DISUSUN OLEH :
STAMBUK : 180304010
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam
tiada yang berhak disembah kecuali Dia dan shalawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada baginda Nabiullah Muhammad SAW
selaku nabi pembawa rahmatan lil alamin dimuka bumi.
ii
Daftar isi
SAMPUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Audit Laporan Keuangan................................5
2. Fungsi Audit Laporan Keuangan.......................................6
3. Tahapan Audit Laporan Keuangan...................................7
4. Contoh Laporan Audit Keuangan......................................7
5. ...........................................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Laporan keuangan menyediakan berbagai informasi keuangan
yang bersifat kuantitatif dan diperlukan sebagai sarana pengambilan
keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan.
FASB, ada dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam laporan
keuangan yakni relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable).
Kedua karakteristik sangatlah sulit untuk diukur, sehingga para pemakai
informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk
memberi jaminan bahwa laporan keuangan tersebut memang relevan dan
dapat diandalkan serta dapat meningkatkan kepercayaan semua pihak
yang berkepentingan dengan perusahaan tersebut. Salah satu sarana
untuk memenuhi akuntabilitas suatu perusahaan adalah laporan
keuangan. Laporan keuangan ini harus valid dan reliabel karena akan
dilaporkan kepada stakeholder, pemberi dana, pengurus, serta karyawan.
Laporan keuangan harus dilakukan agar penyajian laporan sesuai dengan
prinsip akuntansi dan aturan yang berlaku di indonesia.
i
BAB II
PEMBAHASAN
ii
b. Untuk memastikan ketepatan
Kegiatan audit bertujuan untuk memastikan adanya ketepatan
dalam semua transaksi dan saldo perkiraan akun yang ada.
Biasanya didapat dari setelah perhitungan yang benar, jumlahnya
tepat, didokumentasikan dengan baik, dan diklasifikasikan
berdasarkan jenis transaksi.
c. Meyakinkan eksitensi
Adanya auditor dalam meyakinkan pencatatan semua harta dan
kewajiban memiliki eksitensi tersendiri,pada setiap jenis transaksi
yang sesuai dengan tanggal tertentu. Oleh karena itu, semua
transaksi yang dicatat harus sesuai dengan kejadian yang
sebenarnya.
d. Menyajikan penilaian
Auditor dapat menyajikan penilaian sebagai fungsi untuk
memastikan bahwa semua prinsip akuntansi yang berlaku di
indonesia telah diaplikasikan dengan benar.
e. Menyajikan klasifikasi
Kegiatan ini bermaksud untuk menyajikan semua transaksi yang
dicatat dalam jurnal, sesuai yang sudah di klafikasikan berdasarkan
jenis transaksinya.
f. Melakukan pemisahan batas
Kegiatan audit berguna menyajikan pengungkapan laporan
keuangan yang memastikan saldo akun dan persyaratan. Sehingga
pada tahap pelaporan keuangan sudah disajikan dengan baik,serta
terdapat penjelasan yang wajar pada isi dan catatan kaki laporan
yang dibuat.
iii
3. TAHAP AUDIT LAPORAN KEUANGAN
Seperti pada pembahasan pengertian audit, auditor akan melakukan
kegiatan audit yang sesuai dengan tahapan audit laporan keuangan
secara tersistematis. Sehingga dalam melakukan audit perlu melakukan
beberapa tahapan audit laporan keuangan sebagai berikut:
Kesepakatan kerja sama auditor
Dalam hal ini perlu diadakan kesepakatan kedua belah pihak. Pada
pengauditan dikedua belah pihak ini dikatakan sebagai pihak
auditor dan perusahaan yang biasanya diwakili oleh pihak
manajemen. Selanjutnya pada kesepakatan tersebut, manajemen
atau klien menyerahkan audit laporan keuangan kepada auditor
dan auditor menyanggupi audit laporan keuangan sesuai dengan
standarisasinya.
Kegiatan pertama yang dilakukan auditor dalam mengaudit suatu
laporan keuangan, yaitu dengan menentukan apakah akan
menolak atau menerima pekerjaan audit tersebut. Biasanya dalam
menentukan, auditor juga mempertimbangkan. Termasuk bagian
auditor dalam memeriksa hal integritas manajemen,
mengidentifikasi risiko, menilai independensi, menentukan
kompetensi dan kemampuan profesionalnya dalam mengaudit.
Hingga pada akhirnya audit menentukan untuk mengaudit atau
tidak, hal ini memerlukan pertimbangan yang banyak bukan
semata mata mendaptkan klien saja atau mengambil keuntungan.
Buat Perencanaan Proses Audit
Tahap kedua ini merencanakan proses audit. Dengan membuat
perencanaan audit, seorang auditor harus melakukan beberapa
kegiatan seperti memahami bisnis dan industri klien. Pemeriksaan
audit akan memastikan informasi prosedur analitik, menentukan
materialitas, menetapkan risiko audit dan risiko bawaan,
iv
memahami struktur pengendalian intern dan menetapkan risiko
pengendalian, serta mengembangkan rencana audit dan program
auditor.
Kegiatan auditor pada perencanaan proses audit, juga akan
memiliki bagian lain yang harus dikerjakan lagi. Sehingga rencana
audit laporan keuangan pun dibuat dengan benar dan tepat.
Melaksanakan Pengujian Audit
Pada tahap ketiga, setelah membuat perencanaan audit. Sudah
saatnya melaksanakan pengujian audit, sehingga auditor akan
melakukan pengujian analitik, pengujian pengendalian dan
pengujian subtantif.
Untuk melakukan uji analitik auditor akan mempelajari data-data
dan informasi bisnis klien dan membandingkan dengan data dan
informasi lain. Dalam pengujian pengendalian juga bagian dari
prosedur audit untuk melakukan verifikasi efektivitas pengendalian
internal klien. Selain itu, pengujian substantif merupakan proseudr
audit untuk melakukan kesalahan yang langsung memberikan
pengaruh pada laporan keuangan.
Melaporkan Audit
Tahap terakhir ini adanya pelaporan audit. Auditor akan
melaporkan informasi audit yang merupakan hasil dari pekerjaan
sudah dikerjakan, dan laporan audit ini juga hasil dari bentuk
komunikasi auditor dengan rekan pihak lainnya. Untuk membuat
laporan audit tidak boleh dibuat secara sembarangan.
Informasi tentang laporan audit biasanya mencakup jenis atau jasa
yang diberikan seperti objek yang diaudit, lingkup audit, tujuan
audit, hasil audit dan rekomendasi yang diberikan jika ada
kekurangan, serta sebagai informasi lainnya.
v
Untuk menyajikan laporan keuangan audit seudah menjadi
tanggung jawab auditor yang lebih besar, sehingga dengan
memutuskan dan membuat laporan ini harus hati-hati supaya nama
kantor akuntan publik tidak akan kena hukum dan tercemar.
vi