Kelompok 1:
Bulan Adriani (2202110687)
Chinta Firera (2202113551)
Gheena Candra (2202124602)
Margahayu Reratri (2202112146)
Nazhira Khairiyah (2202110760)
Pramesti Wisa Zerfi (2202124596)
Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul “Permintaan
atas Jasa Audit dan Assurance Lain” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Audit.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Audit
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada ibu Sinta Ramaiyanti selaku dosen pengampu Audit yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada ibu Sinta Ramaiyanti yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Penulis makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk memenuhi tujuan audit tentunya diperlukan bukti audit yang bermutu.
Bukti audit memberikan pengaruh besar terhadap penarikan kesimpulan oleh
auditor. Oleh karena itu, auditor harus mengumpulkan dan mengevaluasi bukti
yang cukup dan berkompeten agar kesimpulan yang diambil oleh akuntan public
bisa memberikan manfaat yang positif dalam rangka proses kemajuan perusahaan.
Selain itu juga, bukti audit yang relevan membantu akuntan public agar terhindar
dari tuntutan pihak.
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sifat dari audit
2. Mengetahui perbedaan antara audit dan akuntansi
3. Mengetahui apa saja aspek ekonomi dalan permintaan akan audit
4. Mengetahui apa itu layanan jaminan
5. Mengetahui macam-macam tipe audit
6. Mengetahui macam-macam tipe auditor
7. Mengetahui apa yang dimaksud dengan akuntan publik bersertifikat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Mulyadi dalam A. Jaya & Karol (2016), audit adalah suatu proses
yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti audit
mengenai kegiatan ekonomi dari informasi laporan keuangan perusahaan
klien.
Menurut Iskandar, Yen, & Anwar (2011), auditing adalah suatu proses
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang
independen terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak
manajemen atau klien beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti
3
lainnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan.
4
c) Untuk informasi yang lebih subjektif, lebih sulit untuk menetapkan
kriteria. Biasanya, auditor dan entitas yang diaudit menyetujui
kriteria jauh sebelum audit dimulai. Misalnya, dalam audit
efektivitas aspek spesifik dari operasi komputer, kriteria mungkin
termasuk tingkat kesalahan input atau output yang diijinkan.
5
Auditor berusaha untuk mempertahankan tingkat kemandirian yang tinggi
untuk menjaga kepercayaan pengguna yang mengandalkan laporan
mereka. Auditor yang melaporkan laporan keuangan perusahaan sering
disebut auditor independen (Independent auditors). Meskipun auditor
tersebut dibayar biaya oleh perusahaan, mereka biasanya cukup
independen untuk melakukan audit yang dapat diandalkan oleh pengguna.
Bahkan auditor internal yang dipekerjakan oleh perusahaan yang mereka
audit biasanya melapor langsung ke manajemen puncak dan dewan
direksi, menjaga auditor tetap independen dari unit operasi yang mereka
audit.
Saat mengaudit data akuntansi, auditor fokus pada penentuan apakah informasi
yang dicatat mencerminkan dengan tepat peristiwa ekonomi yang terjadi
selama periode akuntansi. Karena standar akuntansi AS atau internasional
6
memberikan kriteria untuk mengevaluasi apakah informasi akuntansi dicatat
dengan benar, auditor harus memahami standar akuntansi tersebut secara
menyeluruh.
7
karyawan perusahaan atau pegawai pemerintah terlibat dalam proses akuntansi
ini, sedangkan tanggung jawab akhir laporan keuangan terletak pada
manajemen perusahaan atau pemerintah.
Auditing laporan keuangan terdiri dari upaya memahami bisnis dan industri
klien serta memperoleh dan menilai bukti yang berkaitan dengan laporan
keuangan, sehingga memungkinkan auditor meneliti apakah pada
kenyataannya laporan keuangan tersebut telah menyajikan laporan keuangan
secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi standar auditing yang diterima
umum (Generally Accepted Auditing Standard / GAAS) dalam mengumpulkan
dan menilai bukti, serta dalam menerbitkan laporan uang memuat kesimpulan
auditor yang dinyatakan dalam bentuk pendapat (opini) atas laporan keuangan.
