Disusun Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
2023
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat, nikmat serta karunianya kepada penulis karena telah dapat
menyelesaikan Makalah yang berjudul “PENYELESAIAN AUDIT” ini dengan baik.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen mata kuliah Etika Profesi dan Tata Kelola
Perusahaan yaitu Ibu Anisa Putri, S.E., M.M yang telah memberikan tugas ini kepada
kami semua.
Makalah ini dibuat sebatas dengan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.
Penulis sangat mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat dan dapat berguna
untuk menambah pengetahuan kita. Saya selaku penulis sangat menyadari banyaknya
kekurangan dan keterbatasan dalam membuat makalah penelitian ini. Sehingga saya
sangat berharap agar bisa mendapatkan kritik dan saran yang membangun agar
nantinya pembuatan proposal lainnya akan menjadi lebih baik di masa yang akan
datang.
Semoga makalah ini dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca. Dan penulis
berharap makalah ini dapat memberikan banyak informasi dan berguna bagi
semuanya. Saya selaku penulis mengucapkan permintaan maaf apabila dalam
pembuatan makalah ini ini terdapat banyak kekurangan ataupun kesalahan.
Terimaksih.
Novalia, Atika
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB 1.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
E. Mengevaluasi Hasil.........................................................................................15
I. Iktisar..............................................................................................................20
BAB III...................................................................................................................22
A. Kesimpulan.....................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menyelesaikan audit, seorang auditor bukan saja melihat file audit
begitu saja, tetapi memerlukan lebih dari sekedar melihat. Seorang auditor
senior menugaskan staf untuk mengaudit utang usaha. Utang usaha adalah
kewajiban utama dan bidang audit yang penting. Pengujian terutama melibatkan
pengkajian dari kewajiban yang dicatat klien dengan memeriksa pembayaran
lanjutan ke pemasok dan kreditor lainnya untuk memastikan bahwa kewajiban
dicatat dengan benar.
B. Rumusan Masalah
1. Melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengungkapan
2. Mereview kewajiban kontinjen
3. Mereview peristiwa kemudian
4. Mengumpulkan bukti akhir
5. Mengevaluasi hasil
6. Menerbitkan laporan audit
7. Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen
8. Penemuan fakta-fakta lebih lanjut
9. Ikhtisar
1
3. Untuk memahami review peristiwa kemudian
4. Untuk memahami bukti akhir
5. Untuk memahami evaluasi hasil
6. Untuk memahami komunikasi dengan komite audit dan manajemen
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tujuan yang berkaitan dengan transaksi dan saldo. Contoh: prosedur substantif
auditor yang dilasaknakan dalam siklus persedian dan pergudangan.
Tujuan audit penyajian dan pengungkapan:
4
apakah laporan keuangan individual mereflesikan klasifikasi yang tepat dan
deskripsi akun konsisten dengan persyaratan dan informasi disajikan dalam
bentuk yang tepat sebagaimana dituntut standar akuntansi.
Salah satu kekhawatiran utama auditor berkenaan dengan tujuan penyajian
dan pengungkapan adalah menetukan apakah manajemen telah mengungkapkan
semua informasi yang diperlukan. Untuk menilai risiko bahwa tujuan kelengkapan
penyajian dan pengungkapan tidak dipenuhi, auditor memeprtimbangkan
informasi selama 3 tahap pertama pengujian audit untuk menentukan apakah
mereka menyadari fakta dan situasi yang seharusnya diungkapkan.
5
secara masuk akal, diperlukan
pengungkapan catatan
6
Beberapa prosedur untuk mecari kewajiban kontinjen akan tetapi tidak
semuanya dapat diterapkan dalam semua audit:
1. Mengajukan pertanyaan kepada manajemen (secara lisan atau tertuis).
Dalam pertanyaan auditor harus spesifik dalam menggambarkan berbagai
jenis kontijensi yang mungkin memerlukan pengungkapan sebagai
pengingat bagi manajemen untuk kontijensi yang tidak dilihat /belum
paham.
2. Mereview laporan agen pendapatan internal tahun ini dan tahun sebelumnya
untuk penyelesaian pajak pendapatan.
3. Mereview risalah pertemuan direksi dan pemegang saham untuk indikasi
tuntutan hukum atau kontijensi lainnya.
4. Menganalisis biaya hukum untuk periode dibawah audit dan mreview faktur
dan laporan dari penasihat hukum untuk indikasi kewajiban kontijensi,
terutama tuntutan hukum dan penundaan penilaian pajak.
5. Memperoleh surat dari pengacara untuk membrrikan jasa hukum untuk klien
nya dalam status penundaan tuntutan atau kewajiban kontijen lainnya.
6. Mereview dokumentasi audit untuk setiap informasi yang mungkin
menunjukan potensi kontinjensi.
