Anda di halaman 1dari 6

THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

ANALISIS KINERJA EKSPOR 5 KOMODITAS PERKEBUNAN UNGGULAN


INDONESIA TAHUN 2012-2016

Murjoko
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret
email: murjoko@outlook.com

Abstrak
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi besar di bidang pertanian. Sebagai negara agraris
dengan wilayah yang cukup luas dan subur, beberapa subsektor pertanian Indonesia menjadi
penyumbang devisa yang cukup besar, salah satunya subsektor perkebunan. Beberapa dari komoditas
perkebunan yang ada di Indonesia merupakan komoditas yang menjadi unggulan dan mampu
bersaing dengan pasar global. Dikatakan unggulan karena beberapa komoditas tersebut merupakan
komoditas dengan volume ekspor terbesar dibandingkan dengan komoditas-komoditas lainnya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menganalisis kinerja ekspor lima komoditas
perkebunan unggulan Indonesia dan membandingkan kinerja ekspor diantara kelima komoditas
tersebut. Objek dari analisis ini yaitu kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, dan kakao. Data yang
digunakan adalah data sekunder dari tahun 2012 hingga 2016. Analisis dilakukan secara deskriptif
untuk melihat kinerja ekspor masing-masing komoditas dari tahun ke tahun kemudian dilakukan
perbandingan kinerja ekspor diantara kelima komoditas perkebunan unggulan Indonesia. Hasil
analisis menunjukan bahwa kinerja ekspor komoditas kelapa sawit mengalami fluktuasi yang cukup
tajam selama lima tahun terakhir. Sedangkan kinerja ekspor karet stagnan, kakao cenderung
mengalami penurunan dan hanya komoditas kelapa dan kopi yang mengalami tren kenaikan. Dari
perbandingan kinerja ekspor kelima komoditas tersebut menunjukkan bahwa kelapa sawit
merupakan komoditas dengan volume ekspor paling besar dengan volume ekspor mencapai 2,4 juta
ton di tahun 2016, diikuti oleh empat komoditas lainnya secara berturut-turut yaitu karet (184,4 ribu
ton), kelapa (148,3 ribu ton), kopi (27,5 ribu ton), dan kakao (26,3 ribu ton).

Kata kunci: lima komoditas perkebunan unggulan, ekspor

PENDAHULUAN perkebunan. Subsektor ini menyediakan lebih


Indonesia merupakan negara agraris dengan dari 19,4 juta lapangan kerja bagi penduduk
potensi yang besar di bidang pertanian. Hal ini Indonesia. Selain itu, subsektor perkebunan juga
dikarenakan Indonesia memiliki wilayah yang menambah devisa negara secara signifikan.
cukup luas serta letak geografis yang berada di Sebenarnya terdapat lebih dari 100 komoditas
daerah khatulistiwa sehingga memungkinkan perkebunan yang dapat dikembangkan di
kegiatan pertanian dapat dilakukan sepanjang Indonesia. Lima belas diantaranya merupakan
waktu. Sebagai negara agraris, sektor pertanian komoditas unggulan karena memiliki nilai
di Indonesia merupakan sektor yang sangat ekonomis yang tinggi serta berperan penting
penting dalam perekonomian, karena sebagian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
besar penduduk Indonesia menggantungkan Kelima belas komoditas tersebut antara lain
hidupnya pada sektor ini. Sektor pertanian yang cengkih, cokelat/kakao, kapas, karet, kayu
ada di Indonesia mencakup 5 subsektor yaitu manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kopi, lada,
subsektor pertanian rakyat (pertanian dalam arti pala, tebu, teh, tembakau, dan vanili (Suwarto et
sempit), subsektor perkebunan, subsektor al., 2014). Jika melihat data volume ekspor
kehutanan, subsektor peternakan, dan subsektor selama lima tahun terkhir (2012-2016) yang
perikanan. dicatat oleh Kementerian Pertanian, maka
Salah satu subsektor yang memegang terdapat lima komoditas yang paling dominan
peranan penting dalam perkembangan dan memiliki volume ekspor paling besar yaitu
perekonomian di Indonesia adalah subsektor