Mengidentifikasi kejadian-
Memperoleh dan menilai atau kejadian dan kemudian
mengevaluasi bukti yang mengukur, mencatat,
berhubungan dengan laporan mengklasifikasikan dan
keuangan yang disusun oleh meringkasnya dalam catatan-
Metode manajemen. catatan akuntansi.
Menyusun dan
Menyatakan pendapat tentang mendistribusikan laporan
Tujuan kewajaran laporan keuangan. keuangan.
8
Kriteria Akuntansi Auditing
Pekerjaan
Dilakukan
oleh Akuntan Auditor
Jadi dapat disimpulkan dari keduanya yaitu akuntansi lebih berfokus ke proses
pengolahan catatan keuangan sebagai bahan penyusunan laporan keuangan.
Sedangkan audit lebih ke evaluasi catatan/laporan keuangan yang telah dibuat.
9
3) Risiko Informasi : risiko informasi mencerminkan kemungkinan bahwa
informasi yang melandasi keputusan risiko bisnis ternyata tidak akurat.
Penyebab risiko informasi ini kemungkinan adalah tidak akuratnya laporan
keuangan.
Auditing tidak mempengaruhi suku bunga bebas risiko atau risiko bisnis bagi
nasabah tetapi dapat menimbulkan dampak yang signfikan terhadap risiko
informasi.
10
Mengurangi risiko informasi
Setelah membandingkan biaya dan manfaat, para manajer bisinis dan
pengguna laporan keuangan mungkin menyimpulkan bahwa cara terbaik
untuk menangani risiko informasi adalah dengan menetapkan risiko itu
tetap tinggi namun wajar. Suatu perusahaan kecil mungkin menganggap
lebih murah jika membayar biaya bunga yang lebih tinggi ketimbang
menambah biaya untuk untuk mengurangi risiko informasi. Bagi
perusahaan yang lebih besar, biasanya lebih praktis menanggung biaya
untuk mengurangi risiko informasi. Ada 3 cara utama melakukan hal itu:
11
keputusan bisnis menganggap laporan auditor sebagai indikasi dari
realiabilitas laporan keuangan tersebut. Pengambil keputusan lalu
dapat menggunakan informasi yang telah diaudit tentang asumsi
bahwa laporan telah cukup lengkap, akurat, dan tidak bias.
Baru-baru ini, CPA telah memperluas jenis layanan jaminan yang mereka
lakukan untuk mencakup informasi lain yang menarik bagi investor,
pelanggan, dan pihak berkepentingan lainnya, seperti laporan tanggung
jawab sosial perusahaan dan laporan keberlanjutan. Misalnya, dunia usaha
dan konsumen sering kali mencari jaminan bahwa perusahaan tempat
mereka berbisnis menghasilkan produk dan jasa dengan cara yang
12
bertanggung jawab secara sosial. Permintaan akan layanan jaminan terus
meningkat karena pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
mencari jaminan mengenai informasi keuangan dan nonkeuangan selain
informasi dalam laporan keuangan perusahaan.
13
Hal ini dapat diberikan oleh kantor akuntan publik dengan biaya yang jauh
lebih rendah daripada audit karena lebih sedikit bukti yang diperlukan.
Banyak perusahaan non-publik menggunakan opsi pengesahan ini untuk
memberikan keyakinan terbatas atas laporan keuangan mereka tanpa
menimbulkan biaya audit.
Sebagian besar jasa akuntansi dan pembukuan, jasa perpajakan, dan jasa
konsultasi manajemen berada di luar cakupan jasa jaminan, meskipun ada
kesamaan antara beberapa jasa konsultasi dan jaminan. Tujuan utamanya
Jika layanan jaminan adalah untuk meningkatkan kualitas informasi,
tujuan utama dari penugasan konsultasi manajemen adalah untuk
menghasilkan rekomendasi kepada manajemen.
14
dengan tujuan peningkatan informasi sebagai produk sampingan dari
keterlibatan tersebut.
15
otoritas yang lebih tinggi. Hasil dari audit ketaatan biasanya dilaporkan
kepada manajemen, bukan kepada pengguna luar, karena manajemen
adalah kelompok utama yang berkepentingan dengan tingkat ketaatan
terhadap prosedur dan Peraturan yang digariskan. Oleh karena itu,
sebagian besar pekerjaan jenis ini sering kali dilakukan oleh auditor yang
bekerja pada unit organisasi itu.
3) Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
Audit atas laporan keuangan dilaksanakan untuk menentukan apakah
seluruh laporan keuangan (informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan
sesuai dengan kriteria tertentu. Biasanya, kriteria yang berlaku adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), walaupun auditor
mungkin saja melakukan audit atas laporan keuangan yang disusun dengan
menggunakan akuntansi dasar kas atau beberapa dasar lainnya yang cocok
untuk organisasi tersebut. Dalam menentukan apakah laporan keuangan
telah dinyatakan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku umum, auditor mengumpulkan bukti untuk menetapkan apakah
laporan keuangan itu mengandung kesalahan yang vital atau salah saji
lainnya.
Dari ketiga jenis audit yang disebutkan di atas pada dasarnya memiliki Kegiatan
inti yang sama, yaitu untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara fakta yang
terjadi dengan standar yang telah ditetapkan. Audit operasional (operational
audit) menetapkan tingkat kesesuaian antara operasional usaha pada bagian
tertentu di perusahaan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang telah
ditetapkan manajemen. Audit ketaatan (compliance audit) menetapkan tingkat
kesesuaian antara suatu pelaksanaan dan kegiatan pada perusahaan dengan
peraturan yang berlaku seperti peraturan pemerintah, ketetapan manajemen atau
peraturan lainnya. Sedangkan audit laporan keuangan (financial statement audit)
menetapkan tingkat kesesuaian antara Laporan keuangan dengan Pedoman
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
16
2.6 Tipe-tipe Auditor (Types of Auditors)
Ada beberapa jenis auditor yang dipraktikkan saat ini. Yang palimmh umum
adalah kantor akuntan publik bersertifikat, auditor kantor akuntan pemerintah,
agen pendapatan internal, dan auditor internal.
1) Kantor akuntan publik bersertifikat
Kantor akuntan publik bersertifikat bertanggung jawab untuk mengaudit
laparan keuangan historis dari semua perusahaan yang diperdagangkan
secara publik, sebagian besar perusahaan lain yang cukup besar, dan
banyak perusahaan yang lebih keal serta organisasi non-komersial. Karena
penggunaan laporan keuangan yang telah diaudit secara luas dalam
perekonomian AS, serta keakraban para pebisnis dan pengguna lainnya
dengan laporan-laporan ini, maka sudah umum untuk menggunakan istilah
auditor dan firma CPA secara sinonim, meskipun ada beberapa jenis
auditor yang berbeda. Sebutan kantor akuntan publik bersertifikat
mencerminkan fakta bahwa auditor yang memberikan opini audit atas
laparan keuangan harus memiliki lisensi sebagai CPAS. Kantor akuntan
publik sering disebut auditor eksternal atau auditor independen untuk
membedakan mereka dari auditor internal.
2) Auditor kantor akuntanbilitas pemerintah
Auditor kantor akuntabilitas pemerintah adalah auditor yang bekerja untuk
kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO), sebuah lembaga nonpartisan
di cabang legislatif pemerintah federal. Dikepalai oleh Pengawas
Keuangan. GAO melapor dan bertanggung jawab kepada Kongres.