7. Memeriksa letter of credit yang berlaku pada tanggal neraca dan
memperoleh konfirmasi saldo yang digunakan dan tidak digunakan.
7
Prosedur audit untuk menemukan komitmen
Pencarian komitmen yang tidak diketahui biasanya dilakukan sebagai bagian dari
audit setiap bidang audit. Contoh: dalam memverivikasi transaksi penjualan
auditor seharusnya waspada terhadap komitmen penjualan. auditor seharusnya
waspada ketika membaca risalah, kontrak atau file korespondensi.
8
1. Pengacara menolak merespon karena kurangnya pengetahuan mengenai
persoalan yang melibatkan kewajiban kontinjen.
2. Pengacara menolak mengungkapkan informasi yang mereka anggap rahasia
9
pengungkapan walau tidak memerlukan penyesuain akun. Peristiwa yang
muncul dipeiode selanjutnya yang mungkin memerlukan pengungkapan dan
bukan penyesuaian dilaporan keuangan termasuk:
a. Penurunan dalam nilai pasar sekuritas yang dipegang untuk investasi
sementara atau untuk dijual kembali.
b. Penerbitan obligasi / sekuritas
c. Penurunan nilai pasar dari persediaan sebagai konsekuensi tindakan
pemerintah menghalangi penjualan dari produk
d. Kerugian persediaan yang tidak diasuransikan akibat dari kebakaran
e. Merger atau akuisisi
10
4. Mereview catatan yang disiapkan setelah tanggal neraca
Auditor harus mereview jurnal dan buku besar untuk menentukan
keberadaan dan sifat dar transaksi signifikan yang berhubungan dengan
tahun berjalan.
5. Memeriksa risalah yang diterbitkan pada tanggal neraca
Auditor memeriksa risalah pertemuan pemegang saham dan direktur setelah
tanggal neraca yang mempengaruhi laporan keuangan periode saat ini.
6. Memperoleh letter of representation
Ditulis oleh manajemen klien kepada auditor mengesahkan laporan yang
dibuat manajemen mengenai persoalan yang berbeda sepanjang audit,
termasuk diskusi mengenai peristiwa keudian.
Auditor memiliki dua pilihan yang sebanding yang dapat diterima
untuk memperluas pengujian peristiwa kemudian:
1. Memperluas semua pengujian peristiwa kemudian hingga ke tanggal yang
baru
2. Membatasi review peristiwa kemudian oada persoalan yang berhubungan
dengan peristiwa lanjutan yang baru.
Untuk pilihan pertama auditor hanya mengubah tanggal laporan audit
ke tanggal yang baru. Pilihan kedua, auditor menerbitkan laporan audit
dengan tanggal ganda yang berarti laporan audit tersebut memasukan dua
tanggal: tanggal yang pertama pada saat pekerjaan lapangan selesai, kecuali
pengecualian tertentu. Tamggal kedua, selalu lebih lambat, untuk
pengecualian.
11
partner pada umumnya membaca laporan keuangan termasuk catatan kaki dan
mempertimbangkan:
1. Kecukupan dari bukti yang dikumpulkan mengenai saldo akun yang tidak
biasa atau tidak diharapkan atau hubungan yang tidak teridentifikasi selama
perencanaan atau ketika melaksanakan audit.
2. Saldo akun yang tidak biasa atau tidak diharpkan atau hubungnnya yang
sebelumnya tidak teridentifikasi.
12
2. Untuk megingatkan manajemen potensi salah saji atau penghapusan dalam
laporan keuangan.
3. Untuk mendokumentasikan respon dari manajemen untuk mengajukan
pertanyaan mengenai berbagai aspek dari audit.
1. Laporan keuangan
a. Pengakuan manajemen atas tanggungjawab untuk penyajian yang
wajar dari laporan keuangan
b. Keyakinan manajemen bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima secara umum
2. Kelengkapan informasi
a. Ketersediaan dari semua catatan keuangan dan data terkait
b. Kelengkapan dan ketersediaan dari semua notulen rapat pemegang
saham
3. Pengakuan, pengukuran dan pengungkapan
a. Keyakinan manajemen bahwa dampak dari salah saji laporan keuangan
yang tidak diperbaiki adalah tidak material terhadap laporan keuangan
b. Informasi berkenaan kecurangan melibatkan: manajemen, karyawan,
orang lain dimana kecurangan memiliki dampak material terhadap
laporan keuangan.
c. Klaim yang belum dinilai menurut pengacara perusahaan adalah asersi
yang mungkin harus diungkapkan sesuai FASB statement No 5
4. Peristiwa kemudian
a. Kebangkrutan dari pelanggan utama yang masih memiliki saldo
piutang usaha pada tanggal neraca
b. Merger atau akuisisi setelah tanggal neraca
13
pelaporan keuangan dan kesimpulan manajemen mengenai aktivitas dari
pengendalian inernal terhadap pelaporan keuangan pada kahir periode fiskal. SAS
29 (AU551) merujuk pada informasi tambahan sebgai informasi yang menyertai
laporan keuangan dasar dalam dokumen yang diserahkan auditor.
