1. AUDIT PLAN
1. Risiko Bawaan
Contoh : asersi keberadaan atau keterjadian akun piutang dagang mempunyai risiko
bawaan yang lebih tinggi daripada aktiva tetap. Keberadaan aktiva tetap lebih
mudah dibuktikan daripada keberadaan piutang dagang.
2. Risiko Pengendalian
Risiko pengendalian adalh risiko bahwa suatu salah saji material yang dapat
terjadi dalam suatu asersi yang tidak dapat didetksi ataupun dicegah secara tepat
pada waktunya oleh berbagai kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern
satuan usaha. Semakin efektif struktur pengendalian intern maka senakin kecil
risiko pengendalian .
3. Risiko Deteksi
Risiko deteksi merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah
saji matrial yang terdapat dalam suatu asersi.
Risiko deteksi dapat ditekan atau diturunkan auditor dengan cara melakukan
perencaaan yang memadai, dan supervisis atau pengawasan yang tepat, serta
penerapan standar pengendalian mutu.
4. Audit Program
2. AUDIT REPORT
Pembuatan laporan auditor adalah langkah terakhir dan paling penting dari
keseluruhan proses audit. Secara umum laporan auditor dapat didefinisikan sebagai
laporan yang menyatakan pendapat auditor yang independen mengenai kelayakan
atau ketepatan pernyataan klien bahwa laporan keuangannya disajikan secara wajar
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntan yang berlaku umum, yang diterapkan secara
konsisten dengan tahun sebelumnya. Dalam menyiapkan dan menerbitkan sebuah
laporan audit, auditor harus berpedoman pada empat standar pelaporan yang
terdapat dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).
Disusun Oleh: