Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AUDITING I

TAHAP-TAHAP AUDIT LAPORAN KEUANGAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Auditing I

Dosen Pengampu : Reni Yustien, S.E.,M.Si, Ak., C.A

Disusun Oleh :

Kelompok 2 (Ganjil)

Fiona Agnesia BR Sidauruk C1C020121


Sabrina Audre Yasmin C1C020137
Paula Agustina Sitorus C1C020163
Cantika Aprialiani C1C020165
Indah Maharani Putri C1C020167
Muhammad Fiqih Julian Rizki C1C020171

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok
untuk mata kuliah Auditing I dengan judul “Tahap-Tahap Audit Laporan
Keuangan”. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Reni Yustien,
S.E.,M.Si, Ak., C.A selaku dosen pengajar yang telah memberikan bimbingannya
kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya lebih baik.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik
dalam materi maupun cara penulisan. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 4 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Penulisan Makalah ............................................................ 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ................................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 2

A. Audit Laporan Keuangan .................................................................. 2


B. Tujuan Audit Laporan Keuangan ...................................................... 3
C. Tahap-tahap Audit Laporan Keuangan ............................................. 4

BAB III PENUTUP .................................................................................... 7

A. Kesimpulan ...................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Audit atas laporan keuangan harus dilaksanakan tetapi sebelumnya,
auditor perlu mempertimbangkan untuk menerima atau menolak perikatan
audit dari calon klien. Ada beberapa tahap-tahap audit atas laporan
keuangan yang harus dilaksanakan oleh auditor untuk dapat menerima atau
tidak perikatan audit calon klien. Laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen. Audit atas laporan keuangan bertujuan untuk memberikan
pendapat atas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen. Oleh
karena itu untuk dapat menerima perikatan audit, auditor berkepentingan
untuk mengevaluasi integritas manajemen, agar auditor mendapat
keyakinan bahwa perusahaan klien dapat dipercaya, sehingga laporan
keuangan yang diaudit bebas dari salah saji material sebagai akibat dari
integritas manajemen. Dalam melakukan audit, auditor menghadapi
kemungkinan disajikannya dengan sengaja laporan keuangan yang tidak
benar untuk kepentingan pribadi berbagai anggota manajemen. Informasi
tentang integritas manajemen dapat diperoleh dengan meminta keterangan
kepada penasihat hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam masyarakat
keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnisdengan calon klien.
B. Rumusan Penulisan Makalah
1. Jelaskan Apa itu Audit Laporan Keuangan?
2. Apa Saja Tujuan dari Audit Laporan Keuangan?
3. Jelaskan Tahap-tahap Audit Laporan Keuangan?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Mampu Menjelaskan Audit Laporan Keuangan.
2. Mampu Menjelaskan Tujuan dari Audit Laporan Keuangan.
3. Mampu Menjelaskan Tahap-tahap Audit Laporan Keuangan

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Audit Laporan Keuangan


Subjek suatu audit laporan keuangan berupa data akuntansi yang ada
dalam buku, catatan, dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit.
Kebanyakan bukti yang dikumpulkan dan evaluasi auditor terdiri dari data
yang dihasilkan oleh sistem akuntansi (Jusup, 2001). Asersi-asersi tentang
tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang menjadi perhatian
utama auditor seringkali merupakan asersi tentang transaksi-transaksi
akuntansi dan kejadian akuntansi lainnya, serta saldo rekening yang
merupakan hasil dari transaksi dan kerjadian tersebut. Selain itu, kriteria
yang ditetapkan untuk asersi akuntansi pada umumnya adalah kesesuaian
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu seorang
akuntan pada suatu perusahaan tidak harus mengerti auditing, tetapi seorang
auditor harus memahami tentang akuntansi. Akuntansi menghasilkan
laporan keuangan dan informasi penting lainnya, sedangkan auditing
biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan meningkatkan nilai
informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara melakukan
penilaian secara kritis atas informasi tersebut dan selanjutnya
mengkomunikasikan hasil penilaian kritis tersebut kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Auditing didasarkan pada asumsi bahwa data laporan keuangan bisa
diverifikasi. Data dikatakan bisa diverifikasi apabila dua orang
berkualifikasi tertentu atau lebih, melakukan pemeriksaan secara
independen satu dengan lainnya, diperoleh kesimpula yang sama dari data
yang diperiksanya. Masalah bisa tidaknya data diverifikasi terutama
berkaitan dengan ketersediaan yang memiliki keabsahan sesuai dengan
audit yang dilakukan. Dalam beberapa disiplin, data dikatakan bisa
diperiksa apabila pemeriksa bisa membuktikan tanpa keraguan bahwa data
benar atau salah. Hal seperti itu tidak berlaku dalam akuntansi dan auditing.