THE 5TH URECOL PROCEEDING 268 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

komoditas kelapa sawit, karet, kelapa, kopi dan minyak per hektar paling tinggi dari seluruh
kakao. tanaman penghasil minyak nabati lainnya.
Dengan demikian, sebagai komoditas Agribisnis kelapa sawit adalah salah satu dari
unggulan dengan volume ekspor paling besar sedikit industri yang merupakan keunggulan
dan dominan, maka komoditas kelapa sawit, kompetitif Indonesia untuk bersaing di tingkat
karet, kelapa, kopi, dan kakao merupakan lima global (Pahan, 2006). Kinerja ekspor komoditas
komoditas yang sangat penting dalam kelapa sawit yang ditunjukkan dalam besaran
menyumbang devisa negara. Dalam hal ini volume ekspor selama lima tahun terakhir dapat
penulis ingin melihat bagaimana kinerja ekspor dilihat pada tabel dan gambar di bawah ini.
masing-masing komoditas selama lima tahun Tabel 1. Kinerja Ekspor Komoditas Kelapa
terakhir (2012-2016) dan membandingkan Sawit Lima Tahun Terakhir
kinerja ekspor diantara lima komoditas Volume Nilai
Tahun
perkebunan tersebut. Hal inilah yang kemudian (Ribu Ton) (Juta USD)
melatarbelakangi penulisan makalah ini yang 2012 1.999,9 1.751,5
berjudul Analisis Kinerja Ekspor 5 Komoditas 2013 2.773,2 1.845,0
Perkebunan Unggulan Indonesia Tahun 2012- 2014 1.841,7 1.330,1
2016. 2015 2.419,0 1.435,8
2016 2.422,3 1.193,3
METODE PENELITIAN Sumber: Kementerian Pertanian (diolah)
Kajian ini terfokus pada lima jenis
komoditas perkebunan unggulan Indonesia yaitu Volume Ekspor Komoditas Kelapa
kelapa sawit, karet, kelapa, kopi, dan kakao. Sawit Lima Tahun Terakhir
Kinerja ekspor yang dibahas dalam kajian ini
berfokus pada total volume ekspor, baik yang
2773,2
Volume (Ribu Ton)

berupa produk mentah atau olahan. Data yang 2419 2422,3


digunakan merupakan data sekunder yang 1999,9 1841,7
bersumber dari Kementerian Pertanian. Data
yang sudah diperoleh kemudian dianalisis untuk
melihat kinerja ekspor masing-masing
komoditas dari tahun ke tahun dan
membandingkan kinerja ekspor diantara lima 2012 2013 2014 2015 2016
komoditas perkebunan unggulan Indonesia. Gambar 1. Diagram Kinerja Ekspor Komoditas
Kelapa Sawit Lima Tahun Terakhir
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data pada Tabel 1 dan diagram
Kinerja Ekspor 5 Komoditas Perkebunan diatas, dapat dilihat bahwa kinerja ekpor
Unggulan Indonesia komoditas kelapa sawit menunjukkan tren yang
1. Kinerja ekspor komoditas kelapa sawit cenderung fluktuatif. Terlihat bahwa volume
Indonesia membutuhkan pahlawan ekspor tertinggi komoditas ini terjadi pada tahun
perekonomian dan diyakini bahwa kelapa sawit 2013 dengan volume ekspor sebesar 2,7 juta ton.
adalah salah satu diantaranya. Sangat dipahami Sedangkan volume ekspor terendah terjadi pada
bahwa pembangunan agribisnis kelapa sawit tahun 2014 dengan volume ekspor sebesar 1,8
merupakan industri yang diyakini bisa juta ton. Sementara pada tahun 2016 lalu,
membantu pemerintah untuk mengentaskan komoditas ini berhasil membukukan kinerja
kemiskinan di Indonesia. Hal ini dikarenakan ekspor dengan volume sebesar 2,4 juta ton dan
industri kelapa sawit merupakan sumber daya dengan nilai ekspor sebesar 1,193 milyar USD.
alam yang dapat diperbaharui, kondisi lahan di Kinerja ekspor komoditas kelapa sawit yang
Indonesia yang relatif subur, tenaga kerja yang cenderung fluktuatif ini disebabkan oleh masih
produktif, dan sinar matahari yang melimpah tidak stabilnya kondisi perekonomian global
sepanjang tahun. Kelapa sawit merupakan sehingga mengakibatkan fluktuasi permintaan
tanaman yang paling produktif dengan produksi komoditas kelapa sawit di pasar dunia. Selain