17
efisiensi dan efektivitas operasional berbagai program federal. Selain itu,
karena besarnya ukuran banyak lembaga federal dan kesamaan operasi
mereka. GAO telah membuat kemajuan yang signifikan dalam
mengembangkan metode audit yang lebih baik melalui penggünaan secara
luas pengambilan sampel statistik yang sangat canggih dan teknik
penilaian risiko dengan komputer
Sebagai hasil dari tanggung jawab mereka yang besar dalam mengaudit
pengeluaran pemerintah federal, penggunaan konsep-konsep audit tingkat
lanjut. kelayakan mereka untuk menjadi CPAS, dan kesempatan mereka
untuk melakukan audit operasional, para auditor GAO sangat dihormati
dalam profesi audit.
3) Agen pendapatan internal
IRS, di bawah arahan Komisaris Pendapatan Internal, adalah Agen
Pendapatan Intemal yang bertanggung jawab untuk menegakkan undang-
undang pajak federal sebagaimana telah ditetapkan oleh Kongres dan
ditafsirkan oleh pengadilan. Tanggung jawab utama IRS adalah mengaudit
pengembalian pembayar pajak untuk menentukan apakah mereka telah
mematuhi undang-undang perpajakan. Audit ini semata-mata merupakan
audit kepatuhan. Auditor yang melakukan pemeriksaan ini disebut agen
pendapatan internal.
18
bervariasi, mulai dari laporan pajak sederhana dari individu yang bekerja
hanya untuk satu pemberi kerja dan menerima potongan pajak standar
hingga laporan pajak yang sangat kompleks dari perusahaan multinasional.
Masalah perpajakan dapat melibatkan pajak penghasilan individu pajak
hadiah, pajak harta warisan, pajak perusahaan, perwalian, dan sebagainya.
Seorang auditor yang terlibat dalam salah satu bidang ini harus memiliki
pengetahuan perpajakan dan keterampilan audit yang cukup untuk
melakukan audit yang efektif
4) Auditor internal
Auditor internal dipekerjakan oleh semua jenis organisasi untuk mengaudit
manajemen dengan pengawasan untuk Kongres. Tanggung jawab auditor
intermal sangat bervariasi, tergantung pada perusahaan. Beberapa staf
audit internal hanya terdiri dari satu atau dua orang karyawan yang
melakukan audit kepatuhan rutin. Staf audit internal lainnya mungkin
memiliki lebih dari 100 karyawan yang memiliki tanggung jawab yang
beragam, termasuk banyak karyawan di luar bidang akuntansi Banyak
auditor internal yang terlibat dalam audit operasional atau memiliki
keahlian dalam mengevaluasi sistem komputer.
19
certi- Linternal auditor (CIA), dan beberapa auditor internal mengejar
kedua sebutan CPA dan CIA.
Penggunaan sebutan akuntan publik bersertifikat (CPA) diatur oleh hukum negara
bagian melalui departemen perizinan di setiap negara bagian. Di setiap negara
bagian, peraturan biasanya berbeda untuk menjadi seorang CPA dan
mempertahankan lisensi untuk berpraktik setelah penunjukan tersebut diperoleh.
Untuk menjadi seorang CPA, ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi.
