4. Manfaat surveillance
Manfaat surveilans epidemiologi (a).Deteksi Perubahan akut dari penyakit
yang terjadi dan distribusinya (b).Identifikasi dan perhitungan trend dan pola
penyakit (c).Identifikasi kelompok risiko tinggi menurut waktu, orang dan
tempat (d).Identifikasi faktor risiko dan penyebab lainnya (e).Deteksi
perubahan pelayanan kesehatan yang terjadi (f).Dapat memonitoring
kecenderungan penyakit endemis (g).Mempelajari riwayat alamiah penyakit
dan epidemiologinya (h).Memberikan informasi dan data dasar untuk proyeksi
kebutuhan pelayanan kesehatan dimasa datang (i).Membantu menetapkan
masalah kesehatan prioritas dan prioritas sasaran program pada tahap
perencanaan.
Pada dasarnya ruang lingkup lokakarya mini meliputi dua hal pokok yaitu :
1. Lintas program
Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan perencanaan dan
memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru.
Pertemuan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kerjasama antar petugas intern Puskesmas, termasuk
Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa.
b. Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
c. Meningkatkan motivasi petugas puskesmas untuk dapat melaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan (RPK).
d. Mengkaji pelaksaan rencana kerja yang telah disusun, memecahkan
masalah yang terjadi dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana
kerja yang baru.
2. Lintas sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-
sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Pertemuan dilaksanakan untuk :
a. Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina
dan mengembangakan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
b. Mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahakan masalah yang terjadi
serta menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama (Depkes
RI, 2006)
-limbah infeksius
Limbah patologis
Limbah kimia
3. Kesehatan Lingkungan
8. Kesehatan Reproduksi
4. Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik maka ada
beberapa prinsip pokok yang harus terpenuhi, yaitu :
5. Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu epi atau upon yang berarti pada
atau tentang. Demos atau people berarti penduduk dan logia atau knowledge
berarti ilmu. Dalam buku Foundations of Epidemiology (1994) karya David E
Lilienfeld, definisi epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat,
penyebab, pengendalian, dan faktor yang memengaruhi frekuensi dan distribusi
penyakit, kecacatan dan kematian dalam poppulasi manusia
6.
7. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar dapat dilayani oleh Puskesmas yang
mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan obstetri dan
neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 jam, sebagai
rujukan antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas. Polindes dan
puskesmas non perawatan disipakan untuk mealkukuan pertolongan pertama gawat
darurat obstetri dan neonatal (PPGDON) dan tidak disiapkan untuk melakukan PONED.
99.
2006
9.loka karya mini adalah suatu bentuk upaya untuk penggalangan dan
pemantauan
berbgai kegiatan puskesmas melalui suatu pertemuan.
Yang dibahas dlm loka karya mini puskesmas
Pada dasarnya ruang lingkup lokakarya mini meliputi dua hal pokok yaitu :
1. Lintas program
Memantau pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan perencanaan dan
memecahkan masalah yang dihadapi serta tersusunnya rencana kerja baru.
Pertemuan bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kerjasama antar petugas intern Puskesmas, termasuk
Puskesmas Pembantu dan Bidan di Desa.
b. Mendapatkan kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan
perencanaan yaitu Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
c. Meningkatkan motivasi petugas puskesmas untuk dapat melaksanakan
kegiatan sesuai dengan perencanaan (RPK).
d. Mengkaji pelaksaan rencana kerja yang telah disusun, memecahkan
masalah yang terjadi dan menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana
kerja yang baru.
2. Lintas sektor
Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat dan dukungan sektor-
sektor yang bersangkutan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.
Pertemuan dilaksanakan untuk :
a. Mendapatkan kesepakatan rencana kerja lintas sektoral dalam membina
dan mengembangakan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
b. Mengkaji hasil kegiatan kerjasama, memecahakan masalah yang terjadi
serta menyusun upaya pemecahan dalam bentuk rencana kerja sama (Depkes
RI, 2006)
• Kepala : Helmet
Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. [1] K3
juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki
kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada
dalam kondisi aman sepanjang waktu. [2] Praktik K3 meliputi pencegahan, pemberian
sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan
menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan
kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi
dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja
20.