2
Auditor hanya membutuhkan dasar yang memadai untuk menyatakan suatu
pendapat tentang kewajaran laporan keuangan. Dalam melakukan
pemeriksaan, auditor mengumpulkan bukti untuk menentukan validitas dan
ketetapan perlakuan akuntansi atas transaksi-transaksi dan saldo-saldo.
Dalan konteks ini, validitas berarti otentik, benar, baik atau berdasar dan
ketetapan berarti sesuai dengan aturan akuntansi yang telah ditetapkan dan
kebiasaan.
B. Tujuan Audit Laporan Keuangan
Tujuan audit laporan keuangan dibagi tujuan umum dan tujuan khusus.
1. Tujuan umum
Tujuan audit secara umum adalah untuk menyatakan pendapat apakah
laporan keuangan klien telah menyatakan secara wajar, dalam semua hal
material, sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Untuk
mencapai tujuan tersebut, hal yang biasanya dilakukan dalam audit
adalah mengidentifikasi sejumlah tujuan khusus audit bagi setiap akun
yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
2. Tujuan khusus
Tujuan audit secara khusus ini diambil dari asersi yang dibuat oleh
manajemen dan dimuat dalam laporan keuangan. Asersi (assertions)
adalah pernyataan manajemen yang terkandung dalam komponen
laporan keuangan. Asersi manajemen disajikan dalam laporan keuangan
dapat diklasifikasikan berdasarkan penggolongan besar berikut ini :
a) Keberadaan atau keterjadian
Asersi tentang keberadaan atau keterjadian berhubungan dengan
apakah aktiva atau utang entitas ada pada tanggal tertentu dan
apakah transaksi yang dicatat telah terjadi selama periode
tertentu.
b) Asersi kelengkapan
Asersi tentang kelengkapan berhubungan dengan apakah semua
transaksi dan akun yang seharusnya telah disajikan dalam
laporan keuangan.

3
c) Asersi Hak dan Kewajiban
Asersi ini berhubungan dengan apakah aktiva merupakan hak
perusahaan dan hutang merupakan kewajiban perusahaan pada
tanggal tertentu.
d) Penilaian atau alokasi
Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen
aset, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah dicantumkan
dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya.
e) Penyajian atau pengungkapan
Asersi ini berhubungan dengan apakah komponen-komponen
tertentu laporan keuangan diklasifikasikan, dijelaskan dan
diungkapkan semestinya.
C. Tahap-tahap Audit Laporan Keuangan
Adapun tahapan-tahapan audit laporan keuangan sebagai berikut:
1. Penerimaan Perikatan Audit
Perikatan merupakan suatu kesepakatan kedua belah pihak. Dalam hal
audit maka kedua belah pihak ini adalah pihak auditor dan perusahaan
yang biasanya diwakili oleh manajemen. Sebelum melaksanakan audit,
maka harus ada sebuah kesepakatan yang harus dibuat dan disetujui
bersama. Manajemen atau klien menyerahkan audit laporan keuangan
kepada auditor dan auditor menyanggupi audit laporan keuangan sesuai
dengan kompetensinya. Bentuk perikatan ini dalam bentuk surat
perikatan audit.
Tahap pertama dalam mengaudit suatu laporan keuangan adalah
memutuskan apakah akan menolak atau menerima pekerjaan audit
tersebut. Namun, untuk memutuskannya auditor juga
mempertimbangkan hal-hal seperti integritas manajemen,
mengidentifikasi risiko, menilai independensi, menentukan kompetensi
dan kemampuan profesionalnya.
Jadi dalam menentukan untuk menerima siklus audit atau tidak
memerlukan pertimbangan yang banyak bukan semata-mata

4
mendapatkan klien saja. Hal ini sesuai dengan tujuan audit yaitu
mengevaluasi, sehingga perlu mempertimbangkan berbagai faktor.
2. Perencanaan Proses Audit
Merencanakan proses audit adalah tahapan selanjutnya yang harus
diketahui auditor. Untuk membuat perencanaan audit, seorang auditor
harus melakukan beberapa kegiatan seperti:
a. Memahami bisnis dan industri klien.
b. Melakukan prosedur analitik.
c. Menentukan materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko
bawaan.
d. Memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko
pengendalian.
e. Mengembangkan rencana audit dan program audit. Nanti pada
praktiknya tidaklah sesingkat hal tersebut.

Dari setiap kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan proses audit


tersebut memiliki hal atau bagian lain yang harus dikerjakan lagi.
Dengan demikian, rencana audit laporan keuangan pun dibuat dengan
benar dan tepat.

3. Pelaksanaan Pengujian Audit


Setelah membuat perencanaan audit laporan keuangan maka saatnya
melaksanakan pengujian audit. Pada tahap ini, auditor akan melakukan
pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif.
Singkatnya pengujian analitik dilakukan auditor dengan mempelajari
data-data dan informasi bisnis klien dan membandingkan dengan data
dan informasi lain.
Pengujian pengendalian merupakan prosedur audit untuk melakukan
verifikasi efektivitas pengendalian internal klien. Sementara pengujian
substantif merupakan siklus audit untuk menemukan kesalahan yang
langsung memberikan pengaruh pada laporan keuangan. Dengan ini,
tujuan audit untuk mengevaluasi sudah dicapai.

5
4. Pelaporan Audit
Tahap terakhir yaitu pelaporan audit, yaitu hasil dari pekerjaan audit
yang telah dikerjakan. Laporan ini merupakan bentuk komunikasi
auditor dengan pihak lainnya sehingga tidak boleh dibuat secara
sembarangan.
Di dalam laporan audit harus mencakup jenis opini, jasa yang diberikan,
objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan audit, hasil audit dan
rekomendasi yang diberikan jika ada kekurangan, dan informasi atau
istilah audit pada laporan keuangan lainnya. Laporan audit merupakan
tanggung jawab audit yang besar sehingga untuk memutuskan dan
membuat laporan ini harus hati-hati. Jika tidak maka nama kantor
akuntan publik biasanya akan tercemar dan akan ada hukuman dari
pihak berwajib.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Subjek suatu audit laporan keuangan berupa data akuntansi yang ada
dalam buku, catatan, dan laporan keuangan dari entitas yang diaudit.
Kebanyakan bukti yang dikumpulkan dan evaluasi auditor terdiri dari data
yang dihasilkan oleh sistem akuntansi (Jusup, 2001).Tujuan audit laporan
keuangan dibagi menjadi : (1) tujuan umum dan (2) tujuan khusus.
Adapun tahapan-tahapan audit laporan keuangan sebagai berikut:
(1)penerimaan perikatan audit, (2)perencanaan proses audit, (3)pelaksanaan
pengujian audit dan (4)pelaporan audit. Dari hasil tahap pelaksanaan
pengujian audit yang berupa kertas tersebut, auditor menarik simpulan
secara menyeluruh dan memberikan pendapat atas kewajaran laporan
keuangan auditan. Proses ini sangat subjektif sifatnya, yang sangat
tergantung pada perimbangan profesional auditor.
B. Saran
Seorang akuntan pada suatu perusahaan tidak harus mengerti
auditing, tetapi seorang auditor harus memahami tentang akuntansi.
Akuntansi menghasilkan laporan keuangan dan informasi penting lainnya,
sedangkan auditing biasanya tidak menghasilkan data akuntansi, melainkan
meningkatkan nilai informasi yang dihasilkan proses akuntansi dengan cara
melakukan penilaian secara kritis atas informasi tersebut dan selanjutnya
mengkomunikasikan hasil penilaian kritis tersebut kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-mengenal-audit-laporan-keuangan-dari-
pengertian-tujuan-dan-tahapan-nya/

https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/43773/MTUyNDM4/Prosedur-
Perencanaan-Audit-dan-Supervisi-pada-Kantor-Akuntan-Publik-Wartono-
bab2_1.pd

Anda mungkin juga menyukai