1) Persyaratan pendidikan
Seorang Sarjana (S1) jurusan Akuntansi dengan jumlah nilai kredit
akuntansi minimum
2) Persyaratan ujian CPA yang seragam
Ujian berdasarkan komputer dan beberapa ujian tentang etika
3) Persyaratan pengalaman
Bervariasi dari yang tanpa pengalaman sampai berpengalaman hingga 2
tahun dalam auditing
Bagi seseorang yang berencana untuk menjadi CPA, sangat penting untuk
mengetahui persyaratan di negara bagian tempat ia berencana untuk mendapatkan
dan mempertahankan sebutan CPA Sumber terbaik untuk informasi tersebut
adalah Dewan Akuntansi Negara Bagian untuk negara bagian tempat orang
tersebut berencang untuk disertifikasi. Situs web National Association of State
Boards of Accountancy (NASBA) (www.nasba.org) menyediakan informasi
mengenai persyaratan lisensi dan tautan ke situs web masing-masing dewan
negara bagion. Dimungkinkan untuk mentransfer desain CPA dari satu negara
bagian ke negara bagian lain, tetapi persyaratan tambahan sering kali harus
dipenuhi untuk pendidikan formal, pengalaman praktik, atau pendidikan
berkelanjutan
20
Sebagian besar profesional muda yang ingin menjadi CPA memulai karir mereka
di sebuah firma CPA, Setelah mereka menjadi CPAS, banyak yang meninggalkan
firma tersebut untuk bekerja di industri, pemerintahan, atau pendidikan. Orang-
orang ini dapat terus menjadi CPA tetapi sering kali melepaskan hak mereka
untuk berpraktik sebagai auditor independen. Untuk mempertahankan hak untuk
berpraktik sebagai auditor independen di sebagian besar negara bagian CPA harus
memenuhi persyaratan pendidikan berkelanjutan dan perizinan jangang
ditentukan. Oleh karena itu. adalah hal yang umum bagi akuntan untuk menjadi
CPA tidak berpraktik sebagai auditor dependen independen.
21
BAB III
KESIMPULAN
Audit (Auditing) adalah akumulasi dan evaluasi Bukti tentang informasi
untuk menentukan dan melaporkan tingkat korespondensi antara informasi dan
kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen.
Akuntansi meliputi: Transaksi–>Jurnal–>Buku Besar–>Laporan
Keuangan.
Auditing memiliki siklus kebalikan dari Akuntansi : Laporan
Keuangan–>Buku Besar–>Transaksi.
Auditing tidak mempengaruhi suku bunga bebas risiko atau risiko bisnis
bagi nasabah tetapi dapat menimbulkan dampak yang signfikan terhadap risiko
informasi.
Kata jaminan berasal dari Bahasa Belanda, yaitu zekerheid atau cautie.
Jaminan biasanya juga disebut agunan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) dijelaskan bahwa jaminan adalah tanggungan atas pinjaman yang
diterima. Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendefinisikan jaminan
sebagai harta yang ditempatkan sebagai agunan untuk pembayaran atau
kesanggupan atas suatu kewajiban.
Audit operasional(Operational Audit) mengevaluasi efisiensi dan
efektivitas setiap bagian dari prosedur dan metode operasi organisasi. Audit
ketaatan(Complience audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah pihak yang
diaudit mengikuti prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh
otoritas yang lebih tinggi. Audit atas laporan keuangan(Financial Statement
Audit) dilaksanakan untuk menentukan apakah seluruh laporan keuangan
(informasi yang diverifikasi) telah dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu.
Tipe-tipe auditor : 1) Kantor akuntan publik bersertifikat, 2)Auditor
kantor akuntanbilitas pemerintah, 3) Agen pendapatan internal, 4) Auditor
internal.
Penggunaan sebutan akuntan publik bersertifikat (CPA) diatur oleh hukum
negara bagian melalui departemen perizinan di setiap negara bagian. Di setiap
negara bagian, peraturan biasanya berbeda untuk menjadi seorang CPA dan
mempertahankan lisensi untuk berpraktik setelah penunjukan tersebut diperoleh.
22
DAFTAR PUSTAKA
Elder, Randal J.Beasley, Mark S. Hogan, Chris E. Arens, Alvin A.Auditing and
Assurance Service.
https://www.idntimes.com/business/economy/yunisda-dwi-saputri/apa-itu-
jaminan
Ref: Arens, Alvin A, Elder, Randa J., dan Beasley, Mark S. (2017). Auditing and
Assurance Service an Integrated Approach Sisteenth Edition.
23