THE 5TH URECOL PROCEEDING 269 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

itu, melemahnya harga komoditas pesaing sebesar 221,2 ribu ton. Sedangkan volume
seperti harga minyak kedelai yang murah, serta ekspor terendah terjadi pada tahun 2012 dengan
isu-isu lingkungan juga turut mempengaruhi volume ekspor sebesar 174,9 ribu ton.
ketidakstabilan kinerja ekspor komoditas ini. Sementara pada tahun 2016 lalu, komoditas ini
2. Kinerja ekspor komoditas karet berhasil membukukan kinerja ekspor dengan
Tanaman karet memiliki peranan yang volume sebesar 184,4 ribu ton dan dengan nilai
besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia. ekspor sebesar 215,8 juta USD. Kinerja ekspor
Banyak penduduk Indonesia yang hidup dengan komoditas karet yang cenderung stagnan ini
mengandalkan komoditas penghasil getah ini. disebabkan oleh masih lesunya permintaan
Karet tak hanya diusahakan oleh perkebunan- komoditas karet dari negara-negara tujuan
perkebunan besar milik negara yang memiliki ekspor seperti Tiongkok, Amerika Serikat,
areal ratusan ribu hektar, tetapi juga diusahakan Jepang, dan India. Lesunya permintaan karet ini
oleh swasta dan rakyat (Tim Penulis PS, 2008). juga menyebabkan rendahnya harga karet akhir-
Saat ini Indonesia merupakan negara produsen akhir ini. Bahkan tiga negara produsen karet
karet terbesar kedua di dunia setelah Thailand. yakni Indonesia, Thailand, dan Malaysia sengaja
Kinerja ekspor komoditas karet yang melakukan pembatasan ekspor karet melalui
ditunjukkan dalam besaran volume ekspor kesepakatan Agreed Export Tonnage Scheme
selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada (AETS). Kesepakatan AETS ini bertujuan untuk
tabel dan gambar di bawah ini. menyiasati rendahnya harga karet di pasar global
Tabel 2. Kinerja Ekspor Komoditas Karet agar harga karet kembali meningkat.
Lima Tahun Terakhir 3. Kinerja ekspor komoditas kelapa
Volume Nilai Kelapa merupakan komoditas yang sangat
Tahun
(Ribu Ton) (Juta USD) strategis bagi masyarakat Indonesia karena tidak
2012 174,9 591,7 hanya berperan penting dalam aspek ekonomi,
2013 199,5 569,0 tetapi juga memiliki peran sosial dan budaya.
2014 221,2 506,1 Daging buah kelapa dapat diolah menjadi
2015 189,5 282,1 produk santan, kopra, dan minyak kelapa. Selain
2016 184,4 215,8 itu, manfaat kelapa tidak hanya sebatas pada
Sumber: Kementerian Pertanian (diolah) daging buahnya saja, tetapi seluruh bagian
tanaman kelapa juga mempunyai manfaat yang
Volume Ekspor Komoditas Karet besar. Dengan demikian, tidak heran jika kelapa
Lima Tahun Terakhir disebut sebagai pohon kehidupan (Asnawi dan
Darwis, 1985). Kinerja ekspor komoditas kelapa
yang ditunjukkan dalam besaran volume ekspor
Volume (Ribu Ton)

selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada


221.2 tabel dan gambar di bawah ini.
199.5 189.5 184.4
174.9 Tabel 3. Kinerja Ekspor Komoditas Kelapa
Lima Tahun Terakhir
Volume Nilai
Tahun
(Ribu Ton) (Juta USD)
2012 2013 2014 2015 2016 2012 228,7 224,1
Gambar 2. Diagram Kinerja Ekspor Komoditas 2013 118,8 65,2
Karet Lima Tahun Terakhir 2014 125,9 89,6
Berdasarkan data pada Tabel 2 dan diagram 2015 161,2 102,8
diatas, dapat dilihat bahwa kinerja ekpor 2016 148,3 96,9
komoditas karet menunjukkan tren yang Sumber: Kementerian Pertanian (diolah)
cenderung stagnan dan sedikit mengalami
penurunan dalam dua tahun terakhir. Terlihat
bahwa volume ekspor tertinggi komoditas ini
terjadi pada tahun 2014 dengan volume ekspor

THE 5TH URECOL PROCEEDING 270 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

Volume Ekspor Komoditas Kelapa devisa maupun sebagai mata pencaharian bagi
Lima Tahun Terakhir rakyatnya. Produksi serta ekspor kopi dunia
didominasi oleh negara-negara berkembang
seperti Brazil, Kolombia, Vietnam dan
Volume (Ribu Ton)

Indonesia. Berdasarkan data yang dimiliki oleh


228.7
ICO (International Coffee Organization),
161.2 148.3 keempat negara tersebut tercatat sebagai negara
118.8 125.9 pengekspor serta produsen kopi terbesar di dunia
(Saputra, 2011). Kinerja ekspor komoditas kopi
yang ditunjukkan dalam besaran volume ekspor
2012 2013 2014 2015 2016 selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada
Gambar 3. Diagram Kinerja Ekspor Komoditas tabel dan gambar di bawah ini.
Kelapa Lima Tahun Terakhir Tabel 4. Kinerja Ekspor Komoditas Kopi
Berdasarkan data pada Tabel 3 dan diagram Lima Tahun Terakhir
diatas, dapat dilihat bahwa kinerja ekspor Volume Nilai
Tahun
komoditas kelapa menunjukkan tren yang (Ribu Ton) (Juta USD)
cenderung meningkat selama empat tahun 2012 15,4 57,3
terakhir, meskipun sempat terjadi penurunan 2013 30,1 78,4
yang sangat tajam di tahun 2012 . Terlihat bahwa 2014 26,1 58,2
volume ekspor tertinggi komoditas ini terjadi 2015 33,9 97,3
pada tahun 2012 dengan volume ekspor sebesar 2016 27,5 73,8
228,7 ribu ton. Sedangkan volume ekspor Sumber: Kementerian Pertanian (diolah)
terendah terjadi pada tahun 2013 dengan volume
ekspor sebesar 118,8 ribu ton. Sementara pada Volume Ekspor Komoditas Kopi
tahun 2016 lalu, komoditas ini berhasil Lima Tahun Terakhir
membukukan kinerja ekspor dengan volume
sebesar 148,3 ribu ton dan dengan nilai ekspor
Volume (Ribu Ton)

sebesar 96,9 juta USD. Kinerja ekspor 33.9


30.1 27.5
komoditas kelapa yang cenderung meningkat ini 26.1
sejalan dengan semakin tingginya permintaan
pasar global terhadap komoditas ini. Selain itu, 15.4
akhir-akhir ini kelapa telah menjadi salah satu
komoditas ekspor yang sangat penting karena
seluruh aspek atau bagian dari tanaman ini dapat 2012 2013 2014 2015 2016
dimanfaatkan. Berbagai macam produk yang Gambar 4. Diagram Kinerja Ekspor Komoditas
dapat dihasilkan dari komoditas ini antara lain Kopi Lima Tahun Terakhir
nata de coco, kecap, minuman air kelapa, Berdasarkan data pada Tabel 4 dan diagram
desiccated coconut, virgin coconut oil, coconut diatas, dapat dilihat bahwa kinerja ekspor
milk, minyak kelapa, arang, matras, sampai komoditas kopi meskipun terlihat fluktuatif,
bahan bangunan dan kerajinan. Kedepan namun secara keseluruhan selama lima tahun
pemerintah Indonesia perlu melakukan upaya terakhir menunjukkan adanya tren yang
untuk meningkatkan produksi kelapa dalam cenderung meningkat. Terlihat bahwa volume
negeri agar selain untuk meningkatkan volume ekspor tertinggi komoditas ini terjadi pada tahun
ekspor juga untuk memenuhi kebutuhan kelapa 2015 dengan volume ekspor sebesar 33,9 ribu
di pasar domestik. ton. Sedangkan volume ekspor terendah terjadi
4. Kinerja ekspor komoditas kopi pada tahun 2012 dengan volume ekspor sebesar
Kopi merupakan salah satu komoditas 15,4 ribu ton. Sementara pada tahun 2016 lalu,
ekspor dunia. Kopi menjadi salah satu komoditas komoditas ini berhasil membukukan kinerja
dengan peranan yang cukup besar bagi negara- ekspor dengan volume sebesar 27,5 ribu ton dan
negara berkembang, baik sebagai penghasil dengan nilai ekspor sebesar 73,8 juta USD.