14
Berhubung tentang tuntutan hukum, klaim, dan keputusan pengadilan
berada dalam pengetahuan langsung manajemen, maka manajemen merupakan
sumber informasi dalam hal ini. Oleh karena itu, auditor harus:
E. Mengevaluasi Hasil
Auditor harus mengintegrasikan hasilnya menjadi satu kesimpulan secara
keseluruhan mengenai laporan keuangan. Pada akhirnya auditor harus
memutuskan apakah bukti audit yang tepat yang mencukupi telah dikumpulkan
untuk mencapai kesimpulan bahwa laoran keuangan telah dinyatakan sesuai
prinsip akuntansi yang diterima umum yang diterpakan atas dasar konsisten
dengan tahun-tahun sebelumnya.
Evaluasi akhir menyangkut bukti yang tepat yang mencukupi telah
dikumpulkan, auditor mereview dokumentasi audit untuk menentukan apakah
semua kelas transaksi material, akun, dan pengungkapan telah diuji secara
memadai dengan mempertimbangkan situasi audit. Review yang penting adalah
memastikan bahwa semua bagian program audit telah diselesaikan dan
didokumentasikan secara akurat serta semua tujuan audit telah dipenuhi.
Auditor seringkali menggunakan suatu penyelesaian daftar pemeriksaan
audit yang merupakan sisa item yang mungkin telah terabaikan. Auditor telah
menyimpulkan bukti yang mencukupi belum diperoleh untuk memutuskan apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar, auditor memiliki dua pilihan :
mengumpulkan bukti tambahan atau mengeuarkan pendapat wajar dengan
pengecualian atau menolak memberikan pendapat.
15
Auditor menggunakan skedul audit salah saji yang belum disesuaikan. Jika
auditor meyakini adanya cukup bukti tetapi menyimpulkan bahwa laporan
keuangan tidak disajikan secara wajar. Mereka kembali memeiliki dua pilihan:
laporan harus direvisi untuk memenuhi keinginan auditor atau memberikan baik
pendapat wajar dengan pengecualian maupun pendapat tidak wajar
Ada tiga alasan mengapa seorang nggota kantor akuntan publik yang
berpengalaman harus meneliti dengan seksama review dokumentasi audit pada
tahap penyelesaian audit:
Kecuali review akhir yang independen yang akan dibahas secara singkat,
review dokumentasi audit harus dilakukan seorang yang memiliki pengetahuan
tentang klien dan situasi audit. Contoh: pekerjaan auditor yang belum
berpengalaman biasanya direview oleh auditor senior.
Pada tahap penyelesaian audit yang lebih besar. Suatu review independen
diwjibkan oleh penugasan SEC termasuk review informasi keuangan interim dan
audit atas pengendalian internal.
16
Penilaian temuan dilakukan auditor dengan dua tujuan: (1) menetapkan jenis
pendapat yang akan diberikan dan (2) menentukan apakah standar auditing telah
dipenuhi dalam audit. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, auditor melakukan
langkah-langkah berikut:
17
memastikan bahwa pihak yang berhak, yang seringkali adalah komite audit dan
manajemen senior, diberi informasi temuan audit dan rekomendasi auditor. Item
keempat, surat manajemen, sering kali dikomunikasikan kepada manajemen
kepada manajemen. Operasi.
SAS 99 (AU 316) dan SAS 54 (AU 317) mengharuskan auditor untuk
mengomunikasi kan semua kecurangan dan tindakan ilegal kepada komite audit
atau kelompok yang ditunjuk, tanpa memandang materialitas. Tujuannya adalah
membantu komite audit dalam melaksanakan perannya sebagai pengawas atas
laporan keuangan yang dapat diandalkan.
SAS 114 (AU 380) mengharuskan auditor untuk mengomunikasikan
informasi tambahan tertentu yang diperoleh selama audit kepada pihak yang
berha, yang umumnya adalah komite audit. Tujuan dari komunikasi yang
diwajibkan ini adalah untuk mempertahankan komite audit atau pihak yang
berhak tetap memperoleh informasi yang relevan dan signifikan guna mengawasi
proses pelaporan keuangan serta menyediakan kesempatan bagi komite audit
untuk mengomunikasikan persoalan penting kepada auditor. Ada empat tujuan
utama dari komunikasi yang diwajibkan ini:
1. Untuk mengomunikasikan tanggungjawab auditor dalam audit atas laporan
keuangan.
