pendapat audit. Kemudian auditor berkomunikasi dengan
komite audit dan manajemen mengenai temuan audit yang penting dan
persoalan lainnya.
A. Kesimpulan
Proses audit:
20
6. Menerbitkan laporan audit
7. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Tambahan:
http://memebali.blogspot.co.id/2013/05/auditing-dan-atestasi-penyelesaian-
audit.html
21