THE 5TH URECOL PROCEEDING 271 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

Kinerja ekspor komoditas kopi yang cenderung Volume Ekspor Komoditas Kakao
meningkat ini dipicu oleh tingkat konsumsi kopi Lima Tahun Terakhir
yang terus mengalami kenaikan. Hal ini ditandai
dengan menjamurnya kafe maupun gerai-gerai

Volume (Ribu Ton)


kopi di banyak tempat sehingga mengakibatkan
46
kenaikan permintaan kopi dunia. Namun,
melihat kinerja ekspor kopi tahun 2016 lalu yang 34
25.4 26.5 26.3
menurun dari tahun sebelumnya, pemerintah
Indonesia perlu mewaspadai kondisi tersebut
agar penurunan kinerja ekspor ini tidak berlanjut
di tahun-tahun berikutnya. 2012 2013 2014 2015 2016
5. Kinerja ekpor komoditas kakao Gambar 5. Diagram Kinerja Ekspor Komoditas
Kakao memiliki sumbangsih nyata terhadap Kakao Lima Tahun Terakhir
perekonomian Indonesia dalam bentuk devisa Berdasarkan data pada Tabel 5 dan diagram
dari ekspor biji kakao dan hasil industri kakao. diatas, dapat dilihat bahwa kinerja ekpor
Sumbangsih lain adalah penyediaan bahan baku komoditas kakao menunjukkan tren yang
untuk industri dalam negeri, baik industri bahan cenderung menurun. Terlihat bahwa volume
makanan maupun industri kosmetik/farmasi. ekspor tertinggi komoditas ini terjadi pada tahun
Selain itu, hal yang tidak kalah penting dari 2012 dengan volume ekspor sebesar 46 ribu ton.
sumbangsih komoditas ini adalah sebagai Sedangkan volume ekspor terendah terjadi pada
penyedia lapangan pekerjaan bagi jutaan tahun 2014 dengan volume ekspor sebesar 25,4
penduduk Indonesia. Hal ini karena dalam ribu ton. Sementara pada tahun 2016 lalu,
pengolahan kakao membutuhkan beberapa komoditas ini berhasil membukukan kinerja
proses, mulai dari penanaman, pemeliharaan, ekspor dengan volume sebesar 26,3 ribu ton dan
proses pemanenan, pengolahan, industri, sampai dengan nilai ekspor sebesar 103 juta USD.
pada pemasarannya (Wahyudi et al., 2008). Kinerja ekspor komoditas kakao yang cenderung
Kinerja ekspor komoditas kakao yang menurun ini disebabkan oleh adanya kebijakan
ditunjukkan dalam besaran volume ekspor pemerintah untuk melakukan pengolahan kakao
selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada di dalam negeri. Hal ini karena selama ini ekspor
tabel dan gambar di bawah ini. kakao masih berupa bahan mentah. Meskipun
Tabel 5. Kinerja Ekspor Komoditas Kakao dengan adanya kebijakan ini mengakibatkan
Lima Tahun Terakhir pemasukan devisa negara dari komoditas kakao
Volume Nilai menurun, namun kebijakan ini akan memberikan
Tahun
(Ribu Ton) (Juta USD) nilai tambah pada produk kakao sehingga dapat
2012 46,0 134,1 menyerap lebih banyak tenaga kerja Indonesia.
2013 34,0 87,9 Kedepan, pemerintah perlu meningkatkan
2014 25,4 82,9 kualitas hasil olahan kakao agar produk hasil
2015 26,5 97,5 olahannya bisa bersaing secara global sehingga
2016 26,3 103,0 produk hasil olahan kakao tidak hanya ditujukan
Sumber: Kementerian Pertanian (diolah) untuk konsumsi dalam negeri tetapi juga bisa
diekspor ke negara lain.