Komunikasi ini meliputi diskusi dengan auditor bahwa audit atas laporan
keungan dirancang untuk memperoleh asuransi yang masuk akal, dan bukan
absolute mengenai salah saji material dalam laporan keuangan serta
mengindikasi bahwa auditor tidak memberikan pendapat tentang keefektifan
pengendalian internal, disamping keterbatasan lainnya dari audit atas
laporan keuangan.
2. Untuk menyediakan tinjuan mengenai lingkup dan penetapan waktu audit.
Tujuan dari komunikasi yang diwajibkan adalah menyediakan tinjauan
tingkat tinggi.
3. Untuk menyediakan pihak yang berhak temuan yang signifikan yang
diperoleh selama audit.
18
Komunikasi mungkin mencakup diskusi mengenai materi, salah saji yang
yang diperbaiki yang terdeteksi selama audit.
4. Untuk memperoleh informasi yang relevan dengan audit dari pihak yang
berhak atau yang terlibat dalam tata kelola.
Komite audit atau pihak lainnya, seperti dewak direksi atau pihak yang
berhak lainnya seperti dewan direksi
Komunikasi mengenai temuan yang signifikan yang diperoleh selama audit
umumnya akan dilakukan secara tertulis. Komunikasi mengenai persoalan lainnya
dapat dilakukan secara lisan atau tertulis, dengan komunikasi lisan
disokumnetasikan dalam file audit. Komunikasi harus dilakukan secara tepat
waktu agar kemungkinan pihak yang berhak mengambil tindakan yang tepat.
Surat manajemen ditujukan untuk memberi tahu personil klien mengenai
rekomendasi akuntan publik untuk memperbaiki setiap bagian bisnis klien.
Banyak kantor akuntan publik menulis surat manajemen bahwa kantor tersebut
telah menambah nilai bagi bisnis diluar dari jasa yang disediakan. Tujuannya
adalah untuk mendorong hubungan yang lebih baik dengan manajemen dan
menyarankan pajak tambahan dan jasa manajemen yang dapat disediakan oleh
KAP.
Setiap surat manajemen harus dikembangkan untuk memenuhi gaya dan
preferensi KAP serta kebutuhan klien. Auditor memadukan surat manajemen
dengan surat mengenai defisiensi yang signifikan dan kelemahan yang material.
Pada audit yang lebih kecil sudah umum bagi auditor untuk mengomunikasikan
saran tentang operasi secara lisan dan bukan melalui surat manajemen.
19
tahu mengenai salah saji tersebut. Walaupun penemuan fakta-fakta lebih lanjut
bukan meruapakan bagian dari penyelesaian audit.
Jika auditor menemukan bahwa lapoaran ternyata menyesatkan setelah
diterbitkan, tindakan yang harus ditempuh adalah meminta klien untuk segera
menerbitkan laporan keuangan yang telah direvisi yang mencantumkan penjelasan
mengenai alasan revisi tersebut. Auditor bertanggung jawab memastikan bahwa
klien telah mengambil langkah yang tepat untuk memberi tahu para pemakai
tentang laporan yang mengandung salah saji.
Jika klien menolak mengungkapkan laporan mengandung salah saji , auditor
harus memberitahu dewan direksi. Auditor juga harus memberitahu agen regulator
yang memiliki jurisdiksi terhadap klien bahwa laporan tidak lagi dinyatakan
secara wajar, praktis, setiap orang yang mengandalkan laporan keuangan.
Penemuan fakta-fakta lebih lanjut yang memerlukan penarikan kembali atau
penerbitan kembali laporan keuangan hanya berasal dari peristiwa bisnis yang
terjadi sebelum tanggal laporan audit.
Tanggung jawab auditor untuk mereview peristiwa kemudian akan berakhir
pada tanggal penyelesain pekerjaan lapangan. Auditor tidak lagi
bertanggungjawab mencari fakta-fakta lebih lanjut, tetapi jika menemukan bahwa
laporan keuangan yang diterbitkan dinyatakan secara salah, mereka harus
mengoreksinya. Dalam bagian kasus besar penemuan fakta-fakta lebih lanjut
terjadi ketika auditor menemukan salah saji yang material dalam laporan
keuangan yang ditebitkan selama audit tahun selanjutnya atau ketika klien
melaporkan salah saji kepada auditor.
I. Iktisar
Tahap penyelesaian audit merupakan tahap yang penting untuk memastikan
audit yang berkualitas. Di tahap ini auditor melaksanakan pengujian tambahan
atas penyajian dan pengungkapan, termasuk mereview kontijensi dan peristiwa
kemudian. Auditor juga mereview kecukupan bukti audit dan keputusan yang
diambil untuk menentukan apakah hal itu mendukung pendapat audit. Kemudian
20
auditor berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen mengenai temuan
audit yang penting dan persoalan lainnya
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proses audit:
22
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Tambahan:
http://memebali.blogspot.co.id/2013/05/auditing-dan-atestasi-penyelesaian-
audit.html
23