Perbandingan Kinerja Ekspor 5 Komoditas


Perkebunan Unggulan Indonesia

THE 5TH URECOL PROCEEDING 272 ISBN 978-979-3812-42-7


THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta

Perbandingan Volume Ekspor 5 komoditas dengan volume ekspor paling


Komoditas Perkebunan Unggulan besar dengan volume ekspor mencapai 2,4
Indonesia Lima Tahun Terakhir juta ton, diikuti oleh empat komoditas lainnya
Kelapa secara berturut-turut yaitu karet sebesar 184,4
Volume (Ribu Ton)

Sawit ribu ton, kelapa sebesar 148,3 ribu ton, kopi


Karet sebesar 27,5 ribu ton, dan terakhir kakao
Kelapa sebesar 26,3 ribu ton.

Kopi REFERENSI
Kakao
Asnawi, S. dan S.N. Darwis.1985. Prospek
2012 2013 2014 2015 2016 Ekonomi Tanaman Kelapa dan
Gambar 6. Diagram Perbandingan Kinerja Masalahnya di Indonesia. Manado: Balai
Ekspor 5 Komoditas Perkebunan Penelitian Kelapa.
Unggulan Indonesia Lima Tahun Pahan, Iyung. 2006. Panduan Lengkap Kelapa
Terakhir Sawit. Jakarta: Penebar Swadaya.
Berdasarkan pada diagram diatas, dapat dilihat
bahwa komoditas kelapa sawit merupakan Saputra, Rizky. 2011. Analisis Penawaran Kopi
komoditas dengan volume ekspor terbesar Indonesia Tahun 2001-2009. Skripsi
dibandingkan dengan empat komoditas Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
unggulan lainnya. Bahkan, volume ekspor Maret. Surakarta
kelapa sawit mencapai hitungan juta ton, Suwarto, Yuke Octavianty, dan Silvia
sementara volume ekspor empat komoditas Hermawati. 2014. Top 15 Tanaman
lainnya hanya pada hitungan ribu ton. Secara Perkebunan. Jakarta: Penebar Swadaya.
berturut-turut berdasarkan data volume ekspor
terakhir (tahun 2016), komoditas dengan volume Tim Penulis PS. 2008. Panduan Lengkap Karet.
ekspor terbesar adalah kelapa sawit dengan Jakarta: Penebar Swadaya.
volume ekspor sebesar 2,4 juta ton, kemudian Wahyudi, T., T.R. Panggabean, dan Pujiyanto.
diikuti oleh empat komoditas lainnya yaitu karet 2008. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta:
sebesar 184,4 ribu ton, kelapa sebesar 148,3 ribu Penebar Swadaya.
ton, kopi sebesar 27,5 ribu ton, dan terakhir
kakao sebesar 26,3 ribu ton.

KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan paparan di atas,
kajian tentang Analisis Kinerja Ekspor 5
Komoditas Perkebunan Unggulan Indonesia
Tahun 2012-2016 ini menyimpulkan bahwa:
1. Kinerja ekspor 5 komoditas perkebunan
unggulan Indonesia secara keseluruhan
selama lima tahun terakhir menunjukkan
bahwa komoditas kelapa sawit mengalami
tren yang cenderung fluktuatif, sedangkan
komoditas karet cenderung stagnan,
komoditas kelapa dan kopi mengalami tren
yang cenderung meningkat, serta komoditas
kakao cenderung menurun.
2. Perbandingan kinerja ekspor lima komoditas
perkebunan unggulan Indonesia berdasarkan
data volume ekspor terakhir (tahun 2016)
menunjukkan bahwa kelapa sawit merupakan

THE 5TH URECOL PROCEEDING 273 ISBN 978-979-3812-42-7

Anda mungkin juga menyukai